Anda di halaman 1dari 12

CASE REPORT

Geriatri

I. Identitas Pasien

Nama

: Bapak A.

Umur

: 65 tahun

Jenis kelamin

: Laki - laki

Agama

: Islam

Alamat

: Cikupa

Pekerjaan

: Supir angkot

Status

: Sudah menikah

Penghasilan

:-

Nomor rekam medis : 105.724

II. Anamnesis
Hari tanggal

: Selasa, 6 September 2011

Pukul

: 09.35

Tempat

: Poli lansia

Keluhan Utama

: Nyeri pada bagian jempol kaki kanan sejak 10 jam


yang lalu

Keluhan Tambahan

: Benjolan pada jempol kaki kanan

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang bapak datang dengan keluhan nyeri pada bagian jempol kaki
kanan. Nyeri ini sudah berlangsung sekitar 10 jam yang lalu. Nyeri ini hanya
dirasakan pada jempol kaki kanan pasien dan tidak menjalar. Pasien mengaku sudah
mengalami serangan sebanyak 5 kali. Serangan pertama kali dirasakan sejak 3 bulan
yang lalu dan bersifat hilang timbul, terutama ketika ia mengkonsumsi alkohol.
Serangan yang terakhir terasa lebih parah dari yang sebelumnya sehingga pasien
1

CASE REPORT

Geriatri

hampir tidak dapat berdiri. Nyeri ini sering dirasakan pada malam hari, menjadi lebih
parah apabila digerakkan dan menjadi lebih ringan apabila diistirahatkan. Nyeri ini
berlangsung kurang lebih selama beberapa jam dan hilang dengan sendirinya hampir
pada setiap serangan. Pasien juga mengatakan bahwa serangan sebelumnya
dirasakan kurang lebih 1 minggu yang lalu setelah ia makan jeroan. Pasien telah
mengonsumsi jamu asam urat pada serangan serangan sebelumnya dan beberapa
saat kemudian sakit pada jempol kaki kanan pasien berkurang.
Pasien tidak mengeluh adanya kekakuan pada kaki kanan pasien pada
pagi hari (morning stiffness). Pasien mengaku bahwa ada yg menonjol pada bagian
jempol kaki kanannya. Benjolan tersebut kira kira sebesar kacang tanah.
Permukaan benjolan tersebut rata dan tidak bisa digerakkan. Benjolan ini muncul
kira kira sekitar 1 bulan yang lalu dan semakin lama semakin membesar. Pasien
sebelumnya telah merendam jempol kakinya dengan air hangat, tetapi benjolan di
kaki pasien tidak hilang. Pasien mengaku tidak pernah mengalami trauma pada
bagian kakinya. Tidak ada tanda tanda yang menunjukkan demam, lemas, keringat
dingin. Pasien ini memiliki kebiasaan sering minum alkohol selama kurang lebih 5
tahun sejak ia berumur 60 tahun, tetapi tidak pernah merokok. Pasien merasa
khawatir dengan keadaannya yang semakin memburuk, oleh karena itu ia
memutuskan untuk berobat ke puskesmas.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien merasa tidak mengalami keluhan apapun kecuali 3 bulan


terakhir ini . Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti diabetes dan
hipertensi. Pasien tidak pernah menjalani operasi apapun dan tidak pernah dirawat
di rumah sakit. Pasien tidak memiliki riwayat alergi, maag, gangguan ginjal, hati,
jantung.

CASE REPORT

Geriatri

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien tinggal dengan istri dalam satu rumah. Istri pasien berumur 60
tahun. Istri pasien tidak memiliki gejala yang serupa dan saat ini dalam keadaan
sehat. Anak perempuan pasien juga tidak memiliki gejala yang serupa dengan pasien.
Anaknya pernah berobat ke dokter karena rasa lemas dan sering pingsan saat kerja.
Dokter mendiagnosis bahwa anaknya anemia

III. Pemeriksaan fisik


Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan Darah

: 120/80

Denyut Nadi

: 80x / menit

Respiratory rate

: 20x / menit

Suhu

: 37 C

Berat badan

: 40 kg

Tinggi badan

: 150 cm

Kepala
-

Rambut

Berwarna hitam

Tekstur normal

Kulit kepala

Tidak ada lesi

Tengkorak kepala

Normal

Kelopak mata

Tidak ada ptosis

Sklera

Putih

Konjungtiva

Merah muda

Pupil

Simetris, refleks cahaya +

Bola mata

Gerakan ektraokuler normal

Mata

Telinga
3

CASE REPORT
-

Auricle
Kanalis auditorius

Geriatri
-

Simetris

Serum negatif

Tidak ada cairan, bersih

Hidung
-

Septum nasalis

Tidak ada deviasi, tidak hiperemis

Sinus frontalis

Tidak ada nyeri tekan

Sinus maksilaris

Tidak ada nyeri tekan

Tenggorok
-

Gigi

Tidak ada lubang

Gusi

Tidak hiperemis

Palatum

Tidak ada lubang

Tonsil

Normal, T1/T1

Faring

Tidak hiperemis

Kelenjar limfe servikal

Tidak ada pembesaran

Kelenjar tyroid

Tidak ada pembesaran

Gerakan pernafasan simetris, Tidak

Leher

Thorax
-

Inspeksi

ada lesi atau luka bekas operasi.


Rongga dada normal.
-

Palpasi

Tactile fremitus normal

Perkusi

Suara sonor

Auskultasi

Tidak terdengar wheezing di bagian


dada kanan

Abdomen
-

Inspeksi

Tidak ada lesi ataupun luka bekas


operasi

Auskultasi

Bunyi bising usus normal

Perkusi

Suara Tymphanic

Palpasi

Tidak ada nyeri tekan

Ekstremitas
4

CASE REPORT

Geriatri

Ekstremitas atas

Tidak ada edema

Ekstremitas bawah

Bengkak pada bagian metatarsal


phalangeal joint di jempol kaki.
Terdapat benjolan sebesar kacang
tanah. Benjolan ini tidak dapat
digerakkan.

IV.Resume

Nama

: Bapak A.

Umur

: 65 tahun

Jenis kelamin

: Laki - laki

Agama

: Islam

Alamat

: Cikupa

Pekerjaan

: Supir angkot

Status

: Sudah menikah

Penghasilan

:-

Nomor rekam medis : 105.724

Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian jempol kakinya.
Nyeri ini sudah ia rasakan selama kurang lebih 3 bulan. Nyeri ini bersifat hilang
timbul dan lebih parah saat pagi hari. Nyeri ini menjadi lebih parah apabila jempol
kaki pasien digerakkan dan menjadi lebih ringan apabila diistirahatkan. Pasien juga
mengeluh adanya benjolan pada bagian jempol kakinya. Benjolan ini muncul kurang
lebih sejak 1 bulan yang lalu yang semakin lama semakin bertambah besar. Saat ini
benjolan tersebut kira kira sebesar kacang tanah. Terakhir kali pasien merasakan
nyeri pada bagian jempol kakinya adalah 2 hari yang lalu setelah ia makan jeroan.

CASE REPORT

Geriatri

Pasien sudah mengkonsumsi jamu asam urat untuk menghilangkan nyeri pada
jempolnya dan nyeri berkurang.
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan Darah

: 120/80

Denyut Nadi

: 80x / menit

Respiratory rate

: 20x / menit

Suhu

: 37 C

Berat badan

: 40 kg

Tinggi badan

: 150 cm

Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembengkakan pada bagian


metatarsal phalangeal joint pada jempol kaki pasien. Selain itu terdapat benjolan
sebesar kacang tanah pada jempol kaki pasien. Benjolan ini tidak dapat digerakkan
Pasien memiliki hobi makan jeroan.

V. Pemeriksaan penunjang
-

Pemeriksaan kadar asam urat darah : Pemeriksaan ini dilakukan untuk

mengetahui kadar asam urat di darah. Pasien sebelumnya telah diminta untuk
melakukan tes asam urat dan hasilnya adalah kadar asam urat yang tinggi pada
pasien. Hasil yang didapat adalah asam urat 7.5mg/dl (Normal 3.5mg/dl 7mg/dl)

VI. Pemeriksaan anjuran

Aspirasi cairan sendi

Pemeriksaan fungsi ginjal

CASE REPORT

Geriatri

VII. Analisis
Differential diagnosis
-

Osteoarthritis
Merupakan penyakit degenerative. Symptoms dari penyakit ini adalah nyeri pada
sendi, biasanya sendi sendi besar yang menanggung beban berat. Pasien
biasanya merasakan adanya morning stiffness yang hilang kurang lebih selama 1
jam

Rheumatoid arthritis
Merupakan penyakit autoimmune yang menyerang sendi sendi kecil yang
menyebabkan inflamasi dari sendi kecil pada tangan dan kaki. Symptoms dari RA
adalah adanya kekakuan pada pagi hari yang lebih dari 1 jam. Adanya gejala
gejala seperti demam, malaise, fatique

Pseudogout
Symptoms dari pseudogout sama dengan Gouty arthritis, tetapi pada
pseudogout yang terjadi adalah penimbunan calcium pyrophosphate pada sendi
dan bukan merupakan penimbunan dari monosodium urate

Diagnosis
-

Gouty arthritis
Pasien mengeluh nyeri pada bagian jempol kakinya. Gouty arthritis sebagian
besar menyerang sendi metatarsal phalangeal joint pada jempol kaki. Pasien
didiagnosis menderita Gout karena memiliki kadar asam urat darah yang lebih
tinggi dari batas normal 7.5mg/dl ( Normal 3.5 mg/dl 7 mg/dl ). Selain itu
didukung dengan anamnesis yaitu pasien yang suka makan jeroan dan serangan
sebelumnya ia rasakan setelah pasien makan jeroan. Pasien juga memiliki
kebiasaan minum alkohol. Alkohol mengandung purin yang tinggi.

CASE REPORT

Geriatri

Patients reaction to illness

Feelings

: ingin cepat sembuh

Insights

: mengetahui bahwa dia sakit

Fears

: takut bahwa penyakitnya akan menganggu


aktivitasnya

Expectations

: mengharapkan kesembuhan

VIII. Pengobatan
-

Alupurinol

Ibuprofen

IX. Prognosis
Prognosis baik

X. Reccomendation
1. Pasien harus mengurangi makan jeroan karena jeroan mengandung purin yang
cukup tinggi. Selain itu pasien juga harus mengurangi konsumsi alkohol dan
makanan tinggi purin lainnya agar kadar asam urat di darah tetap dalam batas
normal.

XI. Disease review


Gout is a disease characterized by an abnormal metabolism of uric acid,
resulting in an excess of uric acid in the tissues and blood. People with gout either
produce too much uric acid, or more commonly, their bodies have a problem in
removing it. There are a number of possible consequences of this buildup of uric acid
in the body, including acute and chronic gouty arthritis, kidney stones, and local
deposits of uric acid (tophi) in the skin and other tissues. Gout may occur alone
8

CASE REPORT

Geriatri

(primary gout) or may be associated with other medical conditions or medications


(secondary gout). The prevalence of gout appears to be increasing. It is currently
estimated to be affecting over 6 million Americans.
Gouty arthritis is a common cause of a sudden onset of a painful, hot, red,
swollen joint, particularly in the foot at the big toe. Gouty arthritis is reportedly the
most common cause of inflammatory arthritis in men over the age of 40. It is
definitively diagnosed by detecting uric acid (monosodium urate) crystals in an
aspirated sample of the joint fluid. These uric acid crystals can accumulate in the
joint and tissues around the joint over years, intermittently triggering repeated
bouts of acute inflammation. Repeated "attacks" of gouty arthritis, or "flares," can
damage the joint and lead to chronic arthritis. Fortunately, while gout is a
progressive disease, there are effective medications to treat gout.
Gout Causes

Uric acid is generated as we metabolize the food we eat and as the body's
tissues are broken down during normal cell turnover. Some people with gout
generate too much uric acid (10% of those affected) and are medically referred to as
"over-producers." Other people with gout do not effectively eliminate their uric acid
into the urine (90%) and are medically referred to as under-excreters. Genetics (our
inherited genes), gender, and nutrition(alcoholism, obesity) play key roles in the
development of gout. Gout is not contagious.

If your parents have gout, then you have a 20% chance of developing it.

British people are five times more likely to develop gout.


American blacks, but not African blacks, are more likely to have gout than
other populations.

Intake of alcoholic beverages, especially beer, increases the risk for gout.

Diets rich in red meats, internal organs, yeast, and oily fish increase the risk
for gout.

Uric acid levels increase at puberty in men and at menopause in women, so


men first develop gout at an earlier age (after puberty) than do women
9

CASE REPORT

Geriatri

(after menopause). Gout in premenopausal women is distinctly unusual.


Attacks of gouty arthritis can be precipitated when there is a sudden change
in uric acid levels, which may be caused by

overindulgence in alcohol and red meats,

trauma,

starvation and dehydration,

IV contrast dyes,

chemotherapy,

medications,
o

diuretics and some other anti-hypertensive medications

aspirin (Bayer, Ecotrin),

nicotinic acid (B-3-50, B3-500-Gr, Niacin SR, Niacor, Niaspan ER, SloNiacin),

cyclosporin A,

allopurinol (Zyloprim) and probenecid (Benemid),

others.

Gout Symptoms and Signs


The first symptom of gouty arthritis is typically the sudden onset of a hot,
red, swollen joint. The most common joint involved is at the base of the big toe
where swelling can be associated with severe tenderness, but almost any joint can
be involved (for example, knee, ankle, and small joints of the hands). In some
people, theacute pain is so intense that even a bed sheet on the toe causes severe
pain. Acute gouty arthritis at the base of the big toe is referred to as podagra.
Even without treatment, the first attacks stop spontaneously after one to two
weeks. While the pain and swelling completely go away, gouty arthritis commonly
returns in the same joint or in another joint.
With time, attacks of gouty arthritis can occur more frequently and may last
longer. While the first attacks usually involve only one or two joints, multiple joints
can be involved simultaneously over time. It is important to note that
10

CASE REPORT

Geriatri

unrecognizable (subclinical), potentially damaging inflammation in joints can occur


between attacks of obvious flares of gouty arthritis. Kidney stones are more frequent
in people with gout.
Uric acid crystals can form outside joints. Collections of these crystals, known
as tophi, can be found in the earlobe, elbow, and Achilles tendon (back of the ankle),
or in other tissues. Typically, these tophi are not painful but can be a valuable clue
for the diagnosis as the crystals that form them can be removed with a small needle
for microscopic examination. Microscopic evaluation of a tophus reveals a nest-like
accumulation of uric acid crystals embedded with white blood cells of inflammation.
Gout Diagnosis

Joint aspiration

This is the most important diagnostic test. It is the ultimate method of being
certain of a diagnosis of gouty arthritis, as opposed to other causes such as
an infection in the joint.

A needle is inserted into the joint to withdraw a sample of fluid for testing.

The fluid is examined under a microscope to see if there are gout crystals or
signs of a bacterial infection present. Sometimes other crystals can be found
in the joint fluid, such as calcium pyrophosphate, which is caused by an
entirely different condition called pseudogout ("like gout").

Gouty arthritis is sometimes diagnosed based on the typical clinical


presentation without a joint aspiration.

Blood tests

Your doctor may obtain a blood sample to look at your cell counts, uric acid
levels, kidney function, etc.

Unfortunately, the level of uric acid in your blood cannot be reliably used to
make a diagnosis of gout. It is normal in approximately 10% of people during
an acute attack of gouty arthritis. Moreover, uric acid levels are elevated in
5%-8% of the general population, so the presence of an elevated level does
not necessarily mean that gout is the cause of an inflamed joint.
11

CASE REPORT

Geriatri

Interestingly, the uric acid is typically lowered during a flare of inflammatory


gouty arthritis. Therefore, the optimal time to measure the uric acid is after
a flare has resolved when acute inflammation is not present.
Radiographs

X-rays are primarily used to assess underlying joint damage, especially in those who have
had multiple episodes of gouty arthritis.

12

Anda mungkin juga menyukai