PENDAHULUAN
1.DATA DASAR
1.1 Data Geografi
Puskesmas
Cempaka
Kecamatan
Keterangan :
= Kantor Kelurahan
= Puskesmas Cempaka Putih
= Posyandu
kerja
Persen
48,75
51,25
100,00
Mata
Putih
Persen
32,20
12,94
17,57
3,76
7,22
0,37
0,38
1,86
23,72
100,00
kerja
Persen
5,53
1,32
6,04
12,95
59,97
14,20
100,00
Tabel 5.
Petugas Imunisasi
Jumlah
Juru imunisasi
2.
Dokter
6.
Polio 2
570
80
587 102,98
92,05
7.
Polio 3
570
80
574 100,70
93,32
8.
Polio 4
570
80
572 100,35
92,69
9.
Campak
570
80
514
90,18
101,75
10. Hepatitis B 0 7 hr
570
80
93
16,32
12,40
11. Hepatitis B1
570
80
498
87,37
89,98
12. Hepatitis B2
570
80
435
76,32
85,69
13. Hepatitis B3
570
80
385
67,54
83,47
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2005
Kebun Bunga
318
275
86,47 %
Jumlah
991
541
Rata-rata : 54,59 %
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih 2005
Tabel 11. Data Jumlah Posyandu dan Kader Aktif Posyandu yang terdaftar di
Puskesmas Cempaka Putih 2005
No
Data
Jumlah
1 Jumlah Posyandu
16
2 Jumlah kader aktif
51
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cempaka Putih 2005
10
11
Menurut Prof dr Djauhar Ismail MPH, PhD, SpAK, guru besar Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM)
daya
kekebalan vaksin BCG untuk mencegah infeksi tuberkulosis paru pada anak sangat
rendah. Namun vaksin ini masih dapat mencegah penyakit tuberkulosis bentuk yang
berat seperti tuberkulosa selaput otak, bentuk miliair, dan tuberkulosa tulang.
Di dunia daya kekebalan vaksin BCG untuk mencegah infeksi tuberkulosis range-nya
antara 0 persen sampai 80 persen, sedangkan di Indonesia hanya sekitar 20 persen.
Namun untuk pencegahan TBC bentuk berat bisa 60-70 persen.(2)
Upaya imunisasi BCG yang telah dilaksanakan oleh Departemen kesehatan R.I.
secara nasional sudah mencakup 96,3% (2001), tetapi di daerah-daerah terpencil
cakupan tersebut secara keseluruhan belum tercapai Mengingat kondisi tersebut,
maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi BCG untuk
mencegah terjadinya penyakit TBC yang sangat mematikan ini (3).
Laporan Puskesmas Cempaka Putih kepada Dinas Kesehatan Tingkat II
Banjarmasin tahun 2005 menyatakan bahwa cakupan imunisasi BCG tampak sudah
mencapai 94,91 % walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya 2004 yaitu
102,86 %. Namun jika diteliti lebih lanjut berdasarkan catatan Puskesmas Cempaka
putih ternyata cakupan imunisasi BCG pada tahun 2005 hanya mencapai 54,59 %.
Berdasarkan beberapa penelitian ternyata diketahui beberpa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan imunisasi BCG yaitu usia, gizi anak, cold chain mulai
dari saat dikeluarkan dari pabrik sampai diberikan pada anak di lapangan, antibodi
12
BAB II
PERMASALAHAN
13
Adanya penurunan cakupan imunisasi BCG pada bayi dari tahun sebelumnya
dan terdapatnya kesenjangan data cakupan imunisasi BCG tahun 2005 yang
dilaporkan Puskesmas Cempaka Putih kepada Dinas Kesehatan Tingkat II
Banjarmasin dengan data sebenarnya yang terdapat di Puskesmas Cempaka Putih.
