Geriatri
I. Identitas Pasien
Nama
: Bapak A.
Umur
: 65 tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Alamat
: Cikupa
Pekerjaan
: Supir angkot
Status
: Sudah menikah
Penghasilan
:-
II. Anamnesis
Hari tanggal
Pukul
: 09.35
Tempat
: Poli lansia
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
CASE REPORT
Geriatri
hampir tidak dapat berdiri. Nyeri ini sering dirasakan pada malam hari, menjadi lebih
parah apabila digerakkan dan menjadi lebih ringan apabila diistirahatkan. Nyeri ini
berlangsung kurang lebih selama beberapa jam dan hilang dengan sendirinya hampir
pada setiap serangan. Pasien juga mengatakan bahwa serangan sebelumnya
dirasakan kurang lebih 1 minggu yang lalu setelah ia makan jeroan. Pasien telah
mengonsumsi jamu asam urat pada serangan serangan sebelumnya dan beberapa
saat kemudian sakit pada jempol kaki kanan pasien berkurang.
Pasien tidak mengeluh adanya kekakuan pada kaki kanan pasien pada
pagi hari (morning stiffness). Pasien mengaku bahwa ada yg menonjol pada bagian
jempol kaki kanannya. Benjolan tersebut kira kira sebesar kacang tanah.
Permukaan benjolan tersebut rata dan tidak bisa digerakkan. Benjolan ini muncul
kira kira sekitar 1 bulan yang lalu dan semakin lama semakin membesar. Pasien
sebelumnya telah merendam jempol kakinya dengan air hangat, tetapi benjolan di
kaki pasien tidak hilang. Pasien mengaku tidak pernah mengalami trauma pada
bagian kakinya. Tidak ada tanda tanda yang menunjukkan demam, lemas, keringat
dingin. Pasien ini memiliki kebiasaan sering minum alkohol selama kurang lebih 5
tahun sejak ia berumur 60 tahun, tetapi tidak pernah merokok. Pasien merasa
khawatir dengan keadaannya yang semakin memburuk, oleh karena itu ia
memutuskan untuk berobat ke puskesmas.
CASE REPORT
Geriatri
Pasien tinggal dengan istri dalam satu rumah. Istri pasien berumur 60
tahun. Istri pasien tidak memiliki gejala yang serupa dan saat ini dalam keadaan
sehat. Anak perempuan pasien juga tidak memiliki gejala yang serupa dengan pasien.
Anaknya pernah berobat ke dokter karena rasa lemas dan sering pingsan saat kerja.
Dokter mendiagnosis bahwa anaknya anemia
: Compos mentis
Tekanan Darah
: 120/80
Denyut Nadi
: 80x / menit
Respiratory rate
: 20x / menit
Suhu
: 37 C
Berat badan
: 40 kg
Tinggi badan
: 150 cm
Kepala
-
Rambut
Berwarna hitam
Tekstur normal
Kulit kepala
Tengkorak kepala
Normal
Kelopak mata
Sklera
Putih
Konjungtiva
Merah muda
Pupil
Bola mata
Mata
Telinga
3
CASE REPORT
-
Auricle
Kanalis auditorius
Geriatri
-
Simetris
Serum negatif
Hidung
-
Septum nasalis
Sinus frontalis
Sinus maksilaris
Tenggorok
-
Gigi
Gusi
Tidak hiperemis
Palatum
Tonsil
Normal, T1/T1
Faring
Tidak hiperemis
Kelenjar tyroid
Leher
Thorax
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Suara sonor
Auskultasi
Abdomen
-
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Suara Tymphanic
Palpasi
Ekstremitas
4
CASE REPORT
Geriatri
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
IV.Resume
Nama
: Bapak A.
Umur
: 65 tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Alamat
: Cikupa
Pekerjaan
: Supir angkot
Status
: Sudah menikah
Penghasilan
:-
Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian jempol kakinya.
Nyeri ini sudah ia rasakan selama kurang lebih 3 bulan. Nyeri ini bersifat hilang
timbul dan lebih parah saat pagi hari. Nyeri ini menjadi lebih parah apabila jempol
kaki pasien digerakkan dan menjadi lebih ringan apabila diistirahatkan. Pasien juga
mengeluh adanya benjolan pada bagian jempol kakinya. Benjolan ini muncul kurang
lebih sejak 1 bulan yang lalu yang semakin lama semakin bertambah besar. Saat ini
benjolan tersebut kira kira sebesar kacang tanah. Terakhir kali pasien merasakan
nyeri pada bagian jempol kakinya adalah 2 hari yang lalu setelah ia makan jeroan.
CASE REPORT
Geriatri
Pasien sudah mengkonsumsi jamu asam urat untuk menghilangkan nyeri pada
jempolnya dan nyeri berkurang.
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah
: 120/80
Denyut Nadi
: 80x / menit
Respiratory rate
: 20x / menit
Suhu
: 37 C
Berat badan
: 40 kg
Tinggi badan
: 150 cm
V. Pemeriksaan penunjang
-
mengetahui kadar asam urat di darah. Pasien sebelumnya telah diminta untuk
melakukan tes asam urat dan hasilnya adalah kadar asam urat yang tinggi pada
pasien. Hasil yang didapat adalah asam urat 7.5mg/dl (Normal 3.5mg/dl 7mg/dl)
CASE REPORT
Geriatri
VII. Analisis
Differential diagnosis
-
Osteoarthritis
Merupakan penyakit degenerative. Symptoms dari penyakit ini adalah nyeri pada
sendi, biasanya sendi sendi besar yang menanggung beban berat. Pasien
biasanya merasakan adanya morning stiffness yang hilang kurang lebih selama 1
jam
Rheumatoid arthritis
Merupakan penyakit autoimmune yang menyerang sendi sendi kecil yang
menyebabkan inflamasi dari sendi kecil pada tangan dan kaki. Symptoms dari RA
adalah adanya kekakuan pada pagi hari yang lebih dari 1 jam. Adanya gejala
gejala seperti demam, malaise, fatique
Pseudogout
Symptoms dari pseudogout sama dengan Gouty arthritis, tetapi pada
pseudogout yang terjadi adalah penimbunan calcium pyrophosphate pada sendi
dan bukan merupakan penimbunan dari monosodium urate
Diagnosis
-
Gouty arthritis
Pasien mengeluh nyeri pada bagian jempol kakinya. Gouty arthritis sebagian
besar menyerang sendi metatarsal phalangeal joint pada jempol kaki. Pasien
didiagnosis menderita Gout karena memiliki kadar asam urat darah yang lebih
tinggi dari batas normal 7.5mg/dl ( Normal 3.5 mg/dl 7 mg/dl ). Selain itu
didukung dengan anamnesis yaitu pasien yang suka makan jeroan dan serangan
sebelumnya ia rasakan setelah pasien makan jeroan. Pasien juga memiliki
kebiasaan minum alkohol. Alkohol mengandung purin yang tinggi.
CASE REPORT
Geriatri
Feelings
Insights
Fears
Expectations
: mengharapkan kesembuhan
VIII. Pengobatan
-
Alupurinol
Ibuprofen
IX. Prognosis
Prognosis baik
X. Reccomendation
1. Pasien harus mengurangi makan jeroan karena jeroan mengandung purin yang
cukup tinggi. Selain itu pasien juga harus mengurangi konsumsi alkohol dan
makanan tinggi purin lainnya agar kadar asam urat di darah tetap dalam batas
normal.
CASE REPORT
Geriatri
Uric acid is generated as we metabolize the food we eat and as the body's
tissues are broken down during normal cell turnover. Some people with gout
generate too much uric acid (10% of those affected) and are medically referred to as
"over-producers." Other people with gout do not effectively eliminate their uric acid
into the urine (90%) and are medically referred to as under-excreters. Genetics (our
inherited genes), gender, and nutrition(alcoholism, obesity) play key roles in the
development of gout. Gout is not contagious.
If your parents have gout, then you have a 20% chance of developing it.
Intake of alcoholic beverages, especially beer, increases the risk for gout.
Diets rich in red meats, internal organs, yeast, and oily fish increase the risk
for gout.
CASE REPORT
Geriatri
trauma,
IV contrast dyes,
chemotherapy,
medications,
o
nicotinic acid (B-3-50, B3-500-Gr, Niacin SR, Niacor, Niaspan ER, SloNiacin),
cyclosporin A,
others.
CASE REPORT
Geriatri
Joint aspiration
This is the most important diagnostic test. It is the ultimate method of being
certain of a diagnosis of gouty arthritis, as opposed to other causes such as
an infection in the joint.
A needle is inserted into the joint to withdraw a sample of fluid for testing.
The fluid is examined under a microscope to see if there are gout crystals or
signs of a bacterial infection present. Sometimes other crystals can be found
in the joint fluid, such as calcium pyrophosphate, which is caused by an
entirely different condition called pseudogout ("like gout").
Blood tests
Your doctor may obtain a blood sample to look at your cell counts, uric acid
levels, kidney function, etc.
Unfortunately, the level of uric acid in your blood cannot be reliably used to
make a diagnosis of gout. It is normal in approximately 10% of people during
an acute attack of gouty arthritis. Moreover, uric acid levels are elevated in
5%-8% of the general population, so the presence of an elevated level does
not necessarily mean that gout is the cause of an inflamed joint.
11
CASE REPORT
Geriatri
X-rays are primarily used to assess underlying joint damage, especially in those who have
had multiple episodes of gouty arthritis.
12