Anda di halaman 1dari 4

Ciri2 obsesif-kompulsif yaitu:

perfeksionisme (menginginkan segala sesuatu terlalu baik) dan keteraturan,


ketertiban,
kerapihan,
kaku,
malu,
dan pengawasan diri yang tinggi.
Menganut norma etik dan moral yang tinggi serta patuh secara berlebiha.
Ciri-ciri lain:
a. Bila dipaksa bekerja tanpa pengawasan akan cemas, marah, benci, dan curiga
terhadap atasannya
b. bila dilangkahi dalam promosi atau pujian, ia akan sangat iri hati, benci, dan
frustasi berat. Akan tetapi, bila ia dipromosikan, ia akan bingung untuk
menyerahkan kemampuan pada orang lain yang dinilai kemampuannya kurang
sumber: http://books.google.co.id/books?id=6GzU18bHfuAC&pg=PA123&dq=ciriciri+gangguan+obsesifkompulsif&hl=en&sa=X&ei=RQVJVNyQDuTRmAWK64LwAw&redir_esc=y#v=onepa
ge&q=ciri-ciri%20gangguan%20obsesif-kompulsif&f=false

Karakteristik Obsessive compulsive disorder (halgin & Whitbourne, 2010):


Orang dengan gangguan ini menderita, baik oleh obsesi maupun kompulsi
yang pada suatu titik dirasakan berlebihan atau tidak masuk akal oleh orang
tersebut. Obsesi dan kompulsi ini menyebabkan stress yang menghabiskan waktu
lebih dari 1 jam setiap harinya atau mengganggu rutinitas normal, fungsi individu,
aktivitas sosial, atau hubungan secara signifikan.
Obsesi ditandai dengan 4 karakter utama berikut:
1. Pikiran, impuls, atau gambaran yang berulang dan menetap yang dirasakan
mengganggu dan tidak tepat oleh penderita, sehingga menyebabkan
kecemasan atau stres.
2. Bukan hanya sekedar kecemasan yang berlebihan terhadap permasalahan
hidup.

3. Berusaha untuk mengabaikan atau merepresi pikiran, impuls atau gambaran


tersebut atau menggantikannya dengan pikiran atau tindakan lain.
4. Individu memahami bahwa hal ini merupakan akibat dari pikirannya sendiri
(bukan karena adanya keyakinan yang bersifat delusi yang merupakan
pikiran yang dimasukkan ke dalam otak individu).
Kompulsi didefinisikan dengan 2 karakter utama:
1. Kompulsi yang paling umum terjadi melibatkan pengulangan perilaku yang
spesifik, seperti mencuci dan membersihkan, menghitung, meletakkan benda
sesuai dengan urutan, memeriksa atau memastikan sesuatu.
2. Kompulsi lainnya melibatkan penimbunan barang yang membuat individu
menyimpan benda-benda yang tidak berguna, seperti Koran lama, surat, tas
belanja, dan tempat makanan kosong. Ketika terdapat dorongan untuk
membuang salah satu dari benda tersebut, maka mereka meresponnya
dengan kekhawatiran jika mereka akan membutuhkan benda tersebut suatu
saat nanti dengan alasan tertentu.
3. Perilaku atau aktifitas mental dimaksudkan untuk mencegah atau
mengurangi stress atau untuk mencegah peristiwa atau situasi yang
menakutkan, tetapi perilaku atau aktifitas tersebut jelas berlebihan atau tidak
berhubungan dengan cara yang realistis yang pada awalnya ditujukan untuk
menetralisasi atau mencegah.

Menurut Mataix-Cols, do Rosario-Campos & Leckman (dalam Halgin & Whitbourne,


2010), terdapat empat dimensi utama dari simptom OCD, yaitu:
1. Obsesi yang diasosiasikan dengan kompulsi memeriksa sesuatu
2. Kebutuhan akan simetri dan meletakkan sesuatu sesuai dengan urutan
3. Obsesi akan kebersihan yang diasosiakan dengan kompulsi untuk
membersihkan
4. Perilaku menumpuk barang

Anda mungkin juga menyukai