Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki berbagai jenis
budaya yang sangat unik. Persatuan bangsa Indonesia yang kokoh tidak lepas
dari pengalaman bangsa Indonesia yang tidak gentar menghadapi penjajah
yang memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu
presiden Indonesia yang pertama yaitu Ir. Soekarno memiliki inisiatif agar
membangun sebuah monumen untuk mengenang kuatnya perlawanan yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajah. Dari hal
tersebut tercetuslah untuk membangun sebuah monumen perjuangan yang
terletak di Ibu Kota Negara Indonesia yaitu Jakarta.
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau
Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Belanda. Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat,
dibangun pada dekade 1961an. Pembagunan tugu Monas bertujuan
mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi
kemerdekaan pada tahun 1945. Hal ini dilakukan agar terbangkitnya inspirasi
dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang. Bentuk Tugu
peringatan yang satu ini sangat unik, bentuknya menyerupai batu obeliks yang
terbuat dari marmer dan berbentuk lingga yoni simbol kesuburan berdasarkan
kebudayaan hindu. Tugu ini menjulang setinggi 132 meter. Namun ada versi
lain yang mengatakan tingginya mencapai 137 meter jika dihitung dengan
tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga atau
yang sering disebut juga alu atau anatan memiliki dimensi budaya bangsa
Indonesia yang khas. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni atau
lumbung. Alu dan lumbung digunakan karena merupakan alat rumah tangga
yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia. Dari

pemikiran tersebut maka penulis menuangkannya kedalam karya tulis yang


berjudul Monas Salah Satu Warisan Bangsa Cerminan Indonesia.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.

1.3

Bagaimana sejarah berdirinya Monumen Nasional ?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.

1.4

Untuk mengetahui sejarah berdirinya Monumen Nasional.

Manfaat Penelitian
A.
1.

Manfaat Bagi Siswa


Sebagai tambahan pengetahuan dan pemahaman bagi siswa
tentang seluk beluk Monumen Nasional.

2.

Sebagai bahan informasi dan pembanding bagi penyusun-penyusun


makalah selanjutnya di masa-masa yang akan datang.

B.

Manfaat Bagi Sekolah

1.

Untuk menambah referensi bagi perpustakaan sekolah.

2.

Untuk melancarkan kegiatan tahunan dari sekolah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1

Monas
Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan
bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono,
Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas
diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak
tanggal 12 Juli 1975. Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas
dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah
nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan
Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni.
Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer. Di bagian puncak terdapat cawan
yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan
diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45
kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran
puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3
menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas,
pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta.
Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa
Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke
pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat
Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah. Di bagian bawah
Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya
yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12
diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman
kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah


proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan
rencana pembangunan kota Jakarta. Pijat Refleksi di MonasAnda juga dapat
menghilangkan rasa jenuh Anda dengan menikmati Taman Monas, yaitu
sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang indah. Di taman ini
terdapat kawanan rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk
meramaikan taman.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Jakarta, Indonesia. Adapun waktu penelitian
dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2009.

3.2

Objek Penelitian
Peneliti memilih tempat yang ada di sekitar kawasan Monas yang
digunakan sebagai objek penelitian.

3.3

Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua yaitu : data
primer dan data sekunder. Sumber data berasal dari hasil observasi,
wawancara, dan kepustakaan.

3.4

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode, yaitu :
1. Metode observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati langsung ke tempat penelitian
yaitu di area Monas, tepatnya di Jakarta Pusat.
2. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada
sumber, diantaranya pemandu wisata Monas dan berbagai sumber lainnya.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan menggali informasi tertulis dari buku
dan sumber lain yang berhubungan dengan materi penelitian.

3.5

Teknik Analisis Data

Berdasarkan sifat dan gejala yang diteliti pengolahan data dalam


penelitian ini dengan teknik deskriftip kualitatif / paparan dengan
memanfaatkan semua jenis data baik primer maupun sekunder. Deskriptif
kualitatif yaitu mengolah data dengan cara menguraikan atau menjelaskan
masalah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah.

Anda mungkin juga menyukai