Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kaca obyek
Lanset darah
Lilin
Spigmomanometer
Stathoscope
Stopwatch
Tali
Tusuk gigi
Alkohol 70%
Kapas
Serum anti-A
Serum anti-B
Serum Rh
PROSEDUR
I. JANTUNG
Anatomi
Fisiologi
- Kecepatan Jantung
Denyut jantung diraba dengan jari tangan (dapat diraba pada daerah tubuh seperti
pada arteri carotid, arteri temporalis, arteri radialis), kemudian dihitung dan dicatat
kecepatan denyut per menit pada posisi berbaring, duduk, berdiri, lari ditempat sebanyak
20 langkah, dan lari ditempat sebanyak 50 langkah.
- Bunyi Jantung
Stathoscope ditempatkan pada ruang antar rusuk (intercostal) kiri kelima untuk
bunyi sistolik dan ruang antar rusuk kiri kedua untuk bunyi diastolik. Kemudian dicatat
hitungan bunyi jantung per menit dan berikan pemerian dari bunyi yang terdengar.
Dengan prosedur yang sama, berlari ditempat sebanyak 25 langkah, kemudian
dibandingkan dengan bunyi jantung yang normal.
- Tekanan Darah (Perabaan denyut nadi)
Tekanan darah ditentukan dengan cara perabaan denyut nadi menggunakan alat
spigmomanometer. Sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan kanan
ditutup . Dengan ibu jari tangan kiri, raba nadi pada pergelangan tangan yang akan diukur
Anatomi
Hyperimia
Seutas benang diikatkan diatas sendi kedua pada sebuah jari tangan. Dibiarkan
beberapa menit, kemudian diamati peristiwa yang terjadi seperti perubahan warna,
perubahan ukuran, dan perubahan suhu. Setelah itu, rendam sebuah jari tangan dalam air
panas, amati perubahan warna, ukuran, dan suhu yang terjadi.
III. DARAH
- Cara memperoleh darah segar untuk pemeriksaan :
Jari manis atau kelingking dibersihkan dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%.
Dibiarkan menguap. Keluarkan lanset bersih, kemudian dengan gerakan cepat tusukkan pada
ujung jari yang sudah dibersihkan tadi. Sebaiknya darah mengalir dengan sendirinya tanpa
ditekan.
- Penggolongan Darah
Kaca obyek disiapkan, diberi tanda A dan B pada sudut kiri dan kanan. Diteteskan satu
tetes kecil darah dari jari pada kaca obyek, diteteskan pada masing-masing bagian serum antiA dan serum anti-B. Diamati terjadinya aglutinasi. Kemudian tentukan golongan darahnya.
- Penentuan Rh
Kaca obyek disiapkan, diteteskan satu tetes kecil darah dari jari, diteteskan serum Rh
(tipe anti-D). Dicampurkan kedua tetes sambil memperluas darah yang dibasahi cairan tadi
menjadi 1,5 cm. Dipanaskan diatas bola lampu atau lilin dengan jarak 15-20 cm untuk
memanaskan (37-400C). Sambil memanaskan, gerakkan kaca dan amati terjadinya goresan.
Adanya goresan menandakan hasil Rh positif (Rh +), tidak adanya goresan menandakan hasil
Rh negatif (Rh -).