Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.DATA DASAR
1.1 Data Geografi
Puskesmas

Cempaka

Putih termasuk ke dalam wilayah

Kecamatan

Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan tepatnya di


Kelurahan Kuripan Jalan Simpang Kuripan No. 1 RT. 10 Telpon (0511) 3256262.
Batas wilayah kerja puskesmas Cempaka Putih terletak di sebelah Timur Kota
Banjarmasin dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Melayu (Puskesmas Sungai
Mesa).
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pemurus Luar (Puskesmas
Terminal).
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sungai Bilu (Puskesmas Sungai
Bilu).
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Karang Mekar (Puskesmas Karang
Mekar).
Luas wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih adalah 1,66 Km yang meliputi 2 (dua)
Kelurahan yaitu : Kelurahan Kuripan 0,72 Km dan Kelurahan Kebun Bunga 0,94
Km.

Peta wilayah kerja dapat dilihat sebagai berikut:


Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih

Keterangan :

= Kantor Kelurahan
= Puskesmas Cempaka Putih
= Posyandu

1.2 Data Demografi


Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih pada
tahun 2005 adalah 29.316 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak
6.949 KK. Jumlah penduduk Kelurahan Kuripan sebanyak 14.229 jiwa
sedangkan Kelurahan Kebun Bunga sebanyak 15.087 jiwa. Jumlah
penduduk menurut jenis kelamin terbagi menjadi laki-laki sebanyak 14.290
jiwa dan perempuan sebanyak 15.026 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di wilayah


Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2005.
No Jenis Kelamin
Kelurahan
Jumlah
Kuripan
Kebun Bunga
1. Laki-laki
6764
7526
14290
2. Perempuan
7465
7561
15026
Jumlah
14229
15087
29316
Sumber : Profil Kelurahan Tahun 2005.

kerja
Persen
48,75
51,25
100,00

Grafik a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005.

Distribusi penduduk Puskesmas Cempaka Putih berdasarkan jenis


kelamin hampir berimbang namun lebih banyak berjenis kelamin
perempuan sebesar 51,25% dibandingkan laki-laki sebesar 48,75%
Sedangkan jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2005.
No
Kelompok
Kelurahan
Jumlah
Persen
Umur
Kuripan
Kebun Bunga
1.
< 1 Tahun
673
318
991
3,38
2.
1 5 Tahun
599
636
1235
4,21
3.
5 7 Tahun
932
641
1573
5,37
4.
7 15 Tahun
996
1710
2706
9,23
5. 15 56 Tahun
10790
11424
22214
75,77
6.
> 56 Tahun
239
358
597
2,04
Jumlah
14229
15087
29316
100,00
Sumber : Profil Kelurahan Tahun 2005
Grafik b. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di wilayah kerja
Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005.

Dari data di atas terlihat bahwa jumlah penduduk di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih kebanyakan berumur 15 56 tahun, yaitu
sekitar 75,77 %. Sedangkan yang paling sedikit adalah penduduk yang
berusia > 56 tahun, yaitu sekitar 2,04 %.
Tabel 3.

Distribusi Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis


Pencaharian di wilayah kerja Puskesmas Cempaka
Kota Banjarmasin Tahun 2005.
No
Jenis Mata
Kelurahan
Jumlah
Pencaharian
Kuripan
Kebun Bunga
1. Buruh
2116
1087
3203
2. Pedagang
314
971
1285
3. PNS
263
1485
1748
4. TNI/Polri
25
349
374
5. Pensiunan
150
568
718
6. Tukang Kayu
26
11
37
7. Tukang Batu
14
24
38
8. Profesi
10
175
185
9. Lain-lain
268
2091
2359
Jumlah
3186
6761
9947
Sumber : Profil Kelurahan Tahun 2005

Mata
Putih
Persen
32,20
12,94
17,57
3,76
7,22
0,37
0,38
1,86
23,72
100,00

Grafik c. Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Mata Pencaharian


di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005.

