Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI IBU HAMIL


Pokok Bahasan

: GIZI IBU HAMIL

Sasaran

: Ibu Ibu Hamil

Hari / tanggal

: Sabtu, 29 November 2014

Waktu

: 20 menit

Tempat

: Poli Kandungan RSUD DR. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga
Penyaji

: Sahrojul Ganjar Saputra

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui
dan

memahami

tentang

gizi

seimbang

Ibu hamil,

serta dapat

menerapkannya dalam mempertahankan gizi Ibu hamil.


2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Ibu dapat menjelaskan tentang pengertian gizi Ibu hamil.
b. Ibu dapat menjelaskan dan menyebutkan zat gizi yang harus dipenuhi
oleh Ibu hamil.
c. Ibu dapat menyebutkan tentang manfaat makanan bergizi
B.

Media
1. Leaflet

C.

Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

3. Tanya jawab

D.

Pelaksanaan
No.
1.

Acara

Waktu

Pembukaan

5 menit

Kegiatan Penyuluhan

Evaluasi

Mengucap salam Menjawab salam,


dan teima kasih atas mendengarkan
yang dengan seksama.

waktu
diberikan.

2.

Inti

15
menit

Memperkenalkan
diri dan apersepsi.
Menjelaskan

Mendengarkan

pengertian gizi Ibu

dan

hamil

memperhatikan.

Menjelaskan zat gizi


yang harus dipenuhi
Ibu hamil

Menjelaskan tentang
manfaat

3.

Diskusi dan

5 menit

tanya jawab

makanan

bergizi
Memberikan kesempatan Peserta
kepada

peserta

bertanya

untuk dan

bertanya jika terdapat hal- memperhatikan.


4.

Penutup

5 menit

hal yang belum jelas.

Menyimpulkan
hasil penyuluhan.

Mengevaluasi
hasil kegiatan.

Memberi

salam

dan meminta maaf


bila ada kesalahan.

Mendengarkan
dan
salam.

menjawab

Mengucapkan
terima
perhatian

kasih

atas
dan

mengucapkan salam
penutup.

E.

Materi Penyuluhan
1. Pengertian Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh
seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester I, trimester II, dan
trimester III dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari
kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang dikandungnya dapat
tumbuh dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah.
Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan
kekurangan. Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai
dengan kebutuhan tubuh ibu dan si anak sehingga dibutuhkan menu
makanan yang seimbang. Menu seimbang adalah menu yang semua zat
gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
jumlahnya tidaklah sama, ada yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit
dan ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu
seimbang, perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam
menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada
pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan
seimbang. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif
sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah.
Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3,

pada periode inilah perlu dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat


badan.
Kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar
antara 12-15 kg, sedangkan Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat
dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari ( minggu ke 16 sekitar 90
gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke
27 sekitar 900 gr).
Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan berkisar antara 4565 kg. Berat badan calon ibu yang kurang (underweight) atau berlebih
(overweight), akan berisiko baik kepada ibu maupun bayi yang
dikandungnya. Overweight memang berdampak negatif pada ibu dan janin
yang dikandungnya baik saat hamil, persalinan, maupun seusai persalinan.
Ibu berisiko mengalami hipertensi dan terkena diabetes. Mitos yang
mengatakan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang menjadikan para ibu
hamil makan dengan porsi berlebih, sehingga terjadilah penumpukan
kalori dan sisa asupan energi. Sedangkan sebenarnya kebutuhan makan ibu
hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen. Seusai persalinan, ragam
komplikasi masih menanti. Infeksi seusai bersalin akibat banyaknya
pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat seringkali terjadi. Selain itu,
lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang
kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin
terjadi.
Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi mensuplai oksigen akan
menyempit karena lemak, hal ini dapat menghambat pertumbuhan bayi.
Terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak janin sehingga
mengakibatkan kecerdasan si kecil pun menjadi berkurang. Kemungkinan
buruk lainnya, janin dapat mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir
obesitas. Untuk ibu hamil yang mengalami overweight dianjurkan untuk
jalan kaki di pagi hari atau berenang, dimana selain membuat ibu sehat
juga dapat membakar kolesterol dan lemak dalam tubuh. Perlu diingat
jangan melakukan olahraga berat seperti jogging maupun olahraga keras

lainnya karena akan membahayakan janin, selain itu mengakibatkan


penghancuran lemak terlalu drastis dan mengakibatkan keton lemak
meracuni janin.
Sebaliknya kondisi underweight juga berisiko dimana pertumbuhan
bayi akan terhambat, ancaman kelahiran prematur serta risiko cacat pada
bayi. Perlu diperhatikan oleh para ibu hamil agar makan makanan bergizi
yang memenuhi syarat dengan gizi seimbang, hentikan kebiasaan
merokok, minum alkohol, minum obat-obatan yang tidak perlu dan
istirahat yang cukup. Hal lain yang perlu diingat adalah kecukupan dari
asam folat, apabila kekurangan akan berisiko terjadinya spina bifida yaitu
kondisi dimana terganggunya penutupan medula spinalis.
Pada ibu yang underweight, kenaikan berat badan yang dianjurkan
adalah 0,5 kg setiap minggu. Para ibu hamil perlu mengkonsumsi
karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral, serta enzim yang
cukup yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan nutrisi
oleh tubuh sehingga asupan nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi.
Pada ibu yang normal dan obese kenaikan yang dianjurkan adalah
lebih kecil, masing-masing 0,4 dan 0,3 kg setiap minggu Pada kondisi
overweight yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga pola makan dengan
gizi cukup dan seimbang, selain itu hindari makanan pemicu gula darah
tinggi seperti makanan yang manis-manis, berlemak, goreng-gorengan,
dan makanan tinggi kolesterol. Makanan berserat dan buah-buahan segar
sangat dianjurkan karena bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama,
di samping mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Pembatasan kalori
masih menjadi kontraversi karena, di sisi lain, janin membutuhkan nutrisi
lebih

