keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua
persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAKETAP, maka auditor
yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAKETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAKETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada
PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAKETAP ini cukup ketat. Pada BAB 29
misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK ETAP, yakni 1 January
2011, Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat
menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP, tetapi berdasarkan PSAK
non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan
untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan
berikutnya. Oleh sebab itu per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan
keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
Selanjutnya ketentuan transisi juga menjelaskan bahwa entitas yang menyusun laporan
keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang
boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk
menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan
menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun
kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut
wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak
diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali. Sebaliknya entitas yang
sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya
dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP,
maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan
keuangan.
Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu
pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di
kantor pusat Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI.
NO
ELEMEN
PSAK
SAK ETAP
1.
Penyajian
Laporan
- Laporan posisi keuangan
Sama
dengan
PSAK,
Keuangan
- Informasi
yang
disajikan kecuali informasi yang
dalam
laporan
posisi disajikan dalam neraca,
keuangan
yang menghilangkan pos:
Pembedaan - asset
Aset lancar
keuangan
dan tidak lancar dan
- Properti
investasi
yang
laibilitas jangka pendek dan diukur pada nilai wajar (ED
jangka panjang
PSAK 1)
- Aset lancar
- Aset biolojik yang diukur
- Laibilitas jangka pendek
pada biaya perolehan dan
Informasi yang disajikan nilai wajar (ED PSAK 1)
dalam
laporan
posisi - Kewajiban
berbunga
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
- Lapkeu gabungan
Kebijakan akuntansi, PSAK 25 (Laba atau Rugi
estimasi,
dan Bersih
untuk
periode
kesalahan
Berjalan,
Kesalahan
Mendasar, dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi)
- Laba atau rugi bersih untuk
Periode berjalan
- Kesalahan Mendasar
- Perubahan
kebijakan
Akuntansi
- Pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi
- Konsistensi dan perubahan
kebijakan akuntansi
- Perubahan Estimasi akuntansi
- Kesalahan.
- Pos luar biasa
- Laba atau rugi dari aktivitas
normal
- Operasi yang tidak dilanjutkan
- Perubahan estimasi Akuntansi
- Penerapan suatu standar
Akuntansi keuangan
Perubahan
kebijakan
Akuntansi yang lain
Instrumen Keuangan
Ruang lingkup: aset dan
Dasar
kewajiban keuangan
- Instrumen keuangan dasar:
- Diklasifikasikan pada nilai
wajar melalui laporan laba
rugi, dimiliki hingga jatuh
tempo, tersedia untuk dijual,
pinjaman dan pinjaman
yang diberikan
- Impairment menggunakan
incurred loss concept
- Derecognition
- Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi
pada efek tertentu
- Klasifikasi trading, held to
maturity, dan available for
sale. Hal tsb mengacu ke
Persediaan
- Pengukuran persediaan
- Biaya persediaan
PSAK 50 (1998).
10.
11.
12.
13.
- Biaya pembelian
- Biaya konversi
- Biaya lain-lain
- Biaya persediaan pemberian
jasa
- Teknik pengukuran biaya
- Rumus biaya
- Nilai realisasi bersih
- Pengakuan sebagai beban
- Pengungkapan
Investasi
pada
Ruang lingkup: entitas
perusahaan asosiasi asosiasi
dan entitas anak
- Metode akuntansi
- Metode biaya
- Metode ekuitas
- Model nilai wajar (ED PSAK
15)
Ruang lingkup: entitas
asosiasi dan entitas anak
- Metode akuntansi
- Entitas asosiasi : metode
biaya
- Entitas anak :
Investasi
pada
- Jointly controlled operation,
perusahaan asosiasi asset, and entity
dan entitas anak
- Metode akuntansi
- Metode
konsolidasi
proporsional
- Metode ekuitas
- Model nilai wajar (ED PSAK
12 : PBA/PBO/PBE)
Property Investasi
Metode akuntansi
- Model nilai wajar
- Model biaya
Aset Tetap
- Menggunakan
pendekatan
komponenisasi
- Pengukuran
menggunakanmodel biaya atau model
revaluasi
- Pengukuran biaya perolehan Pengakuan pengeluaran
selanjutnya
- Penyusutan
Tidak perlu review nilai
residu, metode penyusutan,dan umur manfaat setiap
metode ekuitas
Sama
dengan
PSAK
kecuali metode akuntansi
hanya
menggunakan
metode biaya
14.
15.
Sewa
16.
Ekuitas
17.
Pendapatan
18.
Biaya Pinjaman
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Imbalan Kerja
26.
Ketentuan Transisi
27.
Tanggal Efektif
Kategori: Accounting
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Leave a Reply
Mohon agar memberikan komentar yang berguna bagi kemajuan blog ini. Terima Kasih
Note: Only a member of this blog may post a comment.
Followers
Google+ Followers
Berlangganan Artikel
Berlangganan sekarang, untuk mendapatkan artikel terbaru tentang Accounting dan Auditing, Gratis!
Translate
Select Language
Tentang Saya
Nama Saya Aditya Tarigan Blog ini Saya buat untuk memberikan informasi
tentang Accounting dan Auditing, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya. Dan apabila terdapat kesalahan mohon maaf sebelumnya.Terima
Kasih
Kategori
Accounting (8)
Auditing (7)
Entri Populer
Arsip
2014 (1)
2013 (8)
2011 (1)
o December 2011 (1)
PERBEDAAN SAK ETAP DENGAN PSAK KONVERGENSI IFRS
2010 (1)
2009 (4)
Total Posts: 15
Total Comments: 0
Total Pages: 2
Terima Kasih atas kunjungannya, mohon berikan komentar agar blog ini lebih baik lagi,
dan jangan lupa beritahu teman yang lain.Accounting is Art_