Anda di halaman 1dari 6

Tugas I

Susunlah pertanyaan penting tau variable penelitian untuk merancang suatu


penenlitian analisis alcohol dan obat-obatan terlarang dalam darah, paling sedikit
terdapat tujuh pertanyaan!
Jawab:
1. Apa saja zat-zat yang termasuk sebagai obat-obatan terlarang?
Jawab:
Dalam pengobatan secara medis dikenal adanya zat-zat kimia yang
mampu mengurangi atau menghilangkan rasa sakit, namun tidak memiliki
efek penyembuhan. Zat-zat kimia inilah yang sering disalahgunakan karena
pemakaian dengan dosis yang berlebihan akan berakibat buruk bagi kesehatan.
Zat-zat kimia tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf.
Beberapa contoh zat kimia yang berbahaya adalah alkohol dan obat-obatan
terlarang.
Obat-obatan terlarang sebenarnya merupakan zat kimia yang dapat
menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan ketenangan. Obat-obatan
terlarang dapat menimbulkan kecanduan, sehingga tidak boleh digunakan
tanpa sepengetahuan dokter. Obat-obatan terlarang dapat dibedakan menjadi
empat golongan sebagai berikut.
a. Golongan Sedatif
Golongan sedatif adalah golongan zat-zat kimia yang memiliki
efek sebagai obat penenang karena dapat menurunkan aktivitas otak.
Contoh zat yang termasuk golongan sedative adalah barbiturat.
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat,
dan, berdasarkan ini, mereka menghasilkan spektrum yang luas dari efek,
dari sedasi ringan sampai anestesi total. Mereka juga efektif sebagai
anxiolytics, sebagai hipnotik, dan sebagai antikonvulsan. Mereka memiliki
potensi kecanduan, baik fisik dan psikologis.
Barbiturat

sekarang sebagian besar telah digantikan oleh

benzodiazepin dalam praktek medis rutin - misalnya, dalam pengobatan


kecemasan dan insomnia - terutama karena benzodiazepin secara
signifikan kurang berbahaya di overdosis. Namun, barbiturat masih

digunakan dalam anestesi umum, serta untuk epilepsi. Barbiturat adalah


turunan dari asam barbiturat.
Benzodiazepine merupakan suatu jenis obat yang memiliki lima
efek farmakologis utama yakni: anxiolitik, sedasi, antikonvulsan,
merelaksasi otot rangka melalui mediasi sumsum tulang belakang (spinal
cord), dan dapat menyebabkan amnesia anterogade (menerima atau
mengkode informasi baru). Potensi amenstik benzodiazepione lebih besar
bila dibandingkan dengan efek sedatifnya sehingga pasien lebih sering
mengalami durasi efek amnestik yang lebih lama jika dibandingkan
dengan efek sedasi. Informasi yang telah tersimpan (amnesia retrogade)
tidak terpengaruh oleh benzodiazepine.
b. Golongan Stimulan
Golongan stimulan adalah zat-zat kimia yang memiliki efek
meningkatkan kerja otak, sehingga dapat menimbulkan perasaan tidak
mengantuk dan tubuh dalam kondisi prima. Zat-zat kimia yang termasuk
golongan stimulan sering disebut sebagai pil semangat, contohnya adalah
kokain. Selain itu, kokain juga digunakan sebagai bahn pembius (anastesi)
lokal karena kokain dapat menekan rasa sakit pada kulit.
Contoh obat-obatan golongan stimulan
Obat yang bersifat stimulansia sedang
a) Cafein dalam kopi, teh dan minuman kokakola
b) Ephedrin yang digunakan untuk pengobatan bronchitis dan
asthma
c) Nikotin dalam tembakau, selain bagi perokok berat yang
digunakan untuk relaks/istirahat

Obat yang bersifat stimulansia kuat


a) Amphetamine, termasuk amphetamine yang illegal seperti
Shabu
b) Kokaine atau coke atau crack
c) Ecstasy
d) Tablet diet seperti Duromine
c. Golongan Halusinogen
Halusinogenik adalah sekumpulan zat yang bila digunakan dapat
menyebabkan halusinasi yaitu rangsangan pada panca indera yang
sebenarnya tidak ada.

Mendengar seseuatu yang tidak ada, melihat

sesuatu yang tidak ada atau bahkan merasakan sesuatu seperti jalannya
semut di tangan tetapi sebenarnya tidak ada dan sebagainya.
Halusinogen juga di kenal sebagai psikedelik, bertindak pada susunan
saraf pusat untuk membuat perubahan yang bermakna dan sering radikal
pada keadaan kesadaran pengguna; juga dapat mengacaukan perasaan
kenyataan, waktu dan emosi para pengguna.
d. Golongan Penahan Rasa Nyeri (Analgesik)
Analgesik ialah

istilah

yang

digunakan

untuk

mewakili

sekelompok obat yang digunakan sebagai penahan sakit. Obat analgesik


termasuk oban antiradang non-steroid (NSAID) seperti salisilat,
obat narkotika seperti morfin dan

obat

sintesis

bersifat

narkotik

seperti tramadol.
Analgesik

bersifat

narkotik

seperti opioid dan opidium bisa

menekan sistem saraf utama dan mengubah persepsi terhadap kesakitan


(noisepsi). Obat jenis ini lebih berkesan mengurangi rasa sakit
dibandingkan NSAID.
Analgesik seringkali

digunakan secara gabungan serentak,

misalnya bersama parasetamol dan kodein dijumpai di dalam obat


penahan sakit (tanpa resep). Gabungan obat ini juga turut dijumpai
bersama obat pemvasocerut seperti pseudoefedrin untuk obat sinus, atau
obat antihistamin untuk alergi.

2. Bagaimana Proses yang dilalui alcohol dalam tubuh manusia?


Jawab:
Alkohol yang masuk ke dalam saluran pencernaan akan diabsorbsi melalui
mukosa mulut dan epitel gastrointestinal dan sebagian besar (80%) diabsorbsi
di usus halus, sisanya diabsorbsi di kolon. Kecepatan absorbsi tergantung pada
takaran dan konsentrasi alkohol dalam minuman yang mengisi lambung dan
usus. Bila konsentrasi optimal alkohol diminum dan dimasukkan dalam
lambung yang kosong maka kadar puncak dalam darah telah dapat dideteksi
pada 30 - 90 menit sesudahnya (Zakhari, 2006)
Setelah diabsorbsi, alkohol akan didistribusikan ke semua jaringan dan
cairan tubuh serta cairan jaringan. Sekitar 90 - 98% alkohol yang diabsorbsi
dalam tubuh akan mengalami oksidasi, sedangkan 2 - 10%nya diekskresikan
tanpa mengalami perubahan, baik melalui paru-paru maupun ginjal. Sebagian
kecil akan dikeluarkan melalui keringat, air mata, empedu dan air ludah
(Darmono, 2000 ).
Alkohol mudah berdifusi dan distribusinya dalam jaringan sesuai dengan
kadar air jaringan tersebut. Semakin hidrofil jaringan semakin tinggi kadar
alkoholnya. Biasanya dalam 12 jam telah tercapai keseimbangan kadar
alkohol dalam darah, usus, dan jaringan lunak ( Zakhari, 2006 ).
3. Berapa batas kadar alcohol dalam darah?
Jawab:
Indikator terbaik untuk efek minuman beralkohol adalah kandungan
alkohol dalam darah. Indikator ini sering dipergunakan oleh para polisi lalulintas di beberapa negara untuk "menilang" para sopir yang mabuk. Ketika
kandungan alkohol darah mencapai 5% (5 bagian alkohol per 100 bagian
cairan darah) maka si peminum akan mengalami sensasi positif, seperti
persaan relaks dan kegembiraan (euphoria).
Namun kandungan di atas 5%, si peminum akan merasa tidak enak dan
secara bertahap akan kehilangan kendali bicara, keseimbangan dan emosi. Jika
kandungan alkohol dalam darah dinaikkan lagi sampai 0,1 % maka si
peminum akan mabuk total. Kemudian pada tingkat 0,2% beberapa orang

sudah pingsan. Jika mencapi 0,3% sebagian orang akan mengalami coma, dan
jika mencapai 0,4% si peminum kemungkinan besar akan tewas.
4. Apa saja alat yang diperlukan untuk mengetahui kadar alcohol dalam darah?
Jawab:
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kromatografi gas dan
Spektroskopi masa (MS). Kromatografi gas adalah suatu teknik analisis yang
didasarkan pada pemisahan fisik zat organik atau anorganik yang stabil pada
pemanasan dan mudah diatsirikan (diuapkan). Suatu kromatograf yang baik
terdiri dari komponen-komponen penting berikut, yaitu : (i) regulator tekanan,
(ii) sistem injeksi sampel, (iii) kolom penunjang fase diam, (iv) fase diam, (v)
detektor, (vi) pencatat signal (rekorder).
Spectrometer massa adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk
menentukan struktur kimia dari molekul organik berdasarkan perhitungan
massa dari molekul tersebut serta pola fragmentasinya.
5. Apa saja bahan yang diperlukan untuk mengetahui kadar alcohol dalam darah?
Jawab:
Sampel darah yang akan diuji kandungan alcohol dan obat-obatan terlarang,
gas pembawa yang sifatnya inert misal helium, larutan internal standar.
6. Bagaimana Prinsip kerja dari alat yang digunakan?
Jawab:
Prinsip utama pemisahan dalam kromatografi gas adalah berdasarkan
perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam melalui kolom.
Komponen-komponen yang terelusi dikenali (analisis kualitatif) dari nilai
waktu retensinya. KG merupakan teknik pemisahan yang mana solut-solut
yang mudah menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui kolom
yang mengandung fase diam dengan suatu kecepatan yang tergantung pada
rasio distribusinya. Pemisahan pada KG didasarkan pada titik didih suatu
senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solut
dengan fasa diam. Selain itu juga penyebaran cuplikan diantara dua fasa. Salah
satu fasa ialah fasa diam yangpermukaannya nisbi luas dan fasa yang lain
yaitu gas yang mengelusi fasa diam. Fasa gerak yang berupa gas akan
mengelusi solut dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detector.

Sedangkan prinsip utama dari spektroskopi massa adalah sebagai berikut


Sampel diuapkan di bawah vakum dan diionkan menggunakan berkas
elektron. Ion sampel dipercepat menggunakan medan listrik memasuki tabung
penganalisis dan dilalukan dalam medan magnet. Dalam kekuatan medan
magnet yang diberikan, hanya ion-ion positif dan radikal positif akan
difokuskan ke detector, sedang ion-ion yang lain (radikal netral) akan
dibelokkan ke dinding tabung. Ion dengan m/z lebih besar akan mencapai
detektor lebih dulu diikuti m/z yang lebih kecil. Arus listrik yang diterima
detektor akan diperkuat dan spektrum massa dari sampel akan direkam.
7. Bagaimana prinsip dasar untuk mengetahui kandungan alcohol dalam darah
tersebut?
Jawab:
Dalam hal ini digunakan metode internal standar. Untuk mengetahui
komposisi masa dari larutan yang akan diuji digunakan spektroskopi massa.
Kemudian dilakukan uji kualitatif pada kedua larutan untuk mengetahui
kandungan alkoholnya dengan menggunakan metode kromatografi gas.
Selanjutnya dilakukan uji kualitatif untuk mengetahui kadar alcohol dalam
darah.

Anda mungkin juga menyukai