Anda di halaman 1dari 4

Referensi Artikel

ELASTISITAS DAN KAPASITAS PARU

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian elastisistas dan kapasitas paru
Fungsi elastisitas dan kapasitas paru
Kelainan kelainan yang bisa disebabkan oleh penurunan elastisitas paru
Pentingnya mengetahui fisiologi elastisitas paru
B. Tujuan penulisan
Mengetahui fisiologi elastisitas paru
2. Mengetahui fisiologi kapasitas paru

A. Ketertarikan pada Elastisitas Paru


Hingga pada abad ke-20, penelitian mengenai elastisitas paru dan rongga
thorak masih kurang berkembang. Hal ini disebabkan oleh akses yang
terbatas pada rongga pleura. Hingga pada akhirnya, Neergard dan Wirz
yang menggunakan pengukuran tekanan pleura untuk menentukan tingkat
elastisitas paru pada individu normal dan Christie yang menggunakan
tekana pleura dalam menjelaskan hilangnya elastisitas paru pada pasien
emphysematous. Hal ini merupakan awal dari berkembangnya terapu
intervensi seperti induksi pada pneumothoraks dan aspirasi cairan pleura.
.(Fishman, 2008)
Peran tekanan alveolar pada elastisitas paru mulai diperhitungkan pada
1950 akhir. Pada tahun 1954 hingga 1960 berbagai penelitian mulai marak
menunjukan bahwa adanya sebuah surfaktan unik yang melengkapi
alveolus. Surfaktan ini tidak didapatkan pada bayi prematur dan
menyebabkan penyakit membran hyalin karena kolapsnya alveolus.
Ketertarikan pada bidang ini berlanjut hingga sekarang, yang terfokus
pada wujud dan siklus surfaktan.(Fishman, 2008)

DAFTAR PUSTAKA
Fishman, AP. (2008). Milestones in the History of Pulmonary Medicine In
Fishman AP. Fishmans Pulmonary Diseases and Disorders. (4th
ed., pp 1-20). Phyladelphia: McGraw Hill Medical.

Anda mungkin juga menyukai