Anda di halaman 1dari 5

Skill lab 6 : Rational prescribing

Dokter Ananda, praktek sebagai dokter umum di Jl. Barito B/12 Palembang
dari hari Senin sampai dengan Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai
dengan jam 20.00. surat ijin praktek : 2114/Dinkes/2013.
Pada tanggal 21 November2014 ada beberapa pasien berobat ke tempat
praktek dokter Ananda yang merupakan dokter keluarga mereka
Pasien 1 : seorang anak perempuan nama Denok umur 3 tahun berat badan 12
kg dibawa ibunya berobat karena sering batuk, mudah lelah, demam
berkeringat pada malam hari dan kehilangan nafsu makan. Dari hasil tes kulit
dan X-ray dada, diagnosis penyakitnya adalah TBC. Obat primer untuk TBC
adalah Rifampisin, Isoniazid, Etambutol, pirazinamid dan streptomisin.
Tuliskan resep yang rasional dengan bentuk sediaan yang tepat, dosis tepat,
cara dan waktu pemberian yang tepat untuk Denok 3 tahun dengan 3 macam
obat sesuai dengan langkah langkah terapi rasional. Obat diberikan selama 30
hari dan boleh diulang 2 x

Pasien 2 : seorang wanita, Mumun umur 22 tahun, pasien baru. Ia mengeluh


migrain dengan muntah yang semakin sering. Ia telah minum parasetamol
tetapi tidak menolong. Dijelaskan kepada pasien bahwa parasetamol tidak
bekerja dengan baik karena ia sudah memuntahkannya sebelum diserap.
Kemudian pasien mendapatkan resep parasetamol dengan aturan pakai
sesudah makan bila perlu, dan anti muntah metoklopramid supositoria 10 mg
yang harus dimasukkan ke rektum 30 menit sebelum makan pagi
Tuliskan resep yang rasional dengan bentuk sediaan yang tepat, dosis tepat,
cara dan waktu pemberian yang tepat untuk Mumun 22 tahun

PENGOBATAN TBC
Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita
TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC
tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan
dengan pemberian INH 510 mg/kgbb/hari.
1. Pencegahan (profilaksis) primer
Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+).
INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan
TB aktif sudah tidak ada.
2. Pencegahan (profilaksis) sekunder
Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC.
Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
o

Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.


Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir,
sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan
Kanamisin.

Dosis obat antituberkulosis (OAT)


Obat

Dosis harian
(mg/kgbb/hari)

Dosis 2x/minggu
(mg/kgbb/hari)

Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari)

INH

5-15 (maks 300 mg)

15-40 (maks. 900 mg)

15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin

10-20 (maks. 600 mg)

10-20 (maks. 600 mg)

15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid

15-40 (maks. 2 g)

50-70 (maks. 4 g)

15-30 (maks. 3 g)

Etambutol

15-25 (maks. 2,5 g)

50 (maks. 2,5 g)

15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin

15-40 (maks. 1 g)

25-40 (maks. 1,5 g)

25-40 (maks. 1,5 g)

Dosis

INH: 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300 mg/hari


Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 600 mg/hari
Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 2 000 mg/hari
Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 250 mg/hari
Streptomisin: 1540 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 000 mg/hari

Perhatian: Hindarkan pemakaian streptomisin pada anak bila memungkinkan, karena


penyuntikan terasa sakit, dapat terjadi kerusakan permanen syaraf pendengaran, dan terdapat
risiko penularan HIV akibat perlakuan yang tidak benar terhadap alat suntikan.

Resep rasional :
Dr. Ananda
SIP : 2114/Dinkes/2013
Praktek : Senin Sabtu
Jam : 16.00-20.00
Alamat : Jl. Barito B/12 Palembang
Palembang, 21-11-2014
Iter 2x

Dr. Ananda
SIP : 2114/Dinkes/2013
Praktek : Senin Sabtu
Jam : 16.00-20.00
Alamat : Jl. Barito B/12 Palembang
Palembang, 21-11-2014
R/ Parasetamol 500 mg tab no. XV
S 3 dd tab I p . c prn
Anan

R/ Rifampisin .........
Mf pulv dtd no. XXX
S 1 dd p I m.a.c
Ag

R/ Metoklopramid 10 mg supp no. V


S s dd supp I h. m.a.c
Anan

R/ Isoniazid ................
Mf pulv dtd no. XXX
S 1 dd p I p.c.
Ag
R/ Pirazinamid ............
Mf pulv dtd no XXX
S 1 dd p I p.c.
Ag

Pro : Mumun

Pro : Denok (3 tahun)

Singkatan bahasa latin dalam resep


a
ante
sebelum
aa
ana
sama banyak
a.c
ante coenam
sebelum makan
a.n
ante noctem
malam sebelum tidur
a.p
ante prandium
sebelum makan malam
ad.lib
ad libitum
sesuka yang diinginkan
ad.us.prop ad usum propium untuk dipakai sendiri
b
bis
dua kali
b.d.d.
bis de die
sehari dua kali
b.d.d.c
bis de die cochlear
sehari 2x1 sendok makan
c
cochlear
sendok
c
cum
dengan
c.c
cochlear cibarium sendok makan
c.p
cochlear parvum
sendok bubur
c.th
cochlear theae
sendok teh
d
dies
hari
d
dosis
takaran

d.c
d.c.f
d.d.
d.t.d.
h
h.d.
h.m.
h.s.

durante coenam
da cum formula
de die
da tales dosis
hora
hora decubitus
Hora matutira
Hora somni

selama sedang makan


berilah dengan resepnya
setiap hari
berikan dgn dosis sebanyak
jam
pada waktu tidur
pada pagi hari
pada waktu sebelum tidur

i.m.m in manum medici berikan keterangan dokter


m
misce, atur
harap dicampur
m.f.
misce fac
campur dan buatlah
m.f.l.a.
misce fac lege artis
campur dan buatlah menurut
keahlian
n
nocte
malam
n.i.
no itereter
jangan diulang
ne iter
ne itereter
harap jangan diulang
no
nomero
jumlah
non rep
non repetatur
harap jangan diulang
o.h
omni hora
setiap jam
o..h.
omni quarta hora setiap seperempat jam
o.b.h.
omni bihorio
setiap 2 jam
o.m.
omni mane
tiap pagi
o.n.
omni nocte
tiap malam
p.c.
post coenam
setelah makan
p.r.n.
pro re nata
kalau perlu
pulv
pulvis
serbuk tak terbagi
pulv
pulveres
serbuk terbagi
q
qua que
setiap, masing-masing
q.d.d.
quattuor de die
sehari 4x
q.d.d.
quinque de die
sehari 5x
q.s.
quantum satis/
secukupnya t
r.p.
recenter paratus
dibuat baru
rec
recens
baru, segar
re iter
re itereter
harap diulang lagi
rub.
rubrum, a
merah
s
signa
tandailah
s.d.d.c
seme de die cohlear sehari 1x 1 sendok
makan
s.o.s.
si opus sit
jika perlu
s.n.s.
si necesse sit
jika diperlukan
supp.
suppositorium
suppositoria
syr.
syrupus
sirup
t
ter
tiga kali
t.d.d.
ter de die
sehari tiga kali

Anda mungkin juga menyukai