BAB III
PEMBAHASAN
14
Pada tabel 8. berdasrakan data laporan tahun 2005 Puskesmas Cempaka Putih
kepada Dinas Kesehatan tingkat II Banjarmasin, cakupan imunisasi BCG sudah
mencapai 94,91 %, terdapat penurunan cakupan dibandingkan dari tahun 2004.
sedangkan pada tabel 9 dan 10 dapat dilihat bahwa berdasarkan catatan laporan
bulanan dan tahun 2005 Puskesmas Cempaka Putih cakupan imunisasi BCG tahun
2005 hanya mencapai 54,59 %. Terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang
ada di Puskesmas dengan data yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Tingkat II
Banjarmasin.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kesenjangan data dari Dinas
Kesehatan tingkat II Banjarmasin dan data sebenarnya di Puskesmas Cempaka Putih
dalam upaya pencapaian target imunisasi BCG di masyarakat antara lain :
1. Kurangnya koordinasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan
Tidak integralnya pemeriksaan KIA dan imunisasi. Sebagai contoh
bayi yang datang untuk imunisasi hanya tercatat dalam register KIA
sedangkan riwayat imunisasi yang sebelumnya pernah dilakukan di
luar Puskesmas Cempaka Putih ataupun Posyandu dalam wilayah
Puskesmas Cempaka Putih tidak dilaporkan.
Hal lain yang dapat juga berperan antara lain adalah tidak adanya
kesepakatan antara pelayanan Rumah Sakit (poliklinik Anak), maupun
pelayanan swasta lainnya dalam memberikan laporan imunisasi tiap
bulan ke Puskesmas
2. Kegiatan lapangan yang kurang
15
3.
16
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
17
18
tiap triwulan pada kelurahan yang tidak UCI, melakukan follow up terhadap sasaran
yang tidak datang saat imunisasi di Posyandu bekerjasama dengan bagian perawatan
kesehatan masyarakat.
4.2
mengembangkan
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
yang
Hari/ tanggal
Tempat
Materi
Konsolidasi
diantara
seluruh
staf
Puskesmas
dalam
19
Target
-
b.
Pelaksanaan :
Waktu
tiap
bulannya)
Tempat : Rumah KK yang mempunyai bayi dan tidak dibawa oleh
ibunya ke posyandu hari itu.
20
Cara
Pendanaan
c. Evaluasi :
Dilakukan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang telah ada.
3. Koordinasi ke Dinas kesehatan dalam rangka perbaikan sistem birokrasi agar
lebih efektif.
Diperlukan suatu keberanian untuk melaporkan keadaan sebenarnya
dilapangan sehingga masalah-masalah yang ada tidak bias dan dapat ditindak
lajuti.
21
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Adanya kesenjangan antara data yang dilaporkan pada Dinas Kesehatan
Tingkat II Banjarmasin dengan data yang sebenarnya di Puskesmas dalam
pencapaian target imunisasi BCG disebabkan beberapa hal antara lain
kurangnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan, kegiatan lapangan yang
kurang dan sistem birokrasi yan tidak benar.
2. Ada beberapa hal yang dapat menjadi pemecahan masalah, namun sebagai
prioritas ada 2 hal yaitu perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan dengan
mengintegralkan kerjasama lintas program serta peningkatan cakupan
imunisasi BCG melalui upaya follow-up terhadap sasaran yang tidak datang
pada saat kegiatan Posyandu bekerjasama dengan bagian perawatan kesehatan
masyarakat.
5.2. Saran
1. Peningkatan pengetahuan dalam aplikasi sistem pencatatan dan pelaporan
imunisasi BCG.
2. Komunikasi yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan Tingkat II
Bahnjarmasin dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi BCG.
22
Status IKM
Oleh
DAFTAR ISI
23
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
11
13
BAB II PERMASALAHAN.........................................................................
14
15
18
18
19
22
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
24
1. Fitriadi, AL. Analisis Drop Out Imunisasi TT Ibu Hamil Guna Menyusun
Upaya
Peningkatan
Kinerja
Bidan
Puskesmas
di
Kota
Banjarmasin.Universitas Airlangga, Surabaya 2005
2. Alatas H, Hassan R, ed. Buku kuliah Ilmu kesehatan anak II. Jakarta. FKUI,
1985Poltekkes Banjarmasin. Administrasi dan Pengelolaan KIA.
Banjarmasin,2002
3. Depkes RI. Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta:Direktorat Jenderal P2M
dan Penyehatan lingkungan, 2000.
DAFTAR TABEL
25
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Distribusi Penduduk
yang
Bekerja Menurut Jenis Mata
Pencaharian di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih Kota
Banjarmasin Tahun 2005..... 5
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
DAFTAR GAMBAR
26
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
27