Bab X Spektek
Bab X Spektek
:
:
:
:
Rias
Toboali
Bangka Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
2.1.1.2.
2.1.1.3.
Catatan progress volume tiap minggu telah disajikan dengan baik dan
disetujui oleh Mandor, Pengawas Lapangan, konsultan dan Asisten
Teknis pekerjaan.
Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor harus membuat
request untuk setiap item pekerjaan yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan, Konsultan dan Asisten Teknis pekerjaan.
Mobilisasi
Pemborong harus mendatangkan personil/tenaga kerja, peralatan
dan bahan/material dengan lengkap, baik dan dapat digunakan sesuai
kebutuhan ke lokasi pekerjaan sehingga semuanya (personil/tenaga kerja,
peralatan dan bahan/material) terpenuhi dan siap langsung dapat
menjalankan pekerjaan sampai selesai. Dan sebaliknya apabila pekerjaan
sudah selesai dilaksanakan segera mengembalikan peralatan tersebut.
2.1.3.1.1.
No.
Jabatan
01.
Kepala Pelaksana
(Site Manager)
S1 Sipil/
DIII Sipil
Lama
Pengalaman
3 Tahun
5 Tahun
02.
Pelaksana
DIII Sipil
STM
3 Tahun
5 Tahun
SKT
03.
Staf Teknik
DIII Sipil
STM
3 Tahun
5 Tahun
SKT
04.
Staf
Administrasi/Komputer
SLTA/
SMEA
3 Tahun
05.
Surveyor
DIII
Geodesi/Sipil
STM
3 Tahun
5 Tahun
SKT
06.
Logistik
SLTA
3 Tahun
Pendidikan
Profesi
SKA
2.1.3.1.2.
Nama Peralatan
No.
1. Excavator
Jumlah
2 Unit
2.
Dump Truck/Truck
4 Unit
3.
Waterpass
1 Unit
4.
Theodolit
1 Unit
5.
Gerobak Dorong
4 Unit
6.
Molen
1 Unit
7.
Water Pump 4
1 Unit
2.1.2.1.3.
Keterangan
Peralatan
didatangkan
sesuai
dengan
jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan menurut keperluan
dilapangan ;
Pemborong harus mempunyai gudang yang terletak tidak
jauh dari lokasi pekerjaan, untuk menyimpan bahan
bakar, bahan bangunan, peralatan,dan lain - lain;
Pemindahan Demobilisasi segala peralatan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini keluar dari
lokasi harus mendapat persetujuan direksi.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5.
Plesteran
- Untuk pekerjaan ini, bahan-bahan/material semen dan pasir harus disaring
sebelum dilakukan plesteran. Bagian yang diplester adalah bagian dari
permukaan pekerjaan pasangan. Sebelum melakukan plesteran, permukaan
pasangan tersebut harus dibersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan
air agar adukan spesi melekat dengan sempurna. Plesteran dibuat setebal
minimal 2 cm.
2.2.6.
2.3.1.2.
2.3.1.4.
Plesteran
2.3.1.5.
2.3.1.6.
2.3.2.2.
Beton Bertulang
-
2.3.2.3.
2.3.2.4.
2.4
PEMELIHARAAN
2.5.1. Apabila telah selesai dikerjakan, Kontraktor harus memindahkan semua alat kerja
dan kelengkapan lainnya serta membersihkan dan merapikan tempat pekerjaan
dari segala macam sampah, bahan-bahan yang tidak digunakan, dan segala
macam fasilitas sementara, kemudian diuji coba sehingga pekerjaan dapat diterima
baik oleh Pengawas pekerjaan maka akan diadakan ( penyerahan pekerjaan untuk
pertama ). Apabila terjadi kerusakan-kerusakan didaerah sekitar pelaksanaan
pekerjaan yang disebabkan oleh kegiatan proyek baik itu menjadi tanggung jawab
kontraktor untuk dilakukan perbaikan kembali.
2.5.2. Selama masa pemeliharaan seratus delapan puluh (180) hari kalender, Kontraktor
masih tetap harus melakukan pemeliharaan, penjagaan dan memperbaiki apabila
timbul kerusakan-kerusakan pada pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan dapat
ditinggalkan dalam keadaan bersih, rapi dan dapat diterima baik oleh Pengawas
pekerjaan. (Penyerahan akhir).
