Anda di halaman 1dari 14

1

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. K

Umur

: 68 tahun

Pekerjaan

: Petani

Alamat

: Selatri 01/02 Karang Kobar - Banjar Negara

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

No CM

: 57 77 00

Tgl masuk RS : 27 April 2012 pukul 14.40

II. ANAMNESIS (dilakukan autoanamnesis pada tanggal 3 April 2012 )


Keluhan utama

: Susah buang air kecil sejak 1 minggu lalu.

Keluhan tambahan

: Nyeri pada perut bagian bawah, nyeri pada penis

dan pada selangkangan sebelah kanan.


Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo rujukan dari
Rumah Sakit Banjarnegara dengan karsinoma prostat dengan keluhan tidak
bisa buang air kecil (BAK) sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengeluh sudah mengejan saat BAK, namun air kencing tidak keluar sama
sekali. Pasien merasakan sakit pada perut bagian bawah dan penis sejak tidak
bisa BAK. Pasien mengaku bahwa selama kurang lebih tiga bulan sebelumnya
BAK dirasakan tidak lancar. Pada awalnya BAK dirasakan terputus-putus dan
pancaran air kencing lebih lemah dibandingkan biasanya. Pasien sering merasa
belum puas setelah berkemih dan merasa ada air kencing yang belum keluar
sehingga pasien menjadi lebih sering berkemih. Pasien juga mengeluh sering
berkemih pada malam hari, kurang lebih hingga empat sampai lima kali setiap

malam, namun pasien tidak mengompol. Selanjutnya, BAK dirasakan semakin


sulit. Pasien mengaku seringkali harus menunggu dan mengejan setiap kali
berkemih, namun air kencing yang keluar hanya menetes dan pasien
merasakan sakit pada bagian penisnya setiap kali mengejan. Keluhan tersebut
dirasakan semakin memberat hingga pasien tidak bisa BAK sama sekali
sekitar satu minggu sebelum rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada
selangkangan sebelah kanan sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien menyangkal pernah mengeluarkan darah pada saat BAK ataupun
rasa terbakar pada saat BAK. Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri pada
pinggang, kaku pada punggung bawah, pinggul maupun paha atas. Pasien juga
menyangkal pernah mengeluarkan air mani yang bercampur dengan darah.
Pasien mengaku tidak pernah mengeluarkan batu dari saluran kemih, tidak
pernah mengalami keluhan sulit buang air besar ataupun nyeri saat buang air
besar. Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan nafsu makan,
penurunan berat badan drastis serta menyangkal mengalami nyeri pada tulang.

Riwayat penyakit keluarga :


a. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan yang sama.
b. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi.
c. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kencing manis.
Riwayat Penyakit Dahulu :
a.

Pasien tidak pernah menderita penyakit

yang sama sebelumnya


b.

Riwayat batu saluran kemih disangkal

c.

Riwayat gangguan ginjal disangkal

d.

Riwayat infeksi saluran kemih disangkal

e.

Riwayat kencing manis disangkal

f.

Riwayat darah tinggi disangkal

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Status umum
1.

Keadaan umum

: Sedang

2.

Kesadaran

: Compos mentis

3.

Berat badan

: 55 kg

4.

Tinggi badan : 157 cm

5.

Tekanan darah: 100/70 mmHg

6.

Pernapasan

7.

Nadi

8.

Suhu : 36,5 C (aksiler)

9.

Kulit

: 20 x/menit

: 88 x/menit
o

Keriput,

turgor

cukup,

warna sawo matang, tidak


ada sianosis
10.

Kepala : Bentuk kepala normal, rambut beruban,

distribusi
merata
11.

Mata : Pupil isokor (diameter 3 mm), refleks

cahaya
normal, sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/12.

Telinga

: Simetris, tidak ada discharge, ada

Hidung

: Bentuk normal, tidak ada deviasi

serumen
13.
septum, tidak ada
discharge.

14.

Mulut/gigi

: Bibir tidak kering, tidak sianosis,

karies -/-.
15.

