Anda di halaman 1dari 2

Judul : Campuran Antibiotik dan Mikronutrisi untuk Meningkatkan Potensi Fertilitas pada Pria

dengan Paremeter Semen Abnormal


Tujuan : Mengeksplorasi efek dari campuran antibiotic dan mikronutrisi secara empiric pada
pria infertile yang menderita idiopathic oligospermia, asthenospermia, dan
oligoasthenospermia.
Yang dimaksud dengan oligospermia adalah apabila konsentrasi sperma yang terdapat
dalam air mani hanya dalam konsentrasi rendah. Sedangkan asthenospermia yaitu apabila
motilitas dari sperma kurang baik, kurang dari 50% motilitas sperma yang normal.
Latar Belakang :
Bukti-bukti ilmiah yang ada meyatakan bahwa jumlah sperma menurun jauh selama 50
tahun terakhir Total jumlah sperma serta kualitas sperma pada pria umumnya telah memburuk
selama beberapa dekade terakhir. Tren penurunan jumlah sperma menimbulkan spekulasi bahwa
lingkungan, perubahan pola makan atau gaya hidup dalam beberapa dekade terakhir mungkin
mengganggu kemampuan pria untuk memproduksi sperma. Sekitar 90% dari infertilitas idiopatik
pada laki-laki penyebabnya belum dapat diidentifikasi. Hanya sebagian kecil yang dapat
terdeteksi. Faktor yang berhubungan antara lain 1-3% karena penyakit endokrin, 3-13% antibody
sperma, 25,4% varicocele, 10-15% karena penyebab genetik.
Penurunan parameter air mani mungkin karena adanya paparan zat toksik dari lingkungan
yang mempengaruhi produksi hormon reproduksi, spermatogenesis atau fungsi dari sperma.
Bukti yang paling banyak dipelajari adalah bahwa jumlah sperma menurun pada negara-negara
industri. Berbagai bahan kimia toksik yang dikategorikan dalam polutan udara terdapat dalam
urin, darah, dan air mani laki-laki yang terbuka akan mempengaruhi kualitas sperma. Jadi dapat
disimpulkan bahwa polusi udara yang buruk dapat mempengaruhi kualitas air mani pria.
Perubahan nutrisi dan gaya hidup dapat meningkatkan parameter air mani. Organ
reproduksi sangat rentan terhadap radikal bebas atau kerusakan oksidatif akibat zat toksik pada
lingkungan seperti pestisida, insektisida dan logam berat. Diet gizi seimbang dan suplemen gizi
dengan kandungan antioksidan tinggi dapat membantu memperbaiki beberapa kerusakan
oksidatif aibat zat toksik dari lingkungan. Mikronutrien yang seperti vitC, vitB12, vitE, arginin,
karnitin, seng, dan selenium memiliki peran khusus dalam meningkatkan jumlah sperma dan
memperbaiki fungsi.
Infeksi kelenjar aksesori pada pria (MAGI) dikaitkan dengan parameter air mani yang
abnormal. Baik infeksi kronis maupun akut pada kelenjar aksesori seks menyebabkan fungsi
sekresinya berkurang. Motilitas sperma dipengaruhi oleh kerusakan membrane oleh spesies
oksigen reaktif yang dihasilkan oleh sel-sel darah putih. 28-78% pria yang tidak subur terbukti
mengalami infeksi chlamydial. Infeksi chlamydial berhubungan dengan menurunnya jumlah

produksi sperma dan menurunnya motilitas sperma yang dihasilkan. Oleh karena itu penggunaan
antibiotik secara empiris kadang-kadang dapat membantu untuk mengatasi infeksi chlamydial.
Mempertimbangkan efek positif dari mikronutrisi pada jumlah dan motilitas sperma,
maka campuran mikronutrien dapat diterapkan untuk mengembalikan parameter sperma.
Berdasarkan literatur ilmiah yang telah diterbitkan, akan dicoba menggunakan komponen yang
berbeda sebagai campuran untuk mengatasi oligoasthenospermia. Infeksi pada epididimis
ternyata dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sperma. Sehingga penggunaan antibiotik
secara empiris juga dapat membantu untuk mempertahankan fungsi sperma.
Komentar :
Uji klinik yang dilakukan ini adalah uji klinik terhadap penggunaan suatu antibiotik yang
dikombinasikan dengan pemberian kombinasi mikronutrien. Pengujian ini dilakukan berdasarkan
penelitian secara empiris yang telah dilakukan sebelumnya. Dari penelitian secaara empiris
tersebut diketahui bahwa penggunaan antibiotik ternyata dapat membantu dalam
mempertahankan fungsi dari sperma. Sedangkan pada penggunaan mikronutrien seperti vitamin
C, vitamin B12, vitamin E, arginin, karnitin, zinc, dan selenium ternyata dapat meningkatkan
motilitas sperma. Oleh karena itu, peneliti berpikir bahwa dengan menggabungkan kedua faktor
tersebut, maka dapat meningkatkan kualitas dari sperma yang diproduksi. Dengan demikian akan
dapat membantu mengatasi infertilitas pada pria.
Latar belakang dari uji klinik yang dilakukan sudah berdasarkan bukti-bukti penelitian
ilmiah yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan mengolah dan menggabungkan hasil dari
beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat menghasilkan suatu gagasan yang
baru dalam menghadapi suatu permasalahan (masalah : infertilitas pada pria). Pemecahan
masalah yang dirumuskan tersebut sebelum dapat digunakan sebagai alternatif terapi harus
memiliki jaminan terlebih dahulu mengenai khasiat dan juga keamanannya. Oleh karena itu perlu
adanya uji klinik pada penggunaan antibiotic dan mikronutrien secara kombinasi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa uji klinik yang dilakukan ini akan memberikan informasi berharga untuk
dunia pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai