Sasaran Belajar
1.
2.
3.
4.
Putri maulina
112012217
1.
a.
Articulatio Glenohumeralis
Tulang
Jenis Sendi
b.
Gerak sendi
Tulang
: Incissura throclearis ulna, trochlea humeri dan antara fovea caput
articularis radii dan capitulum humeri .
Gerak Sendi
-Otot- otot Shunt : Otot yang mempunyai origo dekat dengan sendi dan insertio jauh dari sendi (contoh :
M. Brachioradialis).
-Otot- otot Spurt : Otot yang mempunyai origo jauh dari sendi dan insertio dekat dengan sendi (contoh :
M. Biceps brachii)
a.
b.
c.
Tulang
Gerak sendi
Tulang
Jenis sendi
: trochoidea
Gerak sendi
Articulatio Radiocarpalis
Tulang
piriforme
Gerak sendi
Articulatio carpometacarpales
Articulatio carpometacarpales I
Tulang
Gerak sendi
Articulatio carpometacarpales II
d.
Tulang
Gerak sendi
: Geser
Articulatio Metacarpophalangealis
Art. Metacarpophalangealis I
Tulang
Gerak sendi
Tulang
e.
Gerak sendi
Articulationes interphalangealis
Tulang
: Antar phalanges
Gerak sendi
a.
Tulang
Gerak sendi
b.
c.
d.
Articulatio genus
Tulang
Gerak sendi
Tulang
Gerak sendi
Articulatio talocrulalis
Tulang
cruris
Geraksendi
e.
Articulatio Pedis
Articulatio talocalcanea
Tulang
Gerak sendi
: gliding
Articulatio talocalcaneonavicularis
Tulang
Gerak sendi
Articulatio calcaneocuboidea
Tulang
Gerak sendi
Articulatio tarsometatarsales
Tulang
Geraksendi
: Plana
Articulatio Metatarsophalangeales
Tulang
Gerak sendi
1.2
Tulang
: Inter phalangeales
Gerak sendi
Sendi
Tempat bertemu dua atau tiga unsur rangka, baik tulang maupun tulang rawan, dikatakan sebagai
sendi atau artikulasi.
Gambar 2. Sendi
Keseluruhan daerah sendi dikelilingi
kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut
kapsul.
Jaringan ini dilapisi membran sinovial
yang menghasilkan cairan sinovial untuk meminyaki
sendi.
Bagian luar kapsul diperkuat oleh
ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya
kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang
dapat dilakukan
Rawan sendi melapisi ujung-ujung tulang dengan fungsi:
1. Melindungi ujung tulang agar tidak aus
2. Dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam
benturan.
2.
Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini biasanya akan
dikuluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal. Namun dalam kondisi tertentu, ginjal
tidak mampu mengeluarkan zat asam urat secara seimbang sehingga terjadi kelebihan dalam darah.
Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian-persendian dan
tempat-lainnya termasuk di ginjal itu sendiri dalam bentuk kristal-kristal.
b.
Asam urat adalah hasil akhir asam nukleat atau hasil akhir metabolisme zat purin yang merupakan
salah satu protein dalam sel tubuh.
Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Saat DNA dihancurkan, purin pun
akan dikatabolisme. Hasil buangan berupa asam urat.
Kadar asam urat di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Anak-anak normalnya 3,4-4,0 mg/dl;
laki-laki dewasa 6,8 mg/dl; wanita pramenopause 6,0 mg/dl
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
1.
2.
Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substrat
awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam
inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks,
dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan
amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida
purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan
asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo.
Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor
nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin
fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Peningkatan kadar asam
urat serum dapat disebabkan
oleh pembentukan berlebihan
atau penurunan eksresi asam
urat, ataupun keduanya. Asam
urat adalah produk akhir
metabolisme purin. Pada
penyakit
gout-arthritis,
terdapat
gangguan
kesetimbangan metabolisme
(pembentukan dan ekskresi)
dari asam urat tersebut,
meliputi:
1. Penurunan
ekskresi asam urat secara
idiopatik
2. Penurunan
eksreksi
asam urat
sekunder,
misalnya karena gagal
ginjal
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh
glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian
diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
Ekskresi netto asam urat total pada manusia normal adalah 400-600 mg/24 jam. Ekskresi ginjal
asam urat siang hari lebih besar dibanding malam hari (Rodwell, 1995).
Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal. Urikolisis terjadi di dalam
usus oleh enzim bakteri dalam intestinal dengan mengekspresikan 1/3 jumlah total asam urat. Ginjal akan
mengekskresikan sisanya (Wyngaarden, 1982)
Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada kandungan purin dalam makanan. Diet rendah
purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8 mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi makanan kaya
purin akan mengakibatkan ekskresi urin bisa mencapai 1000mg/hr tanpa mengubah jumlah asam urat, urat
yg mengalami urikolisis (Keller and Colombo, 1981)
3.
Gejala artritis akut disebabkan reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat
monohidrat.
Hiperuresemia pada penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik disebabkan oleh sintesis langsung yang bertambah.
b. Gout sekunder metabolik disebabkan oleh pembentukan asam urat yang
berlebihan karena penyakit lain. Ex: leukimia.
