. . 1
L
cm2
] [1,6x10 5 s ] [1,75 mol/liter]
mol. s
= 30
0,02 cm/s
L
cm2
] [1,6x10 5 s ] [0,5 mol/liter]
mol. s
= 16
0,02 cm/s
. 1
. + .
(1)
= 3,3106 /
Dimana :
1 1 1,75
. =
= 1,3105
4 3,3106
Berarti benar-benar kita berada dalam hal suatu reaksi pseudo orde pertama (lihat diagram Ha
vs E) dibawah ini.
. . 1 . .
Dimana n adalah fluks molar CO2 yang melewati penampang tegak lurus kolom (mol/detik),
Atau juga :
= . . . 1
Dengan :
1
1
+
=
.
Kita akan mendapatkan :
= [
+
]
. . . 1
Dengan
n0 25
( +
) (1 + )
(2)
.
. .
nL = 2,25 x 10-3
bila kita ambil E konstan = 10, maka akan dapat kita tulis :
=
1
1
( +
) [ + log()]0
. . 10.
1
40
25
= 1,59 (
+
) (25 + (75)(2,3)
)
4,58 (10)(20)
2,25 103
= 470
Untuk mendapatkan harga L yang lebih tepat seharusnya kita melakukan integrasi grafik atau
numerik persamaan (2) dengan membaca E dari kurva bahan kuliah, setelah menghitung ai
dengan menggunakan persamaan (1).
b1 akan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
2( 0 ) = 2 (1 10 )
Yang tak lain adalah penterjemahan stoikiometri reaksi.
Perhitungan yang lebih persis akan memberikan harga yang sama dapat kita temukan dalam
pustaka. Demikianlah dengan perhitungan diatas kita dapat mengajukan perencanaan awal
absorber tersebut.