atau
Azas Teknik Kimia II
Ir. Bambang Trisakti, MSi
Referensi
Reklaitis, G.V. 1983. Introduction To Material
& Energy Balances. John Wiley & Sons, Inc.
Himmelblau, D.M. 1989. Basic Principles And
Calculations In Chemical Engineering. 5th
Edition. Prentice-Hall International, Inc.
Felder, R.M. & R.W. Rousseau. 2000.
Elementary
Principles
of
Chemical
Processes. 3rd Edition. John Wiley & Sons, Inc.
Silabus
Gas, Uap, dan Cairan
Pengenalan Neraca Energi
Neraca Energi Sistem Tak Bereaksi
Neraca Energi Sistem Bereaksi
Neraca massa dan energi dalam diagram
alir proses
Gas Ideal
Gas ideal tidak ada interaksi antara molekul
Densitas (kerapantan) gas adalah kecil
dibandingkan cairan atau padatan molekulmolekul terpisah dalam gas.
Persamaan:
Pv = RT
atau PV=nRT
dimana:
P = tekanan absolut
v = V/n = volume molar
Gas Ideal
Persamaan gas ideal suhu kamar dan
tekanan di bawah atmosferik tidak sesuai
bila mendekati titik kondensasi atau mendekati
titik kritis.
Konstanta gas ideal (R) dalam berbagai satuan
sebagai berikut:
R = 8.314 J/mol K
R = 1.987 cal/mol K
R = 10.l73 psia ft3/lbmol
R = 8.314 m3Pa/mol K
R = 82.06 cm3atm/mol K
P1V1 nT1 T1
P2V2 nT2 T2
No
Sistem
SI
Universal scientific
Natural Gas
Industri
American Engine..
273,15 K
101,325 kPa
22,415 m3/kg-mol
0,0 oC
760 mm Hg
22,415 l/g-mol
60.0 oF
14,696 psia
(15,0 oF) (101,325 kPa)
379,4 ft3/lb-mol
32 oF
1 atm
359,05 ft3/lb-mol
Contoh:
Hitung volume, dalam meter kubik, 40 kg CO2 pada STP
Mw CO2 = 44
Penyelesaian:
Tekanan gauge
Nilai tekanan yang diperoleh dari alat ukur
P= Pgauge + 1 atm (P tekanan absolut)
Contoh: tentukan tekanan absolut bila
diketahui tekanan gauge adalah 10 psig.
Penyelesaian:
P = 10 + 14.7 = 24,7 psia (1 atm = 14,7 psia)
PV = nRT = mRT/M
P1M
1T1
1
P2 M 2T2
PM = mRT/V = RT
2 1 (T1 T2 )
Campuran Gas .
Sehingga:
P = Pi
PA/P = (nART/V)/(nRT/V) = nA/n = yA
yA adalah fraksi mol komponen A di dalam
campuran gas ideal.
Campuran Gas .
Berat Molekul Rata-rata
= 30,40 g
Campuran Gas .
Perubahan volume akibat perubahan komposisi
Kasus ini terjadi satuan operasi penyerapan gas,
pengeringan, penguapan dan lain-lain.
Peneracaan suatu proses yang melibatkan fase gas tidak
ada perbedaan dengan perhitungan peneracaan pada
bab terdahulu laju alir dapat ditentukan dari P, V & T.
Penting dilakukan perhitungan campuran gas karena ada
penambahan atau pengurangan komposisi gas akibat
proses pencampuran.
Perhitungan biasanya diawali dengan membasiskan
komposisi ke satuan mol, kemudian dikonversikan
menjadi volume pada suhu dan tekanan yang telah
ditentukan.
Campuran Gas .
Contoh: gas hasil pembakaran (N2 = 79,2; O2 = 7,2; & CO2
= 13,6%) dilewatkan ke evaporator pada suhu 200oC dan
tekanan 743 mm Hg. Air diuapkan, sehingga komposisi gas
meninggalkan evaporator pada suhu 85oC dan 740 mmHg
menjadi N2 = 48,3; O2 = 4,4; CO2 = 8,3; & H2O = 39%.
Hitunglah (a) volume gas meninggalkan evaporator untuk
tiap 100 ft3 gas masuk, dan (b) berat air yang diuapkan per
100 ft3 gas masuk
Penyelesiaan:
N2
= 0,792
N2 = 0,48
O2 = 0,072
O2 = 0,04
CO2 = 0,136
evaporator
CO2 = 0,083
H2O = 0,39
H2O(v)
Campuran Gas .
Prinsip: semua gas masuk akan meninggalkan evaporator
Basis: 1 mol gas masuk
N2
= 0,792 mol
O2
= 0,072 mol
CO2 = 0,136 mol
Volume total (743 mm Hg, 200oC) dapat dihitung:
P = (743 mm Hg) x (1 atm)/(760 mm Hg) = 0,978 atm
T = 200 + 273,15 = 473,15 K
R = 82,06 (cm3 atm)/(mol K)
(n A nB nC ) RT
V
P
(0,792 0,072 0,136) mol (82,06 cm3atm/mol K) 473,15 K
0,978 atm
39.700 cm3 1,4 ft3
Campuran Gas .
1 mol gas masuk 61% gas keluar meninggalkan evaporator.
Total keluaran
= 1/0,61 = 1,64 mol
Jadi air pada keluaran = 1,64 1 = 0,64 mol
Volume gas keluar pada kondisi :
P = (740 mm Hg) x (1 atm)/(760 mm Hg) = 0,973 atm
T = 85 + 273,15 = 358,15 K
R = 82,06 (cm3 atm)/(mol K).
P
0,973atm
49.536,75cm3 1,75 ft3
Volume gas meninggalkan evaporator per 100 ft3 gas masuk
= (1,75 x 100)/1,40 = 125 ft3
Campuran Gas .
Berat air keluar evaporator
Campuran Gas .
Contoh: Cairan aseton (C3H6O) diumpan dengan laju 400
l/menit pada kotak pemanas, kemudian cairan tersebut
diuapkan dengan menggunakan aliran gas N2. Gas yang
meninggalkan pemanas diencerkan lagi dengan aliran gas
nitrogen lain dengan laju 419 m3(STP)/mnt. Campuran gas
tersebut ditekan sehingga tekanan total Pg = 6,3 atm pada
suhu 325oC. Pada kondisi tersebut tekanan parsial aseton
dalam aliran pa = 501 mmHg. Tekanan atmosfer 763 mmHg.
Hitung komposisi aliran meninggalkan kompresor
Berapa laju alir mole nitrogen yang masuk ke evaporator
bila suhu dan tekanan aliran 27oC dan Pg = 475 mmHg
Penyelesiaan: