Anda di halaman 1dari 4

OUTLINE PENELITIAN

PERBANDINGAN TINGKAT KESESUAIAN HASIL IDENTIFIKASI HUMAN


PAPILOMA VIRUS (HPV) ANTARA SPESIMEN VAGINA DAN ORAL PADA
PENDERITA KANKER SERVIKS
Willy Akbar, Syahrul Rauf, Deviana Soraya Riu

1.1. Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Mengetahui perbandingan tingkat kesesuaian hasil pemeriksaan human
papiloma virus antara spesimen vagina dan oral pada penderita kanker serviks.
2. Tujuan Khusus

Mengidentifikasi virus HPV pada spesimen vagina pada penderita kanker


serviks

Mengidentifikasi virus

HPV pada spesimen oral pada penderita kanker

serviks

Membandingkan tingkat kesesuaian hasil pemeriksaan HPV antara spesimen


vagina dan oral pada penderita kanker serviks

1.2. Latar Belakang


Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak ketiga didunia, dan
merupakan satu-satunya

kanker yang

dapat dideteksi dini serta dicegah

perkembangannya. Kanker serviks merupakan jenis kanker ketiga terbanyak dan


menempati penyebab kematian akibat kanker keempat di dunia. Diperkirakan pada
tahun 2008 di seluruh dunia terdapat sebanyak 530.232 wanita terdiagnosis kanker
dan

275.008

diantaranya

meninggal

dunia.(Johanna

BW,2009;David,2012)

Sebagian besar kanker serviks (85%) terjadi di negara-negara berkembang seperti


Indonesia. Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia terbilang
cukup besar. Setiap hari, ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian
mencapai 20-25 orang. Sementara jumlah wanita yang berisiko mengidapnya
mencapai 48 juta orang.(Andriono,2010) Data Dinas menyebutkan penderita kanker
seviks dan payudara terbesar ada di kota Makassar, Kabupaten Gowa, Wajo, Bone,
dan Luwu Utara. Pada tahun 2009 ditemukan 97 kasus kanker serviks di rumah
sakit dan 177 di puskesmas. (http:// dinkes-sulsel.go.id .)

Infeksi HPV pada serviks merupakan peristiwa penting untuk terjadinya


kanker serviks. Diperkirakan 50-80% wanita aktif seksual akan terinfeksi HPV dalam
kehidupannya, dan sebesar 80% akan bebas infeksi dalam 2 tahun serta tidak akan
menyebabkan kanker. Keberadaan infeksi HPV yang resisten merupakan salah satu
predisposisi berkembangnya displasia dan kanker serviks. Human papilloma virus
(HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama dan ditemukan pada 70% kasus
kanker serviks di dunia.
Pemeriksaan skrining kanker serviks dengan sitologi telah menurunkan
insiden dan angka mortalitas akibat kanker serviks. Skrining kanker serviks ini efektif
karena jenis kanker ini memiliki fase preinvasif panjang,sehingga dapat dideteksi
perubahannya sebelum berubah menjadi suatu keganasan atau metastasis.
(Johanna,2009)
Tingginya tingkat sensitivitas pemeriksaan HPV DNA memiliki keuntungan
nilai

prediksi

negatif

yang

sangat

tinggi,

bahkan

adenokarsinoma, yang

kerap

kali tidak terdeteksi

terhadap

prekursor

pemeriksaan sitologi.(M

Arbyn,2010). Pemeriksaan HPV memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dalam
mendeteksi lesi prekanker derajat tinggi, dan nilai prediksi positif lebih tinggi
dikarenakan masih tingginya angka kejadian kanker serviks pada negara
berkembang. (Qiao,2008)
Human papiloma virus dapat tumbuh pada kulit, lesi oral, daerah
genital dan saluran larynx, Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nicoletta
Termine, dkk 2011 terdapat hubungan pasien resiko tinggi hpv dengan insidensi
terjadi hpv di bucal. Imunodefisiensi dapat meningkatkan terjadinya insiden hpv
pada mulut. ( Nicoletta, 2011 )
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh N. Termine, dkk, 2012
didapatkan bahwa pemeriksaan oral HPV dengan menggunakan metode brush
terbukti lebih efektif

dalam mendeteksi HPV DNA

dibandingkan dengan

pemeriksaan biopsi dimana HPV DNA terdeteksi 15.7% (13/83) dengan metode
brush dan 12.1% (10/83) dengan metode biopsi. ( N. Termine, 2012 )
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Luis O Snchez-Vargas, 2011
autosampling dengan cara kapas usap oral dan dengan cara lainnya kapas usap
langit-langit rongga mulut.
Prevalensi infeksi HPV oral pada wanita dengan infeksi HPV serviks adalah
sekitar 16% dan ini lebih tinggi daripada presentase wanita tanpa infeksi HPV

serviks. Sekitar 24% terdapat wanita dengan tipe HPV yang sama di lokasi oral dan
serviks dan status HIV meningkat secara signifikan.
pertanyaan mengenai

Temuan ini menimbulkan

perlu untuk pengujian HPV oral perempuan yang

menampilkan HPV berisiko tinggi


diperlukan untuk meningkatkan

jenis di mukosa serviks. Data yang lebih

pemahaman kita tentang penularan virus pada

mukosa mulut dan faktor yang mempengaruhi infeksi HPV oral dan genital secara
bersamaan. ( N. Termine, 2012 )
Beberapa bukti menunjukkan hubungan antara kontak orogenital dengan
transmisi papillomavirus dari zona genital ke rongga mulut

Frekuensi terjadinya

infeksi HPV oral berbeda dengan infeksi serviks dan ada hubungan dengan usia.
Studi-studi lain telah mendeteksi adanya HPV pada epitel orofaring pada wanita
dengan genital HPV dengan menggunakan pemeriksaan sitologi dan teknik
Papanicolaou. Ada reservoir alami HPV pada lokus luar daerah genital, yang bisa
berfungsi sebagai reinfeksi. Selain itu HPV yang jarang hadir dalam vagina wanita
perawan bahkan dengan penggunaan tampon atau penetrasi digital. ( Luis O
Snchez-Vargas,2011)

1.3. Rumusan Masalah


Bagaimana perbandingan tingkat kesesuaian hasil identifikasi human
papiloma virus antara spesimen vagina dan oral pada penderita kanker serviks ?

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1 Memberikan informasi ilmiah tentang perbandingan tingkat kesesuaian
hasil identifikasi human papiloma virus antara spesimen vagina dan oral pada
penderita kanker serviks
1.4.2 Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya
terutama dalam prakteknya secara nyata sebagai alat skrining pada populasi
penderita kanker serviks.

Daftar Pustaka
Adriono. (2010) Kanker Serviks. Divisi Onkologi Departremen Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia edisi ke 3;1:1-21
Commitee on Adolescent Helath Care. (2010) Cervical Cancer in Adolescent :
Screening, Evaluation, and Management. The American College of Obstetricians
and Gynecologist;116:2:469-473
Ferlay J, Shin HR, Bray F, et al. (2010) GLOBOCAN 2008 v1.2, cancer
incidence and mortality worldwide: IARC CancerBase No. 10 [Internet]. Lyon
(France): Interna-tional Agency for Research on Cancer;.
Johanna B.Warren, Heidi Gullett, ValerieJ. King. (2009) Cervical Cancer
Screening and Updated. Prim Care Clin Office Pract 36 131149
Mayrand MH, Duarte-Franco E, Rodrigues I, et al, (2007) Canadian Cervical
Cancer Screening Trial Study Group. Human papillomavirus DNA versus
Papanicolaou screening tests for cervical cancer. N Engl J Med;357(16):157988
Qiao Y-L, Sellors JW, Eder PS, et al. (2008) A new HPV-DNA test for cervicalcancer screening in developing regions: a cross-sectional study of clinical accuracy
in rural china. Lancet Oncol; 9:92936
You-lin Qiao, John W Sellors, Paul S Eder,et al. (2008) A new HPV-DNA test
for cervical-cancer screening in developing regions: a cross-sectional study of
clinical accuracy in rural China. Lancet Oncol; 9: 92936
Sankaranarayanan R, Budukh AM, Rajkumar R. Effective screening
programmes for cervical cancer in low- and middle-ncome developing countries.
Bulletin World Health Organization. 2011;79(10):954-62.
Luis O Snchez-Vargas1, Cecilia Daz-Hernndez2, Alejandro MartinezMartinez. (2010 )Detection of Human Papilloma Virus (HPV) in oral mucosa of
women with cervical lesion and their relation to oral sex practices. Infections agents
and cancer.
N. Termine a, L. Giovannelli b, V. Rodolico c, D. Matranga d, G. Pannone e,
G. Campisi ( 2011 ) Biopsy vs. brushing: Comparison of two sampling methods for
the detection of HPV-DNA in squamous cell carcinoma of the oral cavity

Anda mungkin juga menyukai