LANDASAN TEORI
2.1.
7
tipe yang berakhiran V berarti very low Voltage yaitu dapat beroperasi pada
tegangan dibawah 2,7V. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4
kelas, yaitu keluarga ATTiny, keluarga AT90xx, keluarga ATMega, dan
AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah
memori, perangkat, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang
digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.
Penjelasan dari masing-masing pin dari ATMega 8535L adalah sebagai berikut :
a) Pin 1 sampai 8 (Port B) merupakan port parallel 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Port b dapat difungsikan
untuk berbagai keperluan general purpose dan special feature yaitu:
8
b) Pin 9 (Reset) jika terdapat minimimum pulse pada saat active low.
c) Pin 10 (VCC) dihubungkan ke Vcc (2,7 5,5Volt).
d) Pin 11 dan 31 (GND) dihubungkan ke Vss atau Ground.
e) Pin 12 (XTAL 2) adalah pin masukan ke rangkaian osilator internal.
Sebuah osilator kristal atau sumber osilator luar dapat digunakan.
f)
i)
Pin 30 adalah Avcc pin penyuplai daya untuk port A dan A/D converter
dan dihubungkan ke Vcc. Jika ADC digunakan maka pin ini
dihubungkan ke Vcc dengan low pas filter.
j)
Pin 32 adalah A REF pin yang berfungsi sebagai referensi untuk pin
analog jika A/D Converter digunakan.
10
Keistimewaan dari AVR ATMega 8535 Low Power:
-
32 jalur I/O (Input/Output) yang terpisah dalam empat port yaitu A, port
B, port C, dan Port D.
11
-
2.1.1 Interupsi
Interupsi
adalah
kondisi
yang
mengharuskan
mikrokontroler
12
Tabel 2.1 Interrupt Vector pada ATMega 8535L
Vector Program
Source
No
Interrupt Definition
Address
External Pin, Power-on Reset,
0x0000
RESET
0x0001
INT0
0x0002
INT1
0x0003
TIMER2 COMP
0x0004
TIMER2 OVF
Timer/Counter2 Overflow
0x0005
TIMER1 CAPT
TIMER1
7
0x0006
0x0007
0x0008
TIMER1 OVF
Timer/Counter1 Overflow
10
0x0009
TIMER0 OVF
Timer/Counter0 Overflow
11
0x000A
SPI, STC
12
0x000B
USART, RXC
USART, Rx Complete
13
0x000C
USART, UDRE
14
0x000D
USART, TXC
USART, Tx Complete
15
0x000E
ADC
16
0x000F
EE_RDY
EEPROM Ready
13
17
0x0010
ANA_COMP
Analog Comparator
18
0x0011
TWI
19
0x0012
INT2
20
0x0013
TIMER0 COMP
21
0x0014
SPM_RDY
Prescaler
Timer pada dasarnya hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa
clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi crystal yang dipasang
atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 8, 64, 256 atau
1024.
Sebuah AVR menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz dan timer
yang digunakan adalah timer 16 bit, maka maksimum waktu timer yang bisa
dihasilkan adalah :
..........................................................................(2.1)
Untuk menghasilkan waktu timer yang lebih lama dapat digunakan prescaler,
misalnya 1024, maka maksimum waktu timer yang bisa dihasilkan adalah :
.................................................................(2.2)
14
Ketika prescaler digunakan, waktu timer dapat diperpanjang namun
tingkat ketelitiannya menjadi turun. Misalnya dengan prescaler 1024 nilai timer
akan bertambah 1 setiap kelipatan 1024 pulsa dan membutuhkan waktu 1/fCLK x
1024 = 0.125uS x 1024 = 128 uS bandingkan tingkat resolusi ini jika tanpa
prescaler (0.125uS).
B.
15
2.1.3 Serial USART AVR
Universal Synchronous Asynchronous Serial Receiver and Transmitter
(USART)
merupakan
protokol
komunikasi
serial
yang
terdapat
pada
A.
Baud Rate
Untuk standard kristal dan frekuensi resonansi, baud rate yang yang paling
16
......................................(2.3)
B.
Inisialisasi USART
Berikut register yang perlu disetting untuk mengatur komunikasi serial
C.
Pengiriman Data
Pengiriman data dilakukan per byte menunggu UDR (USART I/O data
register) kosong (UDR register tempat menyimpan data USART, menjadi satu
dengan register UBRR). Jika kosong, maka bit UDRE (USART Data Register
Empty) pada UCSRA akan set, sehingga siap menerima data baru yang akan
dikirim.
D.
Penerimaan Data
Penerimaan data dilakukan dengan memeriksa bit RXC (USART Receive
Complete) pada register UCSRA (USART Control and Status Register A). RXC
akan set 1 jika ada data yang siap dibaca. Data yang diterima akan disimpan pada
register UDR.
17
2.1.4 Two-wire Serial Interface
Two-wire Serial Interface (TWI) adalah protocol yang memperbolehkan
system designer untuk menghubungkan hingga 128 devices berbeda menggunakan
hanya TWI bi-directional bus lines, satu untuk clock (SCL) dan satu lagi untuk
data
(SDA).
Satu-satunya
external
hardware
yang
dibutuhkan
untuk
mengimplementasi busnya adalah sebuah pull-up resistor untuk setiap jalur bus
TWI. Semua device yang terhubung ke bus memiliki alamatnya sendiri, dan
mekanisme untuk memecahkan permasalahan bus terdapat pada protocol TWI.
Tabel 2.2 Nilai Pull-up resistor yang digunakan pada jalur TWI
Condition
Min
Max
18
A.
Mengirimkan data
Setiap bit data yang dikirim pada TWI bus didampingi dengan sebuah
pulse pada jalur clock. Level tegangan pada jalur data harus stabil saat jalur clock
dalam kondisi high. Satu-satunya pengecualian dari peraturan ini adalah untuk
menghasilkan kondisi START dan STOP.
B.
master mengeluarkan kondisi START pada bus, dan diakhiri pada saat master
mengeluarkan kondisi STOP. Diantara kondisi START dan STOP, jalur
dinyatakan sibuk dan tidak ada master lain yang mencoba untuk merampas
control bus. Masalah khusus muncul saat sebuah kondisi START baru muncul
diantar kondisi START dan STOP. Hal ini disebut kondisi REPEATED START,
dan digunakan saat master menginginkan memulai pengiriman baru tanpa
melepas control bus. Setelah sebuah REPEATED START, bus menjadi sibuk
sampai STOP berikutnya. Kondisi START dan STOP ditandai dengan merubah
level dari jalur SDA saat jalur SCL high.
19
C.
bit, berisikan satu byte data dan sebuah bit acknowledge. Selama sebuah transfer
data, master menghasilkan clock dan kondisi START dan STOP, saat penerima
bertanggung
jawab
untuk
men-acknowledge
yang
ditangkap.
Sebuah
Acknowledge (ACK) ditandai dengan penerima membuat jalur SDA low selama
putaran SCL kesembilan. Jika penerima membiarkan jalur SDA high itu
menandakan NACK. Saat penerima menerima byte terakhir, atau untuk sebab
lain tidak dapat menerima byte lagi, penerima harus memberitahu pengirim
dengan mengirimkan sebuah NACK setelah byte terakhir. MSB dari byte data
dikirim pertama.
20
2.2.
Gambar 2.8 Pulsa PWM dengan perbandingan kondisi High dan Low
21
2.2.1
menggunakan timer dan frekuensi clock yang ada pada AVR tersebut. Pada
mikrokontroler AVR atmega 8 frekuensi clock mendekati sampai 1 MHz.
..(2.4)
Untuk mendapatkan frekuensi yang diinginkan dapat dengan cara merubah clock
timer dengan menggunakan prescaler :c
..............................................................(2.5)
Dalam pengimplementasian pada AVR ada beberapa variable yang dibutuhkan
untuk dapat membangkitkan PWM :
-
TOP : Jumlah dari siklus clock selama satu waktu periode PWM
.(2.6)
OCR : Jumlah dari siklus clock pada saat periode PWM ( output
compare register )
(2.7)
Timer_value : nilai dari timer yang menghitung dari top ke zero dan
zero ke top pada setiap siklus.
Periode waktu untuk gelombang kotak ditentukan dengan 2 variabel Tclk danTOP
sehingga Periode waktu tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus:
..(2.8)
atau
...(2.9)
22
Nilai dari periode waktu yang diinginkan bisa didapatkan dengan mengatur
control bit didalam kontrol register pada kedua variabel tersebut. Pengaturan
dalam PWM menggunakan duty cycle yaitu fraksi waktu sinyal pada keadaan
logika high dalam satu siklus. Duty cycle digambarkan sebagai persen dari nilai
digital high ke nilai digital low yang menunjukkan suatu periode PWM.
..(2.10)
Untuk mengetahui output PWM bisa didapatkan dari perbandingan timer value
dan OCR. Apabila timer value lebih besar dari OCR maka output PWM adalah
low, sebaliknya bila timer value lebih kecil dari OCR maka output PWM adalah
high. Kebanyakan sistem digital menggunakan tegangan sebesar 5-volt dari power
supply, sehingga jika mem-filter suatu sinyal yang memiliki 50% duty cycle,
dapat diperoleh tegangn rata-ratanya dari 2.5 volt.
2.3.
23
dipergunakan untuk mendapatkan tegangan stabil 5V dengan arus maksimal 1A.
Regulator tegangan AIC 1734 33 dipergunakan untuk mendapatkan tegangan
stabisl 3.3V dengan arus maksimal 300mA.
2.3.1
LM 2576
Fitur- fitur pada regulator LM-2576:
Kemampuan shutdown TTL, dan daya yang rendah pada mode standby
Efisiensi tinggi
2.3.2
LM 7805
Fitur- fitur pada regulator LM 7805:
24
2.3.3
AIC 1734 33
Regulator AIC 1734 33 mampunyai tiga kaki yang tiap kakinya
mempunyai fungsi yang berbeda-beda yang teridiri dari 1 kaki input, 1 kaki
ground, dan 1 kaki output. Fitur- fitur pada regulator AIC 1734 - 33:
25
2.4.
26
Reader tidak hanya menghasilkan sinyal yang dikirim melalui antena ke
angkasa, tetapi juga mendengarkan respon dari tag sehingga reader merupakan
penjembatan antara tag RFID dan modul controller. Reader RFID pada dasarnya
adalah piranti komputer mini yang terdiri dari tiga bagian: antena, modul RF yang
bertugas untuk berkomunikasi dengan tag RFID dan modul controller yang
bertugas untuk berkomunikasi dengan controller. Selain sebagai interrogator,
reader juga berfungsi sebagai pemberi daya (untuk tag pasif) dan menuliskan data
ke dalam tag (untuk smart tag). Reader RFID mengirimkan dan menerima
gelombang analog dan mengubah mereka menjadi untaian nol dan satu, bit dari
informasi digital.
2.4.2 Tag
Tag dapat bekerja dengan mengambil tenaga dari energi gelombang radio
yang dipancarkan oleh reader. Fungsi dari tag adalah memberikan tanggapan
kepada reader dengan mengirimkan sinyal kembali sesaat setelah reader
mengirimkan sinyal radio ke udara.
Tag RFID dibuat dari dua bagian dasar: chip, atau integrated circuit (IC),
dan antenna. chip adalah sebuah komputer kecil yang menyimpan nomor seri unik
dari chip. Chip juga memiliki logika untuk memberitahu dirinya apa yang harus
dilakukan saat berada didepan reader. Antena memungkinkan chip untuk
menerima tenaga dan berkomunikasi, memungkinkan tag RFID untuk bertukar
data dengan reader. Tipe komunikasi yang mengijinkan perpindahan ini terjadi
27
disebut backscatter. Reader mengirimkan gelombang elektromagnetik pada satu
frekuensi yang spesifik. Gelombang itu mengenai Tag RFID, dan tag kemudian
Scatters back gelombangnya dengan frekuensi berbeda dengan menyandikan
informasi dari chip pada gelombang backscatter tersebut.
