Farmakoterapi Ispa
Farmakoterapi Ispa
Kualitas udara yang kurang baik dan tingkat pencemaran yang tinggi, mungkin menjadi salah
faktor penyebab tingginya infeksi saluran nafas dinegara ini. Infeksi saluran nafas dapat
terjadi
pada
berbagai
titik
disepanjang
lokasi
saluran
nafas.
Infeksi saluran nafas berdasarkan wilayah infeksinya dapat digolongkan menjadi:
1. Infeksi saluran nafas atas (ISPA) meliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis,
epiglotis, tonsilitis dan otitis.
2. Infeksi saluran pernafasan bawah meliputi infeksi pada bronkhus dan alveoli seperti
bronkhitis, bronkhiolitis dan pneumonia.
Infeksi saluran nafas atas lebih banyak terjadi daripada saluran nafas bawah. ISPA ini
memerlukan penanganan yang baik karena dampak komplikasinya. Komplikasi ISPA dapat
berupa otitis, sinusitis dan faringitis. Secara umum penyebab ISPA adalah infeksi virus dan
bakteri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran infeksi saluran nafas antara lain:
1. Faktor lingkungan, lingkungan yang kurang bersih dengan kontaminan bakteri yang
tinggi menyebabkan bakteri dan virus dengan mudah menyebar.
2. Perilaku masyarakat yang kurang hygieni menyebabkan kuman penyebab ISPA
mudah menyebar dan menular ke individu lain
3. Rendahnya gizi, rendahnya gizi seseorang menyebabkan sistem imun seseorang
tersebut relatif rendah sehingga mudah terkena infeksi.
Otitis Media
Otitis media adalah salah satu komplikasi serius pada ISPA. Otitis media adalah inflamasi
pada telinga bagian tengah. Otitis media dapat bersifat akut, efusi maupun kronis. Otitis
media banayk terjadi pada anak-anak dan bayi. Puncak insiden otitis media terjadi pada anak
usia 6 bulan hingga 3 tahun.
Otitis media terjadi karena adanya obstruksi pada tuba eustachius, dan penyebab sekunder
berupa menurunnya imunokompetensi pada anak. Otitis media kronis berlangsung terus
menerus selama lebih dari 3 tahun.
Gejala Otitis Media
Otitis media akut ditandai dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
Manivestasi klinis otitis media pada anak kurang dari 3 tahun seringkali bersifat nonspesifik
seperti:
1.
2.
3.
4.
5. Pilihan terapi untuk otitis media akut yang persisten (menetap lebih dari 6 hari) adalah
dengan memulai kembali antibiotika dengan memilih antibiotika yang berbeda
dengan terapi pertama.
6. Profilaksis bagi pasien dengan riwayat otitis media ulangan adalah dengan
menggunakan amoksisilin 20 mg/kg sekali sehari selama 2-6 bulan, terbukti mampu
mengurangi insiden otitis media sebesar 40-50%
Terapi penunjang:
1. Terapi penunjang dengan analgesik dan antipiretik memberikan kenyaman khusus
pada anak
2. Dekongestan dan antihistamin hanya direkomendasikan bila ada peran alergi yang
dapat berakibat kongesti pada saluran nafas atas.