Anda di halaman 1dari 84

FARMAKOLOGI TERAPI 3

FARMASI

FARMAKOLOGI & TERAPI


OBAT
dan
BENTUK SEDIAAN

Literatur

Farmakope Indonesia edisi IV th 1995


Farmakope Indonesia edisi III th 1979
ARS PRESCRIBENDI, RESEP YANG
RASIONAL 1,2,3 (NANIZAR ZAMANJOENOES)
Informasi spesialite Obat Indonesia (ISO)
Farmakologi dan Terapi

resep

RESEP
DOKTER

APOTEKER

PENDERITA
PASIEN

RESEP

NAMA OBAT
BENTUK SEDIAAN OBAT
DOSIS
CARA PEMAKAIAN
WAKTU PEMAKAIAN

OBAT
SK MENKES RI NO. 193/KabB.VII/71

OBAT adalah suatu bahan atau paduan


bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah atau
bagian badan manusia

Kegunaan obat

Menetapkan diagnosa:Clinitest, Tuberculin.


Mencegah penyakit:BCG, DPT, Vac Cacar
Mengurangi atau menghilangkan penyakit
atau gejala penyakit:Novalgin,Parasetamol
Menyembuhkan penyakit: Tetrasiklin
Kelainan rohaniah: Valium, Dilantin
Memperelok atau memperindah badan atau
bagian badan:Kosmetika

OBAT

Obat baku/ bahan obat


Obat jadi
Obat paten
Obat asli (yang didapat lgs dari bahan-bahan
alam
Obat baru
Obat standar
Obat Essensial
Obat Generik

Obat baku/bahan obat


Obat Jadi: Obat dlm keadaan
murni/campuran (serbuk, cairan, salep,
tablet, pil, suppositoria,dll) yg mempunyai
teknis sesuai FI/lain yg ditetapkan
Pemerintah.
Obat Paten: Obat jadi dg nama dagang yg
terdaftar atas nama sipembuat/yg
dikuasakannya dan dijual dlm bungkus asli
pabrik yg memproduksinya.

Obat Asli: Obat yg didpt langsung dr bahan2


alamiah Indonesia, terolah secara sederhana
atas dasar pengalaman dan digunakan dlm
pengobatan tradisional
Obat Baru: Obat yg terdiri atau berisi zat,
baik sebagai bagian yg berkhasiat, ataupun
yg tdk berkhasiat, misalnya: lapisan, pengisi,
pelarut, pembantu atau komponen lain, yg
blm dikenal shg tdk diketahui khasiat dan
kegunaannya.
Obat standar : obat yang formulanya ada di
dalam buku-buku standar (resmi).

Obat Esensial: Obat yg plng dibthkan utk pelayanan


kesehatan masyarakat terbyk dan tercantum dlm Daftar
Obat Esensial yg ditetapkan oleh MENKES.
Obat Generik: Obat dg nama resmi yg ditetapkan dlm FI
utk zat berkhasiat yg dikandungnya.

Nama ini ditentuka o/ WHO dan ada dlm daftar


International Nonproprietary Name, Name Index.

Sinonim Obat
Nama resmi
(farmakope
indonesia), buku
resmi
Acidum
Acetylosalicylic
um

Nama Generik
(INN), nama
yang umum
dipakai

Nama paten,
yang ada hak
paten dari
pabrik

Acetosal

Aspirin dari
Bayer

PENGGOLONGAN OBAT
a. Menurut undang-undang dan peraturan
pemerintah
b. Menurut efek farmakologis
c. Di apotek
d. Menurut konsistensi

OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG DAN


PERATURAN PEMERINTAH

OBAT BEBAS
OBAT BEBAS TERBATAS ( W = warschuwing
= Peringatan)
OBAT KERAS (G = gevaarlijk = Berbahaya)
OBAT GOLONGAN NARKOTIKA (O = Opium)
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA

OBAT BEBAS

DAPAT DIJUAL BEBAS KEPADA UMUM TANPA RESEP


DOKTER
DAPAT DIBELI DI APOTEK, TOKO OBAT, TOKO BIASA
Contoh : Minyak Kayu Putih, Tablet Parasetamol, tablet Vitamin C,
B Compleks dan Obat batuk hitam

