Anda di halaman 1dari 13

Nama : Eva Amanda Rahmawati

NPM : 1102007103
1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Reproduksi Wanita

1.1 Menjelaskan Makroanatomi Genitalia Externa dan Interna


Genitalia Externa

Organ genitalia externa pada wanita meliputi:


1. Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk
bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis pubis. Mons
pubis banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna
hitam, kasar dan ikal pada masa pubertas, yaitu sekitar satu sampai dua tahun sebelum
haid. Rata rata terjadi pada usia 13 tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan
melindungi simfisis pubis selama coitus (hubungan sexual). Semakin bertambahnya usia,
jumlah jaringan lemak di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis menipis.
2. Labia mayor
Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak
dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons
pubis ke arah bawah mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis tengah.
Labia mayor memiliki panjang 7 8 cm, lebar 2 3 cm, dan tebal 1 1,5 cm dan agak
meruncing pada ujung bawah. Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius,
dan introitus vagina (lubang vagina). Pada wanita yang belum pernah melahirkan
pervagina, kedua labia mayor terletak berdekatan di garis tengah menutupi struktur
struktur di bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau
perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus vagina terbuka. Penurunan produksi
hormone menyebabkan atrofi labia mayor.
Pada permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya memiliki pigmen
lebih gelap daripada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama dengan
rambut di mons pubis) dan semakin menipis ke arah luar perineum. Permukaan medial
(arah dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut. Bagian ini
mengandung suplai kelenjar sebasea dan banyak kelenjar keringat serta banyak
mengandung pembuluh darah. Labia mayor sensitif terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu
tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf yang menyebar luas, yang berfungsi
sebagai rangsangan seksual.
3. Labia minor
Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang
panjang, sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris
dan menyatu dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya
mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah
muda dan basah. Pembuluh darah yang banyak membuat labia berwarna merah
kemerahan dan memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus emosional
dan stimulus fisik. Kelenjar di labia minor juga melumasi vulva. Suplai saraf yang
banyak membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan antara kedua labia minor disebut
vestibulum.
4. Klitoris
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak di bawah
arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat sekitar 66 mm atau
2

kurang. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan lebih sensitif daripada badannya. Saat
wanita secara seksual terangsang, glands dan badan klitoris membesar.
Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju
yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon (senyawa organic yang
memfasilitasi komunikasi olfaktorius) dan anggota lain pada spesies yang sama untuk
membangkitkan respon tertentu, yang dalam hal ini adalah stimulasi erotis pada pria).
Klitoris bearasal dari kata dalam bahasa Yunani, yang berarti kunci karena klitoris
dianggap sebagai kunci seksualitas wanita. Jumlah pembuluh darah dan persarafan yang
banyak membuat klitoris sangat sensitive terhadap suhu, sentuhan, dan sensasi tekanan.
Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
5. Preputium klitoris
Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dan kiri terpisah menjadi bagian
medial dan lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk
preputium, penutup yang berbentuk seperti kait. Bagian medial menyatu di bagian bawah
klitoris untuk membentuk frenulum. Terkadang preputium menutupi klitoris. Akibatnya,
daerah ini terlihat seperti sebagai suatu muara, yaitu sebagai meatus uretra. Bila
memasukkan kateter ke daerah yang sensitif ini, maka dapat menimbulkan rasa yang
sangat tidak nyaman.
6. Vestibulum
Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara labia
minora, klitoris, dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dua muara uretra, kelenjar
parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan kelenjar paravagina (vestibulum
mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan vestibulum yang tipis dan agak
berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia (deodorant semprot, garam garaman, busa
sabun), panas, rabas, friksi (celana jins yang ketat).
Meatus uretra juga merupakan bagian dari reproduksi karena letaknya dekat dan
menyatu dengan vulva. Meatus mempunyai muara dengan bentuk bervariasi dan
berwarna merah muda atau kemerahan, dan sering disertai tepi yang agak berkerut.
Meatus menandai bagian terminal atau distal uretra. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm di
bawah klitoris.
Kelenjar vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang terletak pada
arah posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil
lendir yang berfungsi sebagai pelumas.
Hymen merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat elastic, tetapi
kuat, dan terletak di sekitar introitus vagina. Pada wanita yang perawan, hymen dapat
menjadi penghalang pada pemeriksaan dalam, pada insersi tampon menstruasi atau
koitus. Hymen ini bersifat elastic sehingga memungkinkan distensi dan dapat mudah
robek. Terkadang hymen menutupi seluruh orifisum yang menyebabkan hymen tertutup
secara abnormal dan menghalangi pasase aliran cairan menstruasi, pemasangan alat
(spekulum), atau koitus. Setelah pemasangan alat, pemakaian tampon, atau melahirkan
pervaginam, dapat terlihat sisa robekan hymen (karunkulae hymen atau karunkula
mirtiformis).
Kelenjar vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia mayor
masing masing satu pada setiap sisi orifisium vagina. Beberapa duktus dengan panjang
3

1,5 cm, menjadi saluran pengeluaran drain setiap kelenjar. Setiap duktus membuka ke
lekukan antara hymen dan labia minor. Kelenjar mensekresi sejumlah kecil lender yang
jernih dan lengket, terutama setelah koitus. Keasaman lendir yang rendah (pH tinggi).
7. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium vagina.
Suatu cekungan kecil dan fosa navicularis terletak di antara fourchette dan hymen.
8. Perineum
Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina
dan anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.
Genitalia Interna
1. Vagina
Lubang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di antara
saluran kemih dan lubang anus. Di bagian atasnya terletak mulut rahim. Ukuran panjang
dinding depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat
lipat disebut rugae, sedangkan di tengahnya terdapat bagian yang lebih keras disebut
columna rugarum.
Dinding vagina terdiri atas lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat.
Organ ini berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks
lateral kiri dan kanan, forniks anterior, dan forniks posterior. Suplai darah vagina
diperoleh dari arteri uterina, arteri vesikalis inferior, arteri hemoroidalis mediana, dan
arteri pudendus interna.
Fungsi penting dari vagina adalah:
Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahirn.
Alat untuk bersanggama.
Jalan lahir pada waktu persalinan.
2. Uterus (Rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum,
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil,
rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus. Rahim
berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear. Rahim mempunyai rongga yang terdiri
atas 4 bagian besar, yaitu:
1. Badan rahim (corpus uteri) berbentuk segitiga.
2. Leher rahim (cervix uteri) berbentuk silinder.
3. Rongga rahim (cavum uteri).
4. Istmus Uteri
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri yang merupakan
bagian proksimal rahim. Besarnya rahim berbeda beda, bergantung pada usia dan
pernah melahirkan atau belum. Ukurannya kira kira sebesar telur ayam kampung.
4

Bagian bagian uterus:


Fundus Uteri, adalah bagian proksimal dari uterus di atas insersi tuba fallopi masuk.
Tinggi fundus uteri dapat dipakai untuk menentukan umur kehamilan.
Corpus uteri, bagian utama rahim merupakan 2/3 bagian dari rahim. Pada kehamilan,
bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin untuk hidup dan berkembang.
Istmus uteri, bagian rahim antara cervix dan corpus atau disebut juga segmen bawah
rahim. Bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami
peregangan.
Cervix terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supravaginal dan pars vaginal yang
disebut juga porsio. Porsio terdiri atas bibir depan dan bibir belakang porsio. Saluran
yang menghubungkan orifisium uteri interna dan orifisium uteri eksterna disebut
canalis cervicalis, dilapisi oleh kelenjar kelenjar serviks.

Dinding rahim secara histologik, terdiri atas 3 lapisan:


1. Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar.
2. Lapisan otot (lapisan miometrium), di tengah.
3. Lapisan mukosa (endometrium), di dalam.
Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena
disokong dan dipertahankan oleh tonus rahim sendiri, tekanan intra abdominal, otot
otot dasar panggul, dan ligamen.
3. Tuba Fallopi (Tuba Uterina)
Tuba Fallopi terdiri atas:
Pars Interstialis: Bagian yang terdapat di dinding uterus.
Pars Ismika: Merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
Pars Ampullaris: Bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi
terjadi.
Infundibulum: Bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen yang mempunyai
fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur dan kemudian
untuk menyalurkan telur ke dalam tuba.
4. Ovarium
Wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri yang besarnya kurang lebih
sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kira kira 4 cm, lebar dan tebalnya 1,5 cm.
Struktur ovarium terdiri atas korteks di sebelah luar dan medulla di sebelah kanan
korteks. Diperkirakan kira kira 100.000 folikel primer tiap bulan 1 atau 2 folikel akan
keluar.
1.2 Menjelaskan Mikroanatomi Genitalia Externa dan Interna

2. Memahami dan Menjelaskan Tentang Keputihan


2.1 Menjelaskan Definisi Keputihan
Keputihan, atau dalam istilah medisnya disebut Fluor albus (fluor = cairan
kental, albus = putih) atau Leukorhoea, secara umum adalah keluarnya cairan kental dari
vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas atau perih, kadang berbau, atau malah tidak
merasa apa apa. Kondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal
dalam vagina, dengan berbagai penyebab.
Keputihan biasanya diistilahkan dengan leukore/leucorrehoea ataupun flour
albus/aliran putih. Leukore merupakan suatu bentuk vaginal discharge yaitu suatu
kejadian keluarnya cairan berlebih namun bukanlah darah yang berasal dari vagina,
sedangkan keputihan sendiri merupakan istilah lazim yang digunakan masyarakat umum
untuk menyebut penyakit kandidiasis vaginal yang terjadi pada daerah kewanitaan.
Keputihan fisiologis bisa diartikan sebagai suatu kejadian peningkatan jumlah
dan volume cairan lendir pada dinding vagina yang dipicu oleh faktor hormonal dan
biasanya tidak berwarna dan tidak berbau serta berfungsi sebagai pelumasan, sedangkan
pengertian keputihan patologis adalah suatu kejadian keluarnya lendir atau cairan pada
vagina dengan kondisi yang sangat tidak higienis dan dipicu oleh bakteri, kuman ataupun
benda asing lain yang bisa menyebabkan suatu ketidakseimbangan hormonal dan derajat
keasaman dalam organ genital wanita.
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina secara berlebihan, cairan
berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak
sedap, dan bisa menyebabkan rasa gatal. Keputihan atau Leukorea (fluor albus) yang juga
sering disebut paktay.
2.2 Menjelaskan Etiologi Keputihan
Penyebab keputihan secara umum:

Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil
maupun buang air besar.
Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis.
Sering menggunakan WC umum yang kotor.
Tidak mengganti panty liner.
Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari ke arah anus ke arah depan vagina.
Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain.
Kurang menjaga kebersihan vagina.
Kelelahan yang amat sangat.
Stress.
Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi.
Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina.
6

Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur
kurang).
Tinggal di daerah tropis yang lembap.
Lingkungan sanitasi yang kotor.
Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan
keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex.
Kadar gula darah tinggi.
Hormon yang tidak seimbang.
Sering menggaruk vagina
Faktor Penyebab keputihan

1. Infeksi vagina oleh jamur (candida albicans) atau parasit (tricomonas)


Jenis infeksi yang terjadi pada vagina yakni, bacterial vaginosis, trichomonas,
dan candidiasis. Bakterial vaginosis merupakan gangguan vagina yang sering terjadi
ditandai dengan keputihan dan bau tak sedap. Hal ini di sebabkan oleh lactobacillus
menurun, bakteri patogen (penyebab infeksi) meningkat, dan pH vagina meningkat.
2. Faktor hygiene yang jelek
Kebersihan daerah vagina yang jelek dapat menyebabkan timbulnya
keputihan. Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri
patogen penyebab infeksi mudah menyebar.
3. Pemakaian obat obatan (antibiotik, kortikosteroid, dan pil KB) dalam waktu lama
Karena pemakaian obat obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama dapat
menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. Sedangkan penggunaan KB
mempengaruhi keseimbangan hormonal wanita. Biasanya pada wanita yang
mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan.
4. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak
mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan
keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Purwantyastuti (2004) yang mengatakan bahwa wanita bisa mengalami
gangguan siklus menstruasi/keputihan yang disebabkan oleh stres.
Penyebab lain keputihan adalah alergi akibat benda benda yang dimasukkan
secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam vagina, seperti tampon, obat atau alat
kontrasepsi, rambut kemaluan, benang yang berasal dari selimut, celana dan lainnya.
Bisa juga karena luka seperti tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung
lama. Karena keputihan, seorang ibu bahkan bisa kehilangan bayinya.
2.3 Menjelaskan Klasifikasi Keputihan
Ada dua jenis keputihan yaitu:
1. Keputihan tidak normal (patologis).
2. Keputihan normal (fisiologis).
7

Keputihan fisiologis terdiri atas cairan yang kadang kadang berupa mukus yang
mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang, sedangkan pada keputihan patologis
terdapat banyak leukosit.
2.4 Menjelaskan Patofisiologi Keputihan
2.5 Menjelaskan Manifestasi Klinis Keputihan
Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala keputihan yang bukan penyakit
(non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis).
-

Gejala keputihan bukan karena penyakit (non patologis):


Cairan dari vagina berwarna bening.
Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak gatal.
Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak.
Gejala keputihan karena penyakit (patologis):
Cairan dari vagina keruh dan kental.
Warna kekuningan, keabu abuan, atau kehijauan.
Berbau busuk, anyir, amis, serta terasa gatal.
Jumlah cairan banyak.

2.6 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Keputihan


Diagnosis
Diagnosis etiologik Leukorea harus berdasar pada:
1. Anamnesis
o Apakah keputihan yang terjadi itu terus menerus atau kadang kadang?
o Apakah ada hubungannya dengan fase fase haid?
o Bagaimana sifat Leukoreanya? apakah lendir, berwarna keputihan, atau
kekuningan?
o Bagaimana sekret vagina? apakah banyak, sedikit?
o Apakah menimbulkan rasa gatal yang hebat?
o Ditanyakan mengenai usia, metode kontrasepsi yang dipakai oleh akseptor KB
kontak seksual, perilaku, jumlah, bau, dan warna Leukorea, masa inkubasi,
penyakit yang diderita, penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid dan
keluhan keluhan lain.
2. Pemeriksaan umum seperlunya (disesuaikan dengan keluhan dari penderita)
3. Pemeriksaan ginekologik
o Inspeksi kulit perut bawah, rambut pubis, terutama perineum, dan anus.
o Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna.
Pemeriksaan ini harus dikerjakan secara sistematik, dilanjutkan dengan inspeksi
vulva (apakah ada tanda bekas garukan, apakah vulva basah).
o Palpasi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
o Selanjutnya pemeriksaan yang menggunakan spekulum untuk melihat serviks.
Pemeriksaan ini sangat penting karena sebagian besar dari lekore berasal dari
8

serviks. Pada akhirnya dilakukan pemeriksan bimanual untuk menetukan posisi


dan besarnya uterus dan keadaan parametrium, malposisi dapat menyebabkan
bendungan vena sehingga menyebabkan hipersekresi kelenjar endoserviks.
4. Pemeriksaan laboratorik
Hasil pengukuran pH cairan vagina dapat ditentukan dengan kertas pengukur pH
dan pH diatas 4,5 sering disebabkan oleh trichomoniasis tetapi tidak cukup spesifik.
Cairan juga dapat diperiksa dengan melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan normal
saline 0,9% di atas objek glass dan sampel kedua di larutkan dalam KOH 10%. Penutup
objek glass ditutup dan diperiksa di bawah mikroskop. Sel ragi atau pseudohyphae dari
candida lebih mudah didapatkan pada preparat KOH. Namun kultur T. vaginalis lebih
sensitive dibanding pemeriksaan mikroskopik.
5. Pemeriksaan penunjang
o Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan biokimia, dan urinalisis.
o Kultur urin untuk menyingkirkan infeksi bakteri pada traktus urinarius.
o Sitologi vagina.
o Kultur sekret vagina.
o Radiologi untuk memeriksa uterus dan pelvis.
o Ultrasonografi (USG) abdomen.
o Vaginoskopi.
o Sitologi dan biopsy jaringan abnormal.
o Tes serologis untuk Brucellosis dan herpes.
o Pemeriksaan PH vagina.
o Penilaian swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10
%.
o Pulasan dengan pewarnaan gram.
o Pap smear.
o Biopsi.
o Test biru metilen
2.7 Menjelaskan Penatalaksanaan Keputihan
1.
2.
3.
4.

Tujuan pengobatan:
Menghilangkan gejala.
Memberantas penyebabrnya.
Mencegah terjadinya infeksi ulang.
Pasangan diikutkan dalam pengobatan.

2.8 Menjelaskan Komplikasi Keputihan


1. Pada kasus yang tidak diobati, infeksi vagina sederhana dapat menyebar ke traktus
reproduksi bagian atas dan menyebabkan penyakit lain yang lebih serius, dan dalam
waktu yang lama dapat terjadi infertilitas.
2. Seperti halnya apabila benda asing bertahan di dalam tubuh dapat terjadi toxic shock
syndrome.
9

3. Polip servicalis umumnya tidak membahayakan walaupun dapat menyebabkan


infertilitas pada waktu berkembang sangat besar.
4. Adanya komplikasi yang spesifik berhubungan dengan leukorea pada kehamilan
seperti kelahiran prematur, ruptur membrane yang prematur, berat badan bayi lahir
rendah, dan endometritis pasca kelahiran.
2.9 Menjelaskan Pencegahan Keputihan
Berikut tips menghindari keputihan:
1. Membasuh atau membilas vagina dari depan ke belakang.
2. Menghindari duduk di toilet umum.
3. Ganti pembalut (di kala menstruasi) tepat waktu, dll.
4. Tidak menggunakan celana dalam secara bersama sama.
5. Jalani pola hidup yang sehat.
6. Jalani diet yang seimbang dan banyak minum.
7. Konsumsi yoghurt, batasi konsumsi gula.
8. Cukup tidur dan istirahat.
9. Jangan menggaruk vagina sekalipun gatal!
10. Jaga kesehatan daerah kewanitaan seperti lebih sering ganti pembalut/tampon,
memakai celana dalam dari bahan katun dan tidak ketat.
11. Cuci pakaian dalam dengan sabun ringan dan jangan gunakan pembalut/pewangi
pakaian.
12. Jaga kebersihan tubuh, hindari pembersih vagina yang mengandung parfum.
13. Gunakan obat keputihan yang diberikan dokter secara teratur walaupun gejala sudah
hilang karena kemungkinan infeksi masih terjadi
2.10

Menjelaskan Prognosis Keputihan

Biasanya kondisi kondisi yang menyebabkan fluor albus memberikan respon


terhadap pengobatan dalam beberapa hari. Kadang kadang infeksi akan berulang.
Dengan perawatan kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih efektif.

10

3. Memahami dan Menjelaskan Menjaga Kebersihan Menurut Agama Islam


Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam segala hal, terutama dalam menjaga
kesehatan tubuh. Pada Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 3 yang berbunyi:

