PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semakin meningkatnya kesadaran manusia untuk hidup lebih sehat
di Amerika Serikat sebagai bahan baku pewarna alami berbasis antosianin seperti
kulit anggur, kubis merah, dan wortel hitam (Anonim, 2012).
Selain sebagai pewarna alami, antosianin juga memiliki peranan penting
untuk kesehatan manusia. Antosianin telah dilaporkan menunjukkan aktivitas
biologis seperti aktivitas antioksidan dan scavenging radikal, antiinflamasi,
antitumor, neuroprotektif, antimutagenik dan hepatoprotektif. Antosianin juga
dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner melalui aktivitas vasoprotektif,
penghambatan agregasi platelet, dan penghambatan oksidasi lipoprotein LDL
(Anonim, 2012).
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan flavonoid
2. Untuk mengetahui lebih jauh tentang antosianin
3. Untuk mengetahui kandungan dari buah naga
4. Untuk mengetahui biosintesis antosianin
1.3
Batasan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan flavonoid?
2. Bagaimana struktur serta fungsi antosianin?
3. Apa saja kandungan yang terdapat pada buah naga?
4. Bagaimana proses biosintesis antosianin?
1.4
Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi
BAB II
ISI
2.1
Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder, kemungkinan
lipid
membran
terhadap
3
reaksi
yang
merusak.
Aktivitas
kloroform. Analisa flavonoid lebih baik dengan memeriksa aglikon yang terdapat
dalam ekstrak tumbuhan yang telah dihidrolisis sebelum memperhatikan
kerumitan glikosida yang ada dalam ekstrak asal (Sjahid, 2008).
Pita II (nm)
Pita I (nm)
Jenis flavonoid
250-280
310-350
Flavon
250-280
330-360
250-280
350-385
245-275
275-295
300-330 bahu
230-270
340-390
Khalkon
380-430
Auron
465-560
(kekuatan
rendah)
230-270
(kekuatan
rendah)
270-280
Antosianin
Antosianin (dari bahasa Yunani, anthos artinya bunga dan kyanos artinya
biru) merupakan pigmen penting dalam tanaman yang menentukan warna jingga,
merah tua, merah muda, violet dan biru pada tanaman. Pigmen ini merupakan
senyawa fenolik yang dapat larut dalam air dan termasuk dalam kelompok
flavonoid. Umumnya antosianin banyak terdapat pada jaringan epidermis, tetapi
juga terdapat pada jaringan palisade dan spon mesofil daun, kulit buah, dan umbi
(Hilda, 2012).
Struktur dasar dari antosianin adalah antosianidin. Antosianidin atau aglikon
terdiri dari cincin aromatik (A) yang berikatan dengan cincin heterosiklik (C)
yang berisikan oksigen dan diikat oleh ikatan karbon-karbon pada cincin aromatik
ketiga (B). Ketika antosianidin dijumpai dalam bentuk glikosida, maka disebut
Buah Naga
Buah naga (Dragon Fruit) merupakan buah pendatang yang banyak
digemari oleh masyarakat karena memiliki khasiat dan manfaat serta nilai gizi
cukup tinggi. Bagian dari buah naga 30-35% merupakan kulit buah namun
seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Kulit buah naga mengandung zat warna
alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan
memberikan warna merah berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan
dapat dijadikan alternative pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi
kesehatan. Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat, antara lain Buah
Naga Daging Putih (Hylocereus undatus), Buah Naga Daging Merah (Hylocereus
polyrhizus), Buah Naga Daging Super Merah (Hylocereus costaricensis), dan
Buah Naga Kulit Kuning Daging Putih (Selenicereus megalanthus) (Handayani,
2012).
Buah naga termasuk dalam buah yang eksotik karena penampilannya yang
menarik, rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk
kesehatan. Manfaat buah naga menurut Marhazlina (2008) dalam penelitiannya
adalah sebagai antihiperkolesterolemik, sedangkan Pedreo dan Escribano (2001)
menyatakan bahwa buah naga berpotensi sebagai anti radikal bebas karena
mengandung betasianin (Wahyuni, 2011).
Buah naga yang paling diminati konsumen dewasa ini adalah jenis buah
naga super merah (Hylocereus costaricensis) karena buah naga super merah
memiliki rasa lebih manis tanpa rasa langu dibanding jenis lainnya dan diyakini
lebih berkhasiat untuk kesehatan tubuh dan memiliki warna yang menarik. Hal ini
ditunjang oleh riset yang dilakukan oleh Marhazlina (2008), peneliti Department
of Nutrition and Dietetics Faculty of Medicine and Health Sciences Universit
Putra Malaysia yang menyatakan bahwa buah naga super merah berpotensi
membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah risiko penyakit jantung
pada pasien diabetes (Wahyuni, 2011).
