New Advances in the Management of Endodontic Pain Emergencies
By: Kenneth M. Hargreaves, DDS, PhD; Karl Keiser, DDS, MS Sumber: CDA Journal Vol. 32 No. 6. Juni 2004
Tujuan
Membahas perkembangan terbaru dalam penanganan kegawatdaruratan
nyeri kasus endodontik secara efektif.
Metode
Melakukan penelitian secara retrospektif dengan melihat kasus-kasus
kegawatdaruratan nyeri yang telah ada (evidence-based)
Hasil
Diagnose
Mendengarkan keluhan utama pasien dengan baik
Karakteristik nyeri (lokasi, spontan/tidak, stimulus yang memperingan atau memperparah nyeri, dll) Riwayat medis Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan penunjang Diagnosis banding
Definitive dental treatment
Melakukan perawatan yang tepat sesuai indikasi
- Pulpotomi pada kasus pulpitis ireversibel - Pulpektomi pada kasus nekrosis pulpa - Occlusal adjustment untuk mengurangi sakit postendo (jika gigi tersebut menunjukkan gejala nyeri pre-operatif) - Insisi drainase pada kasus infeksi yang mengalami pembengkakan Ekstraksi pada gigi dengan prognosis hopeless (yang tidak dapat direstorasi)
Drugs
Pemberian NSAIDs terbukti efektif untuk nyeri
odontogenik - Ibuprofen terbukti paling banyak meringankan rasa nyeri odontogenik hingga 50% - Pada pasien yang menkonsumsi aspirin (pengencer darah) tidak boleh diberi NSAIDs karena dapat menghambat kerja antiplatelet dari aspirin berikan asetaminofen sebagai analgesiknya
Kesimpulan
Pada beberapa pasien dengan nyeri hebat NSAIDs
tidak meringankan dapat diresepkan kombinasi NSAIDs, tetapi jangka pendek saja (1-2 hari) Pada severe odontalgia: - opioid + asetaminofen anestesi (banyak yang kesulitan) lakukan tambahan anestesi intraosseus
Penanganan kegawatdaruratan nyeri harus dilakukan sebaik mungkin,
dengan langkah-langkah 3D yang dilakukan dengan tepat, maka penanganan nyeri dapat dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi