Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

KEWARGANEGARAAN

Oleh :
Melisa Ayuningtyas
3512100095

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2013

SOAL
1.
2.
3.
4.

Apakah pengertian atau definisi dari wawasan nusantara dan bagaimanakah


penerapannya untuk pulau-pulau terluar di Indonesia?
Jelaskan unsur-unsur apa yang harus dipenuhi agar disebut negara
demokratis.
Jelaskan jenis-jenis pelanggaran HAM terberat dan sebutkan contohnya.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan letak geografis yang strategis.
Jelaskan sisi positif dan negatif atau ancaman untuk Indonesia berdasarkan
letak geografis, kemajemukan penduduk, pluralitas budaya, dsb.

JAWABAN
1.

Pengertian atau definisi dari wawasan nusantara :


Menurut Prof. Dr. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Menurut Ketetapan MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara untuk mencapai
tujuan nasional.
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada
pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau
kelompok. Penerapan wawasan nusantara untuk pulau-pulau terluar di
Indonesia dapat dibagi sebagai berikut :

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
yang sesuai dengan aspirasinya. Dengan demikian, wawasan nusantara
menjadi pedoman sebagai upaya mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan
bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban, keamanan dan
tumbuhnya rasa nasionalisme.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
mencipatakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan
dinamis. Dengan demikian, pulau-pulau terluar di Indonesia
dilibatkan untuk menyumbang aspirasi untuk negara.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara adil dan merata. Sehingga, tingkat perkembangan
ekonomi akan berjalan seimbang hingga di pulau-pulau terluar di
Indonesia.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial
Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya
akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala
bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia
Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan
serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia
pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya
yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan
dan keamanan akan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa,
yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap
warga negara Indonesia. Hal tersebut merupakan modal utama
yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia
untuk bersatu dalam menghadapi setiap bentuk ancaman. Karena,
ancaman terhadap satu pulau adalah ancaman seluruh bangsa.

2.

Negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan


kehendak dan kemauan rakyat atau jika ditinjau dari sudut organisasi,
negara demokrasi ialah suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh
rakyat itu sendiri atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di
tangan rakyat.
Suatu negara disebut negara demokrasi apabila memenuhi atau memiliki
beberapa unsur berikut, yaitu :
Otonomi daerah
Kedaulatan rakyat
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
Jaminan hak asasi manusia
Legitimasi pemerintah
Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara paling tidak terdapat
2 partai politik
Setiap warga negara sudah memenuhi syarat berhak dalam pemilu
Setiap warga negara dalam pemilu dijamin kerahasiaannya
Masyarakat dijamin kebebasannya
Memiliki pers yang bebas
Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
Persamaan di depan hukum
Pembatasan pemerintah secara konstitusional
Pluralisme sosial, ekonomi dan politik
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat

3.

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang
sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dalam
pelaksanannya, terdapat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Pelanggaran
HAM dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pelanggaran ringan dan
pelanggaran berat, dan disini akan dibahas mengenai pelanggaran HAM
berat.
Pelanggaran HAM berat berdasarkan Rome Statute atau Statuta Roma,
meliputi :
The crime of genocide
Crimes against humanity
War crimes
The crime of aggression

Pelanggaran HAM berat berdasarkan pasal 7 Undang Undang No. 26 tahun


2000, meliputi :
Kejahatan genosida
Kejahatan terhadap kemanusiaan
A. Genocide atau Kejahatan Genosida
Kejahatan genosida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a
adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
Membunuh anggota kelompok
Mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap
anggota-anggota kelompok
Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagainya
Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok
Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain
B. Crimes Against Humanity atau Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7
huruf b adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil,
berupa :
Pembunuhan
Pemusnahan
Perbudakan
Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan
pokok hukum internasional
Penyiksaan
Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa,
pemaksaan kehamila, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau
bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara
Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan
yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis,

budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui
secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional
Penghilangan orang secara paksa
Kejahatan apartheid

C. War Crimes atau Kejahatan Perang


Jenis dari kejahatan perang yakni sebagaimana tertuang dalam Statuta
Roma dan Konvensi Genveva sebagai barikut :
Secara sengaja melancarkan serangan melawan penduduk sipil
misalnya atau melawan individu sipil tidak mengambil bagian
langsung dalam bagian peperangan
Secara sengaja melancarkan serangan terhadap bangunanm
material, unit-unit dan transportasi kesehatan dan penggunaan
pribadi dari lambang
Secara sengaja melancarkan serangan terhadap orang, instalasi,
materialm unit-unit atau kendaraan yang terkai dengan kegiatan
kemanusiaan atau misi perdamaian berdasarkan Piagam
perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), selama mereka berhak atas
perlindungan yang diberikan kepada penduduk sipil atau obyek
penduduk sipil dibawah
hukum internasional dari konflik
bersenjata
Secara sengaja melancarkan serangan terhadap tempat ibadah,
pemdidikan, kesenia, ilmu pengetahuan atau tujuan amal,
monumen bersejarah, rumah sakit dan tempat-tempat dimana
orang-orang sakit dan terluka dikumpulkan, disediakan bukan untuk
tujuan militer
Penjarahan suatu kota atau tempat, bahkan saat dikuasai dengan
penyerangan
Melakukan
pemerkosaan,
perbudakan
seksual,
pelacuran/prostitusi, kehamilan secara paksa, pemandulan secara
paksa dan bentuk kekerasan seksual lainnya juga melakukan
kekerasan serius
Melakukan tindakan wajib militer atau mendaftar anak-anak
dibawah umur 15 tahun kedalam angkatan atau pasukan bersenjata
atau mempergunakan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam
peperangan/pertempuran
Memerintahkan pemindahan lokasi penduduk sipil untuk alasanalasan yang berkaitan dengan konflik, kecuali keamanan dari