Dari tabel tersebut, dapat terlihat jenis pekerjaan penduduk di wilayah


kerja Puskesmas Cempaka Putih terbanyak adalah buruh.
Tabel 4.

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di wilayah


Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2005.
No
Jenis Pendidikan
Kelurahan
Jumlah
Kuripan
Kebun Bunga
1. Tidak Sekolah
852
768
1620
2. Tidak Tamat SD
211
175
386
3. Tamat SD
1234
538
1772
4 Tamat SLTP
1972
1724
3796
5 Tamat SMA
8325
9255
17580
6. Tamat Akademi/PT
1635
2527
4162
Jumlah
14229
15087
29316
Sumber : Profil Kelurahan Tahun 2005

kerja
Persen
5,53
1,32
6,04
12,95
59,97
14,20
100,00

Grafik d. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005.

Untuk strata pendidikan, pada Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka


Putih yang terbanyak yaitu Tamat SLTA.

Tabel 5.

Distribusi Penduduk Menurut Agama di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2005.
No
Agama
Kelurahan
Jumlah Persen
Kuripan
Kebun Bunga
1. Islam
13611
14625
28236
96,32
2. Kristen Protestan
233
205
438
1,49
3. Kristen Khatolik
113
165
278
0,95
4. Hindu
0
32
32
0,11
5. Budha
272
60
332
1,13
Jumlah
14229
15087
29316 100,00
Sumber : Profil Kelurahan Tahun 2005
Grafik d. Jumlah Penduduk Menurut Agama di wilayah kerja Puskesmas
Cempaka Putih Tahun 2005.

Distribusi Penduduk berdasarkan agama di wilayah kerja Puskesmas


Cempaka Putih terbanyak menganut agama Islam.

1.3 Data sumber daya fisik


Dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas Cempaka Putih didukung oleh
buah 16 Posyandu dan satu buah Posyandu Lansia. Selain itu terdapat juga sarana
rumah sakit 3 buah, balai pengobatan swasta, praktek dokter umum dan apotik.
Sarana penunjang pelaksanaan program kegiatan pelayanan di dalam dan di
luar gedung puskesmas yaitu sebuah gedung dengan kondisi cukup baik, I buah
kendaraan roda empat (mobil pusling) dengan kondisi baik, 1 buah kendaraan
roda dua dengan keadaan baik, peralatan medis untuk KIA, KB, Gigi dan BP
sebagian lengkap serta meja, kursi dan lemari.
1.4 Data Sumber Daya Tenaga
Data ketenagaan di Puskesmas Cempaka Putih pada tahun 2005 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Distribusi Jumlah Tenaga di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005.
No
Jenis Ketenagaan
Jumlah
1.
Dokter Umum
2 orang
2.
Dokter Gigi
2 orang
3.
SKM
1 orang
4.
Perawat
4 orang
5.
Perawat Gigi
4 orang
6.
Pembantu Perawat
1 orang
7.
Bidan
5 orang
8.
Farmasi
3 orang
9.
Analis
1 orang
10.
Sanitasi
2 orang
11.
Petugas Gizi
2 orang
12.
Staf Tata Usaha
1 orang
13.
Pekarya Kesehatan
3 orang
14.
TKS Lain
1 orang
Jumlah
32 orang

1.1 DATA KHUSUS


Tabel 7. Petugas Imunisasi di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005
No.

Petugas Imunisasi

Jumlah

Juru imunisasi

2.

Dokter

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005


Perhitungan jumlah bayi di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih :
Jumlah sasaran bayi = angka kelahiran (CBR) propinsi x jumlah penduduk
= 2,16 % x 29.316 = 633
Tabel 8. Hasil Pelaksanaan kegiatan Imunisasi Puskesmas Cempaka Putih Tahun
2005.
No
Kegiatan
Target 2005
Pencapaian
Pencapaian tre
2005
tahun 2004 nd
Kum
%
Kum
%
1.
BCG
570
90
541
94,91
102,86
2.
DPT 1
570
90
532
93,33
92,21
3.
DPT 2
570
90
513
90,00
86,65
4
DPT 3
570
90
528
92,63
90,46
5.
Polio 1
570
80
592 103,86
106,20

6.
Polio 2
570
80
587 102,98
92,05
7.
Polio 3
570
80
574 100,70
93,32
8.
Polio 4
570
80
572 100,35
92,69
9.
Campak
570
80
514
90,18
101,75
10. Hepatitis B 0 7 hr
570
80
93
16,32
12,40
11. Hepatitis B1
570
80
498
87,37
89,98
12. Hepatitis B2
570
80
435
76,32
85,69
13. Hepatitis B3
570
80
385
67,54
83,47
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005

Tabel 9. Hasil Cakupan Kumulatif Imunisasi BCG Puskesmas Cempaka Putih


Tahun 2005.
No
Bulan
Kuripan
Kebun Bunga
1 Januari
22
27
2 Februari
24
33
3 Maret
26
28
4 April
17
18
5 Mei
30
20
6 Juni
23
20
7 Juli
29
32
8 Agustus
15
19
9 September
17
18
10 Oktober
19
22
11 November
22
22
12 Desember
22
16
Jumlah
266
275
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Cempaka Putih Januari-Desember 2005
Tabel 10. Data Perbandingan Antara Cakupan Kumulatif Imunisasi BCG dengan
Bayi Sasaran di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih tahun 2005
No Kelurahan
Sasaran
Cakupan
Persentase
1.
Kuripan
673
266
39,52 %
2.

Kebun Bunga
318
275
86,47 %
Jumlah
991
541
Rata-rata : 54,59 %
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih 2005
Tabel 11. Data Jumlah Posyandu dan Kader Aktif Posyandu yang terdaftar di
Puskesmas Cempaka Putih 2005
No
Data
Jumlah
1 Jumlah Posyandu
16
2 Jumlah kader aktif
51
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih 2005

1.3. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

10

Dari tahun ke tahun, derajat kesehatan rakyat telah mengalami perbaikan.


Indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan antara lain adalah angka
kematian bayi. Angka kematian bayi (AKB) di Propinsi Kalimantan Selatan pada
tahun 1999 adalah 85 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2000 yaitu 50 per 1000
kelahiran hidup. Angka tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan AKB nasional
sebesar 41,44 per 1000 kelahiran hidup. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan
bahwa 70% sebab kematian bayi yang utama adalah diare, radang akut saluran nafas
dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.(1)
Salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah adalah TBC. Penyakit TBC pada
bayi dan anak dapat dicegah dengan beberapa cara seperti imunisasi BCG (Bacillus
Calmette-Guerin), pengobatan untuk pencegahan (kemoprofilaksis), menghindari
kontak dengan penderita TBC, mendiagnosis dan mengobati kasus TBC dewasa
secara tepat, serta dengan menerapkan strategi DOTS (2).
Dalam 'Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis' yang dikeluarkan
Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2003, diperkirakan
terdapat 8 juta kasus baru terjadi di seluruh dunia setiap tahun dan hampir 3 juta
orang meninggal sebagai akibat langsung dari penyakit ini. Kasus tuberculosis pada
anak terjadi sekira 1,3 juta setiap tahun dan 450.000 di antaranya meninggal dunia.
Laporan World Health Organization (WHO), tahun 1997, menyebutkan Indonesia
menempati urutan ketiga dunia dalam hal jumlah kasus TBC setelah India dan Cina.
Pada tahun 1999 WHO memperkirakan, dari setiap 100.000 penduduk Indonesia akan
ditemukan 130 penderita baru TBC paru dengan bakteri tahan asam (BTA) positif.(3)

11

Menurut Prof dr Djauhar Ismail MPH, PhD, SpAK, guru besar Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM)

daya

kekebalan vaksin BCG untuk mencegah infeksi tuberkulosis paru pada anak sangat
rendah. Namun vaksin ini masih dapat mencegah penyakit tuberkulosis bentuk yang
berat seperti tuberkulosa selaput otak, bentuk miliair, dan tuberkulosa tulang.
Di dunia daya kekebalan vaksin BCG untuk mencegah infeksi tuberkulosis range-nya
antara 0 persen sampai 80 persen, sedangkan di Indonesia hanya sekitar 20 persen.
Namun untuk pencegahan TBC bentuk berat bisa 60-70 persen.(2)
Upaya imunisasi BCG yang telah dilaksanakan oleh Departemen kesehatan R.I.
secara nasional sudah mencakup 96,3% (2001), tetapi di daerah-daerah terpencil
cakupan tersebut secara keseluruhan belum tercapai Mengingat kondisi tersebut,
maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi BCG untuk
mencegah terjadinya penyakit TBC yang sangat mematikan ini (3).
Laporan Puskesmas Cempaka Putih kepada Dinas Kesehatan Tingkat II
Banjarmasin tahun 2005 menyatakan bahwa cakupan imunisasi BCG tampak sudah
mencapai 94,91 % walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya 2004 yaitu
102,86 %. Namun jika diteliti lebih lanjut berdasarkan catatan Puskesmas Cempaka
putih ternyata cakupan imunisasi BCG pada tahun 2005 hanya mencapai 54,59 %.
Berdasarkan beberapa penelitian ternyata diketahui beberpa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan imunisasi BCG yaitu usia, gizi anak, cold chain mulai
dari saat dikeluarkan dari pabrik sampai diberikan pada anak di lapangan, antibodi

12

amternal anak, kematangan imunogenitas anak, juga dipengaruhi oleh sistem


pencatatan dan pelaporan.
Pada kasus di Puskesmas Cempaka Putih terdapat kesenjangan antara laporan
tahunan imunisasi BCG kepada Dinas Kesehatan Tingkat II Banjarmasin dengan data
yang sebenarnya ada di Puskesmas Cempaka Putih yang membuktikan bahwa sistem
pencatatan dan pelaporan yang kurang tepat.

1.4 TUJUAN PENULISAN


Dari latar belakang permasalan yang telah diuraikan diatas, maka perlu
dilakukan upaya peningkatan cakupan imunisasi BCG pada bayi melalui sistem
pencatatan dan pelaporan imunisasi yang baik di Puskesmas Cempaka Putih.

BAB II
PERMASALAHAN

13

Adanya penurunan cakupan imunisasi BCG pada bayi dari tahun sebelumnya
dan terdapatnya kesenjangan data cakupan imunisasi BCG tahun 2005 yang
dilaporkan Puskesmas Cempaka Putih kepada Dinas Kesehatan Tingkat II
Banjarmasin dengan data sebenarnya yang terdapat di Puskesmas Cempaka Putih.

BAB III
PEMBAHASAN

14

Pada tabel 8. berdasrakan data laporan tahun 2005 Puskesmas Cempaka Putih
kepada Dinas Kesehatan tingkat II Banjarmasin, cakupan imunisasi BCG sudah
mencapai 94,91 %, terdapat penurunan cakupan dibandingkan dari tahun 2004.
sedangkan pada tabel 9 dan 10 dapat dilihat bahwa berdasarkan catatan laporan
bulanan dan tahun 2005 Puskesmas Cempaka Putih cakupan imunisasi BCG tahun
2005 hanya mencapai 54,59 %. Terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang
ada di Puskesmas dengan data yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Tingkat II
Banjarmasin.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kesenjangan data dari Dinas
Kesehatan tingkat II Banjarmasin dan data sebenarnya di Puskesmas Cempaka Putih
dalam upaya pencapaian target imunisasi BCG di masyarakat antara lain :
1. Kurangnya koordinasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan
Tidak integralnya pemeriksaan KIA dan imunisasi. Sebagai contoh
bayi yang datang untuk imunisasi hanya tercatat dalam register KIA
sedangkan riwayat imunisasi yang sebelumnya pernah dilakukan di
luar Puskesmas Cempaka Putih ataupun Posyandu dalam wilayah
Puskesmas Cempaka Putih tidak dilaporkan.
Hal lain yang dapat juga berperan antara lain adalah tidak adanya
kesepakatan antara pelayanan Rumah Sakit (poliklinik Anak), maupun
pelayanan swasta lainnya dalam memberikan laporan imunisasi tiap
bulan ke Puskesmas
2. Kegiatan lapangan yang kurang

15

Tidak terdapatnya total sasaran imunisasi dari register kelahiran


tingkat kelurahan maupun hasil survey dari lintas sektoral dalam
menentukan jumlah bayi yang akan diimunisasi. Untuk imunisasi
BCG di Puskesmas dan Posyandu petugas hanya menunggu ibu yang
datang membawa bayinya untuk diimunisasi.
Kurangnya pemanfaatan masyarakat sebagai faktor yang sangat
berperan dalam pencapaian target imunisasi BCG. Kegiatan program
imunisasi dapat terlaksana dengan baik bila sumber daya yang ada
dikerahkan. Salah satu faktor pendukung yang terpenting adalah kader,
karena merupakan saluran penyampaian pesan kesehatan yang cukup
optimal dalam menunjang kegiatan program. Karena pelaksanaan
program dari petugas hingga ke sasaran ada faktor perantara, maka
rantai yang perlu diperhatikan, yaitu kader kesehatan yang berfungsi
sebagai pengubah perilaku. Hal ini

disebabkan secara kuantitas

mereka cukup potensial karena tersebar diseluruh wilayah dan lebih


dekat dengan masyarakat.

3.

Sistem birokrasi yang tidak benar


Menurut hasil wawancara dengan petugas imunisasi di Puskesmas,
adanya keharusan dari Dinas Kesehatan untuk penyesuaian tingkat
keberhasilan imunisasi sesuai keinginan dari pengambil kebijakan.

16

Sehingga data sebenarnya yang dilaporkan oleh Puskesmas dapat


berubah setelah dilaporkan pada Dinas Kesehatan Tingkat II.
Adanya kekhawatiran dari Puskesmas, jika terdapat cakupan yang
tidak sesuai target imunisasi BCG nantinya akan berimbas pada
kegagalan Puskesmas dalam program imunisasi BCG di wilayah
kerjanya.
Dari beberapa hal di atas, dengan adanya bias tersebut ternyata turut
berpengaruh pada tingkat keberhasilan imunisasi BCG. Kendala utama yang
dihadapi antara lain kelengkapan data/laporan rutin Puskesmas yang masih
rendah.

BAB IV
PEMECAHAN MASALAH

17

4.1 Alternatif Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah :
1. Evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan imunisasi BCG di Puskesmas
dengan melibatkan koordinasi lintas program, melengkapi data dasar sasaran
bayi berumur < 1 tahun dan memasukkan data imunisasi BCG diluar
Puskesmas dan Posyandu dalam cakupan.
2. Meningkatkan kunjungan lapangan terutama untuk mencari data kelahiran
baik berupa data sekunder dari kelurahan ataupun langsung melalui kaderkader posyandu, melakukan penyuluhan pentingnya imunisasi dasar lengkap
melalui kader dan PKK, melakukan follow up terhadap sasaran yang tidak
datang saat imunisasi di Posyandu serta melakukan sweping tiap bulan atau
tiap triwulan pada kelurahan yang tidak UCI.
3. Koordinasi ke Dinas Kesehatan dalam rangka perbaikan sistem birokrasi agar
lebih efektif.
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut, maka prioritas yang
dilakukan adalah dengan perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan dengan
mengintegralkan kerjasama lintas sektoral program Puskesmas, melengkapi data
dasar sasaran bayi berumur < 1 tahun dan memasukkan data imunisasi BCG diluar
Puskesmas dan Posyandu dalam cakupan. Disamping itu prioritas lainnya adalah
peningkatan imunisasi BCG melalui upaya meningkatkan kunjungan lapangan
terutama untuk mencari data kelahiran baik berupa data sekunder dari kelurahan
ataupun langsung melalui kader-kader posyandu, melakukan sweping tiap bulan atau

