Bentuk Negara Di Dunia
Bentuk Negara Di Dunia
Bentuk negara
bentuk organisasi negara itu secara keseluruhan Bentuk
pemerintahan
bentuk penyelenggaraan pemerintahan (Jimly Asshiddiqie)
BN NEGARA DARI LUAR, BP MELIHAT DARI DALAM
Bentuk Negara
Tripartit Clasification
PLATO
Bipartit clasification
POLYBIOS
MACHIAVELLI
LEON DUGUIT
ARISTOTELES
JELLINEK
TRIPARTIT
Kriteria Plato & Aristoteles
Kuantitatif jumlah yang memerintah
GOVERNMENT BY
PLATO
ARISTOTELES
GOOD
BAD
GOOD
BAD
ONE
Monarkhi
Tirani
Monarkhi
Tirani
FEW
Aristokrasi
Oligarkhi
Aristokrasi
Oligarkhi
MANY
Demokrasi
Mobokrasi
Polity
Demokrasi
Mobok
Demok
Mon
Siklus
Polybios
Oligarkhi
Arist
Tirani
PLATO
1.Latar Belakang Pemikirannya di Yunani pada masa muda Pato sedang
ARISTOTELES
BIPARTIT CLASIFICASION
Bentuk Negara :
1.Negara kesatuan (unitaris)
2. Negara Sertikat (federasi)
Ada juga Serikat negara
Bentuk Pemerintahan:
1. Monarkhi
2. Republik
PAHAM MODERN
BENTUK
NEGARA
KESATUAN
(UNITARIS)
NEGARA
KESATUAN
BENTUK
PEMERINTAHAN
SERIKAT
(FEDERASI)
MONARKHI
SENTRALISASI
DESENTRALISASI
TERPUSAT
OTONOMI
DAERAH
REPUBLIK
Bentuk Pemerintahan RI
Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : Negara
Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik.
Republik bentuk pemerintahan
Kesatuan bentuk Negara
Selain merujuk pada ketentuan yuridis, dapat
pula dilihat dari kenyataan bahwa kepala negara
kita dijabat oleh seorang Presiden (bukan
Raja/Ratu), masa jabatan Presiden ditentukan
(selama 5 tahun), dan Presiden/ Wakil Presiden
diangkat melalui pemilihan (bukan pewarisan
seperti di Monarkhi)
Monarkhi- Republik
Monarkhi terbagi atas: monarkhi absolut, monarkhi konstitusional, dan monarkhi parlementer.
Republik dapat dibedakan atas tiga macam:Republik Mutlak
(otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
Otto Koellreutter
Selain bentuk pemerintahan monarkhi dan republik, Otto
Koellreutter mengajukan bentuk yang ketiga yaitu
Autoritarien fuhrerstaat (pemerintahan otoriter). Otoriter
yaitu pemerintahan yang dipegang oleh satu orang yang
bersifat mutlak. Kalau demikian, apa bedanya dengan
monarkhi absolut? Perbedaan kedua bentuk ini terletak
dalam proses pengangkatan kepala negara. Kalau dalam
monarkhi, raja diangkat berdasarkan pewarisan; sedangkan
dalam bentuk otoriter, kepala negara diangkat berdasarkan
pemilihan (sama dengan republik), tapi lama kelamaan
berkuasa mutlak. Contoh: Kekuasaan Hitler di Jerman; dan
Mussolini di Italia.
SUSUNAN NEGARA
Negara
bagian
jamak
Serikat
Negara
bagian
Susunan
negara
Sentralisasi
tunggal
Kesatuan
desentralisasi
Negara Kesatuan
Bentuk negara kesatuan yang telah ditetapkan para
pendiri negara pada tahun 1945, ternyata lebih
diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI pada
tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945
(37:5) yang menyepakati bahwa bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan. Tentu saja putusan MPR tersebut tidak
terlepas dari pengalaman sejarah bangsa kita yang
pernah menggunakan bentuk negara serikat mulai
27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950.
Negara RI
Bentuk Negara dan Pemerintahan RI:
Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : Negara Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 :
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Republik bentuk pemerintahan
Kesatuan bentuk Negara
23
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat dalam
hal-hal berikut.
1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota;
2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam)
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama;
4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan lainnya.
Kelebihan Ne-gara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki kelebihan antara lain:
peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah itu sendiri;
partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;
pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri
tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, sehingga jalannya
pemerintahan lebih lancar.
Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman peraturan, kebijakan,
dan kemajuan pembangunan tiap-tiap daerah.
24
25
1. Tipe-tipe Negara
1. Tipe-tipe Negara menurut sejarah
5. Tipe
Negara
Modern
1. Tipe
Negara
Timur
Purba
3. Tipe
Negara
Romawi
2. Tipe
Negara
Yunani
Kuno
4. Tipe
Negara
Abad
Pertengaha
n
Lanjut.
1.3 Tipe Negara Romawi
Tipe negara romawi adalah Imperium. Yunani
sendiri menjadi daerah jajahan dari Romawi.
Pemerintahan di Romawi dipegang oleh
Caesar yang menerima seluruh kekuasaan
dari rakyat atau apa yang dinamakan
Caesarismus. Pemerintahan Caesarismus
adalah secara mutlak. Suatu undang-undang
di Romawi apa yang dinamakan Lex Regia.
Lanjut
1.5 Tipe Negara Modern
Pada negara-negara modern tipenya
adalah:
a. Berlaku asas demokrasi
b. Dianutnya paham negara hukum
c. Susunan negaranya kesatuan. Didalam
negara hanya ada satu pemerintahan
yaitu pemerintahan pusat yang
mempunyai wewenang tertinggi.
2. Tipe Negara
Hukum
3. Tipe Negara
Kemakmuran
Lanjut iu..!
b. Tipe Negara Hukum Formil
yaitu negara hukum yang mendapat
pengesahan dari rakyat, segala tindakan
penguasa memerlukan bentuk hukum
tertentu, harus berdasarkan undangundang.
negara Hukum Formil ini disebut pula
dengan Negara Demokratis yang
berdasarkan negara Hukum.