Leher : Trakhea di tengah, tidak ada pembesaran

kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
16.
-

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Jantung

: Iktus cordis tidak tampak


: Iktus cordis tidak kuat angkat
:
Batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
-

Auskultasi

16. Paru

: S1>S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)


:

a. Inspeksi

: Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

b. Palpasi

: vokal fremitus kanan dan kiri sama.

c. Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru


d. Auskultasi

: Suara dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

17. Abdomen
a. Inspeksi

: Perut datar, sikatrik (-), venektasi (-), tidak ada jejas,

tidak tampak adanya masa abnormal, terpasang selang sistostomi


di regio suprapubik, perban (+), rembes (-)
b. Auskultasi : Bising usus (+) normal

c. Palpasi

: Supel, nyeri tekan pada regio inguinal dextra dan

suprapubik, tidak teraba adanya massa, hepar dan lien tidak teraba
membesar
d. Perkusi

: Timpani

18. Ekstremitas

: Akral hangat, edema tungkai -/-

B. Status Lokalis
1. Regio Suprapubic
- Inspeksi : Datar, tidak tampak adanya massa, terpasang selang
sistostomi yang dihubungkan dengan urin tampung, tampak urin yang
keluar melalui selang berwarna merah, luka sistostomi tertutup
perban, tidak rembes.
- Palpasi : Tidak teraba massa, nyeri tekan (+)
2.

Regio Genitalia Eksterna


-

Inspeksi : Tidak ada kelainan, sudah di sirkumsisi, tidak ada luka.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

3. Regio Anal
-

Inspeksi

: tidak ada luka dan tidak ada

benjolan di sekitar anus.


-

Palpasi : Ada nyeri tekan di arah jam 10-2,

saat dilakukan RT (Rectal Toucher)


Rectal Toucher : Tonus spingter ani cukup, ampula rekti tidak
kolaps, mukosa rekti licin. Prostat : Teraba membesar pada arah jam
10-2, konsistensi kenyal, simetris, permukaan licin, tidak terdapat
nodul, sulcus medianus prostate mendatar, ada nyeri tekan. Sarung
tangan: feses ada, lender ada, darah tidak ada.

IV. RESUME
Pasien laki-laki umur 68 tahun mengalami gejala Lower Urinary Tract
Symptom (LUTS) yang meliputi gejala obstruksi dan iritasi.

Pemeriksaan Fisik :
Tekanan darah

: 100/70 mmHg

Pernapasan

: 20 x/menit

Nadi

: 88 x/menit

Suhu

: 36,5 C (aksiler)

Status generalis : Dalam Batas Normal


Status lokalis
Regio Suprapubic
- Inspeksi : Datar, tidak tampak adanya massa, terpasang selang
sistostomi yang dihubungkan dengan urin tampung, tampak urin yang
keluar melalui selang berwarna merah, luka sistostomi tertutup perban,
tidak rembes.
- Palpasi

: Tidak teraba massa, nyeri tekan (+)

b. Regio Genitalia Eksterna


- Inspeksi

: Tidak ada kelainan, sudah di sirkumsisi, tidak ada luka.

- Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan

c. Regio Anal
- Inspeksi

: tidak ada luka dan tidak ada benjolan di sekitar anus.

- Palpasi

: Ada nyeri tekan di arah jam 10-2, saat dilakukan RT

(Rectal Toucher)

Rectal Toucher

: Tonus spingter ani cukup, ampula rekti tidak

kolaps, mukosa rekti licin. Prostat : Teraba membesar pada arah jam 102, konsistensi kenyal, simetris, permukaan licin, tidak terdapat nodul,
sulcus medianus prostate mendatar, ada nyeri tekan. Sarung tangan:
feses ada, lender ada, darah tidak ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Darah lengkap :
Hb

9,9gr/dl

(14,0-18,0)

Leukosit

10.890/ul

(4.800-10.800)

Hematokrit

28%

(42-52)

LED

23 mm/jam

(0-15)

Eritrosit

3,2 x 10 /ul

(4,7-6,1)

Trombosit

163.000/ul

(150.000-450.000)

MCV

87,9 Fl

(79,0-99,0)

MCH

30,7 pg

MCHC

35,0 %

(33,0-37,0)

RDW

13,6 %

(11,5-14,5)

Basofil

0,1 %

(0,0-1,0)

Eosinofil

0,0 %

(2,0-4,0)

Batang

0,00 %

(2,00-5,00)

Segmen

79,5 %

(40,0-70,0)

Limfosit

12,5 %

(25,0-40,0)

Monosit

8,2 %

(2,0-8,0)

PT

14,3 detik

(11,5-15,5)

APTT

26,1 detik

(25-35)

(27-31)

SGOT

37 U/L

(15-37)

SGPT

51 U/L

(30-65)

Ureum darah

39,2 mg/d

(14,98-38,52)

Kreatinin darah

1,17 mg/dl

(0,80-1,30)

Natrium

115 mmol/L

(136-145)

Kalium

4,5 mmol/L

(3,5-5,1)

Klorida

106 mmol/L

(98-107)

Radiologi :
Foto thorax AP tanggal 1 mei 2012
Kesan: - Cor tak membesar
- Infiltrat pada parakardial kanan
Foto polos pelvis AP tanggal 1Mei 2012
Kesan: tampak udara usus pada cavum abdomen meningkat
Pemeriksaan uretrografi tanggal 1 Mei 2012:
Kontras dimasukan secara retrograde melalui orifisium uretra
eksterna dengan konektor. Pasase kontras tampak berjalan lancer,
tampak kontras mengisi uretra pars anterior, uretra posterior dan
vesika urinaria. Sebagian dinding uretra tampak irregular, tak
tampak additional shadow ataupun filling defek, tampak intravasasi
kontras tak tampak penyempitan uretra, tampak pula kontras
mengisi vesika urinaria, sebagian dinding vesika urinaria tampak
irregular.
Kesan: gambaran uretritis disertai sistitis
Usulan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi : cystografi, pielografi intravena (IVP)
Prostat Specific Antigen (PSA).

Kultur urin dan sedimen urin.


Biopsi prostat

OSIS KERJA
Retensi Urin et causa Benign Prostate Hyperplasia (BPH)

SIS BANDING
- Karsinoma prostat
- Tumor buli-buli
- Striktur uretra
- Prostatitis
- Uretrolithiasis
- Sphincter dyssinergia
- Obstruksi leher vesika (kontraktur, fibrosis)

10

VIII. PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa :

ang kateter urin.


Edukasi: jangan mengkonsumsi kopi atau alkohol setelah makan
malam, kurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi
buli-buli (kopi atau coklat), batasi obat-abat influenza seperti phenyl
propanolamin, kurangi makanan pedas dan asin.
Medikamentosa : antibiotik spektrum luas dan analgetik.
Pembedahan : operasi terbuka (open surgery), TURP (Transurethral
Resection of the Prostate), TUIP (Transurethral Incision of the Prostate),
elektroevaporasi, dan prosedur-prosedur minimal invasive.
Operasi terbuka (open surgery)
Ada dua metode, yaitu metode Millin dan metode Freyer. Pada
metode Millin dilakukan enukleasi kelenjar prostat via retropubik
infravesica sedangkan pada metode Freyer dilakukan enukleasi
kelenjar prostat via suprapubic transvesica/transperineal. Bedah
terbuka dilakukan jika berat prostat >100 gram.
TURP (Transurethral Resection of the Prostate)
Merupakan salah satu prosedur bedah yang minimal invasive
dimana

reseksi

prostat

dilakukan

melalui

uretra

dengan

menggunakan cairan irigan (aquadest) untuk membantu melihat


saat melakukan prosedur.
TUIP (Transurethral Incision of the Prostate)
Elektroevaporasi
Prosedur-prosedur minimal invasive

11

IX. PROGNOSIS
Ad vitam

: ad bonam

Ad sanationam

: ad bonam

Ad functionam

: ad bonam

12

PRESENTASI KASUS
Benign Prostate Hyperplasia (BPH)

Diajukan kepada :
dr. Tri Budiyanto Sp. U

Disusun Oleh :
Lusiana Wulandari (G1A210090)
Aprylia Gita S. L.

(G1A210091)

13

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2012
Telah Dipresentasikan dan Disetujui Presentasi Kasus Berjudul
Benign Prostate Hyperplasia (BPH)

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat kegiatan Kepaniteraan Klinik di bagian


Ilmu Bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Disusun Oleh :
Lusiana Wulandari

(G1A210090)

Aprylia Gita S. L.

(G1A210091)

Pada tanggal :

Mei 2012

14

Mengetahui,

Pembimbing

dr. Tri Budiyanto Sp. U

Anda mungkin juga menyukai