Anda di halaman 1dari 13

1

BABI
PENDAHULUAN

1.1. LATARBELAKANG
Gangguan keamanan di wilayah yurisdiksi laut Indonesia,
terutamagangguanpelayaranpenumpangmaupunbarangbelum
menunjukkan gejala penurunan. Tingkat kejadian pembajakan
(piracy)dilautintensitasnyamasihtinggidansulitdiatasioleh
aparatpenegakhukum.Bahkankarenaketerbatasankemampuan
aparatkeamananIndonesiadalammenangkappelakupembajakan
yangmengganggupelayarankapalkapalniagadiperairanSelat
Malaka, sempat memunculkan kekhawatiran dan keinginan
Interanasional untuk turut mengamankan selat Malaka tersebut.
Olehkarenaitu, TNI sebagai unsur penegakkedaulatan di laut
serta TNI AL dan Polri sebagai unsur penegak hukum di laut,
kemampuannyaperluditingkatkangunamampumelakukantugas
penegakankedaulatandanpenindakanpelanggaranhukumdilaut.
Di samping itu, belum efektifnya pelaksanaan koordinasi
keamananlautsebagaiakibatbelumterciptanyaharmonisasiperan
danfungsilembagadiruanglautmerupakansalahsatukendala
dalam rangka peningkatan pengawasan dan pengamanan
pengelolaansumberdayaalamdilaut.
Lemahnya sistem pengawasan dan pengamanan pengelolaan
sumber daya alam, telah mengundang pihakpihak tertentu
termasukpihakasinguntukmemanfaatkannyasecarailegalbaik
berupa illegal logging, illegal minning maupun illegal fishing
yang mengakibatkan kerugian negara mencapai ratusan trilyun
setiap tahunnya. Banyaknya kapalkapal asing tanpa dokumen
resmiyangditangkapdiperairanIndonesiabaikyangmelakukan

penangkapan ikan, penambangan, atau pengapalan kayukayu


glondong menunjukkan bahwa kejahatan terhadap sumber
dayaalamrelatifbelummenunjukkangejalapenurunan.Di

2
samping belum efektifnya pelaksanaan pengamanan laut, salah
satukendalayangdihadapidalampenanganankejahatankekayaan
sumberdayaalamadalahlemahnyasistemperundangundangan
dilaut.Akibatnyaupayaupayaperlakuanhukumterhadapkapal
kapalasingterbenturpadatidakadanyaperangkathukumyang
sesuaidenganjenispelanggarannya.
KeutuhanwilayahNKRI(NegaraKesatuanRepublikIndonesia)
merupakan suatu keharusan untuk setiap warga Negara
Indonesia,makakeamanandanstabilitasnegarainiharusbenar
benar di jaga. Selain kewajiban warga Negara Indonesia yang
paling berperan disini adalah TNI (Tentara Nasional Indonesia)
jikaterjadisesuatudalamgangguankeamanannasionalNegaraini
makaTNIlahyangberadadigarisdepanuntukmengamankannya
dankarenamenurutdatayangdidapatwilayahNegaraIndonesia
terdiri kepulauan, dimana laut merupakan bagian terbesarnya.
Wilayah laut NKRI diperkirakan, mencapai 5,8 juta km atau
kuranglebih75%daritotalluaswilayah.Kawasanlauttersebut
terdiri dari perairan laut wilayah (teritorial) 0,8 % juta km,
perairan laut nusantara (kepulauan) 2,3 juta km, dan kawasan
Zona Ekonomi Eksklusif 2,7 juta km dimana Posisi geografis
Indonesiayangstrategis,memiliki3(tiga)AlurLautKepulauan
Indonesia(ALKI)yaituselatmalaka,selatlombok,selatsunda.
Kedaulatan(sovereignty)danhakberdaulat(sovereigntyright)
Negara atas laut merupakan hak negara untuk melakukan
pengaturan,pengawasan,perlindungan,danpengolahanataslaut
guna melindungi kepentingannasional di laut. Oleh karena itu,
agenda pengamanan laut Indonesia yang komprehensif dan
terpadumeruapakansuatukeharusan.
Maka TNIAL disini yang harus berperan aktif dalam rangka
menjaga di setiap perbatasan dan keamanan di laut. Sebagai

komponenutamapertahanandilaut,TNIALwajibuntukmenjaga
integritaswilayahNKRIdanmempertahankanstabilitas

keamanandilautsertamelindungisumberdayaalamdilautdari
gangguankeamanandanpelanggaranhukumdiwilayahyuridiksi
nasional Indonesia,baik dari dalam (ilegal logging,trafiking dll)
maupundariluar(perebutanselatambalat,pencuriansumberdaya
alam di laut oleh warga negara asing dalam Zona Ekonomi
Eksklusif).Dalammenjalankantugasmenjagakeamanandilaut,
TNI AL akan sangat bergantung pada kesiapan armada kapal
kapalperangyangdimilikibaikuntukkegiatanoperasional,latih,
maupuntempur.
DisampingituberkaitandenganBluePrintTNIALtahun2003
untuksepuluhtahunkedepan(20032013)akanmenambahjumlah
armadakapalperangdisesuaikandengankebutuhanberdasarkan
konstelasigeografisbagikeamananwilayahperairankita,berarti
darisinidapatkitasimpulkanbetapakurangnyaarmadalautkita
jikadibandingkandenganluasnyawilayahyangharusdiamankan,
terutama lagi di wilayah armatim yang notabene lebih luas
cakupan wilayahnya dibanding dengan wilayah Armaba di
Armatimsendirisaatiniterdiridari5sektor,28pangkalan,dan
hanya terdapat 27 kapal.Stabilitas dan keaman dapat terwujud
diwilayahmaritimkitaapabilaselaindarikesadarankitasebagai
warganegaraadalahmerupakansuatukewajibandantidaklepas
darikinerjaTNIangkatanlautkitayangselalumemonitoringdi
setiap aktivitas baik itu di perbatasan mapun aktivitas didalam
wilayahNKRIdengancaramelakukanpatrolidisetiaptitiktitik
yangrawanakanganguankeamananmaritim.
TujuanPenelitianiniadalahmencarisolusipemecahanmasalah
penugasankapalkapalpatrolidisektorsektoroperasikamladan
penempatankapalkapalpatrolitersebutdipangkalanpangkalan
pendukungnyapadagelaroperasikeamananlautwilayahtimur.
KejahatanataupelanggarandilautIndonesiasecaragarisbesar

didefinisikanmenjadi3(tiga)bagiansebagaiberikut:
1.PelanggaranbataswilayahlautNKRIolehkapalasing,

2. Tindakan kejahatan langsung dan tidak langsung yang

mengancam merugikan kepentingan rakyat dan negara


Indonesia, meliputi: pembajakan, perompakan, dan
pencurianterhadapkekayaannegaradilaut(tambang,ikan
dansumberdayalautlainnya).
3. Tindakan kejahatan apapun yang dilaksanakan lewat
media laut / perairan Indonesia seperti penyelundupan
BBM,kayudanbarangbaranglainnya.
Grafik berikut menunjukkan jumlah kasus salah satu kejahatan
danpelanggaranyangterjadidilautyurisdiksinasionalIndonesia
yangberhasilditangkapolehTNIALyaitupencurianikan(illegal
fishing)danpencuriankayu(illegallogging).

(SumberSOPSArmatim2008)
Grafik1.1DataPelanggaranyangberhasil
ditangkapTahun20022007
Grafik1.1.diatasmenunjukkankeberhasilankapalkapal
patroli TNI AL dalam menangkap pelaku kejahatan di laut.
Variabelyangpentingdalamkegiatanoperasi/patrolikeamanan
laut oleh kapalkapal patroli adalah jangkauan jelajah coverage
areakapalkapalpatroli.

Jangkauancoverageareakapalpatroliadalahluasanwilayahlaut
(NauticalMilPersegi) yangdapatdicapaiolehkomposisikapal
kapalpatrolidalampengamanandisektorsektorkamlasepanjang
tahun.Semakinbesarjangkauancoverageareayangdidapatdari
komposisi penugasan kapal patroli maka artinya kapal kapal
patroli akan semakin sering menjelajah berpatroli di laut
Nusantara untuk pengamanan, sehingga semakin mampu
mendeteksi dan menangkap kejahatan dan pelanggaran laut
wilayahyurisdiksinasionalIndonesia.
MenurutArdiansyah,Ahmad(2007)dalamtugasakhirnyayang
berjudul Perencanaan Jumlah Armada dan Kecepatan Kapal
PatroliuntukWilayahLautIndonesiaBagianTimurbahwauntuk
pengamananwilayahlautbagiantimurdibutuhkansebanyak214
armada(Vs=20knot).Ardiansyahjugamengoptimasikanbiaya
pembangunanmasingmasingkapalpatrolitersebutsebesarRp.
24.104.254.070,18 dengaan optimasi biaya operasionalnya Rp.
18.877.648.642,15.
Melihat kondisi keuangan serta anggaran pemerintah saat ini
sangat tidak mungkin untuk merealisasikan hal tersebut. Maka
langkah yang paling tepat adalah melakukan pengoptimalan
jumlaharmadayangadasehinggadapatdiperolehsistemkendali
operasiyangefektifdanefisien.
Untuk melakukan pengoptimalan perlu adanya analisa yang
didasarkanpadabeberapaparameterantaralain:

1. JumlaharmadayangadadiARMATIM
2. Karakteristik dan kemampuan masing masing

armadameliputikecepatandinaskapal,persenjataan
yangadadikapal,batasmaksimumpelayaranyang
dapatditempuhmasingmasingkapal.

3. PosisidanlokasidaripangkalanTNIALyangadadi
wilayahlautIndonesiabagiantimur.

4. Tingkat keamanan daerah operasi dari masing


masingpangkalan.

Denganparametertersebutakandilakukananalisadanoptimasi
denganmenggunakanmetodePSO(ParticleSwarmOptimization)
yangnantinyadapatdiperolehhasilyangoptimalsertadiperoleh
sistem kendali yang efektif dan efisien dalam pengoperasian
armadadiwilayahIndonesiabagiantimur.

1.2. PERUMUSANMASALAH
Permasalahyangdiangkatdalamtugasakhiriniadalahbagaimana
menempatkkan armada TNI AL Armada Timur , yang mana
denagn jumlah armada yang ada akan sanggup melindungi
wilayahNKRIbagianTimur.didalamoptimasitentunyaakandi
pertimbangkan mengenahi karakteristik kapal , coverage
area,biaya maupun faktor lingkungan.dengan detail sebagai
berikut:
1. Bagaimanakarakteristikmasingmasingarmada.
2. Bagaimana karakteristik wilayah operasional yang
ada.
3. Bagaimana bentuk optimasi dan pemodelan yang
cocokuntukpenentuanoptimalpositioning masing
masingarmada.
4. Bagaimana posisi atau konfigurasi yang paling
optimal dari optimasi dan pemodelan yang telah
dilakukan.
5. Bagaimana optimasi rute patori dengan letak lanal
yangada

1.3. BATASANMASALAH
adalah:

Batasanpermasalahanpadapenulisantugasakhirini

1. Perancangan ini hanya membahas armada TNI AL


wilayahIndonesiabagiantimur.

2. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisa dan

optimasi penempatan armada pada pangkalan yang


telah ada dengan menggunakan metode PSO untuk
mendapatkan
optimal positioning.dan juga
menggunakan exausting algoritma untuk
mendapatkkanruteoptimaldalampermasalahanTSP
3. Perancangan dirancang tidak untuk kondisi perang,
dalamartiansistemkendalicerdasdifungsikanuntuk
meningkatkankeamanan.

1.4. TUJUAN

Tujuanpenulisantugasakhiradalah:
1. Mengetahui karakteristik masing masing
kemampuanarmadadankarakteristikpadamasing
masingpangkalan.
2. Mengetahui kondisi lingkungan masing masing
coveragearea
3. Mengetahui konfigurasi optimal positioning dari
masingmasingarmada.
4. Mengetahuiruteyangpalingbaikdalampelaksanaan
patroli.

1.5. MANFAATPENULISAN
Hasil yang diperoleh nantinya dapat digunakan sebagai
masukandandasarpertimbangansertakebijakanpemerintah(TNI
AL)padapenempatandanpengoperasianarmadapatroliangkatan
lautdalampengamananwilayahlautIndonesiabagiantimuruntuk
MeningkatkanKemanandanMenjagaKeutuhanNKRI

Halamaninisengajadikosongkan

Anda mungkin juga menyukai