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (QS Al-Maidah
:3)
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam sudah sempurna, aturan apapun
yang ada di dunia ini, semuanya sudah lengkap. Termasuk dalam hal medis atau
kedokteran. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik, sebagai umatnya kita harus
mencontoh beliau. Termasuk bagaimana Nabi SAW mempertahankan kesehatannya.
Berikut adalah kebiasaan Rasulullah SAW yang membuat fisik beliau tetap sehat:
1. Beliau senantiasa selalu bangun sebelum shubuh
Rasulullah senantiasa bangun sebelum shubuh datang. Beliau tidak pernah
meninggalkan sholat fajar yang pahalanya lebih baik dari dunia dan isinya. Selain itu,
rahasia terbesar yang terdapat pada saat sebelum shubuh adalah:
o Pahala yang berlimpah dan waktu doa yang mustajab.
o Udara shubuh yang bagus untuk kesehatan.
o Memperkuat otak untuk berpikir.
2. Senantiasa menjaga kebersihan
Rasulullah SAW selalu menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan tempat tinggal.
Dalam haditsnya dapat kita jumpai, Rasulullah menyuruh kita untuk menjaga kebersihan,
terutama dalam lima perkara, yakni: mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memotong
kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.
Bersuci adalah sebagian dari Iman (HR Muslim)
3. Tidak banyak makan
Pusat segala macam adalah perut. Betapa banyak manusia yang sembarangan
mengkonsumsi makanan, yang tidak jelas mengandung gizi yang dibutuhkan atau tidak.
Apalagi kehalalannya orang sudah tidak perduli. Yang penting enak di perut dan
mengenyangkan. Rasulullah saw mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam makan
dan minum. Kiat sehat ala Rasulullah SAW: Beliau mengajarkan untuk memberikan
ruang udara 1/3 dalam perut kita, setelah 1/3 diisi makanan, dan 1/3 lagi diisi air.
Beliau tidak akan makan sebelum datangnya rasa lapar. Dan beliau berhenti
makan sebelum kekenyangan. Maka dari itu, zat zat makanan yang masuk ke dalam
tubuh beliau dapat dicerna dengan baik, asupan gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami
makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan).
4. Gemar berjalan kaki
Dengan sering berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori pori terbuka, dan
peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
Demikian Rasulullah SAW senantiasa berjalan kaki ketika hendak ke Masjid, ke rumah
sahabat, dan ke medan jihad.

11

5. Tidak pernah marah


Rasulullah SAW selalu memberikan nasihat kepada sahabatnya untuk tidak
marah. Bahkan beliau mengulang ulang jangan marah sampai 3 kali. Ini
menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah
belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.


:



:

:

[ ]

Dari Abu Hurairah Berilah wasiat kepadaku. Sabda Nabi :


Janganlah engkau mudah marah. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali.
Sabda beliau : Janganlah engkau mudah marah. (HR. Al- Bukhari )
Ada terapi yang tepat untuk menahan marah, ini juga berdasarkan petunjuk
Rasulullah SAW:
o Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka
berbaring.
o Membaca Ta awwudz, karena marah itu dari syaithon.
o Segeralah berwudhu.
6. Optimis dan tidak putus asa
Sikap optimis akan menumbuhkan kelapangan jiwa dan sikap tawakal pada Allah
SWT. Orang yang optimis tidak gampang berputus asa, dan selalu mencari sisi sisi
positif yang solutif. Rasulullah sendri pernah mencontohkan sikap optimistis saat beliau
dilempari batu oleh penduduk Yastrib yang menolak diajak ke kalan Islam. Ketika
malaikat menawarkan untuk menghukum mereka Rasulullah menolak. Mungkin mereka
menolakku kini, namun anak keturunan mereka akan beriman kepada Allah kata
Rasulullah.
7. Tak pernah iri hati
Supaya hati selalu tenang dan ikhlas, jauhi selalu sifat iri hati. Jauhi selalu sifat iri
hati. Selain merusak mental, sifat membuat derita hati berkepanjangan, karena tak pernah
bisa melihat orang lain bahagia. Rasulullah sendiri pernah bersabda, Dengki dan iri hati
itu ibarat api membaka kayu bakar sampai habis. Sikap iri hanya akan menghilangkan
pahala dan membuat jiwa tidak sehat.

Itulah petunjuk Rasulullah SAW tentang bagaimana menjaga kesehatan. Sangat


mudah untuk dijalani. Dan konsekuensi bagi orang yang meneladani Rasulullah SAW
adalah mendapatkan pahala, juga badan yang terhindar dari penyakit. Sementara jika kita
bersikap acuh dan tidak menjadikannya sebagai pedoman hidup, maka tentu saja tidak
mendapatkan pahala, hanya mungkin mendapatkan penyakit yang tinggal menunggu
waktu.

12

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.


Obstetri Fisiologi. Eleman. Bandung. 1983. hal 47 49
Bobak. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
2005. hal 29 31
Cunningham, F Gary. Obsterti William Edisi 21. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. 2006. hal 34 41
Manuaba, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1998. hal 78-80

13

Anda mungkin juga menyukai