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, karena gannguan eksresi asam urat di tubuli ginjal (distal)
yang sehat.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang
3.3 Menjelaskan epidemiologi Artritis Gout
Prevalensi hiperurisemia kira-kira 2,6-47,2% yang bervariasi pada berbagai populasi. Sedangkan
prevalensi gout juga bervariasi antara 1-15,3%. Pada suatu studi didapatkan insidensi gout 4,9% pada kadar
asam urat darah >9 mg/dL, 0,5% pada kadar 7-8,9%, dan 0,1% pada kadar <7 mg/dL. Insidensi kumulatif
gout mencapai angka 22% setelah 5 tahun, pada kadar asam urat >9 mg/dL.1,4
3.4 Menjelaskan manifestasi klinik Artritis Gout
Serangan gout (artritis gout akut) terjadi secara mendadak. Timbulnya serangan bisa dipicu oleh: luka ringan, - pembedahan, - pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein, kelelahan, - stres emosional, dan - penyakit.
3. Arthritis monoartikuler
Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini bersifat
kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap
kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil
menyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif.
Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan aktivitas
fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan
TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan
sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan
cedera jaringan.
3.6 Menjelaskan Pemeriksaan fisik dan penunjang Artritis Gout
2.1 Pemeriksaan fisik
- Bengkak pada MTP-I bersifat akut dan tiba-tiba
- Demam dan malaise
- Batu asam urat
- Berulang setelah 1-2 tahun
- Tophi : MTP, olecranon, synovium, bursa, Achilles,forearm, helix auricular
- Factor pres : stress, trauma, dehidrasi, purine dan asupan alkohol, obat-obatan
Pemerikasaan X-Ray
Sendi akan mengalami penyempitan dan destruksi pada permukaan sendi. Tophi akan terlihat
seperti pembengakakan jaringan lunak dan terjadi erosi pada tepi tulang.
o
Pemeriksaan MRI
Diagnosis Banding
-
Osteoarthritis
Rheumatoid arthritis
c.
d.
e.
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asamurat dalam
darah.
o Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yangtinggi, misalnya
hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
o Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalahsebesar 50-70
gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.
o Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu,keju dan
telur.
Rendah lemak
o Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yangdigoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari.
o Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
Tinggi cairan
o Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melaluiurin. Karena
itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimalsebanyak 2,5 liter atau 10
gelas sehari.
o Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dariminuman, cairan
bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yangmengandung banyak air. Buah-buahan
yang disarankan adalah semangka,melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
o Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsikarena buahbuahan sangat sedikit mengandung purin.
o Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karenakeduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa alcohol
o Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yangmengonsumsi
alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.
o Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asamlaktat ini
akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.8 )
arilalkanoat
(diantaranya
diklofenak,
indometasin,
proglumetasin,
dan
Probenesid
Probenesid digunakan untuk menurunkan asam urat dalam darah sehingga dapat mencegah serangan
radang pada sendi sendi tubuh. Obat ini bekerja pada ginjal untuk membantu tubuh menghilangkan asam
urat. Probenesid juga digunakan untuk membuat antibiotik tertentu lebih efektif dengan mencegah
keluarnya antibiotik melalui urin. Probenesid berbentuk tablet untuk dikonsumsi melalui mulut. Obat ini
biasanya diambil dengan atau tanpa makanan dua kali sehari. Efek samping dari obat ini adalah sakit
kepala, mual, muntah, hilangnya nafsu makan, dan hipersensitif. Probenesid dapat meningkatkan frekuensi
serangan gout selama 6-12 bulan pertama penggunaan, walaupun pada akhirnya mengurangi frekuensi
radang sendi. Obat lain, seperti kolkisin, dapat diresepkan untuk mencegah serangan radang sendi.
Sulfinpirazon
Kolkisin
Pengobatan tradisional untuk gout adalah kolkisin. Biasanya nyeri sendi mulai berkurang dalam waktu
12-24 jam setelah pemberian kolkisin dan akan menghilang dalam waktu 48-72 jam. Kolkisin diberikan
dalam bentuk tablet, tetapi jika menyebabkan gangguan pencernaan, bisa diberikan secara intravena. Obat
gout / obat asam urat ini seringkali menyebabkan diare dan bisa menyebabkan efek samping yang lebih
serius (termasuk kerusakan sumsum tulang).
Allopurinol
Allopurinol merupakan obat yang menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh. Obat gout
atau obat asam urat terutama diberikan kepada penderita yang memiliki kadar asam urat yang tinggi dan
batu ginjal atau mengalami kerusakan ginjal. Allopurinol bisa menyebabkan gangguan pencernaan,
timbulnya ruam di kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih dan kerusakan hati. Orang yang memiliki
kadar asam urat yang tinggi tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala gout, kadang mendapatkan obat gout /
obat asam urat untuk menurunkan kadar asam uratnya. Tetapi karena adanya efek samping dari obat gout /
obat asam urat tersebut, maka pemakaiannya ditunda kecuali jika kadar asam urat di dalam air kemihnya
sangat tinggi. Pemberian allopurinol bisa mencegah pembentukan batu ginjal.