Perhitungan Dan Perancangan Ala1
Perhitungan Dan Perancangan Ala1
Dimana;
i = perbandingan putaran (rpm),
n1 = putaran poros pada reduser (rpm)
n2 = putaran poros pada dinamo (rpm)
Dimana;
i = perbandingan putaran (rpm)
2:1
diameter puli (dr)=3 inchi, maka dp = 2x3 =6 inchi. Pada lampiran 4 terlihat bahwa puli tipe A
diameter minimum yang diizinkan 65 mm dan diameter minimum yang dianjurkan 95 mm puli 3
inchi termasuk kedalam diameter minimum yang dianjurkan. Jadi, perbandingan puli 2:1 putaran
pada reduser 233 rpm. Sedangkan yang diinginkan putaran pada poros penerus daya 466 rpm,
jadi diameter pada reduser pulinya 6 inchi, sedangkan pada poros penerus daya pulinya 3 inchi
Maka diketahui;
dr (diameter reduser) = 6 inchi = 152.4 mm
dp (diameter puli penggerak ) = 3 inchi = 76.2 mm
nr (putaran reduser ) = 466 rpm.
np (putaran poros penerus daya) = 233 rpm.
4.1.3 Perbandingan reduksi
Perbandingan reduksi ini dapat dihitung dengan cara membandingkan putarnya, yaitu sebagai
berikut:
Berdasarkan pada tabel 1 (lampiran 3) dapat ukuran belt yang digunakan 89 inchi Motor yang
diperoleh dari pasaran memiliki daya 10 HP dengan putaran (n) = 1400 rpm. Dari diagram
pemilihan sabuk (lampiran 1 ) bahwa motor listrik dengan putaran 1400 rpm dan daya 10 HP
berada pada kolom sabuk C.
4.1.9 Jarak sumbu poros
Jarak sumbu poros yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
4.2 Perhitungan torsi pada motor listrik dan poros penerus daya.
4.2.1 Torsi pada motor listrik.
Daya motor 10 HP = 10 x 0.746 = 7,46 kW.