OBAT BEBAS TERBATAS


DAFTAR W=DAFTAR P
DAPAT DIBELI TANPA RESEP DOKTER DI APOTEK
DAN TOKO OBAT TERDAFTAR
PADA KEMASAN ADA TANDA PERINGATAN P1-P6

Contoh : Vitamin E maksimal 120 mg,


CTM tablet

OBAT KERAS = DAFTAR G


1. Obat Keras

contoh : Antibiotika

2. Obat keras tertentu (Psikotropika/OKT) contoh : Diazepam


3. Obat Wajib Apotek

contoh : Oral Kontrasepsi

Harus dengan resep dokter kec Obat wajib apotek

OBAT GOLONGAN NARKOTIKA= OBAT


OPIUM =DAFTAR O

Suatu zat atau obat yang berasal dari


tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kasadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan

Penggolongan obat narkotika


Narkotika Golongan I: hanya dapat digunakan
untuk kepentinghan ilmu pengetahuan
Proses produksi dilakukan dengan pengawasan yang
ketat dari Menteri Kesehatan
Tanaman: -Papaver somniferum L
-Erythroxylon coca
-Cannabis sp
Zat/ Senyawa : Heroin

Narkotika Golongan II : Dapat digunakan untuk


kepentingan ilmu pengetahuan dan terapi
Distribusi diatur oleh pemerintah

Contoh Morfin dan garam-garamnya


Petidin

Narkotika Golongan III : Dapat digunakan untuk ilmu


pengetahuan dan terapi
Distribusi dilakukan oleh pemerintah
Contoh Codein
Asetildihidrokodein

MENURUT ASALNYA DIBAGI 4 GOL


1. OPIUM ( PAPAVER SOMNIFERUM)

Der Phenantren
Der Isoquinoline
Morphin
Noscapin
Codein
Papaverine
thebain
narceine
2. FOLIA COCA (ERYTROXYLON COCA)
3. CANNABIS INDICA ( GANJA)
4. SINTETIK

daun, biji, buah

Syarat resep obat narkotika


1. Harus dengan resep dokter. Tidak boleh copy resep
2. Resep tidak boleh diulang, harus dengan resep baru
3. Resep Narkotika berupa obat suntik harus dilengkapi tulisan.
Contoh : R/Morphin HCl amp 10 mg No. X (sepuluh)
4. Beberapa golongan narkotika seperti : Cocaine, Heroin,
Cannabis tidak diresepkan lagi karna bahayanya terlalu besar.
Morphin masih digunakan pada kanker terminal.
5. Harus ada tanda tangan dokter
6. Harus ada alamat pasien yang jelas.

OBAT GOLONGAN
PSIKOTROPIKA

Pengertian psikotropika menurut UndangUndang Nomor 5 Tahun 1997


tentang psikotropika adalah zat atau obat
baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.

1. HALUSINOGEN YANG MEMBERIKAN HALUSINASI

(PSYCHOMIMETIC, PSYCHOTOGENIC, PSYCHEDELIC)


LSD = LSD-25, DMT, DET, DMNP, THC, STP, DOM
Untuk pengobatan sangat terbatas sekali ( kalaupun ada)

2. PERANGSANG SUSUNAN SARAF PUSAT (DULU MASUK


DAFTAR G)
AMPHETAMINE, DEXAMPHETAMINE,
METHAMPHETAMINE, METHYLPHENIDATE, PIPRADROL
Untuk pengobatan sangat terbatas
3. PENEKAN/ DEPRESI SUSUNAN SARAF PUSAT (DULU MASUK
DAFTAR G)
BARBITURAT dan semua derivatnya : Phenobarbital, Amobarbital,
Pentobarbital, Secobarbital