dimana

pengurangan

kalori

ditakutkan

perkembangan janin
3. Zat Gizi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil
a. Air

akan

mengganggu

Jaga agar ibu hamil tidak kekurangan air. Se-baiknya Ibu hamil minum
minimal 10 gelas air putih setiap harinya. Air putih bisa divariasi dgn
jus atau yogurt. Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir
dari berat tubuh adalah air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa
fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat zat
kotoran dari sel sel ke ginjal. Air juga menolong mengatur suhu
tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 8 gelas air dalam sehari.
Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari sari buah
dan lain sebagainya.
Melalui makanan seperti sayur mentah, buah buahan yang kaya air,
sop dan makanan lainnya yang mengandung banyak air.
Melalui metabolisme dalam tubuh.
b. Asam Folat dan seng
Makanan : sayur & buah seperti jeruk, pisang, brokoli, wortel,
kembang kol, bayam. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan cacat
bawaan.
c. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy, pemberi rasa manis,
penghemat protein, pengatur metabolisme, dan membantu perngeluaran
feses.
Makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya adalah nasi,
jagung, singkong, ubi, roti, dan sayur-sayuran, gandum, dan hasilnya
seperti soun, bihun, mie, makroni, tepung terigu, dll. Jangan makan
makanan yang mengandung karbohidrat terlalu banyak karena
kelebihannya akan diolah menjadi lemak, sehingga mengakibatkan
berat badan yang berlebih dari yang diinginkan.
d. Protein
Protein

berfungsi

sebagai

pertumbuhan

dan

pemeliharaan,

pembentukan esensial dalam tubuh, pengatur keseimbangan cairan,


memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibody, pengangkut zat-zat

makanan, dan sebagai sumber energy. Pada ibu hamil jika kekurangan
protein akan sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam kandungan.
Makanan : daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe.
Berguna sebagai zat pembangun. 75-100 gram/hari
e. Kalsium
Apabila kalsium kurang, janin akan mengambil kalsium dari ibu,
itu dapat menyebabkan os-teoporosis pada ibu. Susu minimal 1x/hari
f. Zat Besi
Makanan: sayuran hijau (bayam, kangkung, daun singkong), daging,
ikan, unggas, kacang-kacangan. Kebutuhan zat besi ibu hamil
meningkat 30%. Kekurangan zat besi dapat emngganggu persalinan &
ibu mende-rita anemia.
g. Serat
Kekurangan serat menyebabkan sembelit. Perbanyak sayur-sayuran dan
pisang.
h. Vitamin

lainya

Berfungsi

untuk

mendukung

pertumbuhan

&

perkembangan janin.
Vitamin A : Tidak berlebih krn berbahaya bagi pertumbuhan janin.
Mangga, tomat, wortel
Vitamin B1 & B2 serta Niasin : untuk proses metabolism tubuh
Vitamin B6 & B12 : untuk mengatur peng-gunaan protein
Vitamin C : Membantu penyerapan zat besi & mencegah anemia.
Stroberi, lemon, mangga, tomat
Vitamin D : Pembentukan tulang & gigi. Susu, kacang-kacangan.
Vitamin E : Pembentukan sel darah merah.
4. Manfaat Makanan Bergizi
Manfaat makanan bergizi untuk Ibu hamil sangat penting untuk :
a. Menjaga kesehatan Ibu hamil

b. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan


c. Persiapan untuk menghadapi persalinan
5. Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan
Pencegahan Anemia selama kehamilan dengan cara mengkonsumsi
makanan gizi seimbang.
Zat Besi dibutuhkan lebih tinggi pada trimester III, apabila kekurangan
dapat meyebabkan meningkatnya kemungkinan kematia ibu hamil, bayi
lahir premature, bayi lahir dgn berat badan rendah, dan gangguan proses
persalinan & nifas.
6. Hal-Hal yang Harus Dilakukan BUMIL di puskesmas
a. Timbang Berat Badan dan tanyakan kepada petugas, Apakah
penambahan berat badan Ibu hamil normal?
b. Pengukuran LILA (lingkar Lengan Atas). LILA digunakan untuk
menetukan perkiraan bayi lahir berat badan nor-mal atau rendah.
Apabila LILA <23,5 cm maka Ibu hamil berisiko untuk memiliki bayi
dengan berat badan lahir rendah.
c. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU). Pengukuran TFU digunakan
untuk memperkirakan tafsiran berat janin. Tanyakan pada petugas,
Apa perkiraan berat janin ibu hamil sesuai dengan umur kehamilan?
Apa-bila tidak sesuai, tanyakan, Apa tips agar dapat se-suai?
d. Cek HB. Cek HB (hemoglobin) berguna untuk meman-tau kebutuhan
zat Besi di dalam tubuh sebagai pencegahan anemia
F.

Sumber Referensi
Pusat penyuluhan kesehatan masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi
Seimbang.

SPAG Surabaya. Gizi Untuk Calon Ibu. Wyeth Ayerst Internasional.


Hannah dan Rosemary, 2001. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan.
Arcan : Jakarta
Muchtadi, Deddy. 2008. Ilmu Gizi. Alfabeta : Bandung
Nurachman, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. CV. Sagung Seto :
Jakarta
Sediaoetama, Achmad. 1999. Ilmu Gizi Jilid II. Dian Rakyat : Jakarta
Lailiyana, Nurmailis, dan Surytni. 2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan
Reproduksi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
G.

Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai