Drama Tragedi 6 Sahabat
Drama Tragedi 6 Sahabat
Menjelang liburan akhir pekan, Ria, Dini, Yensi, Bruno, Tian dan Tama berlibur di villa milik salah
satu dari mereka, yang terletak di daerah pegunungan. Saat tiba di villa, mereka melihat darah
berceceran di lantai teras villa.
Tian : Tam, koq ada darah??? Ini darah siapa??? (sambil mengamati darah tersebut)
Asrul : I.. i.. itu... itu darah hewan mungkin.... soalnya, kakek paling suka berburu.
Ria : Tapi kenapa tidak di pel???? Kan kotor????
Asrul: mu..mungkin mau mancing hewan yang lain...
Yensi : kenapa seperti darah manusia??
Asrul: memang begitukan, da.. darah manusia kan hampir sama dengan darah hewan...
hhmmm,masukmki deh,, pasti cape semuako..
Ke enam sahabat tersebut masuk ke villa. Memilih kamar untuk istirahat..
MALAM PERTAMA, AWAL TRAGEDI
(Kamar Tian dan Bruno)... Tian dan Bruno tidur satu kamar.
Bruno : aduuuhhh,,, mau pipis lagi...
Bruno ke luar kamar, berlari kecil menuju toilet.
(Kamar Dini, Ria, Yensi)... sejak tadi, Dini belum juga dapat tertidur.. Ia sedang membaca buku,
sementara kedua temannya sudah tidur sedari tadi.
Sseettttt.. Ssseettttt...
Dini : suara apaan itu..??? kaya suara pisau di asah.. (dini menutup buku yang ia baca)
Sseettttt.. Ssseettttt... (suara aneh itu terdengar lagi)
Dini : Ri,,, Yen bangunn....!! (dini membangunkan kedua temannya) ... bangunn...
Perlahan, Yensi dan Ria terbangun.. sebenarnya mereka masih sangat mengantuk.
Yensi : Apaan sih, din?? Ini kan masih tengah malam
Dini : sstttttt... aku dengar suara aneh
Mereka terdiam, Sseeettttt, suara itu masih sangat jelas terdengar.
Ria : suara apa sih..???
Dini : sssttttt,, makanya jangan berisik...
Ssettttt
Lama-kelamaan, suara itu menghilang.
Yensi : sudah ah,, mungkin itu kerjaan tukang kebun di Villa ini. Tidur sana.
Mereka kembali merebahkan badannya di kursi.. tapi, tiba-tiba.............
SIAPA KAUUU..?? terdengar suara bentakan Bruno dari arah dapur. Mereka semua terbangun
kembali.
Yensi : itu suara Bruno...
APA YANG KAU LAKUKAN...?? Suara Bruno terdengar gugup.. TIIDAAKKKKKKKKKK teriakan
terakhir Bruno membuat mereka bertiga merinding. Beberapa detik kemudian, suara itu tidak terdengar
lagi..
Yensi : kenapa si Bruno...?
Dini : kita liat yu...
Ketiga remaja itu berjalan menuju arah dapur. Mereka mengamati setiap lantai dapur, tidak mendapati
seseorangpun kecuali darah.
Ria : darah..?? ini darah siapa.??
Dini : ssebaiknya kita kembali kekamar, , perasaanku tidak enak.
=====SIANG HARI=====
(Diruang tamu)
Tian : Bruno...!!! Bruno...!! (sambil berteriak)
Ria : Tian..apa yang kamu lakukan..
Ria : Dimana Tama ???? kenapa setiap saat kejadian seperti ini dia selalu saja menghilang???
=====SIANG HARI=====
Ria dan Yensi menyeret tas Koper mereka Keluar villa. Mereka ingin segera keluar dari Villa ini.. Tama,
menahan mereka didepan pintu
Tama : kalian jangan dulu pergi..
Yensi : kenapa?? Villa ini berbahaya..Aku ngga mau lama-lama di villa ini..
Tama : aku mohon, kalian tinggal sebentar saja lagi disini, satu malam tidak apa-apa..
Ria : kenapa kamu begitu memaksa kami..
Tama : sebenarnya besok adalah hari ulang tahunku.. aku ingin merayakannya di sini. Apa
kalian tidak ingin ikut merayakannya??
Yensi : baiklah.. aku tidak akan pulang... kami akan menginap disini lagi, tapi, hanya satu
malam.. besok pagi, kami akan segera pulang...
Tama tersenyum.
MALAM KEEMPAT
Ria sedang duduk di sofa ruang tamu sambil membaca sebuah buku... Tap.. Tap, tap, suara seseorang
yang sedang berjalan kearahnya. Ria membalikkan badannya dan mendapati Tama bejalan
mendekatinya.
Ria : tama, apa yang kamu lakukan....??
Tama tidak menjawab, ia mengeluarkan pisau belati dari punggungnya.
Ria : tama?? Ada apa?? (Ria mulai merasa gugup)
Tama : Bosanma diejek-ejek sama kalian semua. Kau ndak bisa mengerti perasaan teman.
Selaluka baik sama kalian. Tapi, kalian malah sering mengejek.
Ria : jadi.?? Kamu yang telah membunuh mereka???
Tama : ia,, saya lakukan ini semua karena mauka balas dendam.
Tama mendekati Ria sambil mengacungkan pisau yg tadi ia pegang.
Ria : Tam, ka.. kami minta maaf,,, aku mewakili mereka semua untuk meminta maaf sama
kamu, aku mohon, kamu hentikan balas dendam ini. Semua tidak ada artinya tam.
Tama : sudah terlambatmi,Ri...
Tama mengambil ancang ancang untuk menusukkan pisau itu pada Ria.
Ria : Aaaaaaaaaaaaaa.... yensiiiiiiiiii.... Tolongggggggggg
Dan (Jlebbbbb) pisau menusuk perut Ria. Ria terduduk Lemah.. suara seseorang mendekat kearah
mereka..
Yensi : tamaaa!!!! Apa yang kamu lakukan....!!!
Tama : balas dendam (sambil tersenyum jahat).. aku muak karena sikap kalian yang tidak
pernah mengerti perasaan aku.. makanya, aku sengaja mengajak kalian ke Villa ini untuk balas dendam
pada kalian,, rupanya kalian mudah sekali dibujuk....
Yensi : bukankah waktu itu kami sudah meminta maaf.. dan kamu sendiri yang mengatakan
bahwa kamu telah memaafkan kami.
Tama : tidak semudah itu menghilangkan sakit hati.. setelah hampir 3 tahun, aku kalian jadikan
bahan tertawaan. Dan dengan ucapan maaf kalian membayarnya??
Yensi : tapi, dengan membunuh kami semua, itu juga tidak ada artinya.
Tama tidak peduli dengan ucapan yensi, ia mendekati Yensi dengan mengacungkan pisau belati yang di
penuhi darahnya Ria.
Tama : tentu berarti jika orang-orang yang merendahkan ku mati dengan tanganku sendiri..
Yensi terpojok, ia tidak bisa mundur lagi.. Tama berada didepannya sambil mengambil ancang-ancang
untuk membunuhnya.
Yensi : tama, kami benar-benar minta maaf..
Tama : tapi ini sudah terlalu terlambat...