PERTANYAAN
1. Bagaimana jalur biosintesis kuarsetin dan
senyawa prekursornya
2. Sebutkan jalur biosintesis flavonoid
3. Biosintesis kuarsetin
4. Jelaskan jalur biosintesis senyawa morfin
5. Biosintesis tanin
6. Biosintesis alkaloid
7. Biosintesis steroid
8. Biosintesis glikosida
morfin
JALUR ASETAT
JALUR MEVALONAT
JALUR SIKIMAT
JALUR CAMPURAN
Metabolisme PrimerSekunder
Metabolisme Primer
Metabolisme senyawa
esensial: gula, asam
amino, asam lemak,
nukleotida dan
polimernya
Metabolisme Sekunder
Metabolisme lain
dengan manfaat bagi
tumbuhan penghasil
tidak jelas dan
beroperasi pada kondisi
tertentu.
Molekul
kecil
CH3COSCoA
Asam Mevalonat
Deoksixylulose 5-P
Asam shikimat
Biosintesis metabolit
sekunder dari
metabolit primer
L - methionin
Asetil coA malonil coA
Deoxyxylulose phospate
jalur shikimat
(L- Phenylalanin atau
L-tyrosin)
Melibatkan jalur sinamat dan
asetat
methylenedioxy (OCH2O)
ALKALOID
L- Phenylalanin
L- Tryptophan
L-tyrosin
L-ornithin
L- lysin
pyrrolidine
piperidine
Jenis Kondensasi
Kondensasi claisen adalah proses
penggabungan antara struktur ester dengan
ester menghasilkan -keto ester
Kondensasi aldol adalah penggabungan antara
struktur aldehid dengan aldehid
Semula
CH3COSCoA +CH3COSCoA CH3COCH2COSCA
Sekarang :
CH3COSCoA HOOCCH2COSCoA
Reaksi perlu ATP, CO2, Biotin (Coenzim carrier CO2)
Dalam proses biosintesis tidak ada turunan malonil terasilasi yang terbentuk.
14C bikarbonat tidak terinkorporasi
CO2 terinkorporasi selanjutnya lepas.
b-keto reaktif stabilisasi dengan enzim panjang rantai tertentu siklisasi
Asam lemak sebelum ekstensi ada reduksi
CH3COOH
CH3COOH
Kondensasi
CH3COCH2COOH
CH3COCH2COOH
Reduksi
CH3CH2CH2COOH
Kondensasi
CH3(CH2)2COCH2COOH
CH3(COCH2)2COOH
Reduksi
CH3(CH2)2CH2CH2COOH
Kondensasi
CH3(CH2)4COCH2COOH
CH3(COCH2)3COOH
Poliketida
Latar Belakang
Bahan alam yang mempunyai kerangka terdiri dari
satuan 5 atom karbon
Kelompok ini disebut terpen dan kerangka satuannya
isopren.
Prekursornya berasal dari asetil coA
Berdasarkan satuannya:
1
2
3
4
5
6
8
Hemiterpen
Monoterpen
Seskiterpen
Diterpen
Sesterpen
Triterpen
Tetraterpen
Deoksisilulosa fosfat
Binatang hanya menggunakan jalur mevalonat
Tumbuhan menggunakan baik jalur malonat maupun
deoksisulosa fosfat
MVA sitosol
Deoksisilulosa fosfat kloroplast
O
CO2H
OP
O
OH
Asam piruvat
OH
OP
OP
OH
OH
OH
OH
IPP
OP
OPP
OH
DMAPP
OPP
OH
Deoxyxilulose-5-P
Jalur Shikimat
Asam amino aromatik dan
fenilpropanoid
Pendahuluan
Prekursornya adalah Asam Amino aromatik:
fenilalanin, tirosin dan triptofan
Terjadi pada mikroorganisme dan tumbuhan dan
tidak terjadi pada hewan.
Asam Amino aromatik Asam Amino esensial
Pusat metabolismenya asam shikimat
Asam shikimat diisolasi dari jenis Illicium (shikimi)
Metabolit Shikimat
Fenilalanin dan Tirosin:
Sinamat
Kumarin
Flavonoid
Lignan
lignin
PEP (phosphoenolpyruvate)
DAHP
CO2H
COOH
COOH
P
PO
PO
H
D-erythrose 4-P
HO
HO
HO
OH
OH
O
OH
OH
OH
COOH
OH O
HO
COOH
HO
COOH
HO
OH
COOH
HO
OH
OH
OH
OH
OH
OH
COOH
COOH
Asam shikimat
Asam galat
HO
HO
OH
OH
OH
TANIN
Tanin
- Astringent
- Polifenol dari tanaman dengan rasa pahit (sepat)
- Mengendapkan protein, alkaloid dan polisakarida
tertentu
- Mengandung gugus hidroksi dan gugus lain seperti
karboksilat sehingga membentuj komplek yang kuat
dengan protein dan makromolekul lain
- Senyawa polifenol larut air dengan berat molekul dari
500 - sekitar 20.000.
- Istilah tanin berasal dari bahasa Celtic untuyk tanaman
penghasil tanin pembuat kulit (penyamak kulit)
Tanin Terkondensasi
Tanin terkondensasi (protoantosianidin) adalah polimer
dari flavonoid
Tanin terkondensasi (Condensed tannin) adalah
berdasarkan senyawa flavan-3-ols (-)-epikatekin dan (+)katekin
Tanin Terkondensasi
Struktur dari flavan-3-ols 1, 2 dan entflavan-3-ols 3, 4.
Tanin Terkondensasi
Penambahan gugus fenol ketiga pada cincin B menghasilkan
epigalokatekin dan galokatekin
Tannin terkondensasi dicirikan dengan adanya ikatan karbonkarbon (C-C) antara atom C8 pada dan C4 pada cincin A, tapi
juga ada yang telah ditemukan dengan ikatan rangkap antara
C6-C4
Empat jenis pasangan (coupling) ditunjukkan oleh dimer yang
berupa:
1. Epikatekin-(4-8)-katekin
2. Epikatekin-(4-8)-Epikatekin
3. Katekin-(4-8)-katekin
4. Katekin -(4-8)-Epikatekin
Tanin Terkondensasi
Walaupun istilah tanin terkondensasi luas digunakan untuk menunjukkan
polifenol dari flavonoid, secara struktur istilah proantosianidin lebih
banyak diterima
Proantosianidin adalah senyawa yang menghasilkan pigmen antosianidin
dengan pemutusan oksidatif (bukan hidrolisis) pada alkohol panas
melalui reaksi butanol asam
Polimer dari katekin dan epikatekin menghasilkan sianidin sehingga
dinamakan dengan prosianidin
Tanin Terkondensasi
Kelompok yang penting pada tanin terkondensasi adalah
polimer dari 5-deoksi-flavan-3-ols, percabangan biasanya
umum pada tanin ini disebabkan oleh reaktivitas dari cincin
5-deoksi
Flavan-3,4-diols atau leukoantosianidin (perlu dibedakan
dengan proantosianidin) adalah monomer flavonoid yang
menghasilkan antosianidin ketika dipanaskan dalam asam.
Secara kimia sama dengan tanin terkondensasi tetapi
senyawa ini tidak berinteraksi dengan protein membentuk
komplek yang mengendap
Biosntesis Tanin
Katekat kepada
biosintesis
katekin (flavonoid)
Biosntesis Tanin
Farmakologi Tanin
Yang berperan dalam efek tanin terhadap sistem biologi
adalah karena sifatnya :
1. Mengkelat ion logam
2. Presipitasi protein
3. Antioksidan biologis
Farmakologi Tanin
KUINON
Kuinon
Kelompok aromatik diketon, dimana atom karbon
pada gugus karbonil adalah bagian dari cincin inti,
biasanya dalam bentuk p-benzoquinon dan obenzoquinon
Kuinon
Emodin (antrakuinon)
biflorin (seskuiterpenkuinon)
Dalbergion (benzokuinon)
Kriptotansinon (diterpenkuinon)
Kuinon
Biosintesis Kuinon
Kuinon dibiosintesis dengan menggunakan prekursor asetat, sikimat dan
mevalonat yang dengan beberapa tahapan reaksi
membentuk senyawa benzenoat
Mayoritas antrakuinon dibentuk melalui jalur asetat-mevalonat yang
membentuk pola seperti senyawa emodin
Antrakuinon
Naftakuinon
Biosintesis Kuinon
Naftakuinon
Biosintesis Kuinon
Kuinon
Deteksi
Reaksi Brontrager
Panaskan 0,3 g sample dengan KOH 0,5N + 1 ml Hidrogen peroksida, setelah
dingin saring, asamkan dengan 10 tetes asam asetat, ektraksi dengan benzene.
Lapisan benxen di ekstraksi dengan 2,5 ml ammonium hidroksida, warnah
merah pada lapisan alkali
Kuinon
BIOSINTESIS ALKALOID
L- Phenylalanin
L- Tryptophan
L-tyrosin
L-ornithin
L- lysin
pyrrolidine
piperidine
BIOSINTESIS KURKUMIN
PERTANYAAN
1. Bagaimana jalur biosintesis kuarsetin dan
senyawa prekursornya
2. Sebutkan jalur biosintesis flavonoid
3. Biosintesis kuarsetin
4. Jelaskan jalur biosintesis senyawa morfin
5. Biosintesis tanin
6. Biosintesis alkaloid
7. Biosintesis steroid
8. Biosintesis glikosida
morfin