penduduk sipil mengikutsertakan atau mengharuskan alasan-alasan


militer sangat dibutuhkan
Membunuh atau melukai tentara lawan secara berbahaya/curang
Menyatakan bahwa tidak akan ada wilayah yang diberikan
Mempengaruhi orang yang dalam kekuasaan pihak lawan untuk
sasaran pemotongan peserta tubuh secara fisik atau untuk
pengobatan atau untuk percobaan keilmuan apapun yang tidak
dengan dalih medis, pengobatan gigi atau pengobatan rumah sakit
terhadap seseorang yang dilakukan diluar kepentingan orang
tersebut
Menghancurkan atau merampas milik pihak lawan kecuali tindakantindakan tersebut diminta secara imperatif karena kebutuhan dari
konflik tersebut; berlaku terhadap konflik bersenjata yang tidak
bersifat internasioanl dan tidak berlaku dalam hal kerusuhan atau
kekacauan internal, seperti kerusuhanm perbuatan kekerasan
pengisoliran dan sporadis yang terjadi dalam wilayah suatu negara
ketika terjadi konflik bersenjata berkepanjangan antara pemerintah
yang berwenang dengan kelompok bersenjata yang terorganisir
atau antara kelompok-kelompok tersebut

D. The Crime of Aggression atau Kejahatan Agresi


Kejahatan agresi adalah kejahatan terhadap perdamaian dalam bentuk
perencanaan, persiapan, memulai atau melaksanakan perang.
Contoh-contoh pelanggaran HAM berat diantaranya yaitu :
Peristiwa G30S PKI
Kasus Talang Sari
Kasus orang hilang tahun 1997/1998
Kerusuhan Mei 1998
Kasus Tri Sakti
Kasus Semanggi I dan Semanggi II
Kasus Wasior di Papua
Kasus antar suku di Sambas, Kalimantan Barat

4.

Berdasarkan Letak Geografis


Dampak positif :
Indonesia menjadi jalur utama perdagangan internasional
Iptek dengan cepat masuk ke Indonesia
Indonesia mudah menjalin kerjasama internasional

Karena banyak memiliki banyak gunung berapi membuat tanah


menjadi subur dan dipenuhi aneka ragam sumber daya alam yang
beragam dan melimpah
Dampak negatif :
Maraknya perdagangan narkoba di Indonesia yang menyebabkan
kejahatan meningkat
Budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia masuk ke
Indonesia
Kekayaan alam di Indonesia yang tersebar di kepulauan Indonesia
dengan mudah diambil alih bangsa asing apabila pengelolaannya
tidak maksimal
Karena terletak di titik pertemuan antar lempeng, maka banyak
mengalami gempa tektonik akibat pergesekan antar lempeng dan
gesekan lempeng tersebut juga berdampak pada munculnya banyak
gunung berapi yang aktif yang bisa erupsi sewaktu-waktu
Berdasarkan Letak Astronomis
Dampak
:
Indonesia beriklim tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim hujan
dan kemarau
Curah hujan di Indonesia cukup tinggi
Suhu udara di Indonesia cukup tinggi/panas
Tingginya curah hujan di Indonesia menyebabkan Indonesia subur
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah
Indonesia dibagi ke dalam 3 zona waktu
Berdasarkan Kemajemukan Penduduk
Dampak Positif :
Banyak macam budaya yang dapat berupa seni, dan sebagainya yang
dapat memperkaya negara
Dampak Negatif :
Mudah terjadi konflik karena perbedaan adat ataupun budaya
Ada kecenderungan untuk lebih memajukan kelompok etnisnya
masing-masing
Berdasarkan Keragaman Budaya
Dampak Positif :
Sumber penerimaan negara andalan atau devisa melalui sektor
industri pariwisata
Memberikan ikatan dan hubungan antar sesama

Memberikan ruang bagi masyarakat untuk terbuka dalam menjalin


hubungan sosial maupun berbudaya
Dapat saling berbagi bersahabat dan menghargai setiap budaya,
tanpa adanya batasan-batasan karena sebuah perbedaan
Dampak Negatif :
Rentan terhadap konflik. Perbedaan nilai-nilai budaya dan norma
dasar akan sulit disesuaikan antara masing-masing agama, akan
selalu bertentangan dan ini akan memudahkan munculnya sebuah
konflik
Munculnya sikap etnosentrisme, sikap atau pandangan yang
berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya
disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat
dan kebudayaan lain
Munculnya sikap fanatisme dan ekstrim. Fanatisme atau fanatik
adalah suatu keyakinan yang kuat terhadap agama, kebudayaan,
kelompok, dll. Ekstrim adalah sangat kuat, keras yang solidaritas
terhadap persamaan atau kelompoknya sendiri

Anda mungkin juga menyukai