Dibuat Oleh,
Pokja Pengadaan Barang dan Jasa
Kontruksi
I. Spesifikasi Umum
1.1. Kepatuhan kepada Peraturan dan Perundangan yang berlaku.
Kontraktor harus patuh kepada segala ketentuan-ketentuan Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah atau Keputusan Pemerintah atau Peraturan Pemerintah Daerah, atau Peraturan
dan Ketetapan Pihak yang berwajib yang mungkin berlaku terhadap pekerjaan dan patuh pada
segala peraturan dan Ketetapan Badan Pemerintah dan Perusahaan negara sebagaimana
telah disebutkan dimuka dan akan membebaskan Pemilik dari denda dan tanggung jawab atas
segala jenis pelanggaran- pelanggaran ketentuan tersebut.
Perundang-undangan terkait seperti :
1. Undang-Undang tentang Lingkungan (UU No. 4 tahun 1982).
2. Undang-Undang Keselamatan Kerja (UU No. 1 tahun 1970).
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah/SK. Bersama/KPTS
KEP.MEN No.
KEP.174 / MEN / 86
No.104 / KPTS / 1984
4. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah tentang Galian C.
5. Peraturan Daerah Terkait.
1.2. Hak Paten dan Royalti
tentang
Tenaga
Kerja
Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban membayar ganti
rugi atas segala klaim dan proses hukum karena atau sebagian akibat pelanggaran hak-hak
paten, merek dagang, rancangan atau nama yang dilindungi yang berkenaan dengan teknik,
peralatan kontraktor, mesin, pekerjaan atau bahan yang dipakai untuk atau sehubungan
dengan pekerjaan atau bagian dari padanya dari segala klaim, tuntutan hukum, proses tuntutan
ganti rugi, biaya ongkos dan pengeluaran apapun mengenai atau sehubungan dengan itu.
1.3. Standar Spesifikasi
Kecuali ditentukan lain, semua bahan-bahan dan cara pelaksanaan harus memenuhi syaratsyarat, standar-standar yang berlaku di Indonesia dan Peraturan Standar Pelaksanaan yang
ditentukan Standar Indonesia, berlaku 30 hari sebelum hari pertama yang ditentukan untuk
Penyerahan Pertama Pekerjaan.
Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII, SKSNI,
dsb) untuk barang, bahan dan jasa/pekerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi terakhir atau
Standar Internasional (ISO, dsb), Standar Negara Asing (ASTM, dsb) padanannya (eqivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional yang disyaratkan.
Apabila Standar Nasional untuk barang, bahan, dan pekerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum
ada, dapat digunakan Standar Internasional atau Standar Negara Asing.
Kontraktor harus menyimpan di tempat pekerjaan minimum satu set dari setiap Standar
Nasional, yang sesuai/dipakai sebagai spesifikasi dan sebagai tambahan harus menyimpan di
tempat pekerjaan semua Standar Nasional yang digunakan untuk pengadaan material, cara
pelaksanaan yang dipakai pekerjaan ini.
Standar-standar tersebut harus ada pada setiap saat untuk pemeriksaan dan digunakan oleh
Direksi.
Semua material dan cara pelaksanaan tidak seluruhnya diperinci di sini atau termasuk dalam
Standar Indonesia hendaknya sedemikian seperti biasa, dipergunakan pada petunjuk
pekerjaan yang bermutu. Direksi akan menetapkan apakah semua bahan yang akan
dipergunakan dalam pekerjaan cocok/baik untuk keperluan tersebut dan keputusan Direksi
adalah mutlak.
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang digunakan oleh
kontraktor, maka kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan,
sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
1.4. Bahan dan Mutu Pekerjaan
Semua mutu bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan masing-masing yang diuraikan
dan dirinci dalam kontrak dan sesuai dengan Instruksi Direksi Pekerjaan, kecuali ditentukan
lain dalm Kontrak. Spesifikasi mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum digunakan, dari tipe/model yang terakhir
diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain
dan bahan yang digunakan.
Sewaktu-waktu Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian di tempat
pembuatan barang atau pabrik atau di lapangan atau di tempat-tempat lain untuk pengujian.
Kontraktor harus menyediakan bantuan peralatan, mesin, tenaga kerja, dan bahan yang
biasanya dipergunakan untuk pemeriksaan, pengukuran pekerjaan dan mutu, bahan sebanyak
yang digunakan dan atas inisiatifnya sendiri menyediakan contoh bahan yang mungkin dipilih
atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan untuk pengujian sebelum digunakan dalam pekerjaan.
1.5. Standar Ukuran dan Kuantitas
Semua ukuran-ukuran dalam Gambar, Kuantitas dan BOQ (Bill of Quantities) dan Daftar Upah
Harian dalam sistem ukuran metrik (mks meter kilogram sekon), kecuali ditentukan lain.
1.6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Mematuhi ketentuan peraturan Perundang-undangan mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan alat pelengkap pengaman, alat
pengaman, alat pelindung tambahan, sebagaimana ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Pihak berwajib, untuk melindungi jiwa dan keselamatan pekerja Kontraktor dan Sub
Kontraktornya.
1.7. Pelayanan Kesehatan
Kontraktor wajib bekerjasama dengan lembaga kesehatan dan lembaga kebersihan yang resmi
dan memenuhi persyaratan lembaga itu, untuk menjamin adanya pengaturan yang tepat di
lapangan mengenai pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan penanggulangan wabah
penyakit, serta pertolongan pertama pada kecelakaan dan pelayanan kesehatan lainnya serta
kebersihan yang memadai. Pelayanan pertolongan pertama pada kecelakaan tersebut
diberikan kepada Pemilik dan Direksi serta tenaga kerja mereka di lapangan, tanpa dipungut
biaya.
1.8. Ketentuan tentang Galian Golongan C
Kontraktor harus membayar segala pungutan atau restribusi lain, sewa dan pembayaran lain,
atau penggantian, bila ada untuk mengambil batu, pasir, kerikil, tanah liat atau bahan-bahan
lain yang diperlukan untuk pekerjaan kecuali ditetapkan lain.
1.9. Survey
Ketelitian dari pekerjaan survey harus memenuhi batas-batas berikut :
Patok untuk cross-section dari pekerjaan tanah harus ditempatkan kurang dari 20 mm dari
posisi vertikal dan 100 mm dari posisi horizontal.
Survey mendatar (level survey) harus diikatkan dengan BM permanen atau titik awal.
Kesalahan pengikatan harus kurang dari 10 mm dikalikan dengan akar panjang/keliling
dalam kilometer.
Patok yang menunjukkan ketinggian akhir dari pekerjaan tanah harus tidak berselisih lebih
dari 20 mm minimum dari ketinggian yang ditentukan.
Bangunan-bangunan harus dibuat/diletakkan lebih kecil dari 5 mm, kecuali jika untuk
keperluan operasional atau khusus seperti pemasangan pekerjaan/peralatan besi
dibutuhkan lebih tepat lagi.
Formasi mendatar dan vertikal dari lereng (sloop) saluran, bangunan air dan pekerjaan lain
harus dibuat/diletakkan setepat-tepatnya dan berulang-ulang dicek, untuk meyakinkan
kebenarannya dan dimana-mana didapat cross-sectionnya.
Lapisan terakhir dari bangunan air dibuat sedemikian untuk menjamin kesempurnaan aliran air.
Tanda-tanda/rambu dan BM akan ditunjukkan oleh Direksi kepada Kontraktor ditempat.
Rambu/tanda-tanda sangat penting dan kontraktor harus melindunginya dari kerusakan setiap
saat sampai selesainya pekerjaan.
Perubahan dari hal-hal tersebut di atas meskipun untuk keperluan pelaksanaan tidak
diperkenankan sampai tempatnya ditetapkan dengan titik referensi yang ada di loksi yanga
akan tidak terganggu oleh pekerjaan permanen dan sampai setting permulaan dan pekerjaan
tanah disekitarnya telah diselesaikan dan surat kuasa tertulis dari Direksi telah diberikan.
Segera setelah Kontraktor diberikan kewenangan/diserahi tempat pekerjaan, ia harus
bertanggung jawab sepenuhnya dan membiayai semua ongkos-ongkos yang berhubungan
dengan perlindunngan, pemeliharaan dan perubahan/pemindahan akhir dari rambu-rambu BM
apakah itu di dalam atau diluar tempat pekerjaan.
Rambu dan BM yang tidak terganggu selama pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan
sempurna kepada Direksi pada penyelesaian pekerjaan. Jika ada rambu yang menjadi rusak
atau Kontraktor khawatir terjadi kerusakan, ia harus cepat-cepat memberikan saran kepada
Direksi dan harus mengembalikan atau membuat rambu-rambu sesuai dengan petunjuk
Direksi.
1.10.
Tindakan Pencegahan
Kontraktor harus membuat barikade, lampu tanda bahaya yang cukup, tanda-tanda bahaya
dan harus mengadakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat dan
pekerjaan.
Jalan-jalan yanng tertutup bagi lalu lintas harus dilindungi dengan barikade yanng cukup
dan efektif dan rintangan harus diberikan penerangan pada malam hari dan penerangan
tetap menyala sepanjang malam.
1.11.
1.12
Pemberitahuan Pelaksanaan
Kontraktor harus memberithukan secara tertulisdengan lengkap dari semua pelaksanaan
yang dianggap penting oleh Direksi, agar direksi menganggap perlu untuk melakukan
inspeksi atau keperluan lain.
Kontraktor tidak akan memulai pekerjaan yang penting tanpa persetujuan Direksi.
1.13
1.14
1.16
Penguasaan Lapangan
Dengan Surat Perintah Mulai Kerja dari Direksi Pekerjaan, Pemilik memberitahukan
penguasaan lapangan kepada Kontraktor seluas yang diperlukan untuk memungkinkan
Kontraktor melaksanakan dan memulai pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
kerja, atas seluas yang sesuai dengan usulan yang wajar dari kontraktor, dengan syarat
usulan tersebut sudah harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan.
Sewaktu-waktu selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Pemilik selanjutnya akan
memberikan penguasaan kepada Kontraktor atas bagian-bagian lapangan yang diperlukan,
agar Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan dengan segera sesuai dengan rencana
kerja atau usulan tersebut.
Secepat mungkin setelah pemberian penguasaan lapangan atau bagian dari padanya
kepada Kontraktor, Kontraktor dan Direksi Pekerjaan melakukan pengecekan bersama
untuk meyakinkan bahwa pekerjaan lapangan dan keadaannya cocok dengan rincian yang
dicantumkan dalam spesifikasi dan gambar.
Apabila Kontraktor mengalami keterlambatan akibat kegagalan pihak Pemilik memberikan
penguasaan menurut ketentuan di atas, Pemilik akan memberikan perpanjangan waktu
untuk penyelesaian pekerjaan.
1.2
Bangunan/Desain/Pengerjaan Fisik
Sesuatu yang disebutkan dalam spesifikasi tetapi tidak terdapat dalam gambar, harus
dianggap disebut dalam gambar, sedang apabila terdapat dalam gambar tetapi tidak
disebutkan dalam spesifikasi maka harus dianggap disebutkan dalam spesifikasi.
Dalam hal terdapat perbedaan antara gambar dan spesifikasi, maka spesifikasi yang
mengikat.
Gambar tetap dalam penguasaan Direksi Pekerjaan, tetapi 2 (dua) rekamannya disediakan
bagi Kontraktor tanpa dipungut biaya, Kontraktor harus menyediakan dan membuat
rekaman selanjutnya yang diperlukan olehnya untuk pelaksanaan pekerjaan dengan biaya
sendiri.
Pada waktu kontrak selesai, Kontraktor harus mengembalikan seluruh gambar yang
disediakan berdasarkan kontrak kepada Direksi Pekerjaan, apabila diwajibkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Sewaktu-waktu selama berlangsungnya pekerjaan, Direksi Pekerjaan akan memberikan
gambar-gambar dan instruksi lanjutan kepada Kontraktor, sebagaimana yang diperlukan
untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan permanen yang benar dan
memadai, Kontraktor harus melaksanakan dan terikat oleh gambar-gambar dan instruksi
lanjutan tersebut.
1.3
1.4
1.5
Pengendalian Lingkungan
Semua yang merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat orang banyak, sehingga
memerlukan pemeliharaan agar bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya, sebagaimana tertuang di dalam ketentuan Undang-Undang Nomor
4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kontraktor di
dalam melaksanakan pekerjaan berkewajiban menghindarkan resiko pencemaran dan
pengrusakan lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi
penunjang kehidupan dapat dilindungi dari kerusakan.