Keunggulan kulit buah naga super merah menurut penelitian yang dilakukan
oleh Li Chen Wu (2005) adalah kaya polyphenol dan sumber antioksidan yang
baik. Bahkan menurut studi yang dilakukannya terhadap total phenolic konten,
aktivitas antioksidan dan kegiatan antiproliferative, kulit buah naga merah adalah
lebih kuat inhibitor pertumbuhan sel-sel kanker daripada dagingnya dan tidak
mengandung toksik. Oleh karena itu kulit buah naga super merah sangat layak
untuk dijadikan bahan baku produk olahan, salah satunya adalah dijadikan bahan
tambahan untuk membuat jelly (Wahyuni, 2011).
2.4
berwarna merah sampai biru yang bersifat sebagai antioksidan dan tersebar luas
pada tanaman. Secara kimia semua antosianin merupakan turunan suatu struktur
aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini
dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil, metilasi dan glikosilasi.
(Lestari, 2012).
Antosianin dalam kulit buah naga merah disintesis dalam jalur biosintesis
shikimat dan menggunakan fenilalanin sebagai prekursornya. Enzim-enzim yang
bekerja adalah PAL (phenylalanineammonialyase), CHS (chalcone synthase), CHI
(chalcone isomerase), F3H (flavonone 3-hydroxylase), F3H (flavonoid 30hydroxylase), DFR ( dihydroflavonol reductase), LDOX ( anthocyanidin
synthase), dan GST (glutathione-S-transferase) (Hilda, 2012).
Tahap pertama, biosintesis antosianin dimulai dari produksi asam sinamat
dari fenilalanin yang terkandung dalam kulit buah naga merah pada siklus asam
sikimat oleh enzim sikimat oleh enzim phenilalanine amoniliase (PAL) yang
kemudian dikonversi menjadi asam kumarat dan mengalami modifikasi menjadi
malonil CoA. Tiga molekul malonyl CoA dan -coumaroyl-CoA membentuk
naringenin calkon yang selanjutnya dikonversi menjadi flavanon dan naringenin.
Tahap
kedua,
reduksi
formasi
diol
pH
Warna yang ditimbulkan oleh antosianin tergantung dari tingkat
keasaman (pH) lingkungan sekitar sehingga pigmen ini dapat dijadikan sebagai
indikator pH. Warna yang ditimbulkan adalah merah (pH 1), biru kemerahan
(pH 4), ungu (pH 6), biru (pH 8), hijau (pH 12), dan kuning (pH 13). Untuk
mendapatkan warna yang diinginkan, antosianin harus disimpan menggunakan
larutan bufer dengan pH yang sesuai.
Kation
Sebagian kation, terutama kation divalen dan trivalen harus dihindari
karena dapat menyebabkan perubahan warna antosianin menjadi biru hingga
terjadi pengendapan pigmen.Selain itu, permukaan tembaga, baja ringan, dan
besi juga sebaiknya dihindari.
Oksigen
Saat terlarut di dalam suatu larutan campuran, antosianin akan
teroksidasi perlahan-lahan.
Sulfur dioksida (SO2)
Apabila sulfur dioksida bereaksi dengan antosianin maka akan terbentuk
produk
yang
tidak
berwarna.Reaksi
perubahan
warna
tersebut
bersifat reversible sehingga hanya dengan memanaskan SO2 maka warna akan
kembali seperti semula.
Protein
Apabila
sumber
antosianin
bereaksi
akan
terbentuk uap atau endapan Peristiwa ini lebih dipengaruhi oleh pigmen
non fenolik yang bereaksi dengan protein seperti gelatin.
Enzim
Penggunaan beberapa enzim dalam pengolahan makanan yang
mengandung antosianin dapat mengakibatkan kandungan antosianin di
dalamnya
hilang
atau
berkurang.Hal
ini
sebagian
10
disebabkan
oleh
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Senyawa flavonoid adalah senyawa yang mempunyai struktur C6-C3-C6.
Tiap bagian C6 merupakan cincin benzen yang terdistribusi dan
dihubungkan oleh atom C3 yang merupakan rantai alifatik.
2. Antosianin merupakan senyawa fenolik yang dapat larut dalam air dan
termasuk dalam kelompok flavonoid. Umumnya antosianin banyak
terdapat pada jaringan epidermis, tetapi juga terdapat pada jaringan
palisade dan spon mesofil daun, kulit buah, dan umbi.
3. Kulit buah naga mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi.
Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna
merah pada kulit buah naga dan berpotensi menjadi pewarna alami yang
lebih aman bagi kesehatan.
4. Antosianin disintesis dalam jalur biosintesis shikimat dan menggunakan
fenilalanin sebagai prekursornya. Enzim-enzim yang bekerja adalah PAL
(phenylalanineammonialyase), CHS (chalcone synthase), CHI (chalcone
isomerase), F3H (flavonone 3-hydroxylase), F3H (flavonoid 30hydroxylase), DFR ( dihydroflavonol reductase), LDOX ( anthocyanidin
synthase), dan GST (glutathione-S-transferase).
11