HYPNOTIKA : Methylprylon, Metaqualone, Ethinamate

KETENTUAN PERESEPAN PSIKOTROPIKA


Psikotropika golongan I
Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan antara lain :
LSD-25, MDMA(ecstasy), Psilocybin, Psilosin
Psikotropika golongan II
Boleh diresepkan tapi harus disadari dapat menyebabkan
ketergantungan yang besar antara lain : Amphetamin,
Methaqualone, Secobarbital
Psikotropika golongan III
Boleh diresepkan tapi dapat menimbulkan ketergantungan antara
lain Amobarbital, Pentobarbital, Cyclobarbital, Glutetimide
Psikotropika golongan IV
Sering diresepkan, karena kurang memberikan ketergantungan
tapi pemberian jangka lama harus diwaspadai
Peresepannya hanya untuk short term therapy ( 1 minggu) antara
lain Allobarbital, Bromazepam, Diazepam, Chlordiazopoxide,
Meprobamate./

Menurut efek farmakologis


Contoh :Antitusif obat yang dipakai untuk mengobati
penyakit batuk

Mucolitik : menghancurkan mucus


Ekspektoransia : mempertinggi sekresi
saluran pernafasan dan atau mencairkan
riak agar mudah dikeluarkan
Antitusif : Menekan batuk dan titik
tangkapnya pada pusat atau perifer

Apotek
1. Etiket Putih
Obat Dalam (per-oral)
Obat yang dimasukkan ke mulut dan ditelan
2. Etiket Biru
Obat luar
Obat yang tidak ditelan

Menurut konsistensi
Bentuk sediaan padat
Bentuk sediaan setengah padat
Bentuk sediaan cair

Obat : - Bahan aktif murni


- Penyusunan dalam suatu formula
(Bentuk sediaan obat)

Pertimbangan dalam memilih Bentuk


Sediaan Obat

1. Sifat Obat

2. Bioavailabilitas Obat
3. Penyakit yang diderita
4. Penderita

Bentuk Sediaan Obat


Bahan obat stabil
Tidak cepat rusak (dl penyimpanan)
Aman dan mudah diminum
Nyaman di gunakan pasien
Effisien
Memberi efek yang optimal

Bentuk Sediaan Obat

Bahan Obat

Bahan Pembantu

(Eksipien)

EKSIPIEN
(Bahan Pembantu)
-Harus inert
-Tidak memberikan efek terapi

Tujuan penambahan eksipien


-Proses pembuatan
-Memenuhi persyaratan fisis
-Ketersediaan farmasetis
-Ketersediaan hayati

Bentuk Sediaan Obat

Remedium Cardinale (zat aktif)


Harus ada
Tunggal atau Campuran
Remedium adjuvans (membantu kerja obat)
Tidak mutlak harus ada
Remedium Corrigens -Corrigens saporis
-Corrigens coloris
-Corrigens odoris
Constituen (Vehikulum)
-Air
-Saccharum Lactis

-Vaselin

Bentuk Sediaan Obat


berdasar konsistensi
Padat : pulveres, kapsul, tablet
Cair : solutio, suspensi, emulsi
Setengah padat : salep. Cream, jelly

OBAT PADAT
Pulvis dan pulveres
Pililae / pil
Tabulae / tablet
Capsulae / capsul
Suppositoria
Bacilla
Spesies / jamu
Implant / pelet
Aerosolum

Pulvis dan pulveres


Adalah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan dan digunakan untuk
pemakaian oral atau luar, isi serbuk terdiri
dari :
Obat (tunggal / campuran)
Konstituen / vehiculum :
Untuk serbuk oral { Saccharum Lactis
Untuk serbuk tabur { Talcum venetum,
Bolus Alba, Amylum.

Kemasan sediaan jadi, umumnya dalam


sachet sekali pakai
Bentuk ini sulit untuk menahan terurainya
bahan obat yang higroskopis, mudah
mencair atau menguap
Bahan obat yang berasa pahit atau berbau
tidak enak, akan sukar ditutupi

Pililae / pil

Menurut beratnya dibagi atas :


Boli : berbobot > 300mg, biasanya dipakai
untuk pengobatan hewan
Pilulae/pil adaah obat berbentuk bulat
seperti pelor yang berbobot antara 50 mg
300 mg, diameternya tidak > 8 mm dan
tergantung berat jenis bahan bahan obatnya
Granula, berbobot < 30 mg dan tiap granula
biasanya mengandung 1 mg bahan obat

