Rock
Interpretasi, komentar, pengalaman, ...
Budi Rahardjo
Membedah Classic Rock.................................................................1
In the beginning ........................................................................12
Psychedelic................................................................................13
Pada mulanya ........................................................................15
Mencari Kaset / CD / Lagu Classic Rock..................................21
Camel............................................................................................25
Stationary Travel......................................................................26
Saran Lagu................................................................................28
Dream Theater.............................................................................29
Images And Words...................................................................29
Octavarium...............................................................................30
Saran Lagu...............................................................................30
ELP...............................................................................................31
Genesis.........................................................................................33
Awal terbentuknya...................................................................34
Gabriel vs Collins......................................................................34
Nursery Cryme.........................................................................36
Foxtrot......................................................................................37
Suppers Ready.....................................................................38
Watchers of the sky..............................................................39
Horizons...............................................................................40
Can Utility and Coastliners...................................................40
Time Table.............................................................................41
Get Em Out By Friday..........................................................41
The Lamb Lies Down on Broadway..........................................41
In the cage.............................................................................42
Selling England by the Pound..................................................43
Firth of Fifth.........................................................................43
The Cinema Show.................................................................44
Wind and Wuthering................................................................44
ABWH......................................................................................113
Angel........................................................................................115
On Earth As It Is In Heaven................................................116
White Hot.............................................................................117
Anthony Phillips......................................................................118
Audioslave..............................................................................120
Blackfield................................................................................120
Chris Squire............................................................................123
Citizen Cain.............................................................................124
Def Leppard............................................................................124
Vault: Def Leppard's Greatest Hits.....................................125
X..........................................................................................125
GTR.........................................................................................126
Todd Rundgren.......................................................................126
Group-group Baru..................................................................126
Sumber informasi...................................................................127
Prolog
Seorang kawan saya, Garin Ganis, memberikan sebuah buku
karangan Carol Selby Price & Robert M. Price dengan judul
Mystic Rhythms: The Philosophical Vision of RUSH. Buku ini
bercerita tentang interpretasi sang pengarang terhadap lirik lagu
group band Rush. Memang Rush merupakan salah satu group
band kesukaan saya. Pembahasannya sangat dalam, bahkan
kadang-kadang membuat saya bingung karena terlalu filosofis.
Namun satu hal yang pasti, ternyata banyak orang yang besar
dalam lingkungan musik classic rock (atau sering juga disebut
art rock atau progressive rock). Lagu-lagu tersebut (terutama
liriknya) ternyata ikut membentuk pribadi orang yang
bersangkutan. Saya kira hal yang sama juga berlaku untuk jenis
musik yang lain. Tapi biarlah, untuk jenis musik lain, lebih baik
orang lain yang membahasnya.
Setelah membaca buku tersebut, saya jadi kepikiran untuk
membuat tulisan (ide awalnya sih buku, tapi nggak yakin juga)
tentang interpretasi saya tentang beberapa lirik lagu classic rock
serta pengalaman-pengalaman lain yang terkait. Interpretasi saya
tentunya bisa salah atau berbeda dengan interpretasi anda. Tapi
disinilah nikmatnya. Bahwa satu lagu dapat memiliki dampak
yang berbeda kepada pendengar yang berbeda. Tapi bikin
tulisan panjang ternyata tidak mudah. Mengapa tetap nekad? I
cannot resist it. I just cannot not writing it!
Saya meyakini bahwa lirik lagu-lagu classic rock biasanya
memiliki muatan atau pesan tertentu. Kadang-kadang pesannya
hanya sekedar ungkapan cinta kasih (yang tidak cengeng seperti
halnya pada musik lain), tapi kadang-kadang juga bemuatan
politis (misalnya lagu grup Kansas yang berjudul Cheyenne
Anthem bercerita tentang perjuangan bangsa Indian di tanah
Amerika, atau lagu Rush yang berjudul Manhattan Project yang
bercerita tentang bom atom), filosofi, dan membedah misteri
kehidupan. Pandangan hidup dari sang penulis lagu biasanya
juga tercermin dalam lirik dan melodinya. Tapi tidak semua
orang sepakat dengan pandangan saya ini lho. Ada banyak orang
yang mengatakan bahwa lirik lagu classic rock banyak yang
terlalu dibesar-besarkan. Nanti kita lihat pada bahasan individu
lagu. Adanya interpretasi dari lagu-lagu tersebut merupakan
salah satu nilai utama dari tulisan ini. Jadi saya akan tetap nekad
membuat interpretasi atas lirik lagu tersebut.
Jika menurut anda membuat tulisan tentang interpretasi lagulagu classic rock ini adalah ide gila, ternyata ada orang lain yang
lebih gila. Ada seorang pelukis yang kemudian membuat
interpretasi dari lagu-lagu Genesis dalam lukisannya. Sayang
sekali saya lupa alamat (URL) web sitenya. Buku tentang Rush
yang saya ceritakan merupakan satu contoh bahwa satu artis saja
bisa menjadi satu buku. Demikian pula ada orang yang
mengatakan bahwa satu album Genesis saja (misalnya the Lamb
Lies Down on Broadway) dapat dibahas menjadi sebuah thesis
Master. Wah! Saya tidak segila yang anda pikirkan. (Belum,
mungkin? Ha ha ha.) Tapi, yakinlah bahwa setiap group band
atau artis yang saya tuliskan di dalam tulisan ini dapat menjadi
satu buku tersendiri.
Tulisan ini juga bertujuan untuk menepis stereotype bahwa
musik rock mengagung-agungkan dan bahkan memuja setan
(satan or devil worshipper). Hal ini disebabkan banyak musik
hard rock yang memang memiliki nuansa demikian. Mulai dari
covernya yang bernuansa satanis sampai ke lirik-lirik yang
eksplisit. Saya pernah menemukan buku yang membahas hal ini
secara lebih spesifik. (Memang buku yang saya baca tersebut
berasal dari seorang aktivis Gereja yang menentang musik rock.)
Entah pemujaan kepada setan ini betulan atau hanya sekedar
gimmick saja supaya lebih berkesan keras? Musik classic rock
a t a u progressive rock berbeda menurut saya. Dia tidak
membutuhkan gimmick seperti itu.
Setelah dipikir-pikir lagi, mungkin ada baiknya saya mengajak
rekan-rekan sekalian, para pembaca sekalian untuk memperkaya
isi tulisan ini. Saya yakin banyak orang Indonesia yang juga suka
dengan classic rock dan memiliki pengalaman yang bisa dibagi.
Maka, bergabunglah. Kirimkan komentar anda kepada saya (dan
tim?) untuk dimasukkan ke dalam tulisan ini.
Salah satu masalah yang saya antisipasi adalah adanya
perbedaan kultur kita dengan kultur para artis ini. Banyak cerita
atau makna dari lagu atau album yang mereka garap memiliki
cerita yang terkait dengan kultur mereka. Cerita-cerita, lawakan,
guyonan, banyak yang hanya dapat dimengerti dalam konteks
lokal. Sebagai contoh, kata untung ada saya yang diucapkan
oleh almarhum pelawak Gepeng (Srimulat) mukin tidak
bermakna apa-apa bagi yang belum pernah mendengar lawakan
Gepeng. Demikian pula kata I didnt inhale akan sukar
dimengerti maknanya. (Kata ini diucapkan oleh mantan Presiden
Amerika Bill Clinton yang tidak mau mengaku bahwa dia pernah
mengisap ganja.) Atau juga kata-kata yang dikutip dari
saja dapat 2 DVD bagus: yesspeak (tentang Yes) dan Peter Gabriel
Growing Up Live. Huebat. Theres so many things to digest. Let me
chew on them for a while.
Versi 0.19 Januari 2004. Memasuki tahun kedua dari penulisan buku
ini, masih tersendat-sendat juga. Ada penambahan gambar cover dari
album classic rock dari London Symphony Orchestra.
Versi 0.17 November 2003. Menambahkan interpretasi lagu Kansas
yang berjudul Cheyenne Anthem, lagu Queen yang berjudul Bohemian
Rhapsody.
