Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Aliran Musik Post Rock: Ambient

Soundscape pada Suasana Hati Remaja


Muhamad Ridzki Hidayat
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Jl. Prof Sudharto. SH, Kampus Tembalang, Semarang, 50275
ridzki.hidayat@gmail.com

Abstrak
Dewasa ini musik tidak pernah lepas dari kehidupan remaja. Baik secara sadar maupun tidak,
kita selalu mendengar alunan musik dalam rutinitas sehari-hari. Banyak yang mempercanyai jika musik
memiliki dampak terhadap kehidupan psikis dan fisiologis seseorang. Pada remaja, musik senantiasa
menemani dalam setiap suasana hati. Berbagai aliran musikpun terus terlahir mengikuti perkembangan
zaman. Akhir-akhir ini muncul salah satu genre musik post rock yang membawa suatu pengalaman baru
dalam industri musik. Banyak remaja yang beralih ke jenis aliran musik ini. Pada beberapa remaja,
terlihat perubahan ataupun penetapan suasana hati ketika mendengar ataupun menjadi penggemar
jenis musik ini, terutama sub genre Ambient soundscape.
Keywords: pengaruh musik, post rock, remaja.

PENDAHULUAN
Perkembangan manusia melewati tahapantahapan yang jelas dan pasti. Dalam setiap
tahapan itu terdapat tugas perkembangan
serta kondisi rawan seperti yang
diungkapkan oleh Erikson dalam 8 krisis
perkembangannya.
Kondisi
tersebut
membuat tiap tahap perkembangan
memiliki resiko.

Pada remaja, Remaja dilaporkan lebih


sering mengalami perubahan suasana hati
dan suasana hatinya jauh lebih ekstrem
daripada orang dewasa (Buchanan, Eccles,
dan Becker, 1992). Pada kondisi tersebut
dapat kita artikan jika remaja mudah sekali
tersulut emosinya (disebabkan suasana hati
menjadi kacau) dan kembali tenang seperti
sedia kala di waktu yang singkat. Disisi lain,

Graber & Sontag (dalam Santrock, 2011)


mengatakan bahwa tingkat remaja yang
pernah mengalami depresi berkisar dari 15
hingga 20 persen. Pada usia sekitar 15
tahun, tingkat depresi perempuan dua kali
lebih besar dari laki-laki. Salah satu
alasannya adalah remaja perempuan
cenderung untuk memikirkan suasana hati
depresi yang dialami dan membesarbesarkannya (Santrock, 2011).
Dalam kehidupan remaja saat ini,
mendengarkan musik sudah menjadi suatu
rutinitas yang sulit dihindari. Dimanapun dia
berada hampir tidak lepas dari musik. Mulai
dari ketika mendengar bunyi alarm dipagi
hari,
berbelanja
di sebuah
toko,
mendengarkan pengamen di sebuah
tempat makan, sampai ketika menonton
televisi, ataupun membaca buku sebelum
tidur.
Musik sendiri terbagi dalam banyak sekali
aliran.
Aliran-aliran
tersebut
terus
berkembang mengikuti kemajuan zaman.
Bahkan dari satu aliran musik pun dapat
terpecah menjadi beberapa aliran yang
berbeda. Seperti contohnya aliran musik
post-rock.
Istilah post-rock pertama kali diciptakan
oleh Simon Reynolds (1994) dengan definisi
memainkan musik bukan rock dengan
instrumen-instrumen rock dan lebih
mengutamakan texture dan timbre dari
pada power chord. Pada saat ini essensi
dari post rock meluas. Banyak band yang
memasukkan unsur baru dalam aliran post
rock. Salah satunya adalah Sigur Ros yang

mengembangkan jenis Ambient Soundscape


dalam post rock. Jenis musik ini memiliki
irama yang menenangkan dan membawa
kita dalam perasaan yang damai dan
bersemangat. Band asal Islandia ini
memperkenalkan kita kepada musik yang
mempermainkan emosi meskipun lyric-nya
menggunakan bahasa Islandia yang tidak
kita (orang Indonesia) mengerti.
Menurut John M. Ortiz (dalam Rosyidi,
2008), manfaat mendengarkan musik yaitu:
membantu meningkatkan konsentrasi,
dapat menenangkan pikiran, meningkatkan
kewaspadaan, dan mengurangi suara-suara
eksternal yang bisa mengalihkan perhatian.
Dengan begitu musik yang tepat dipercayai
dapat membantu seorang remaja untuk
meredam emosinya untuk menghindari
tingkat stres yang berkelanjutan.
Berdasarkan uraian diatas, maka akan
diungkapkan mengenai pengaruh musik
post rock : ambient soundscape pada
perubahan suasana hati remaja dekade ini.

PEMBAHASAN
Pada awalnya mungkin kita masih bertanya
apakah
musik
benar-benar
dapat
memengaruhi suasana hati, walaupun
sudah banyak penelitian secara sistematis
dilakukan terhadap hubungan antara
berbagai jenis music dan reaksi emosi. Hasil
penelitian sejenis yang mengukur suasana
hati
melalui
kuesioner
optimisme/pesimisme (OPQ), skala sikap
dan skala dari Wessman-Ricks tentang