Granul

Merupakan gumpalan-gumpalan partikel


kecil, tidak merata, terdiri atas bahan obat
dan bahan tambahan yang diperlukan
Secara fisik dan kimia lebih stabil dari pada
bentuk serbuk
Tersedia pula dalam bentuk granul
effervescent
Cara penggunaannya dengan di campur atau
dilarutkan dengan air

Tabulae / tablet

Merupakan sediaan padat yang


mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan tambahan farmasetika (al. pengisi,
pengembang, perekat, pelicin, pembasah,
korigen, atau bahan lain yang cocok)
Dibuat dg cara dicetakatau kompresi
Ukuran, bentuk, berat, ketebalan, daya
hancur tablet dapat berbeda beda
tergantung formulasi dan cara
pembuatannya

Macam macam tablet


Tablet Kunyah
Untuk dikunyah dan memberikan residu
dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah
ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit
atau tidak enak, serta biasanya untuk anak
anak (terutama untuk multivitamin, antasida,
antibiotik tertentu)

Tablet Buih / Effervesen


selain mengandung zat aktif, juga
mengandung campuran asam dan natrium
bicarbonat, yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan CO2, maka tablet harus
disimpan dalam wadah tertutup rapat atau
pada kemasan tahan lembab

Tablet Hisap / Lozengens

padat yang mengandung satu atau lebih


bahan obat, umumnya dengan bahan dasar
beraroma dan manis yang membuat tablet
melarut atau hancur perlahan dalam mulut

Tablet bersalut
disalut dengan bahan penyalut untuk maksud tertentu
Tujuannya:
Menutupi rasa tidak enak (mis. Kina)/ bau yang tidak enak
(mis. Vitazym)
Membuat penampilan lebih baik menarik dan biasanya
diberi warna bagus dan mengkilap
Melindungi obat / zat aktif terhadap pengaruh udara,
kelembapan dan cahaya (mis. Obat obat yang hygroskopis
dan mudah teroksidasi)
Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.

Beberapa macam tablet


bersalut:

Tablet bersalut gula / dragee

disalut dengan lapisan terdiri dari campuran gula dan bahan


lain yang cocok, dengan atau tanpa menambah zat warna.
Tablet bersalut selaput / film Coated Tablet
disalut dengan lapisan selofan, metilselulosa, povidon atau
bahan lain yang cocok
Tablet bersalut kempa / salut kering
disalut dengan massa granula terdiri dari Laktosa, Calsium
Fosfat atau bahan lain yang cocok untuk mempercepat
lepasnya satu obat dan obat lain

Tablet bersalut enteric / Enteric


coated
disalut sedemikian rupa sehingga obat tidak
hancur dalam lambung tapi hancur dalam
usus halus, yang disebut juga Delayed Action.
Bahan penyalutnya adalah bahan yang tahan
terhadap pengaruh asam lambung yaitu
Sehellak, keratin dan salol. Tablet ini dibuat
untuk obat obat yang dapat mengiritasi
lambung dan obat obat yang dapat rusak bila
kena asam lambung (contoh : Voltaren
Aropas)

Capsulae / kapsul
Adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut, dimana
didalamnya dapat diisi dengan obat serbuk, butiran
atau granul, cair, semi padat
Jenis jenis kapsul:
Capsulae gelatinosae (dibuat dari gelatin) terdiri
dari:
Soft Capsulae / Capsulae Molles lunak
Hard Capsulae / Capsulae Durae keras
Capsulae Amylaceas (dibuat dari amylum)
Capsulae Metilsellulosa

Suppositoria
Adalah sediaan padat dalam dalam berbagai bobot dan
bentuk, yang diberikan melalui rectal, vagina dan urethra,
yang mana umumnya meleleh, melunak atau melarut pada
suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung
jaringan setempat dan sebagai pembawa zat therapeutic yang
bersifat local atau sistemik
Jenis jenisnya
Suppositoria Anaha disebut juga Suppositoria
Suppositoria Vaginalis disebut juga Globuli Vaginalis atau
Ovula
Suppositoria Urethralia disebut juga Bougie

