Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menstruasi adalah perubahan fisiologis pada tubuh wanita yang terjadi
secara berskala, setiap bulan, berupa pelepasan dinding rahim (endometrium)
yang ditandai dengan keluarnya darah lewat vagina (Sulistyowati, 2009: 6).
Menstruasi merupakan fungsi tubuh yang normal yang akan dialami semua
wanita sehingga dia tidak merasa malu atau jijik (Sulistyowati, 2009: 7).
Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal pada wanita (Sejati dan
Saryono, 2009: 7). Tidak semua perempuan nyaman saat haid, ada sebagian
perempuan mengalami gangguan saat haid berupa dismenore. Kram, nyeri,
dan ketidaknyamanan lain yang berhubungan dengan menstruasi disebut
dismenore ( Yuliarti, 2009: 6).
Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata- rata lebih
dari 50 % perempuan disetiap Negara mengalami nyeri menstruasi. Di
Amerika angka prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%.
Sementara di Indonesia diperkiraan 55% perempuan usia produktif yang
tersiksa oleh nyeri selama menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009: 83).
Hasil penelitian Mahmudiono pada tahun 2011, yang dikutif dari jurnal
Sophia et al. (2013), angka kejadian dismenore primer pada remaja wanita
yang berusia 14 19 tahun di Indonesia sekitar 54, 89%.

Hasil penelitian Novia pada tahun 2012, menunjukkan 84.4 % remaja usia 16
18 tahun di SMA St. Thomas 1 Medan mengalami dismenore. Dengan
intensitas nyeri ringan 46,7%, nyeri sedang 30,0%, dan nyeri berat 23,3% .
Sedangkan berdasarkan study pendahuluan yang saya lakukan pada hari
ahad tanggal 20 september 2014, jumlah total penghuni asrama kebidanan
Stikes Madani Yogyakarta adalah 126 orang, setelah dilakukan wawancara
pada 68 orang mahasiswa didapatkan data sekitar 56 % atau 67 orang
mahasiswa kebidanan yang mengalami dismenorea primer dengan tingkat
nyeri ringan sedang.
Penulis sendiri mengalami dismenore sejak tahun ke empat

setelah

mendapatkan haid yakni pada saat berumur 17 tahun dan bertambah tahun
keluhan yang dialami bertambah berat. Sehingga banyak hal yang sudah
penulis coba dalam mengatasi nyeri haid atau dismenore, seperti kompres air
hangat, minum jamu kunyit asam dan lain lain.
Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh penulis sendiri, dan study
pendahuluan yang dilakukan oleh penulis dan mengacu pada teori yang ada
tentang perilaku menangani

dismenore, maka penulis ingin mengadakan

penelitian yang berjudul Perilaku Mahasiswa Kebidanan Dalam Menangani


Dismenore di Asrama Kebidanan Stikes Madani Yogyakarta

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu : bagaimana perilaku mahasiswa kebidanan dalam menangani
dismenore di Asrama Kebidanan Stikes Madani Yogyakarta 2014?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku
mahasiswa dalam menangani dismenore di Asrama Kebidanan Stikes
Madani Yogyakarta, dilihat dari domain perilakunya yaitu pengetahuan,
sikap, dan tindakan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui prosentase tingkat nyeri dismenore yang dialami
mahasiswa di Asrama Kebidanan Stikes Madani Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang
dismenore.
c. Untuk mengetahui sikap mahasiswa kebidanan dalam menangani
dismenore.
d. Untuk mengetahui tindakan mahasiswa kebidanan dalam menangani
dismenore.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswa kebidanan pada umumnya dan penulis pada khususnya tentang
perilaku dalam menangani dismenore.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
1) Dapat meningkatkan pemahaman penulis tentang perilaku dalam
manangani dismenore. Sebagai pengalaman dalam melakukan
penelitian.
2) Untuk peneliti selanjutnya, sebagai acuan untuk penelitian lebih
lanjut.
b. Bagi institusi pendidikan
Memberikan masukan kepada pendidikan tentang perilaku dalam
menangani dismenore, sehingga memberikan kebijaksanaan pada
mahasiswa kebidanan yang mengalami dismenore.
c. Bagi mahasiswa kebidanan
Memberikan informasi tentang cara menangani dismenore yang aman
dan nyaman, sehingga dapat mencari cara yang tepat dalam rangka
pengobatan dismenore.

E.
No

Keaslian Penelitian

Nama Peneliti,

Judul Penelitian

Variablel

Metode

Hubungan Pengetahun
Dan Sikap Remaja
Putri Tentang
Dismenorea

Variabel
bebas:
pengetahun
remaja putri

di SMU Negeri 16
Medan.

Variabel
terikat: sikap
remaja putri

Deskriptif
analitik
dengan
pendekatan
cross
sectional

Hasil

Tahun, Tempat
1

Magdalea 2010,
Di SMU Negeri
16 Medan

Paramita, 2010, di
SMK YPKK 1
Sleman
Yogyakarta

Hubungan
Tingkat
Pengetahuan Tentang
Dismenorea Dengan
Penanganan
Disminorea di SMK
YPKK
1
Sleman
Yogyakarta

Variabel
bebas: Tingkat
Pengetahun
Tentang
Dismenorea
Variabel
terikat:
Penanganan
Dismenorea

Survey
analitik
dengan
pendekatan
waktu cross
sectional.
-

Hasil
analisis
terdapat
hubungan
pengetahuan
dan
sikap
remaja
putri
tentang
dismenorea di
SMU Negeri 16
Medan dengan
p value 0,001.
Tingkat
pengetahuan
masih
perlu
tentang
dismenorea
,
sehingga
pemberian
informasi baik
berupa
penyuluhan dan
penyuediaan
buku
perlu
dilakukan
di
sekolahsekolah.
Hasil
uji
statistic berupa
koefisien
korelasi (r) =
0,510
dengan
nilai probability
(p) = 0.000
Ada hubungan
tingkat
pengetahuan
tentang
dismenorea
dengan perilaku
penanganan
dismenorea
pada siswi SMK
YPKK
1
Sleman
Yogyakarta.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada


a) Penelitian yang penulis ambil yaitu mengenai perilaku mahasiswa
kebidanan dalam menangani dismenore.
b) Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa kebidanan yang
tinggal di Asrama Kebidanan Stikes Madani Yogyakarta yang
mengalami dismenore.
c) Tempat

penelitian

di

Asrama

Kebidanan

Stikes

Madani

Yogyakarta.
d) Metode penelitian yang penulis gunakan untuk penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
e) Variabel penelitian ini yaitu
Variabel

tunggal

Perilaku

mahasiswa

kebidanan

dalam

menangani dismenore di Asrama Kebidanan Stikes Madani


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai