Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka Saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Ejaan Yang
Disempurnakan. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
bahasa Indonesia semester 1.
Saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang Saya miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amin.
Junior Fernando
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat...................................................................................................................... 2
BAB 2 : LANDASAN TEORI............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Bahasa...................................................................................................... 3
2.2 Fungsi Bahasa............................................................................................................ 4
2.3 Ragam Bahasa............................................................................................................ 4
BAB 3: PEMBAHASAN...................................................................................................... 6
3.1 Arti Bahasa. 6
3.2 Fungsi Bahasa............................................................................................................ 9
3.3 Ragam Bahasa 10
BAB 4 : PENUTUP.............................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan............................................................................................................... 14
4.2 Saran......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat berkomunikasi.
Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang akan digunakannya.
Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut, seperti penulis, pembaca, pokok
pembicaraan, dan sarana.
Ragam bahasa baku dipahami sebagai ragam bahasa yang dipandang sebagai ukuran yang
pantas dijadikan standar dan memenuhi syarat sebagai ragam bahasa orang yang
berpendidikan.
Bahasa dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan, memilih ragam baku
sebagai sarananya, benar kaidahnya, dan memenuhi ciri sebagai ragam standar bahasa orang
berpendidikan. Namun, pada kenyataannya masih banyak ditemukan kesalahan dalam
berbagai tataran bahasa, termasuk dalam penggunaan Ejaan bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD).
Ejaan sebagaimana telah dipahami bersama adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang itu. Secara
teknis yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda
baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan mutlak diperlukan bagi seseorang yang
berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.
1.3.2 Dapat menjelaskan tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan van
Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD
1.3.4 Dapat mengetahui kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar Mahasiswa/i dapt mengetahui bagaimana bahasa Indonesia baku yang baik
dan benar sesuai dengan kaidah ejaan.
1.4.2 Agar dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan,
Mahasiswa/I
memilih ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya, dan memenuhi ciri
sebagai ragam standar orang berpendidikan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Ejaan
Kata ejaan berasal dari bahasa arab hija yang berarti huruf. Kemudian ke dalam bahasa
Indonesia menjadi eja yang mendapat akhiran an. Ejaan adalah sistem tulis-menulis yang
dibakukan (distandardisasikan). Ejaan berarti pula lambang ujaran. Dengan kata lain, ejaan
merupakan lambang dari bunyi bahasa. Misalnya fonem /a/ dilambangkan dengan huruf a,
jeda dilambangkan dengan koma (,), kesenyapan dilammbangkan dengan titik (.), dan
sebagainya. 1
2.2 Tahapan-tahapan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
2.2.1 Ejaan van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang
disebut Ejaan van Ophuilsen. Van Ophuijsen merancang ejaan itu dibantu oleh Engku
Nawawi Gelar Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang
menonjol dalam ejaan ini adalah sebagai berikut :
a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata jang, pajung, sajang, pajah.
b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipakai untuk
menuliskan kata-kata mamoer, akal, ta, pa.2
akhir
tahun
1959
sidang
perutusan
Indonesia
dan
Melayu
Ejaan Soewandi
dj
djalan,djauh
jalan, jauh
pajung, laju
payung, layu
nj
njonja,bunji
ny
nyonya, bunyi
sj
isjarat, masjarakat
sy
isyarat, masyarakat
tj
tjukup, tjutji
cukup, cuci
ch
tarich, achir
kh
tarikh, akhir
di- (awalan)
ditulis
di kampus
dibakar
di rumah
dilempar
di jalan
dipikirkan
di pasar
e. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2.
anak-anak
berjalan-jalan
meloncat-loncat
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan
bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya
dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf,
penulisan kata, dan penulisan tanda baca.6
3.2 Ejaan Bahasa Indonesia Sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
3.2.1 Pemakaian Huruf
3.2.1.1 Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf
berikut. Nama tiap huruf disertakan disebelahnya.
Huruf
Lafal
Aa
a
Bb
be - bukan bi
Cc
ce - bukan se
Dd
de
Ee
e
Ff
ef
Gg
ge - bukan ji
Hh
ha
Ii
i
Jj
je
Kk
ka
Ll
el
Mm
em
3.2.1.2 Huruf Vokal
Huruf
Nn
Oo
Pp
Qq
Rr
Ss
Tt
Uu
Vv
Ww
Xx
Yy
Zz
Lafal
en
o
pe
ki - bukan kyu
er
es
te - bukan ti
u
ve - bukan vi
we
eks - bukan ek
ye - bukan ey
zet
A
E*
Api
Enak
Emas
Itu
Oleh
Ulang
I
O
U
Padi
Petak
Kena
Simpan
Kota
Bumi
Lisa
Sore
Tipe
Murni
Radio
Ibu
*Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan
keraguan
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (teras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras.
3.2.1.3 Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
3.2.1.4 Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan ai, au, dan
oi.7
Huruf
diftong
Ai
Au
Oi
Syaitan
Saudara
Boikot
Pandai
Harimau
Amboi
7A Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.( Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2010).h. 260-263
c. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus,unsure gabungan kata iu ditulis serangkai.
Misalnya:
menggarisbawahi, menyebarluaskan
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi ,
gabungan kata itu ditulis serngakai.
Misalnya :
adipati, biokimia, narapidana, swadaya
3.2.3.3 Bentuk Ulang
Ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya :
anak-anak, buku-buku, kuda-kuda
3.2.3.4 Kata Ganti Ku, Mu, dan Nya
Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau mendahuluinya.
Misalnya :
bukumu, kumiliki
3.2.3.5 Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya keculai di dalam gabungan kata
yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
3.2.3.6 Singkatan dan Akronim
a. Singkatan
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau
lebih.
tanda titik.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas
huruf awal atau kata ditulis dengan huruf capital tanpa titik.
Singakata umun yang terdiri atas tiga huruf atau ebih diikuti satu tanda
titik
b. Akronim
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku
kata, ataupun babungan huruf dan suku kata yang diperlukan sebagai kata.
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dari deret kata ditulis
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf capital.
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
disingkat seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi tentang ejaan di atas dapat kita ketahui bahwa ejaan ialah
sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Dengan kata lain, ejaan
merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam
suatu bahasa).
Terdapat empat tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia yaitu Ejaan Ophuijsen,
Ejaan Soewandi, Ejaan Melindo dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang masih
dipakai hingga sekarang.
Pokok-pokok penting dalam penerapan kaidah meliputi pemakaian huruf, penulisan
huruf, pemakaian kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Oleh karena
itu, penguasaan ejaan dengan baik dan benar mutlak diperlukan bagi seseorang yang
berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengetahuan mengenai
penerapan kaidah ejaan yang baik dan benar. Penulis mengharapkan kepada pembaca agar
pembaca juga dapat memahami penerapan kaidah ejaan tersebut sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan memperdalam ilmu kebahasaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
A, Aleka dan H. Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta:
Kencana. 2010
Arifin, Zaenal E dan S Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Akademika Pressindo. 2010
Gani, Ramlan A dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta : FITK.
2010
Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2010
ZA, Fitriyah Mahmudah dan Ramlan A. Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN
Jakarta Press. 2007