Anda di halaman 1dari 3

RUKUN ISLAM

Rukun islam merupakan suatu keharusan yang harus


di lakukan bagi setiap muslim
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun
Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan
landasan seluruh ajaran Islam. [1]Syahadat sering
disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2
kalimat yaitu :
Asyhadu An-Laa Ilha Illallh
artinya : Saya bersaksi bahwa
tiada Ilah selain Allah
wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullh
artinya: dan saya bersaksi
bahwa Muhammad saw adalah Rasul / utusan
Allah.

Kalimat pertama menunjukkan pengakuan tauhid.


Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allh
sebagai
satu-satunya
Allah.
Allah
adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi
motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi
dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang
muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya
Allh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
Kalimat
kedua
menunjukkan
pengakuan
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allh.
Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim
memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allh
seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw,
seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad
saw. Termasuk di dalamnya adalah tidak
mempercayai klaim kerasulan setelah Muhammad
saw.

2. Mendirikan Sholat
Sebelum menuju ke pengertian sholat, sebelum
sholat harus di dahului dengan membersihkan
keseluruhan diri kita dari najis, dengan cara
berwudhu.
shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki
arti, do'a.
Hukum shalat :
Fardhu, Shalat fardhu ialah shalat yang
diwajibkan untuk mengerjakannya. Shalat
Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
Fardhu Ain : ialah kewajiban yang diwajibkan
kepada mukallaf langsung berkaitan dengan
dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun
dilaksanakan oleh orang lain, seperti shalat
lima waktu, dan shalat jumat(Fardhu 'Ain
untuk pria).
Fardhu Kifayah : ialah kewajiban yang diwajibkan
kepada mukallaf tidak langsung berkaitan dengan
dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada
sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi
bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka
kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa
bila tidak dikerjakan.

Nafilah
(shalat
sunnat),Shalat
Nafilah merupakan shalat-shalat yang dianjurkan
atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan.
Shalat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu

Nafil Muakkad yaitu shalat sunnat yang


dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir
mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya,
shalat sunnat witir dan shalat sunnat thawaf.
Nafil Ghairu Muakkad adalah shalat sunnat yang
dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti
shalat sunnat Rawatib dan shalat sunnat yang
sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan,
seperti shalat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika
terjadi gerhana).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang


ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman. (Q.S. Annisa ayat 103)
3. Menunaikan Zakat
Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan
umat Islam menjelang akhir bulan Ramadhan,
sebagai pelengkap ibadah puasa.

Setiap umat Muslim berkewajiban untuk


memberikan
sedekah
dari
rezeki
yang
dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam
Al-Quran. Pada awalnya, Al-Quran hanya
memerintahkan untuk memberikan sedekah
(pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib).
Namun, pada kemudian hari, umat Islam
diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat
menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi
Muhammad melembagakan perintah zakat ini
dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka
yang kaya untuk meringankan beban kehidupan
mereka yang miskin.[1]. Sejak saat ini, zakat
diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini
menunjukan bahwa pada kemudian hari ada
pengaturan
pemberian
zakat,
khususnya
mengenai jumlah zakat tersebut.[2].
Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh
pegawai sipil dan didistribusikan kepada kelompok
tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah
orang miskin, janda, budak yang ingin membeli
kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan
tidak mampu membayar.[3]. Syariahmengatur
dengan
lebih
detail
mengenai zakat dan
bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Kejatuhan
para kalifah dan
negara-negara
Islam
menyebabkan zakat tidak dapat diselenggarakan
dengan berdasarkan hukum lagi
Macam-macam Zakat :

Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul
Fitri pada bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara
dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di
daerah bersangkutan.
Zakat Maal (Harta)
Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan,
hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.

Masing-masing tipe memiliki perhitungannya sendirisendiri.

Yang berhak menerima


Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa
sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
pokok hidup.
Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk
hidup.
Amil Mereka yang mengumpulkan dan
membagikan zakat.
Muallaf - Mereka yang baru masuk Islam dan
membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan barunya
Hamba Sahaya yang ingin memerdekakan dirinya
Gharimin - Mereka yang berhutang untuk
kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya
Fisabilillah Mereka
yang
berjuang
di
jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di
perjalanan.
Yang tidak berhak menerima zakat[5]
Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal
mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang kaya
dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR
Bukhari).
Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah
atau tanggungan dari tuannya.
Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait)
mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
Orang yang dalam tanggungan yang berzakat,
misalnya anak dan istri.
Orang kafir.


43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44]. (Q.S.
Al-Baqarah ayat 43)
4. Berpuasa di Bulan Ramadhan
Puasa dalam agama Islam (aum) artinya menahan diri
dari makan dan minum serta segala perbuatan yang
bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar
hinggalah terbenam matahari, untuk meningkatkan
ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa
difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah
ayat 183.
Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam.
Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata
caranya tetap sama
Waktu haram puasa adalah waktu saat umat Muslim
dilarang berpuasa.
Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)

Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah)


Hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah

Syarat Wajib Puasa :


Beragama Islam
Berakal sehat
Baligh (sudah cukup umur)
Mampu melaksanakannya
Orang yang sedang berada di tempat (tidak
sedang safar)

5. Menunaikan Haji di Mekah bagi yang mampu


Haji (Bahasa Arab:
, Hajj) adalah rukun (tiang
agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat,
zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah
bentuk
ritual
tahunan
yang
dilaksanakan
kaummuslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan
keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan
beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab
Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim
haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan
ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8
Dzulhijjah
ketika
umat
Islam
bermalam
di Mina, wukuf(berdiam diri) di Padang Arafah pada
tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar
jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal
10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga
menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya
Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini


97. padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)
maqam Ibrahim[215]; Barangsiapa memasukinya

(Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan


haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan
perjalanan ke Baitullah [216]. Barangsiapa
mengingkari
(kewajiban
haji),
Maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
[216] Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan
perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat
jasmani dan perjalananpun aman.

Anda mungkin juga menyukai