Anda di halaman 1dari 12

Esensi iman kepada Allah adalah tauhid yaitu

mengesakan-Nya, baik dalam dzat, asma wa shiffat


maupun dalam perbuatan-Nya. (Yunahar Ilyas, 2002,
hal.18)

(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah


Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta
segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah
Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh
penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang
kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha
Mengetahui. (QS al-Anam 102-103)

Makna

: kata yang berfungsi menafikan segala jenis


: Subjek (jenis) yang dinafikan oleh kata laa
: berfungsi pengecualian (membatasi)
: Subjek (jenis) pengganti kata ilah
Tiada tuhan yang benar-benar berhak disebut
Tuhan selain Allah SWT

La ilaha illallah
1. Meniadakan segala bentuk penuhanan
selain dari pada Allah:

Hawa nafsu (QS 25: 43)

Patung dan berhala (QS 26: 69-76)

Jin dan malaikat (QS 34: 40-41/ 72: 6)

Nabi-nabi (QS 3: 79-80)

Hukum manusia (QS 2: 256/ 16: 36/


79: 15-18/ 89: 10-12)

Orang alim (QS 9: 31)


Menetapkan (itsbat) bahwa tuhan yang
berhak disembah hanyalah Allah semata
(QS 21: 25)

Makna La ilaha illallah


Tidak ada pencipta selain Allah (QS 6: 102 / 40: 62)
Tidak ada pemberi rezeki selain Allah (QS 11: 6 /
35: 3)
Tidak ada pemilik selain Allah (QS 2: 284)
Tidak ada pengatur alam semesta selain Allah (QS
32: 5)
Tidak ada yang memberi manfa'at dan madharat
kecuali Allah (QS 6: 17 /5: 76 /10: 107)
Tidak ada yang menjadi pelindung selain Allah (QS
5: 55/ 2: 257)
Tidak ada yang berhak menentukan hukum selain
Allah (QS 6: 57 /6: 114 /12: 40)
Tidak ada yang berhak memerintah dan melarang
selain Allah (QS 7: 54)
Tidak ada yang berhak menentukan undang-undang
selain Allah (QS 42: 21)
Tidak ada yang ditaati selain Allah (QS 3: 32, 132)
Tidak ada yang berhak disembah selain Allah (QS
20: 14)

Urgensi Aqidah Tauhid


1. Merupakan fondasi utama dalam bangunan Islam, dari
aqidah inilah terpancar seluruh aktifitas manusia, baik
berupa ucapan maupun perbuatan (QS Ibrahim 24-27)
2. Menentukan kualitas amal perbuatan manusia, sah atau
batal, diterima atau ditolak, dibalas atau terbuang siasia.

"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan


Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun
dalam beribadat kepada Tuhannya." (Al-Kahfi: 110)
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan
kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi." (Az-Zumar: 65)
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan
kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah
agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 2-3)

3. Membebaskan diri dari ubudiyah / penghambaan kepada


selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan
maupun lainnya.
4. Membentuk pribadi yang seimbang.
5. Asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan.

Karena itulah perhatian para rasul kepada umatnya adalah


menyembah Allah semata dan meninggalkan segala yang
dituhankan selain Dia.

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiaptiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu', ." (An-Nahl: 36)
Dan setiap rasul selalu mengucapkan pada awal dakwahnya:
"Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada tuhan
bagimu selain-Nya." (Al-A'raf: 59, 65, 73, 85) Pernyataan
tersebut diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu'aib dan
seluruh rasul.
Selama 13 tahun di Makkah -sesudah bi'tsah- Rasululah saw
mengajak manusia kepada tauhid dan pelurusan aqidah,
karena hal itu merupakan landasan bangunan Islam.

Realisasi Tauhid

Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah


Tuhan yang diagungkan (Al-Anam 164) (Ali Imran 64)
Pelindung yang dicintai (Al-Baqarah 165-167) (Al-Anam
14)
Pembuat aturan yang ditaati (Al-Anam 114) (An-Nisa 6061)

Berlepas diri dari thaghut (semua yang disembah


selain dari pada Allah) (Al-Baqarah 256)
Menjauhi syirik dan berhati-hati agar tidak
terjerumus

SYIRIK
PENYEBAB
1. Pengagungan yang berlebihan (kultus)
Nabi (QS 9: 30)
Malaikat (QS 6: 100)
Jin (QS 37: 158-159)
Pendeta (QS 9: 31)
Benda-benda di langit (QS 41: 37)
Ulama (QS 71: 21-23)
2. Bersandar pada sesuatu yang bisa diindera (QS 2:
55/ 7: 138/ 20: 87-88)
3. Mengikuti hawa nafsu (QS 31: 21/ 19: 59/ 28: 50/
25: 43/ 3: 14)
4. Sombong (QS 43: 51/ 40: 56/ 79: 17-20/ 2: 258)
5. Penindasan kepada manusia dengan berhukum pada
selain yang diturunkan Allah (QS 7: 59-60/ 7: 6566/ 7: 73-76/ 14: 28-30/ 34: 31-33)

BENTUK-BENTUK SYIRIK
1. Mendekatkan diri pada selain Allah (QS 39: 3)
2. Memohon pertolongan (QS 10: 18/ 39: 43-44)
3. Cinta dan loyal
i. Mukmin: kepada Allah, Rasul dan orangorang mukmin (5: 55-57)
ii. Yang tidak diperbolehkan:
Yahudi dan Nasrani (QS 5: 51)
Orang kafir lainnya (QS 9: 23)
Orang-orang yang menentang Islam
(QS 58: 22)
Orang-orang yang mengejek Islam (QS
5: 57)
4. Syirik dalam ketaatan (QS 7: 3/ 9: 31/ 16:
35/ 42: 21/ 4: 65)
5. Syirik riya' (QS 18: 110)

Pengaruh Syirik dalam kehidupan


muslim

Memadamkan cahaya fitrah


Mematikan tuntutan jiwa yang suci
(QS 22: 31)
Menghilangkan 'izzah dan
menjerumuskan diri pada
perbudakan (QS 63: 8)
Menggugurkan amal shalih (QS 39:
65)
Kekal dalam neraka (QS 4: 116-121)

Anda mungkin juga menyukai