18

tiap triwulan pada kelurahan yang tidak UCI, melakukan follow up terhadap sasaran
yang tidak datang saat imunisasi di Posyandu bekerjasama dengan bagian perawatan
kesehatan masyarakat.

4.2

Perencanaan Tindakan Pemecahan Masalah


1. Rapat konsolidasi tingkat Puskesmas
a. Tujuan :

mengembangkan

sistem

pencatatan

dan

pelaporan

yang

sederhana dengan cara penggalangan kerjasama lintas program


dalam rangka peningkatan cakupan imunisasi BCG.
b. Pelaksanaan :
Penyelenggara : Pelaksana imunisasi
Pimpinan Rapat : Kepala Puskesmas Cempaka Putih
Peserta rapat

: Seluruh staf Puskesmas Cempaka Putih

Hari/ tanggal

: Senin, 20 Maret 2006 pukul 11.00 - 12.30 Wita

Tempat

: Puskemas Cempaka Putih

Materi

Peningkatan pemahaman staf Puskesmas dalam sistem pencatatan


dan pelaporan imunisasi BCG.
-

Konsolidasi

diantara

seluruh

staf

Puskesmas

dalam

integralitas sistem pencatatan dan pelaporan

19

Target
-

Seluruh peserta rapat memahami sistem pencatatan dan pelaporan


yang benar.

Seluruh peserta rapat memahami mengenai pentingnya integralitas


dari masing-masing program.

Pendanaan : Sumber dana berasal dari operasional tahunan Puskesmas.


c. Evaluasi
Dilakukan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang telah ada,
kemudian dibandingkan dengan laporan bulan atau tahun mendatang.
2. Kerjasama lintas program antara imunisasi dan perawatan kesehatan
masyarakat untuk imunisasi rumah ke rumah
a.Tujuan :

Pengembangan sistem manajemen sederhana dengan cara


penggalangan kerjasama lintas progam dalam peningkatan
cakupan imunisasi.

b.

Pelaksanaan :
Waktu

: Saat kegiatan Posyandu ( setiap minggu II dan IV

tiap

bulannya)
Tempat : Rumah KK yang mempunyai bayi dan tidak dibawa oleh
ibunya ke posyandu hari itu.

20

Cara

Setiap kegiatan Posyandu petugas imunisasi harus


stand-by dan segera melalukan kunjungan rumah setelah
data-data sasaran yang tidak datang diketahui

Pendanaan

: Sumber dana berasal dari operasional tahunan


Puskesmas

c. Evaluasi :
Dilakukan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang telah ada.
3. Koordinasi ke Dinas kesehatan dalam rangka perbaikan sistem birokrasi agar
lebih efektif.
Diperlukan suatu keberanian untuk melaporkan keadaan sebenarnya
dilapangan sehingga masalah-masalah yang ada tidak bias dan dapat ditindak
lajuti.

21

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Adanya kesenjangan antara data yang dilaporkan pada Dinas Kesehatan
Tingkat II Banjarmasin dengan data yang sebenarnya di Puskesmas dalam
pencapaian target imunisasi BCG disebabkan beberapa hal antara lain
kurangnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan, kegiatan lapangan yang
kurang dan sistem birokrasi yan tidak benar.
2. Ada beberapa hal yang dapat menjadi pemecahan masalah, namun sebagai
prioritas ada 2 hal yaitu perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan dengan
mengintegralkan kerjasama lintas program serta peningkatan cakupan
imunisasi BCG melalui upaya follow-up terhadap sasaran yang tidak datang
pada saat kegiatan Posyandu bekerjasama dengan bagian perawatan kesehatan
masyarakat.

5.2. Saran
1. Peningkatan pengetahuan dalam aplikasi sistem pencatatan dan pelaporan
imunisasi BCG.
2. Komunikasi yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan Tingkat II
Bahnjarmasin dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi BCG.

22

Status IKM

UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BCG


MELALUI PERBAIKAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Ujian Kepaniteraa Klinik IKM-K
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Oleh

HARDIMAN WIRA SAPUTRA


NIM. I1A098076

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2006

DAFTAR ISI

23

Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL..........................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1.1. Data Dasar...................................................................................

1.2. Data Khusus ...............................................................................

1.1. Latar Belakang Permasalahan.....................................................

11

1.1. Tujuan Penulisan.........................................................................

13

BAB II PERMASALAHAN.........................................................................

14

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................

15

BAB IV PEMECAHAN MASALAH...........................................................

18

4.1.Alternatif Pemecahan Masalah....................................................

18

4.2.Perencanaan Tindakan Pemecahan Masalah................................

19

BAB V PENUTUP DAN SARAN................................................................

22

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

24

1. Fitriadi, AL. Analisis Drop Out Imunisasi TT Ibu Hamil Guna Menyusun
Upaya
Peningkatan
Kinerja
Bidan
Puskesmas
di
Kota
Banjarmasin.Universitas Airlangga, Surabaya 2005
2. Alatas H, Hassan R, ed. Buku kuliah Ilmu kesehatan anak II. Jakarta. FKUI,
1985Poltekkes Banjarmasin. Administrasi dan Pengelolaan KIA.
Banjarmasin,2002
3. Depkes RI. Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta:Direktorat Jenderal P2M
dan Penyehatan lingkungan, 2000.

DAFTAR TABEL

25

Tabel 1.

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2005.
.....
3

Tabel 2.

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di wilayah kerja


Puskesmas
Cempaka
Putih
Kota
Banjarmasin
Tahun
2005...... 4

Tabel 3.

Distribusi Penduduk
yang
Bekerja Menurut Jenis Mata
Pencaharian di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih Kota
Banjarmasin Tahun 2005..... 5

Tabel 4.

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di wilayah kerja


Puskesmas
Cempaka
Putih
Kota
Banjarmasin
Tahun
2005.. 6

Tabel 5.

Distribusi Penduduk Menurut Agama di wilayah kerja Puskesmas


Cempaka
Putih
Kota
Banjarmasin
Tahun
2005.................. 7

Tabel 6.

Distribusi Jumlah Tenaga di Puskesmas Cempaka Putih Kota


Banjarmasin Tahun 2005..... 8

Tabel 7.

Petugas Imunisasi di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005....

Tabel 8.

Hasil Pelaksanaan kegiatan Imunisasi Puskesmas Cempaka Putih


Tahun 2005.. 9

Tabel 9.

Hasil Cakupan Kumulatif Imunisasi BCG Puskesmas Cempaka


Putih Tahun 2005.... 10

Tabel 10.

Data Perbandingan Antara Cakupan Kumulatif Imunisasi BCG


dengan Bayi Sasaran di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih 10
tahun 2005...
Data Jumlah Posyandu dan Kader Aktif Posyandu yang terdaftar di
Puskesmas Cempaka Putih 2005.. 10

Tabel 11.

DAFTAR GAMBAR
26

Gambar 1.

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Putih....

Gambar 2.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005........................................ 3

Gambar 3.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005 4
Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Mata
Pencaharian di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih Tahun
2005... 5

Gambar 4.

Gambar 5.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di wilayah kerja


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005........................................ 6

Gambar 6.

Jumlah Penduduk Menurut Agama di wilayah kerja Puskesmas


Cempaka Putih Tahun 2005... 7

27

Anda mungkin juga menyukai