Geotextile (Geotekstil) Woven adalah jenis Geotextile yang teranyam. Bahan dasar
pembuatannya biasanya Polypropilene (PP). Untuk mempermudah visualisasi, Geotextile Woven ini
mirip dengan karung beras (bukan yang dari bahan goni) tetapi berwarna hitam.
Fungsi
Fungsi Geotextile Woven adalah sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar
lunak), karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per
m2 yang sama).
Cara kerja Geotextile Woven adalah membrane effect, yang hanya mengandalkan tensil strength,
sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah
dasar yang lunak atau jelek.
(Sumber)
GEOTEXTILE
October 1, 2014Uncategorized
Geosintetik adalah material yang saat ini populer dalam proyek konstruksi di
Indonesia terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti di pulau
Sumatera dan Kalimantan yang banyak terdapat tanah gambut. Selain itugeosintetik
juga diaplikasikan sebagai filter pada konstruksi penahan gelombang baik di tepian
pantai maupun lepas pantai . Istilah geosintetik mengacu pada material sintetik yang
digunakan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil
polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi.
Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan (durabilitity)
material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra
violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan
geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan
Polyethylene (PE).
Geosintetik yang ada terdiri dari berbagai jenis dan diklasifikasikan dalam beberapa
bentuk sebagai berikut :
1.
Geotekstil, bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman (non
woven) dari benang-benang atau serat- serat sintetik yang digunakan dalam
pekerjaan tanah.
2.
Geogrid, produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat
(geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari
bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene (HDPE)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Vertical drain, sebagai bahan pemercepat aliran disipasi air pori sehingga
mempercepat proses settlement.
11.
Concrete matras, berbentuk matras atau kasur yang diisi dengan beton untuk
penahan dinding sungai pencegah erosi
12.
Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami seperti dari serat
kelapa sawit untuk penahan erosi .Produk ini mempunyai aplikasi yang sangat luas
di bidang geoteknik & teknik sipil dari mulai konstruksi jalan raya, embankmen,
perkuatan tanah lunak, jalan kereta api, jembatan, perkuatan lereng dan dinding,
waduk, reklamasi pantai dan lainnya.
GEOTEXTILE
Geotextile meliputi woven (tenun) dan non woven (tanpa tenun). Tenun dihasilkan
dari interlaying antara benang-benang melalui proses tenun, sedangkan non woven
dihasilkan dari beberapa proses seperti : heat bonded (dengan panas), needle
punched (dengan jarum), dan chemical bonded (enggunakan bahan kimia). Baik
woven maupun non woven dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama :
polypropelene, poliester, polyethilene dan polyamide.
Sebenarnya geotekstil pada awalnya dibuat dari berbagai bahan seperti serat-asli
(kertas, filter, papan kayu, bambu) , misalnya penggunaan jute untuk percepatan
konsolidasi sebagi pengganti pasir sebagai bahan drainase (vertical drain) yang
banyak dilakukan di India atau dilakukan di Belanda dengan menggunakan serat
filter.
Perkuatan tanah lunak juga menggunakan papan-papan kayu atau anyaman bambu
yang ditempatkan di atas di atas tanah lunak (jaman Romawi kuno dan juga di
Kalimantan Indonesia). Hanya bahan organik tersebut mudah lapuk sehingga umur
konstruksi tidak dapat lama kecuali bahan dari bambu atau kayu yang apabila
berada dalam air secara terus menerus akan bersifat permanen.
1. Woven Geotextile
Woven Geotextile adalah lembaran Geotextile terbuat dari bahan serat sintetis
tenunan dengan tambahan pelindung anti ultra violet yang mempunyai kekuatan tarik
yang cukup tinggi, yang dibuat untuk mengatasi masalah untuk perbaikan tanah
khususnya yang terkait di bidang teknik sipil secara efisien dan efektif, antara lain
untuk mengatasi atau menanggulangi masalah pembuatan jalan dan timbunan pada
dasar tanah lunak, tanah rawa.
Bahan baku material ini adalah Polypropylene polymer (PP) dan ada juga dari
Polyester (PET) yang didukung oleh hasil test dan hasil riset di laboratorium,
mengikuti standar ASTM, antara lain : kekuatan tarik, kekuatan terhadap tusukan,
sobekan, kemuluran dan juga ketahanan terhadap mico organisme, bakteri, jamur
dan bahan-bahan kimia.
Material ini dibuat dalam berberapa macam tipe. Pemilihan tipe yang tepat
tergantung pada kondisi tanah dasar, fungsi dan beban yang direncanakan.
2. Non Woven Geotextile
Geotextile (Geotekstil) Non Woven, atau disebut Filter Fabric (Pabrik) adalah jenis
Geotextile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain. Umumnya bahan
dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP).Non
Woven Geotextile
FUNGSI
Geotextile Non Woven berfungsi sebagai :
1.
Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya
partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven adalah
permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi partikel tanah
tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada proyek-proyek subdrain
(drainase bawah tanah).
2.
Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah
tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya.
Stabilization / Stabilisator
Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement / Perkuatan.
Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah, perkuatan lereng dll. Fungsi
ini sebenarnya masih menjadi perdebatan dikalangan ahli geoteknik, sebab
Geotextile bekerja menggunakan metode membrane effect yang hanya
mengandalkan tensile strength (kuat tarik) sehingga kemungkinan terjadinya
penurunan setempat pada timbunan, masih besar, karena kurangnya kekakuan
bahan. Apalagi sifat Geotextile yang mudah mulur terutama jika terkena air (terjadi
reaksi hidrolisis) menjadikannya rawan sebagai bahan perkuatan lereng.
4.
Lain-lain
Fungsi Geotextile yang lain adalah sebagai pengganti karung goni pada
proses curingbeton untuk mencegah terjadinya retak-retak pada proses pengeringan
beton baru.
1.
4.
5.
Geotekstil non woven atau tanpa tenunan yang terbuat dari serat
polyprophylene melalui proses needle punched adalah cocok untuk apliaksi pada
tanah dasar yang banyak mengandung sisa-sisa tanaman karena mempunayi daya
tahan coblos yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lainnya. Disamping itu
geotekstil non woven memiliki sifat hidrolik propertis yang lebih bagus shingga bisa
sekaligus berfunsi sebagai filter yang hanya melarutkan air tanpa membawa agregat
tanah .
Langkah-langkah perhitungan adalah :
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
menumpuh pada tanah lunak tersebut akan tetap menumpu pada lapisan tanah
keras dibawahnya. Satu hal yang perlu diperhatikan saat merencanakan pondasi
tiang pancang pada tanah lunak adalah negative skin friction.
Dua metode perbaikan tanah lunak yang saya sebutkan pertama cocok diaplikasikan
pada pekerjaan jalan, yard penumpukan barang pada dermaga dll. Sementara untuk
untuk pondasi dari struktur atau proses equipment yang tepat diguanakan adalah
menggunakan pondasi tiang pancang.
Woven Geotextile Reinforcement yaitu Geotextile / geotekstil dengan kekuatan tarik tinggi sehingga
berfungsi sebagai kekuatan ikatan pada konstruksi dinding penahan tanah, dapat menjaga kestabilan
struktur tanah bisa menyalurkan menjadi kuat tarik, sehingga dinding penahan tanah menjadi stabil
dan kuat
Geotextile Woven
Kelebihan
- Bentuknya teratur dan teranyam sehingga memiliki kuat tarik yang besar
(sangat cocok sebagai lapis perkuatan)
- Permeable (tembus air) sehingga bisa digunakan sebagai lapisan penyaring.
Kekurangan
- Tidak tahan terhadap sinar matahari (karena sinar matahari mengandung
sinar UV yang dapat menyebabkan degradasi yang kuat)
- Rentan terhadap tusukan benda tajam
Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang
digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan
pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen
dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.
Beberapa fungi dari geotekstil yaitu:
untuk perkuatan tanah lunak.
untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup lama
dan mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding penahan
tanah.
sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan
pelindung.
Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada
kasus:
Timbunan tanah diatas tanah lunak
Timbunan diatas pondasi tiang
Timbunan diatas tanah yang rawan subsidence
Penggunaan konstruksi perkuatan pada lahan basah pertama kali
dilaporkan dengan menggunakan steel mseh di bawah konstruksi
timbunan pada daerah pasang surut di Perancis. Perbandingan antara
Pemasangan Goetextile
Geotekstil pada jalan berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai
lapis pemisah (separator) antara material timbunan dengan tanah dasar
sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata
pada permukaannya.
Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil,diantaranya :
1. Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar
lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisanlapisan timbunan.
2. Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar
yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan lapisan
agregat terbuang.