(Sweeney, 2005, p20)
Tag RFID terdiri dari tiga jenis yaitu:
-
Active Tag mempunyai power supply on-board seperti baterai. Ketika tag
ingin mentransmisi data ke reader, tag mengambil daya dari baterai
tersebut untuk mentransmisikan datanya. Karena itu, active tag dapat
berkomunikasi dengan reader yang hanya mempuyai daya kecil dan dapat
mentransmisikan informasi dalam range yang lebih jauh hingga mencapai
10 kaki.
Semi Passive Tag, mempunyai baterai terintegrasi dan oleh karena itu
tidak memerlukan energi dari medan pembaca untuk menggerakkan chip
itu. Ini memungkinkan tag untuk berfungsi dengan tingkatan sinyal yang
lebih rendah, menghasilkan yang lebih besar sampai 100 meter. Jaraknya
terbatas karena tak tidak mempunyai pemancar terintegrasi, dan masih
perlu menggunakan medan pembaca untuk komunikasi kembali ke
pemancar itu.
28
lebih murah dari active tag. Tetapi range dari passive tag lebih dekat
dibandingkan dengan active tag hanya 2 kaki saja.
Di bawah ini merupakan tabel penjelasan secara spesifik antara tag RFID
aktif dan tag RFID pasif.
Active Tag
Sumber energi tag
Passive Tag
Energi
dikirim
menggunakan
frekuensi
Ya
Tidak
Keperluan
Sangat besar
Di atas 100 m
Antara 3-5 m
Kemampuan baca Pengenalan 1000 buah tag Beberapa ratus tag dapat
tag
Penyimpanan data
tulis
dengan
Terus menerus
Hanya
dalam
daerah
29
jangkauan reader
energi
Tag RFID adalah piranti yang akan menjadi pengganti barcode di masa
yang akan datang. RFID punya kemampuan untuk membaca informasi tanpa
harus memerlukan kontak karena di dalam bagian tag terdapat rangkaian modern
yang terintegrasi. Perbedaan lain yang membuat RFID lebih unggul dibanding
denga barcode adalah fitur RFID yang jauh lebih baik dalam hal teknis.
Barcode
RFID
Transmisi data
Optik
Elektromagnetik
Ukuran data
48 bit (Code-39)
64-80 bit
Modifikasi data
Tidak bisa
Kontak cahaya
Tanpa kontak
Jarak komunikasi
Dari cm sampai km
Supseptibilitas
Debu
Dapat diabaikan
Tidak bisa
Bisa
Lingkungan
Pembacaan jarak
30
2.4.3 ISO/IEC JT1/SC17
International Organization for Standardization (ISO) telah bekerjasama
dengan International Electrotechnical Commission (IEC) untuk membuat standar
untuk mengidentifikasi kartu dan alat yang berhubungan.
Tabel 2.5 ISO/IEC Standart Identifikasi Kartu
Standard
ISO/IEC 10536
Smart identification
mengidentifikasi
cards, menggunakan
kartu
area coupling
contactless
integrated
prosedur reset
circuit(s) cards
ISO/IEC 14443
Smart identification
mengidentifikasi
kartu Proximity
panjang (hingga 1
integrated
meter), menggunakan
anticollision
circuit(s) cards
ISO/IEC 15693
Contactless
Integrated
inisialiasi
circuit(s) cards
Vicinity cards
dan pengiriman
31
ISO 10536, 14443, dan 15693 mencakup karakter fisik, interface udara
dan inisialisasi, dan protocol anticollision dan pengiriman dari Vicinity cards
(contactless Intergrated circuit cards, juga dikenal sebagai Smart identification
cards). Mereka juga digunakan pada proximity cards, cakupan area seperti tenaga
frekuensi radio dan interface signal. Tag pada smart card ini dapat digunakan
pada beberapa aplikasi sehingga pada satu kartu yang sama dapat digunakan
untuk akses masuk, login computer, dan pembayaran kantin.
Built in antenna
VDD beroperasi pada DC2,5V sampai DC3,6V dan toleransi pin I/O 5V
32
-
Pada modul RFID SL030 terdapat pin I/O sebanyak 6 buah dengan
kegunaan masing masing. Penjelasan dari setiap pin modul RFID dijelaskan
pada Tabel 2.6 dan untuk gambar dari modul RFID SL030 bisa dilihat seperti
pada Gambar 2.13
TIPE
DESKRIPSI PIN
VDD
PWR
IN
Input
SDA
Input/Output
SCL
Input
Out
Output
GND
NC
NC
NC
10
NC
PWR
Ground
33
Karena modul RFID SL030 memakai komunikasi I2C, maka untuk bagian
address panjang datanya adalah 1 byte yaitu 7 bit pertama adalah addres
dan 1 bit terakhir adalah read/write bit. Apabila host ingin melakukan
write command, maka addres harus bernilai 0xA0 yang apabila dijadikan
ke biner maka bit terakhirnya bernilai 0 yang artinya adalah untuk
menandakan fungsi write. Len adalah length byte yaitu byte yang dihitung
34
mulai dari command code sampai pada byte terakhir dari data. Command
adalah jenis perintah yang dikirimkan dari host ke modul RFID SL030.
Untuk bagian data adalah panjang byte data yang akan di kirimkan ke
modul RFID.
-
35
Tabel 2.7 Command Overview dari modul RFID SL030
Command
Description
0x01
0x02
Login to a sector
0x03
0x04
0x05
0x06
0x07
0x08
Increment value
0x09
Decrement value
0x0A
Copy value
0x10
0x11
0x50
Description
0x00
Operation success
0x01
No tag
0x02
Login success
0x03
Login fail
0x04
Read fail
36
0x05
Write fail
0x06
0x0A
Collision occur
0x0C
0x0D
Not authenticate
0x0E
Command ini digunakan untuk mengetahui jenis dan tipe tag yang
dipakai. Dimulai dari host mengirimkan perintah select mifare card dengan set
nilai 0x01, kemudian host akan mendapatkan respon dari modul SL030 berupa
status hasil pembacaan, beserta serial number dan tipe tag. Status yang ada pada
saat host melakukan read adalah sebagai berikut:
0x00: Operation success
0x01: No tag
0x0A: Collision occur
37
Serial number dari tag akan terdeteksi apabila operasi berhasil dijalankan. Untuk
Mifare Standard dan Mifare ProX besar memorinya adalah 4 bytes, untuk Mifare
Ultralight dan Mifare DesFire adalah sebesar 7 byte. Tipe tag yang diketahui oleh
modul SL030 adalah sebagai berikut :
0x01: Mifare Standard 1K card
0x02: Mifare Pro card
0x03: Mifare UltraLight card
0x04: Mifare Standard 4K card
0x05: Mifare ProX card
0x06: Mifare DesFire card
B. Login to a sector
Untuk bisa mengakses informasi yang ada di dalam tag, harus login
terlebih dahulu ke dalam sektor yang dipakai. Untuk itu yang harus dikirimkan
oleh host ke modul SL030 adalah:
Dalam setiap sektor terdapat masing masing 4 blok. Blok ke 3 dari setiap sektor
digunakan untuk key A, acces bits, dan key B. Untuk dapat login ke sektor maka
dibutuhkan tipe key yaitu 0xAA untuk key A, dan 0xBB untuk key B. Untuk key
sendiri adalah banyaknya byte dalam satu key yaitu 6 byte.
