Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

RANCANGAN PROSES BIOLOGI

4.1 Limbah Cair


Air Limbah
CHLORINATION TANK
(Tanki Penjernih Kedua)

EQUALISATION TANK
(Bak penampungan)
AERATOR TANK
(Tangki Aerasi)
CLARIFIER TANK
(Tank Pengurai)
OZONATOR (Ozone
Reaktor Tank)
CHLORINATION TANK
(Tanki Penjernih Kedua)
SAND FILTER
(Penyaring)
CLEAR WELL (Bak
Penampungan sebelum
Ozonator II)
TREATMENT WATER
STORAGE TANK
Proses biologi air limbah industry plywood

Masuk

Penjelasan :
1. Equalisation Tank (Bak Penampungan)
Air limbah industri kayu lapis ditampung terlebih dahulu dalam tangki ekualisasi. Tanki
ini berfungsi untuk menampung limbahyang dihasilkanair pencucian glue spreader dan mesinmesin produksi. Tangki ini terdiri dari 3 bak penampung yang dilengkapi dengan :
A. Aerator yang bekerja menggunakan blower selama 24 jam non-stop.
B. Pipa yang digunakan dari PVC untuk menghindari korosi atau karat.
Dalam tangki equalisasi, air limbah sudah diberi perlakuan dengan menggunakan bahan kimia
antara lain :
a. Aluminium sulfat (Al2SO4) yang berfungsi untuk memecah memisahkan partikel-partikel
yang larut dalam air limbah.
b. Soda ash (Caustic soda) berfungsi untuk menaikkan pH air limbah sampai berkisar antara
pH 7,5-8,5. Soda ash dapat ditambahkan secukupnya saja pada air.
Perawatan tangki dilakukan sebulan sekali. Hasil endapan tangki ini dipompa dan lumpur yang
berisi air dimasukkan dalam karung untuk dikeringkan dan dihancurkan menggunakan crusher
agar menjadi tepung dan dipakai ulang.
2. Aerator Tank (Tank Aerasi)
Setelah dari tangki akualisasi, air limbah masuk dalam tangki aerasi. Tangki ini berfungsi
untuk menambahkan oksigen di dalam air agar BOD dapat diturunkan. Tangki ini dilengkapi
dengan :
A. Aerator yang bekerja menggunakan dua blower selama 24 jam nonstop.
B. Pipa yang digunakan dari PVC untuk menghindari korosi atau karat.
C. Menggunakan grafitasi (aliran) untuk menyuplai limbah yang sudah diproses dari bak
ekualisasi 3
Dalam tangki aerasi, air limbah diberi perlakuan dengan menggunakan bahan kimia yang
disesuaikan dengan limbah yang diproses antara lain :

a. Al2(OH)Cl4(PAC) adalah inti sari dari aluminium sulfat . Al2Cl4 berfungsi untuk
memecahkan partikel dalam air limbah seperti pada bak ekualisasi, namun PAC tersebut
lebih efektif bekerja pada pH tinggi atau yang bersifat basa antara pH > 7 dalam
temperature antara 25-40 C.
b. Flokulan (PAM) berfungsi untuk mengikat partikel-partikel yang sudah dipecah (dipisah)
menggunakan bahan kimia diatas agar partikel-partikl tersebut bergabung menjadi
gumpalan-gumpalan partikel yang mempunyai SG (Specific Grafity) lebih besar dari 1
ton/m sehingga gumpala-gumpalan partikel tersebut akan turun kebawah.
Perawatan tangki aerasi dilakukan tiga bulan sekali. Hasil endapan pada tangki dipompa dan
dialirkan ke tangki aerasi.
3. Clarifier Tank (Tangki Pengurai)
Dari tangki aerasi air limbah masuk dalam tangki pengurai. Tangki ini berfungsi untuk
mengurai atau mengendapkan lumpur yang dihasilkan dari tangki aearasi yang sudah melalui
dengan proses pencampuran bahan kimia seperti, Al2(OH)Cl4(PAC), Soda Ash (Caustic Soda),
Flokulan (PAM), dan Al2Cl4.
Pada tangki pengurai ditambahkan kaporit secukupna untuk membunuh bakteri apabila
masih ada sehingga lumpur akan membentuk gumpalan dan mengendap ke dasar tangki dan
permukaan air jernih dapat merembes ke tangki berikutnya.
Tangki ini mempunyai keistimewaan yaitu :

Tangki didesain dengan bak cylindris sehingga dapat menarik lumpur sampai dasar bak
yang berbentuk kerucut,

Pengaliran di desain sedemikian rupa sehingga dapat merembes tepat pada permukaan
saja.
Perawatan tangki dilakukan dua bulan sekali. Hasil lumpur pada tangki pengurai yang

bercampur dengan air dialirkan pada bak ekualisasi.


4. Ozonator (Ozon Reaktor Tank)

Air dari tangki pengurai akan masuk dalam tangki ozonator. Tangki ini berfungsi untuk
menambahkan O3 ke dalam air.
Aplikasi ozone memiliki beberapa kelebihan yaitu :

Menghancurkan bakteri

Menghancukan bahan organic

Mengoksidasi logam berat

Meningkatkan flokulasi

Bahan pemutih

Menghancurkan lumut dan jamur

Menghancurkan dan mengurangi jentik-jentik

5. Chlorination Tank (Tangki penjernih kedua)


Setelah dari tangki ozonator, air limbah akan masuk dalam tangki penjernihan yang
didesain sedemikian rupa. Tangki ini mempunyai 3 sekat atau bak dimana setiap mempunyai
fungsi yang berbeda yaitu :
a. Bak 1 sebagai tempat penampungan air dari tangki ozonator.
b. Bak 2 merupakan hasil aliran bak 1 melalui bawah atau dasar tangki.
c. Bak 3 digunakan untuk mengalirkan air permukaan secara merembes.
Perawatan tangki dilakukan sebulan sekali. Hasil cucian tangki ini akan dialirkan pada
bak ekualisasi.
6. Sand Filter (Penyaring)
Dari tangki penjernihan selanjutnya air limbah masuk dalam tangki penyaringan. Tangki
ini berfungsi untuk menyaring limbah dari kotoran-kotoran. Tangki ini harus dibersihkan secara
rutin agar selalu bersih. Isi tangki terdii dari 3 lapis yang terdiri dari :
a. Isi bagian atas berupa ijuk.
b. Isi bagian tengah berisi Carbon Active.
c. Isi bagian bawah berisi pasir atau kerikil.

Perawatan bak penyaringan dilakukan seminggu sekali. Hasil cuciannya akan dialirkan
pada bak ekualisasi.
7. Clear Well (Bak penampungan sebelum ozonator ke II)
Sebelum melalui proses penyaringan, air limbah akan masuk dalam bak penampungan II.
Bak ini berfungsi untuk menampung hasil proses sebelum ozonator ke II. Pada bak ini kondisi air
sudah jernih. Dari bak ini air limbah dipompakan ke dalam ozone reactor tank, sehingga keluar
menuju tangki hasil pengolahan akhir akan melalui secondary filter yang terdiri dari karbon aktif
yang terdiri dari anion filter dan cation filter.
8. Treatment Water Storage Tank
Setelah melewati prose secondary filter air akan masuk ke tangki hasil pengolahan akhir
yang biasa diambil untuk diadakan pengujian. Apabila pengolahan air dijalankan dengan
prosedur, maka dalam tangki ini akan dihasilkan Test Laboratorium dengan hasil dibawah baku
mutu yang dipersyaratan antara lain yang diukur adalah : BOD - COD TSS pH Phenol.

Anda mungkin juga menyukai