Elation dan Depression memperkuat hasil


sebelumnya. Yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan dari mendengar musik dan video,
terutama mendengar musik. Musik dengan
kategori
gembira
menghasilkan
peningkatan suasana hati yang positif
demikian pula music yang sedih juga
menghasilkan suasana hati yang negatif
(Djohan, 2009).
Musik post rock : ambient soundscape yang
memiliki alunan irama yang halus, tenang,
dan penuh dengan emosi berpengaruh
pada remaja dalam mengatur emosinya
menjadi tenang dan damai. Dalam sebuah
pagelaran musik, sering kali kita melihat
terjadinya kericuhan di antara penonton,
utamanya dalam pengelaran musik keras
dengan tempo cepat seperti rock, heavy
metal, screamo, bahkan beberapa musik
pop. Namun kejadian serupa hampir tidak
pernah terjadi ketika yang ditampilkan
adalah band-band yang membawakan lagulagu dengan alunan tenang seperti Sigur
Ros dengan alunan musik Post rock :
ambient soundscape-nya ataupun musik
klasik dan akustik. Bahkan penonton pulang
dengan tenang dan rapih sampai-sampai
pihak keamanan terheran-heran melihat
kejadian itu bila dibandingkan dengan
pagelaran musik lainnya.
Keterkaitan emosi positif dengan musik
post rock terkait dengan unsur irama post
rock itu sendiri. Menurut Champbell (dalam
Rosyidi, 2008), unsur irama dalam musik
mempunyai pengaruh motoris-fisik yang
selanjutnya dapat memberi efek psikologis
bagi manusia, seperti denyut jantung yang

merespon elemen-elemen musik melalui


tempo, semakin cepat tempo musiknya
semakin cepat detak jantungnya, begitu
pula sebaliknya ketika mendengan musik
yang lambat detak jantung juga ikut
melambat. Detak jantung yang melambat
membawa akibat laju pernafasan yang juga
ikut melambat, sehingga tingkat stres dan
ketegangan fisik menurun. Detak jantung
cepat akan memicu timbulnya ketegangan
fisik dan meningkatkan stres.
Unsur melodi memberikan pengaruh pada
jiwa seseorang, demikian pula halnya
dengan harmoni. Akan tetapi pengaruh
yang ditimbulkan tidak akan sama pada
setiap orang. Pada beberapa orang dalam
situasi tertentu terdapat kecenderungan
untuk tidak mau mendengar beberapa
musik tertentu karena merasa tidak cocok.
Hal ini cukup membuktikan bahwa musik
dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi
emosi seseorang.
Pada musik post rock : ambient
soundscape, pendengar dibawa untuk
membayangkan
sesuatu
yang
menyenangkan dan berkaitan dengan
emosi positif. Irama dan nada yang
dimainkan cukup membuat seseorang
merasa tenang, sejuk, serta rasa optimisme.
Berbeda dengan konser musik lainnya
dimana penonton terbiasa berdiri berdesakdesakan untuk dekat dengan stage,
penonton jenis musik ini biasanya duduk
dan tenang sambil menikmati lagu yang
disuguhkan. Hampir tidak terlihat penonton
yang menari-nari ataupun meloncat-loncat.
Semua terlihat begitu fokus menikmati lagu

yang dinyanyikan dengan kondisi yang


rileks.

lain mengenai musik dan pengaruhnya pada


kelompok usia remaja.

Djohan (2009), mengatakan bahwa dugaan


yang hampir pasti mengatakan bahwa
mendengarkan musik dapat merangsang
atau menstimuli respon emosi yang dalam
istilah terapi disebut sebagai aktifnya
berbagai perasaan. Psikologi kognitif
melalui patronasi neurosains tentang
kinerja otak menyebutkan bahwa setiap
orang yang sehat dapat bereaksi terhadap
musik baik secara fisiologis maupun psikis.

DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil studi kepustakaan yang
dilakukan, terlihat bahwa musik memiliki
pengaruh terhadap emosi seorang remaja.
Studi ini juga mengungkapkan bagaimana
musik dapat menjadi sangat berpengaruh
pada emosi seseorang. Unsur-unsur musik
seperti melodi, tempo, dan harmoni dalam
musik membawakan emosi dalam lagu dan
kemudian emosi itu dirasakan dan
membawa perubahan terhadap emosi
pendengarnya. Alunan musik positif akan
membawa pendengarnya ke arah psikis dan
fisiologis yang positif.
Saran yang dapat di ajukan berdasarkan
hasil studi ini kepada remaja adalah untuk
dapat memfilter musik yang didengarnya
agar tidak terbawa dalam emosi yang
bergejolak disaat yang tidak tepat dan
dapat menggunakan musik sebagai sarana
memperbaiki emosi dan psikis. Bagi peneliti
selanjutnya, penelitian diharapkan lebih di
fokuskan untuk mendapat sudut pandang

Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta:


Percetakan Galangpress.
Gaghana, Grace A., Nauli, Anastasia I., & Muthe
S. A. Natalia. (2012). Pengaruh Musik
Instrumental Karya Mozzart Terhadap
Penurunan Stres pada Remaja. Diunduh pada
April 2013 dari http://tasianauli.blog.esaunggul.
ac.id/files/2012/06/Pengaruh-MusikInstrumental-terhadap-PenurunanStress_PDF.pdf
Rosyidi, Fathu Rahman. (2008). Pengaruh Musik
Terhadap Kenyamanan Membaca Pengguna
Perpustakaan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negri Yogyakarta. Diunduh pada
bulan April 2013 dari http://digilib.uinsuka.ac.id/797/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%
20PUSTAKA.pdf
Santrock, John w. (2011). Life-Span
Development . Jakarta: Penerbit Erlangga.
--------------------.
http://postrockjakarta.
tumblr.com/post/37821710381/post-rock-dansejarahnya, 21 April 2013

Anda mungkin juga menyukai