Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN LUKA

A. Definisi Luka

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian Jaringan tubuh. atau Luka
adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang.

B. Macam-macam Luka

Luka terbuka

Luka tertutup

C. Mekanisme Luka

Luka insisi

Luka memar

Luka tusuk

Luka lecet

Luka tembus

Luka bakar

D. Cara Merawat Luka

Alat dan Bahan:


1.

Pincet anatomi

2.

Pincet cirulgin

3.

Gunting steril

4.

Kapas sublimat/saflon dalam tempatnya

5.

Larutan H2O2

6.

Larutan boor water

7.

Nacl 0,9 %

8.

Gunting perban (gunting tidak steril)

9.

Plester/pembalut

10.

Kasa steril

11. Mangkok kecil


12.

Handskon steril

ccoBahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka

1. Sodium Klorida 0,9 %

Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena
alasan ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorid

2. Larutan povodine-iodine.

Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam
yang dikombinasi dengan bahan l

ain Walaupun iodine bahan non metalik

iodine berwarna hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Bahan
ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu (Sodikin, 2002). Studi
menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel
(Thompson. J, 2000). Iodine dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa
panas pada kulit. Rasa terbakar akan nampak dengan iodine ketika daerah
yang dirawat ditutup dengan balutan oklusif kulit dapat ternoda dan
menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. (Lilley & Aucker, 1999).

E. Pengelolaan Luka

Sebelum melakukan pertolongan, Cucilah tangan anda terlebih dahulu.

a. Luka tergores, pengelolaannya


1. Campurlah air dengan cairan anti septic (bisa berupa rivanol) atau dengan
mengunakan larutan iodium.
2. Cucilah luka tergores itu dengan cairan atau larutan yang telah disediakan,
dengan menggunakan kassa, Usahakan jari tangan tidak menyentuh luka.
3. Balurkan larutan iodium pada luka, lalu biarkan luka terbuka untuk kering,
atau balut dengan kassa dan plester

b. Luka lecet yang bersih, pengelolaannya


1. Campurlah air dengan cairan anti septic (bisa berupa rivanol ) atau dengan
mengunakan larutan iodium.
2. Cucilah luka tergores itu dengan cairan atau larutan yang telah disediakan,
dengan menggunakan kassa, Usahakan jari tangan tidak menyentuh luka.
3. Tutup luka dengan kassa steril.
4. ulangi perawatan 2 kali sehari

c. Luka lecet yang kotor atau infeksi, contohnya terjatuh dari sepeda.
1. Lakukan langkah 1 dan 2 seperti diatas, pencucian luka dilakukan dengan
lebih ditekankan pada menghilangkan kotoran yang menempel pada luka,
lakukan dengan lembut dan berhati-hati
2. Tutup luka dengan kassa antibiotik, atau kompres dengan larutan iodine,
lalu tutupi luka dengan kassa steril.
3. Mintalah nasehat dari dokter anda untuk pengelolaan infeksi selanjutnya.

d. Luka robek kecil, contohnya luka tergores pisau


1. Hentikan perdarahan dengan balut tekan menggunakan kain atau kassa.
2. Setelah perdarahan berhenti, bersihkan luka dengan menggunakan cairan
antiseptik atau larutan iodium , dan kompres luka dengan kassa yang
dibasahi oleh larutan iodium ( jangan terlalu basah, cukup menempel di
kassa saja).
3. Tutup dengan kassa dan plester atau band aid, lakukan ganti balut tiap hari
sampai sembuh.

e. Luka robek sedang sampai lebar


1. Hentikan semua perdarahan yang ada, dengan cara menekan luka
menggunakan kain atau kassa, beri tekanan yang cukup.(jangan memakai
kapas pada luka ini). Bila luka berdarah dilakukan penekanan yang cukup
dalam waktu 5-10 menit perdarahan yang terjadi akan terhenti.
2. Tutup luka dengan beberapa lembar kassa dan balut luka dengan baik.
Jangan mengikat luka pada bagian bawah luka, cukup ditekan dengan kasa
atau kain saja.
3..Bila memungkinkan naikkan bagian yang terluka untuk menghindari
perdarahan.
4 .segera temui dokter anda untuk pertolongan lebih lanjut.
5.Tindakan dokter yang dilakukan adalah melakukan penjahitan jaringan yang
terluka dan melakukan penilaian lebih lanjut pada penderita.

Hal yang sering terjadi pada luka dengan perdarahan adalah rasa panik
bagi penderita, dan ini dapat menimbulkan rejatan dengan tanda-tanda,
penderita pucat (tandanya bibir menjadi lebih pucat), nadi menjadi lebih
lemah dan kesadaran penderita agak turun ( tidak respon waktu ditanya /
pingsan ).

Lakukan pengelolaan rejatan dengan cara, baringkan penderita lalu


naikkan kedua kaki setinggi 350 tunggu selama 5-10 menit, bila tindakan
berhasil penderita akan kembali merah wajahnya dan kesadarannya mulai
pulih, lakukan pertolongan awal diatas lalu trasport penderita ketempat
pertolongan selanjutnya

f. Luka tusuk, pengelolaannya


1.Macam luka tusuk adalah tertusuk paku, atau luka tergigit binatang
2. Campurlah air dengan cairan anti septic (bisa berupa rivanol )atau dengan
mengunakan larutan iodium.
3.Cucilah luka tergores itu dengan cairan atau larutan yang telah disediakan,
dengan menggunakan kassa.
4. Balut luka
5. Carilah pertolongan medis untuk semua luka tusukan dan gigitan, jika
riwayat imunisasi tetanus tidak jelas lanjut langkah 6.
6. Mintalah dilakukan suntikan anti tetanus pada dokter anda
7. Bila terjadi infeksi pada luka segera cari pertolongan dokter

g. Tanda-tanda luka terinfeksi dan pengelolaannya


1. Luka akan terinfeksi bila perawatan luka kurang baik pada pertolongan
awal, atau terjadi kontaminasi dengan kuman
2.Tanda awal luka terinfeksi, luka akan menjadi:
a.Panas
b.Membengkak di sekitar luka
c.Warna kulit menjadi lebih merah
d.Suhu menjadi lebih tinggi (naik) disekitar luka atau seluruh tubuh
e.Nyeri bila disentuh
3.Bila terdapat tanda-tanda diatas, anda membutuhkan pertolongan dokter
untuk pengelolaan lebih lanjut.

4. Sebagai pertolongan pertama luka untuk dapat dicuci ulang kembali, bila
terdapat nanah pada luka, nanah tersebut harus dievakuasi ( dikeluarkan ) dari
dalam luka.

F. Proses Penyembuhan Luka

1. Tahap inflamasi
Tahap ini dimulai saat terjadi luka selanjutnya terjadi proses hemostasis yang
ditandai dengan pelepasan histamin dan mediator lain lebih dari sel-sel lain yang
rusak, disertai proses peradangan dan migras sel darah putih kedaerah yang
rusak.
2. Tahap deskriptif
Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit
polimorfonuklear dan makrofag.
3 Tahap poliferatif
Pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan
menginfiltrasi luka.
4. Tahap maturasi
Pada tahap ini terjadi reetitelisasi, kontstraksi luka dan organisasi jaringan
ikat.
\

Anda mungkin juga menyukai