Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN GIZI KURANG

Kelompok 10
S1 ILMU KEPERAWATAN 4
2014

KELOMPOK 10 :
Dosen Pembimbing :
Tri Suwarto S. Kep.Ners

(0601068003)

Anggota Kelompok :
Noor Rosyidah
Novi Tiara
Novy Noor H
Nurifani Chaeru Nisa
Hepy Susanti
Hesty Wira Sakti

(III.11.3069)
(III.11.3071)
(III.11.3072)
(III.11.3074)
(III.11.3040)
(III.11.3041)

Latar Belakang Masalah


. MANULA sudah terjadi
degenerasi jaringan dan selselnya dan timbul kerentanan
terhadap kondisi gizi disebabkan
kondisi fisik, baik anatomis
maupun fungsionalnya .
Peningkatan UHH lansia di
Indonesia th 2011 : 69,65 tahun
(dengan persentase populasi
lansia adalah 7,58%).

MASALAH

Lansia dengan Kurang gizi ?


Adalah keadaaan dimana intake nutrisi tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan metabolic pada lansia.

Penyebab : asupan makanan, kelemahan fisik, penyakit


saluran cerna, obat-obatan dll.

Tanda gejala : kembung, mual, konstipasi,karies gigi


dan penurunan BB.

Patofisiologi :

Indera pengecap menurun. Adanya iritasi yang kronis


dari selaput lendir, atropi indera pengecap (80%),
hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah
terutama rasa manis, asin, asam, pahit. Selain itu
sekresi air ludah berkurang sampai kira-kira 75%
sehingga mengakibatkan rongga mulut menjadi kering
dan bisa menurunkan cita rasa.
Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan
pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri
yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB.

Pathway !!

Pemeriksaan Penunjang
Antropometri

: TB, TL, LB, LILA.

Biokimia

: pemeriksaan kadar total

limposit, serum albumin, serum transferin,


hemoglobin, dan hematokrit.
Mini Nutritional Assesment (MNA)

Penatalaksanaan Medis
1. Bila terdapat penyakit metabolic seperti DM,
gula sederhana dihindari, bila terdapat
penyakit gagal ginjal sebaliknya dipilih asam
amino yang esensial
2. Membatasi penggunaan kalori hingga berat
badan dalam batas normal, terutama
makanan yang manis/gula, minyak dan
makanan yang berlemak

Penatalaksanaan Keperawatan
Pengkajian : anamnesis, antropometri, biokimia,
MNA,
Pemeriksaan klinis :
NO

Bagian

Tanda Klinik

Kemungkinan

Tubuh
1

Kekurangan

Tanda umum Penurunan

berat

badan,

lesu, Kalori dan air

dehidrasi, haus
2

Rambut

Kekuningan, kekurangan pigmen, Protein


kusut.

Kulit

Dermatitis

Niasin, riboflavin, biotin.

Mata

Photophobia

Riboflavin

Rabun senja

Vitamin A

Stomatitis

Riboflavin

Mulut

Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi : nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Intake yang tidak adekuat
Konstipasi berhubungan dengan gangguan
absorbsi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum.

Intervensi Keperawatan

Diagnosa I : Ketidak seimbangan


nutrisi : nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Intake yang tidak adekuat
Tujuan : nutrisi yang dibutuhkan
tubuh teratasi.
Kriteria hasil :
Nafsu makan meningkat
Berat badan meningkat
Adanya perubahan pola makan
Konjungtiva normal
Klien tampak tidak lemah

Intervensi :
Timbang berat badan setiap hari
R : mengetahui perubahan keadaan umum
nutrisi pada klien
Anjurkan makan-makanan yang lunak
dan mudah dicerna.
R : membantu meningkatkan intake makanan
Anjurkan keluarga untuk menyediakan
makanan kesukaan klien.
R : Membantu meningkatkan nafsu makan
Anjurkan makan makanan yang disajikan
dalam kondisi hangat
R : Mencegah terjadinya mual dan membantu
meningkatkan nafsu makan

Intervensi Keperawatan

Diagnosa II : Konstipasi
berhubungan dengan gangguan
absorbsi
Tujuan : konstipasi teratasi
Kriteria hasil :
Frekuensi BAB normal : 1xsehari
Konsistensi lembek.
Pasien mengatakan nyaman saat
BAB.

Intervensi :
Catat dan kaji warna, konsistensi, jumlah
dan waktu BAB
R : untuk mengetahui tingkat konstipasi
Kaji dan catat pergerakan usus
R : untuk mengetahui gerak peristaltik pada
usus
Berikan cairan adekuat dan makanan
tinggi serat
R : untuk mengurangi konstipasi
Berikan penkes : kebiasaan diet, aktivitas
cairan dan makanan yang mengandung
gas serta kebiasaan BAB
R : untuk menambah pengetahuan dan cara
mencegah agar tidak terjadi konstipasi
ulang

Intervensi Keperawatan
Diagnosa III : Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan
umum.
Tujuan : pasien dapat beraktivitas
seperti biasa
Kriteria Hasil :
Klien berpartisipasi dalam aktivitas
yang diinginkan.
Terjadinya peningkatan dalam
toleramsi aktivitas yang di ukur.

Intervensi :
Kaji faktor yang menyebabkan
keletihan
R : utuk menentukan intervensi
lanjutan
Anjurkan aktivitas alternatif sambil
istirahat
R : agar otot dapat terbiasa melakukan
aktivitas
Pertahankan status nutrisi yang
adekuat
R : untuk meningkatkan energi dalam
beraktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Beck, Mary E. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-

penyakit untuk Perawat dan Dokter. Jakarta : Yayasan Essentia Medicoa

Fakultas Kedokteran UI. 2000. Pedoman Pengelolan Kesehatan Pasien


Geriatri Untuk Dokter dan Perawat. Jakarta

Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC

Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Prima Medika

Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC

http://nita-rahmadani.blogspot.com/2012/01/gangguan-nutrisi-padalansia.html

Cerdas berkarakter

Anda mungkin juga menyukai