Balasan dari modul SL030 ke host akan memberikan status berupa informasi dari
hasil membaca tag yaitu :
38
Untuk jenis status yang bisa dikirmkan ke host dari modul RFID adalah sebagai
berikut :
0x02: Login success
0x01: No tag
0x03: Login fail
0x0C: Load key fail
Pada tag RFID Dari 4 blok yang terdapat dalam setiap sektor terdapat 3
blok yang bisa dipakai sebagai data. Untuk dapat membaca data blok maka host
mengirimkan perintah ke modul SL030 dengan menggunakan command 0x03
yang artinya read a data block yang kemudian diikuti blok yang ingin dibaca oleh
host. Setelah modul SL030 menerima perintah, maka selanjutnya memberikan
balasan kembali ke host yaitu status dari operasi baca tag tersebut dan juga data
sepanjang 16 byte dari blok yang diminta oleh host. Status yang terdapat pada
fungsi read a data block adalah sebagai berikut :
0x00: Operation success
0x04: Read fail
39
0x0D: Not authenticate
0x01: No tag
Untuk dapat menulis blok yang ada di setiap sektor tag RFID, maka host
mengirimkan perintah ke modul SL030 dengan menggunakan command 0x04
yang artinya write data block. Kemudian host juga mengirimkan blok yang mana
yang ingin ditulis dan juga data sebesar 16 byte yang ingin dituliskan ke dalam
blok tersebut. Setelah modul SL030 menerima perintah dari host dan menjalankan
perintah tersebut, maka selanjutnya memberikan balasan kembali ke host yaitu
berupa status dari hasil perintah penulisan, dan juga data yang sudah dituliskan
pada blok yang diinginkan. Status yang terdapat pada fungsi write a data block
adalah sebagai berikut :
0x00: Operation success
0x01: No tag
0x05: Write fail
0x06: Unable to read after write
0x07: Read after write error
0x0D: Not authenticate
40
2.5.
2.5.1
Syntax Dasar
SELECT coloums
FROM tables
WHERE conditions
41
2.5.2
Logika
AND
OR
2.5.3
Manipulasi Data
Selain untuk mengambil informasi dari database, SQL juga dapat
A.
Statement INSERT
Untuk mengisikan data ke dalam suatu tabel digunakan perntah INSERT
42
mengisikan data ke tabel Posisi yang hanya terdiri dari tiga kolom dilancarkan
perintah berikut :
INSERT Posisi
B.
Statement DELETE
Statement DELETE merupakan kebalikan perintah INSERT. Perintah ini
menghapus data yang terdapat di suatu tabel. Data dihapus per record atau per
baris berdasarkan kriteria tertentu. Penentuan kriteria record mana yang akan
dihapus bisa dilakukan dengan menggunakan klausa WHERE.
Syntax umum statement ini adalah sebagai berikut :
DELETE FROM table_name
WHERE Condition
C.
Statement UPDATE
Apabila ingin mengedit atau merubah suatu data tanpa menghapusnya
43
Syntax umum statement UPDATE adalah sebagai berikut :
UPDATE table_name
SET Column1 = Value1, Column2 = Value2
WHERE condition
2.6.
Komunikasi Serial
Kelebihan dari komunikasi serial ialah panjang kabelnya bisa jauh lebih
44
2.6.1 Universal Asynchronous Receiver-Transmitter (UART)
UART atau Universal Asynchronous Receiver-Transmitter adalah bagian
perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bitbit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk
komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.
45
sebuah supply tegangan 5V. setiap receiver merubah TIA/EIA-232-F yang masuk
menjadi tingkat 5V TTL/CMOS. Receiver ini memiliki 1.3V threshold, 0.5V
hysteresis, dan dapat menerima 30V input. Setiap driver merubah tingkat
tegangan TTL/CMOS pada input menjadi tingkat tegangan TIA/EIA-232-F. IC
MAX-232 ini memiliki fungsi :
46
2.7.
Motor DC
Motor DC adalah sistem mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik
arus searah menjadi tenaga gerak atau mekanis. Motor DC hampir dapat dijumpai
di setiap peralatan baik rumah tangga, kendaraan bahkan dalam dunia industri
sekalipun, dari yang beukuran mikro sampai motor yang memiliki kekuatan
ribuan daya kuda.
47
Jika suatu konduktor yang dialiri arus listrik ditempatkan dalam sebuah
medan magnet, kombinasi medan magnet akan ditunjukkan oleh Gambar 2.17.
Arah aliran arus listrik dalam konduktor ditunjukkan dengan tanda x atau ..
anda x menunjukkan arah arus listrik mengalir menjauhi pembaca gambar,
tanda . menunjukkan arah arus listrik mengalir mendekati pembaca gambar.
Sebuah cara lagi untuk menunjukkan hubungan antara arus listrik yang
mengalir didalam sebuah konduktor, medan magnet dan arah gerak, adalah kaidah
tangan kanan untuk motor seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
48
Kaidah tangan kanan untuk motor menunjukkan arah arus yang mengalir
didalam sebuah konduktor yang berada dalam medan magnet. Jari tengah
menunjukkan arah arus yang mengalir pada konduktor, jari telunjuk menunjukkan
arah medan magnet dan ibu jari menunjukkan arah gaya putar. Adapun besarnya
gaya yang bekerja pada konduktor tersebut dapat dirumuskan dengan :
.....................................................................................(2.11)
Dimana :
B = kerapatan fluks magnet (weber)
L = panjang konduktor (meter)
I = arus listrik ( ampere)
49
bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki
dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
50
2.8.
Opto-isolator
Sebuah opto-isolator integrated circuit, terdiri atas sebuah infrared LED
51
Dengan sebuah phototdiode sebagai detektor, arus output sebanding
dengan jumlah cahaya yang disediakan oleh emitter. Diode dapat digunakan pada
photovoltaic mode atau photoconductive mode.
Pada photocoltaic mode, diode bertindak seperti sumber arus yang paralel
dengan diode prategangan maju. Arus dan tegangan output tergantung pada
impedance beban dan intensitas cahaya.
Pada photoconductive mode, diode dihubungkan dengan supplay tegangan,
dan perbesaran arus yang dihasilkan secara langsung sebanding dengan intensitas
cahaya.
52
2.9.
53
2.9.1 Roller Chain
Roller chain atau yang disebut dengan rantai roller adalah suatu cara yang
dipakai untuk mentransfer kekuatan secara efisien. Disebut rantai roller karena
mempunyai alat penggulung pin yang dijaga kesatuannya oleh hubungan terkait.
Pada beberapa aplikasi tidak memerlukan pretensioning yang tepat dari katrol.
Rantai roller dapat digunakan untuk pengurangan single stage dengan
perbandingan 6:1 dengan mengatur jarak katrol, sehingga membuat cara tersebut
dinilai sederhana untuk memperoleh nilai yang efisien, dan pengurangan dari
sebuah system gerak. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.23, rantai roller
terdapat dalam banyak ukuran dan jenis, beberapa diantaranya berguna untuk hal
lainnya selain untuk mengirim kekuatan dari satu katrol ke katrol lainnya.
54
lebih besar, mereka dapat mengunci diri, yaitu ketika kekuatan input dipadamkan,
keluaran tidak akan berputar.
55
2.10.1 Konfigurasi Line Follower
Robot menggunakan sensor IR untuk mendeteksi garis, suatu array dari 6
IR Led (Tx) dan sensor (Rx), menghadap ke lantai yang telah disusun sesuai
penggunaan. Output dari sensor adalah suatu sinyal analog yang mana bergantung
kepada sejumlah cahaya yang direfleksikan balik, sinyal analog ini diberikan ke
komparator untuk menghasilkan nilai logika 0 dan 1 yang mana kemudian di
inputkan ke kontroler. Untuk diagram konfigurasi dari line follower yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.25.
56
LF
LB
CF
CB
RF
RB
0/1
0/1
0/1
0/1
0/1
0/1
Left
Center
Right
2.11. H-Bridge
57
Rangkaian H-bridge digunakan sebagai driver motor DC yaitu untuk
mengatur arah perputaran dari motor DC dan juga dapat diaplikasikan sebagai
pengatur motor DC dengan menggunakan tehnik PWM. H-bridge menggunakan
transistor-transistor sebagai switching untuk mengatur arah putar motor baik
dalam arah clockwise atau counterclockwise. Transistor yang digunakan
menggunakan 2 tipe yaitu NPN dan PNP. Penggunaan transistor jenis NPN dan
PNP yaitu untuk memastikan bahwa tegangan pada base berada pada level
tegangan yang pantas untuk membuat transistor dalam keadaan saturasi sehinggga
memastikan antara collector dan emitter terhubung ke ground atau ke 12V. Pada
h-bridge, 2 transistor PNP dihubungkan ke 12V, sementara itu 2 transistor NPN
dihubungkan ke ground.
58
..(2.12)
Vc = Sumber tegangan yang digunakan untuk mengendalikan base dari transistor
(biasanya dalam tegangan TTL).
hFE = Penguatan arus transistor.
A='0'; B='1'. Saat input A diberi logika '0' (0V) dan input B diberi logika
'1' (5V) maka Q2 akan saturasi sedangkan Q1 tetap cut off. Karena Q2 bersifat
saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka basis Q3 akan mendapat picuan
sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dengan urutan
seperti berikut : Vs Q3 motor Q2 ground, sehingga motor akan berputar searah
jarum jam.
A=1; B=0. Saat input A diberi logika '1' (5V) dan input B diberi logika '0'
(0V) maka Q 1 akan saturasi sedangkan Q2 cut off. Akibatnya Q4 juga akan
menjadi saturasi karena basis Q4 mendapat picuan dari Q1. Sehingga arus akan
59
mengalir dengan urutan seperti berikut : Vs Q4 motor Q1 ground dan motor akan
berputar berlawanan arah jarum jam.
2.12. L298
L298 adalah Integrated monolithic circuit dalam bungkus 15-lead
multiwatt dan powerS020. L298 adalah dual full-bridge driver yang bertegangan
dan berarus tinggi yang dirancang untuk menerima logika TTL tingkat standard
dan berfungsi untuk men-drive beban induktif seperti relay, solenoid, DC, dan
motor stepper. Pada IC ini terdapat dua input enable yang dapat mengaktifkan
atau me-non aktifkan alat secara independent berdasarkan sinyal input. Emitter
dari transistor pada setiap bridge terhubung bersama dan sambungan luar yang
bersesuaian dapat digunakan untuk penghubung external sensing resistor. Input
tenaga tambahan menetapkan supaya pada tegangan lebih rendah logika tetap
bekerja.
60
Output
Maju
Ven=L
C=L ; D=H
Mundur
C=D
61
perhitungan dalam suatu alat mekanis membutuhkan lokasi dari sistem pusat
massanya. Dengan adanya pusat massa dari suatu benda maka keseimbangan dari
sistem pada benda bisa diatur sehingga benda dapat bekerja dengan optimal. Pusat
massa dipengaruhi oleh beberapa elemen seperti berat dari benda, ruang lingkup
benda, gaya gravitasi, dan penempatan dari beban yang dikenakan ke benda
tersebut.
62
....(2.14)
(2.15)
Untuk mencegah agar benda berada dalam keadaan diam atau stabil, harus
ada gaya keatas yang besarnya sama dengan W supaya gaya netto sama dengan
nol. Dalam gambar 2.33 tegangan tali pada katrol bertindak sebagai gaya ini.
Untuk system statik tegangan pada, TB = rB (F1-F2), begitu juga tegangan pada,
63
TC = rC (F1-F2). Dari persamaan tersebut bias diperoleh perbandingan antar
Tegangan B dan C yaitu, TB = (rB / rC) x TC.
Pada sistem gaya dalam Gambar 2.34, berlaku hukum Newton pertama,
F = 0,karena dianggap nilai percepatan asama dengan nol. Untuk mencari gaya
yang bekerja pada tiap titiknya maka tentukan dahulu titik acuan dari setiap gaya
yang bekerja pada link tersebut. Nilai dari tiap gaya yang bekerja yaitu,
...(2.16)
.....(2.17)