Bacilla
Adalah alat yang digunakan sebagai obat luar
Jenis jenis batang:
Bacilla Caustica (mengandung bahan bahan
caustik) contoh : Argenti Nitras dalam Bacilla
Quelistifte (dipakai untuk melebarkan saluran
saluran) contoh : Batang Lanfinaria
Bougie / Suppositoria Urethanilia (batang yang
padat pada suhu kamar dan akan memberikan efek
local dan sistemik)

Implant / pelet

Adalah sediaan dengan massa padat steril


berukuran kecil berisi obat dengan kemurniaan
yang tinggi (dengan atau tanpa eksipien) yang
dibuat dengan cara pengempaan atau
pencetakan

OBAT CAIR

1. Solutiones dan mixture


2. Mixtura agitanda dan suspensi
3. Emulsa / emulsi
4. Saturasi dan netralisasi
5. Infusa
6. Guttae / drops
7. Injectiones / obat suntik
8. Inhalasi
9. irigasi

Solutiones (larutan) dan mixture


(campuran)
Solutio:
larutan dari sebuah zat dalam suatu cairan /
pelarut, dimana zat pelarutnya adalah air,
bila bukan air maka harus dijelaskan dalam
namanya, misalnya :
Sol. Camphora Spirituosa kamfer spiritus
Sol. Camphora Oleonosa kamfer olie /
minyak kamfer
Camphora Nitroglycerini spirituosa Lar.
Nitrogliserin dalam spiritus

Mixtura:
Larutan yang didalamnya terdapat lebih dari satu
macam zat, yang dapat berupa campuran dari :
Cairan dengan zat padat
Cairan dengan cairan
Cairan dengan extrak kental
Tidak ada perbedaan antara solutio dengan mixtura,
contoh :
Sol. Citratis Magnesici Lar. Mg Citrat dalam air
Mixt. Citratis Magnesici campuran Mg Citrat, Syr,
Simplex dan spiritus Citri dalam air

Mixtura agitanda dan suspensi


Mixtura agitanda:
Campuran dimana konstituen mengandung zat padat
yang tidak dapat larut.
Suspensi:
Sediaan cairan yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair (cairan
pembawa), zat yang terdispersi harus halus dan tidak
boleh cepat mengendap dan dapat mengandung zat
tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi serta
tidak boleh terlalu kental agar sediaan mudah dikocok
dan dituang

Sirup:
larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
kadar tinggi
Elixir:
larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven
Lotio:
larutan atau suspensi yang digunakan secara tropical
Spirit:
larutan mengandung etanol / hidro alcoholdari zat yang
mudah menguap

Tinctur:
larutan mengandung etanol / hidro alcohol
dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa
kimia yang dibuat dengan cara perkolasi atau
maserasi
Air aromtik:
larutan jernih dan jenuh dalam air, dari
minyak mudah menguap
Enema:larutan yang dimasukkan kedalam
rectum dan colon, untuk merangsang
pengeluaran kotoran (feses) memberikan efek
terapi local atau systemic

Emulsa / emulsi
Adalah dua fase cairan dalam sistim dispersi dimana
fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dalam
merata dalam fase cairan lainnya dan umumnya
dimantapkan oleh zat pengemulsi (Emulgator).
Emulsi O/W:
emulsi minyak dalam air, dimana minyak yang
merupakan fase terdispersi dan larutan air
merupakan fase pendispersi / pembawa (emulsi ini
dapat dicernakan dengan air)
Contoh : susu (emulgatornya putih telur) Scott
Emultion

Emulsi W/O:
emulsi air dalam minyak, dimana air atau
larutan air yang merupakan fase terdispersi
dan minyak atau bahan seperti minyak
merupakan pembawa atau pendispersi
(Emulsi ini dapat diencerkan dengan minyak)
contoh : Mentega, Ianolin

Saturasi dan netralisasi


Saturasi / Penjenuhan:
obat yang minumnya dibuat dengan jalan
mencampurkan suatu asam dengan karbonat,
dimana cairan dijenuhkan dengan CO2
(disebut dengan Potio Effervesces), maka
tekanan didalam botol lebih tinggi dari pada
tekanan diluar.

Tujuan pemberian obat saturasi


Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak.
CO2 mempercepat absorbsi
Merangsang keluarnya getah pencernaan
yang banyak
Sebagai carminativum atau laxans
Untuk antioxydant
Memberi efek psiokologi bahwa obat
tersebut kuat

Netralisasi atau penetralan


obat minum yang di buat dengan jalan
mencampurkan suatu asam dengan suatu basa
(yang dipergunakan adalah suatu Carbonat)
dan tidak mengandung CO2 (karena CO2 yang
terbentuk selalu dihilangkan seluruhnya
dengan cara pemanasan sampai larutannya
jernih), yang termasuk Netralisasi:
Suatu asam dinetralkan dengan NH4CL
Suatu asam yang tidak larut dinetralkan
dengan suatu HCO3 / CO3, dapat juga dengan
NaOH

Infusa
Infus / rebusan obat:
sedian air yang dibuat dengan mengextraksi
simplicia nabati dengan air suhu 90 C
selama 15 menit, yang mana extraksinya
dilakukan secara infundasi

Guttae / drops
Adalah sediaan cairan (dapat berupa solutio /
mixtura / suspensi / emulsi) yang dipakai
dengan cara meneteskan, baik sebagai obat
dalam maupun obat luar dan harus homogen
serta tidak boleh ada endapan.

Beberapa jenis guttae:


Guttae oris{ untuk kumur kumur dan tidak
untuk ditelan. Biasanya diencerkan dulu
dengan air
Guttae auriculares / tetes telinga { biasanya
cairan pembawanya adalah bukan air, tapi
lebih kental (mis. Glycerin, minyak
propylenglikol)
Guttae Nasales / tetes hidung { tidak boleh
menggunakan lemak / minyak mineral
sebagai cairan pembawanya

Guttae Ophthalmic / tetes mata { berupa


larutan / suspensi steril, cairan pembawanya
berair, harus jernih, bebas benda asing, serat
dan benang (harus disaring), serta tidak boleh
digunakan setelah tutup dibuka > 1 bulan. Dan
konsentrasi sunlimatnya tidak boleh > 1:4000
Collyiria / obat cuci mata { tidak termasuk
dalam obat tetesan, tapi cara kerja dan
komposisi serta cara pembuatanya tidak
berbeda dengan guttae ophthalmic, hanya
jumlahnya lebih banyak jumlahnya lebih
banyak

Injectiones / obat suntik


Adalah sediaan steril untuk penggunaan
parenteral.
Keuntungannya:
Resorbsi obat lebih cepat dan baik
Untuk obat yang tidak tahan asam lambung
Untuk obat yang mengiritasi lambung
Untuk pasien yang yang tidak dapat makan
obat
Yang memerlukan obat bekerja cepat (mis.
mengalami shock)

Inhalasi
Adalah sediaan obat / larutan / suspensi
terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang
diberikan melelalui saluran nafas hidung atau
mulut untuk memperoleh efek local atau
sistemik. (larutan yang disemprotkan dengan
menggunakan gas inert dan wadahnya disebut
inhaler)

OBAT SETENGAH PADAT


Unguenta
Occulenta / salep mata
Pasta
Linimenta
Sapones / sabun
Cremores krim
Gelones / gel

Unguenta

Adalah sediaan setengah padat dan mudah


dioleskan diatas kulit dan selaput lendir tanpa
memakai kekerasan atau pemanasan
Salep terdira dari:
Remedium Cardinale (bahan tunggal /
campuran bahan utama). Bahan obat harus
larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yang cocok. Kadar bahan obat umumnya
10 % kecuali dinyatakan lain atau
mengandung obat keras / narkotik

Konstituen / Dasar salep (bahan tersendiri


atau campuran) adalah zat pembawa dengan
massa lembek, mudah dioleskan dan
umumnya berlembek, tapi dapat berupa
massa lembek atau zat cair atau zat padat
yang terlebih dahulu diubah menjadi massa
yang lembek.

Secara umum salep dibagi atas


3 jenis:
Salep Epidermic
adalah salep yang bekerja dipermukaan kulit, dan diharapkan
tidak diserap. Salep ini berfungsi sebagai pelindung
antiseptik, adstrigents dan pelawan rangsangan. Dasar salep
yang cocok adalah Vaselin
Salep Endodermic
adalah salep yang bekerja memasuki kulit tapi tidak
menembus kulit, jadi diserapnya hanya sebagaian saja. Dasar
salep yang cocok adalah minyak tumbuhan dan minyak alami
Salep Diadermic
adalah salep yang bekerja sampai menembus kulit. Dasar
salep yang cocok adalah Lanolin, Adeps Lanae, Oleum Cocoa

Secara theurapetik, salep dibagi atas :


Salep Penutup
adalah salep yang berfungsi sebagai melindungi kulit dari
pengaruh luar
contoh: Boorzalf, Zinczalf
Salep Resorpsi
adalah salep yang mana bahan bahannya akan diresorpsi
contoh: salep untuk Rheumatik
Salep Penyejuk
adalah salep yang banyak mengandung air sehingga
memberikan rasa sejuk
contoh: Cold Cream

Occulenta / salep mata


Adalah salep steril untuk pengobatan mata
dengan menggunakan dasar salep yang cocok
Syarat syarat Occulenta, yaitu:
Homogen, tidak boleh mengandung bagian
yang kasar dapat teraba.
Bersih
Steril

Pasta
Adalah sediaan semi padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat yang ditujukan
untuk pemakaiaan topical, dan konsistensinya
lebih plastis dari pada salep
Keuntungannya:
Menyerap hasil hasil sekresi dari kulit
Mengurangi rasa gatal dan memberikan
perasaan sejuk
Obat obat direkatkan pada kulit
mempertinggi pekerjaan obat tersebut

Linimenta
Adalah sediaan cairan atau kental, mengandung
analgetikum dan zat yang mempunyai sifat
Rubefasin, melemaskan otot atau menghangatkan
dan digunakan sebagai obat, serbuktidak boleh
digunakan pada kulit yang luka atau lecet
Keuntungannya:
Zat yang ditambahkan padanya diresorbsi lebih
cepat
Mudah dicuci { sangat baik untuk pemakaian pada
kulit yang lembut

Macam macam Linimenta,


yaitu
Campuran lemak padat dengan lemak lunak
Campuran minyak dan cairan alkali (dibuat dengan cara
penyabunan)
Linimentum dengan Balsamun Peruvianum Ol.
Terebinthinae
Linimentum dengan minyak (harus memakai gom)
Emulsi yang digunakan sebagai liniment, yaitu
Emulsum Benzylis Benzoatus
Linimentum Chloroform (dengan cara pencampuran biasa)

Sapones / sabun
Adalah reaksi garam alkali dan asam lemak
tinggi, dimana konsistensinya tergantung dari
basa yang digunakan untuk menyabun, yaitu :
NaOH sabun keras
KOH sabun lemak

Macam macam sapones:


Sapokalinus : KOH + Ol. Sesami
Sapomedicatus : NaOH + Ol. Olivarum
Saposuperadipatus : Campuran
Sapomedicatus 80 % + Sapokalinus 16 % +
Adeps Lanae 4 % (bentuk ini yang paling
dianjurkan untuk pengobata)
Sapococos : Sabun Na yang dibuat garam Ol.
Cocos

Cremores krim
Adalah sediaan setengah padat berupa emulsi
kental, mengandung air tidak kurang dari 60
%, dengan 2 type yaitu:
Type minyak air
Type air minyak (mudah kering dan rusak)

Gelones / gel
Merupakan sediaan setengah padat yang rata
dan jernih ( suatu masa yang fase makro
molekulnya disebarkan ke seluruh cairan
sehingga tidak terlihat adanya batas
Komposisi ; umumnya terdiri dari bahan
pengental (tragacanth, karboksimetil cellulosa)
dan larutan (umumnya air), dan bahan obat
Umumnya mengandung air disebut jelli, maka
pada etiket tertera kocok dulu

Dikenal sediaan gel yang mengandung obat


antiseptik, kontrasepsi, analgetik, atau
bahan nonobat yang berfungsi sebagai
pelicin atau media pengantar dalam
pelaksanaan pemeriksaan dengan alat (EKG,
USG, dll)
Mudah terkontaminasi bakteri sehingga
perlu bahan pengawet antimikroba

Anda mungkin juga menyukai