Versi 0.16 dan 0.15 November 2003. Sudah lebih dari satu tahun
tulisan ini ditulis. Sambil ngabuburit (menunggu buka puasa) saya
update beberapa bagian dari tulisan ini. Update tentang adanya VCD
dan DVD. Perubahan letak pembahasan The Flower Kings karena saya
sudah punya CDnya sehingga bisa membahas dengan lebih rinci.
Bagian baru tentang Queen dan update berbagai halaman lainnya
(tambahkan gambar DVD Genesis).
Versi 0.14 Mei 2003. Penambahan informasi mengenai The Flower
Kings
Versi 0.13 April 2003. Update minor.
Versi 0.12 April 2003. Menambahkan entry baru: Jethro Tull.
Versi 0.11 April 2003. Lebih banyak informasi tambahan (khususnya
discography) mengenai Genesis, Marillion dan Rush. Ada contoh cover
kaset Monalisa dan Apple. Buku menjadi 23 halaman.
Versi 0.9 0.10 April 2003. Menambahkan bagian Rush.
Diumumkan kembali di Internet.
Versi 0.8 April 2003. Menambah masukan dari Retnodi dari Bank
Mandiri tentang definisi dari progressive rock dan ketidaksetujuannya akan beberapa hal. No problem. Thank you. Keep them
coming.
Versi 0.7 Desember 2002. Menambahkan informasi sejarah classic
rock dengan tulisan Tom Malik.
Versi 0.6 November 2002. Tidak lama setelah versi 0.5 keluar, ada
beberapa update minor. Perbaikan nama orang yang tadinya salah
ejaan, gambar logo rekaman kaset YESS. Terima email dari mbak
Hera yang berisi interpretasi tentang lagu-lagu Genesis, tapi belum
sempat dimasukkan ke dalam tulisan ini.
Versi 0.5 November 2002. Menambahkan informasi mengenai
Kansas, (khususnya pembahasan pada lagu The Wall) dan Todd
Rundgren. Versi ini kemudian diumumkan di Internet dan
tanggapannya positif. Beberapa komentar yang masuk via email
mengatakan mereka membongkar koleksi kasetnya setelah membaca
tulisan ini. Ada yang bilang akan coba ikutan membantu. Tapi, kita
lihat apakah ada yang benar-benar berminat membantu.
Versi 0.4 Oktober 2002. Mulai diluncurkannya project ini dan materi
didistribusikan di Internet.
In the beginning
Saya yakin jika anda seorang penggemar classic rock, maka
begitu membaca judul bagian ini anda akan tersenyum dan
mengasosiasikannya dengan judul sebuah album. Hayo, album
siapa? Betul! Ini adalah judul dari salah satu album Genesis.
Tapi, saya tidak membahas tentang album tersebut pada bagian
ini. Mungkin di bagian lain (jika ada waktu?). Pada bagian ini
saya ingin menceritakan pengalaman saya berkenalan dengan
classic rock. Tapi sebelumnya definisi dahulu
Saya tidak dapat memberikan definisi yang tepat tentang jenis
musik yang disebut classic rock, tapi inti utamanya adalah ada
dua jenis musik di sana yaitu klasik dan rock. Musik dari
classickrock memang keras karena rock namun melodinya
memiliki sentuhan klasik (bahkan kadang-kadang memang
menggunakan symphony sungguhan). Itulah sebabnya lagu dari
classic rock cenderung untuk kompleks dan tidak monoton
(seperti halnya musik klasik). Para artis dan musisi di dunia
classic rock biasanya memang memiliki latar belakang klasik
yang kental. Era tertinggi dari classic rock ini memang tidak
lama, yaitu sekitar tahun 1970-an. (Jika anda dapat
memberikan definisi yang lebih baik tentang classic rock atau
sekedar ingin mengungkapkan pendapat silahkan kirim email
ke saya.)
Seorang pembaca, Retnodi, mengirimkan informasi bahwa
definisi dari progressive rock dapat menggunakan definisi dari
Matthew A Rink, "What Is Progressive Music" yang ada di situs
http://www.prog.web.com. Daripada mendefinisikan kata
progressive, Matthew lebih suka menjabarkan ciri-ciri
progressive rock, yaitu
1.
2.
3.
4.
Longer songs
Time changes
More complex instrumentation / superior vocals
More complex conceptual ideas / hieghtened lyrical content
"Progressive rock was what happened in the early 70's
when certain brilliant instrumentalists got fed up with
playing three-and-a-half minute long songs about
teenage love. Unfortunately, this led them to start
Psychedelic
Kalau dilihat dari sejarahnya, memang pada (pertengahan?)
tahun 1960-an muncul musik yang beraliran Psychedelic.
Aliran ini muncul di Inggris1 dari kultur hippies yang senang
bereksperimen dengan narkoba yang menghasilkan halusinasi,
seperti LSD dan heroin. Ciri-ciri dari musik jenis ini adalah
lagunya yang panjang-panjang dan tema musik yang melayangApakah ini penyebab artis untuk aliran jenis ini lebih banyak dari
Inggris? Kelihatannya band-band bagus lebih banyak muncul di Inggris.
Apakah memang classic rock ini didominasi group Eropa? Entahlah.
1
Pada mulanya
Sebagai seorang yang dilahirkan di tahun 1962, saya besar di
tahun 70-an dan 80-an. Kebetulan saya besar di Bandung dan
dikelilingi oleh saudara-saudara (oom) yang saat itu menjadi
mahasiswa (ITB dan UNPAD). Saudara-saudara inilah yang
memperkenalkan classic rock secara tidak langsung, yaitu
dengan memutar lagu-lagu mereka. Tentunya sebagai seorang
siswa SMP, saya tidak begitu saja menyukai lagu-lagu yang anehaneh, dengan nama band yang aneh-aneh mulai dari Genesis,
Yes, Pink Floyd, Kansas, sampai ke Gong, Ravi Shankar,
dan masih banyak nama-nama lainnya. Tentunya selain bandband tersebut ada juga group musik yang lagunya lebih mudah
dicerna seperti Beatles, Chicago, Electric Light Orchestra
atau ELO (yang ini benar-benar classic rock), Led Zeppelin,
Rolling Stones, Queen, Scorpion, Styx, Toto, Uriah Heep,
dan seterusnya5. Suka karena biasa, demikian kata sebuah
pepatah. Lama kelamaan, saya menjadi suka dengan groupgroup band tersebut. Bahkan, akhirnya classic rock melekat
dalam diri saya sampai hafal lirik dan melodi (yang kadangkadang kompleks).
Jaman tahun segitu, CD belum muncul. Piringan hitam (records)
di Indonesia tidak populer dan mahal. Satu-satunya media yang
umum digunakan adalah kaset. Industri rekaman kaset musik
Barat pada waktu itu lebih banyak didominasi oleh kaset bajakan,
karena masih belum tahu masalah intellectural property, royality,
Dapat diperoleh dari http://www.progarchives.com/prog/19672004v1.html
4
Saat ini saya melihat ada label YESS ini di pasaran CD bajakan.
Ternyata isinya adalah konversi kaset ke CD untuk beberapa
album yang direkan oleh YESS ini. Tentu saja kualitasnya tidak
sebagaus CD asli karena CD bajakan tersebut diproduksi dengan
menggunakan sumber kaset yang kualitasnya sudah buruk.
Selain YESS ada juga label Monalisa dan Apple. Tentunya label
apple ini bukan label Apple yang milik The Beatles. Ini label
buatan Indonesia sendiri.
Gambar
di
samping
menunjukkan contoh cover kaset
rekaman Monalisa. Kebetulan
gambar tersebut merupakan hasil
scan koleksi kaset yang saya
miliki, yaitu album Pink Floyd
yang berjudul A Nice Pair.
Kalau diperhatikan lebih teliti
lagi, gambar dari cover kaset
tersebut sudah menguning dan
ada bagian yang cacat (di bagian
bawah) karena dia terbuat dari afdrukan foto biasa yang
ditempelkan pada kertas karton. Gambar tersebut agak lengket
ke cover kaset yang terbuat dari plastik. Masih untung saya bisa
memisahkan cover kaset tersebut dengan wadah plastiknya.
Kalau tidak, lihat contoh gambar berikutnya.
Kualitas rekaman Monalisa biasanya masih agak kalah
dibandingkan kualitas rekaman Yess, dimana dia agak sedikit
flat. Pilihan judul kasetnya juga kalah banyak dari rekaman
YESS. Tapi, lumayanlah daripada tidak ada.
Gambar
di
samping
menunjukkan contoh cover kaset
r e k a m a n A p p l e . Kebetulan
gambar ini hasil scan album Kiss
yang saya miliki. (Ya, selain
menyukai classic rock, saya juga
penggemar hard rock pada masa
itu. Weird taste! Jadi di koleksi
kaset saya ada banyak kaset dari
Kiss.) Perhatikan bagian tengah
yang sudah tidak ada gambarnya
karena fotonya sudah rusak
sehingga lengket ke plastik cover dari kaset ini. Berbeda dengan
contoh cover Monalisa di atas yang masih berhasil saya angkat.
Maklum kaset ini sudah berusia lebih dari 20 tahun!
Kesemua rekaman di atas (Yes, Monalisa, dan Apple) tentunya
membajak rekaman. Waktu itu yang namanya intellectual
property (HaKI) belum terkenal di Indonesia. Mungkin pangsa
pasar di Indonesia waktu itu sangat kecil sehingga masih bisa
diabaikan oleh produser di luar negeri.
Pada masa itu, ketika SMP, saya sempat menjadi freelancer
untuk majalah Top Chords. Tugas saya adalah melaporkan
tangga lagu barat di radio-radio di Bandung dan sekitarnya.
Karena pekerjaan ini saya jadi ikut memperhatikan tangga lagu
di tempat lain seperti misalnya America Top 40, Billboard dan
seterusnya. Jadinya terekspos kepada musik pop juga.
Tidak hanya pemusik Barat saja, pemusik Indonesia pun
memiliki kebolehan dalam membuat karya-karya klasik mereka.
Beberapa album yang saya sukai antara album dari kelompok
WOW, Gang Pegangsaan (Keenan Nasution dan kawankawan). Selain itu ada juga band yang memainkan lagu-lagu
Genesis, seperti misalnya band Cockpit. Ketika menjadi
mahasiswa di ITB, saya sempat ngebelain pergi ke Jakarta untuk
nonton band Cockpit ini.
Bagi saya, yang menarik dari classic rock adalah aransemen
musiknya yang tidak monoton dan liriknya yang sangat
mendalam. Lagu jenis ini bisa diulang-ulang bertahun-tahun
tanpa bisa bosan. Tentu saja ini pendapat yang sangat subyektif.
Nampaknya (lebih?) banyak orang yang kurang dapat
mengapresiasi lagu-lagu classic rock yang memiliki aransemen
panjang (8 menit atau lebih!). Lagu Cinema Show dari Genesis,
misalnya panjangnya 12 menit 40 detik. Namun tidak jemu
untuk didengarkan. Umumnya aransemennya didominasi
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 17
Camel
Web site: http://www.camelproductions.com/
Discography: Camel (1973), Mirage (1974), The Snow Goose
(1975), Moonmadness (1976), Rain Dances (1977), Breathless
(1978), A Live Record (1978), I Can See Your House from Here
(1979), Nude (1981), The Single Factor (1982), Pressure Points Live in Concert (1984), Stationary Traveller (1984), Dust and
Dreams (1991), Never Let Go (1993), Harbour of Tears (1996),
Rajaz (1999), Coming of Age (live) (1999), A Nod And A Wink
(2002).
Sumber
info:
http://www.nationmaster.com/encyclopedia/Camel-(band),
Camel Discography http://www.kneeling.co.uk/pages/camel/
(banyak gambar-gambarnya)
Band ini tidak
begitu terkenal
secara komersial di
Indonesia tetapi
dahulu albumnya
banyak diterbitkan
kasetnya oleh label
Yess.
Saya menjadi
penggemar mereka
sejak dari awal dan
mengkoleksi kaset
mereka secara rutin. Tapi band ini tidak pernah menjadi bahan
pembicaraan dengan rekan-rekan. Ini menjadi sebuah well kept
secret! Musik mereka kebanyakan adalah instrumental, tidak
keras (dalam artian hard rock cadas), melodious (entah apa
istilah yang tepatnya, ini istilah karangan saya sendiri yang
maksudnya memiliki melodi yang enak). Paling enak kalau
mendengarkan musik mereka pada malam hari yang sunyi.
Alunan gitar, keyboard, flute atau saxophone, sungguh luar biasa.
Secara pribadi, yang paling saya suka dari Camel adalah melodi
gitarnya yang kemudian disaingi dengan synthesizer atau piano.
Contohnya adalah di lagu Camelogue, Echoes, dan solo gitar
pada Long Goodbyes.
Stationary Travel
Saya mendengarkan album ini setelah mendengarkan albumalbum lainnya sehingga dibutuhkan waktu untuk mengenali
album ini. Ternyat ada dua lagu yang saya suka (dan menjadi
klasik bagi saya), yaitu Cloak and Dagger Man dan Long
Goodbyes.
lagu ini. Silahkan cek di YouTube7 untuk melihat solo gitar yang
saya maksudkan dan mendengarkan lagu ini.
Saran Lagu
Lagu-lagu yang disarankan untuk didengarkan jika ingin
memulai Camel adalah:
Camelogue
Air Borne
Echoes
Long Goodbyes
www.youtube.com/watch?v=w4FG33_ZYxo
Dream Theater
Web site resmi: http://www.dreamtheater.net
Discography: When Dream and Day Unite (1989), Images
and Words (1992), Another Day (1992), Live At The Marquee
(1993), Lie (1994), The Silent Man (1994), Awake (1994), A
Change Of Seasons (1995), Hollow Years (1997), Falling Into
Infinity (1997), Once In A LIVEtime (1998), Scenes From A
Memory (1999), Through Her Eyes (2000), Live Scenes From
New York (2001), Six Degrees Of Inner Turbulence (2002),
Train Of Thought (2003), Live at Budokan (3 CD, 2004),
Octavarium (2005).
Dream Theater merupakan salah satu band progressive rock baru
yang banyak pengemarnya di Indonesia dan tentunya di seluruh
dunia. Terus terang, saya agak memperlambat (delaying)
penulisan group ini karena entah kenapa saya hanya suka
beberapa lagu dari Dream Theater. Lagu-lagu yang saya suka
ternyata yang lembut-lembut yang berasal dari album Images
and Words seperti Wait for Sleep. Lagu-lagu yang lain terlalu
keras, terlalu cadas, bagi saya. Ini memang pendapat aneh dari
orang yang kadang-kadang mendengarkan lagu dari Kiss (meski
sekarang sudah jarang sekali). Betul, saya kurang menyukai lagu
dimana (double?) bass drum digeber dan penyanyi yang teriakteriak. Not a prety picture and definitely not the sound that my
ears would like to hear. Tapi, buku classic / progressive rock
tanpa Dream Theater sangat tidak kredibel. Maka, ini dia Dream
Theater.
Octavarium
Album ini merupakan album terbaru mereka saat tulisan ini
ditulis (Juli 2005). Album ini juga memiliki corak yang lebih
cocok bagi saya, yaitu mengurangi bagian metalnya dan lebih
banyak bagian yang lebih lembut. Tentu saja banyak yang kurang
suka dengan perkembangan ini, akan tetapi bagi saya justru ini
merupakan perkembangan yang bagus. Saya jadi menyukai
Dream Theater.
Seperti telah saya kemukakan sebelumnya, saya justru menyukai
lagu lembut dari Dream Theater. Pada album ini ada sebuah lagu
yang termasuk lembut, yaitu lagu The Answer Lies Within.
Seperti yang sudah-sudah, pada lagu ini lebih banyak piano dan
vokal. Yang menarik bagi saya adalah meskipun pemain
keyboard dari Dream Theater berubah-ubah, lagu yang berbasis
pianonya tetap saya sukai.
Saran Lagu
Another day
Wait for sleep
ELP
Web site resmi: http://www.emersonlakepalmer.com/
Belum apa-apa saya harus minta maaf dahulu. Sebetulnya saya
mengharapkan ada orang lain yang menuliskan bagian ini sebab
saya tidak terlalu menguasai (familier) dengan musik-musik ELP.
Saya memang mengumpulkan beberapa kaset ELP dan tahu
beberapa lagunya, akan tetapi saya tidak tahu mana yang
merupakan mahakarya mereka dan mana yang biasa-biasa saja.
Tapi, menghilangkan ELP dari buku ini kok rasanya juga tidak
pas karena mereka merupakan salah satu tonggak classic rock
juga. Tidak ada penggemar classic rock yang belum pernah
mendengar nama ELP. (Kalau iya, tentunya dia bukan
penggemar classic rock.)
ELP merupakan singkatan dari nama pemainnya, yaitu (Keith)
Emerson, (Greg) Lake, & (Carl) Palmer. Musik mereka sangat
didominasi oleh permainan keyboard atau piano dari Emerson.
Bukan berarti bass dan vokal dari Lake atau drum dari Palmer
tidak bagus, mereka juga termasuk jawara di bidangnya masingmasing. Vokal Lake sangat spesifik8, sementara drum Palmer
sangat nge-rock. Palmer juga merupakan drummer dari band
rock yang bernama Asia9, yang juga merupakan band yang
sukses. Tapi secara total ELP memang faktor Emerson sangat
kental. Lagu-lagu mereka berkesan megah dengan adanya
keyboard yang bernuansa kolosal. Padahal keyboardnya hanya
dilakukan oleh satu orang. Saya sempat melihat gambar (foto)
konser mereka di sebuah majalah di tahun 70-an. Di gambar itu
terlihat susunan keyboard dari Emerson yang terlihat
complicated.
Lagu-lagu yang saya sukai dari ELP tidak terlalu banyak, karena
banyak lagu lainnya yang kompleks. Yang saya suka antara lain
Jerusalem, Fanfare For The Common Man, dan tentu saja lagu
pop mereka Cest La Vie. Lagu lain yang kadang-kadang saya
suka dan kadang-kadang tidak adalah Karn Evil. Karena sifatnya
Sebetulnya vokal dari Greg Lake dan John Wetton hampir sama.
Mereka memiliki suara yang berat (heavy), bersih, dan kalem. Berbeda
dengan suara vokalis band rock lainnya yang keras, serak, dan ganas.
Lucunya Lake dan Wetton sama-sama pemain bass yang handal!
8
Genesis
Web site resmi: http://www.genesis-music.com
Discography: From Genesis to Revelation (1969), Trespass
(1970), Nursery Cryme (1971), Foxtrot (1972), Selling England
by the Pound (1973), The Lamb Lies Down on Broadway (1974),
Trick of the Tail (1976), Wind and Wuthering (1976), Spot the
Pigeon (1977), And Then There Were Three (1978), Duke
(1980), Abacab (1981), Genesis (1983), Invisible Touch (1986),
We Cant Dance (1991), The Way We Walk: The Shorts (1992),
The Way We Walk: The Longs (1993), Calling All Stations
(1997), Turn It On Again: History (1999), Platinum Collection:
History (2004).
Ada beberapa video, VCD, dan DVD dari Genesis ini. Saya
memiliki satu VCD yang ada Peter Gabrielnya (tapi gambarnya
sangat buram karena mungkin ditransfer dari video kuno).
Mungkin ini VCD tidak resmi.
DVD: The way we walk live in concert (2 DVDs, live footage
was filmed in 1992), Video Show: History DVD (2004).
Web site lain:
Awal terbentuknya
Pada mulanya Geneis dibentuk oleh Mike Rutherford, Tony
Banks dan Peter Gabriel di Inggris. Pemain lainnya adalah
Anthony Phillips pada gitar. Pemain drumnya nampaknya
berganti terus. Pada album pertama mereka, From Genesis to
Revelation, ada pemain drum John Silver. Pada album kedua,
Trespass, pemain drumnya adalah John Mayhew. Setelah album
kedua ini Anthony Phillips keluar.
Mereka kemudian membutuhkan pemain drum dan membuka
lowongan. Phil Collins melakukan audisi dan kemudian diterima.
Untuk sang gitaris, Steve Hackett menulis sebuah iklan bahwa
dia mencari band kemudian diajak audisi dan diterima menjadi
bagian dari Genesis. Itulah awal permulaan Genesis dalam
format yang dianggap paling berkesan.
Gabriel vs Collins
Pada era awal Genesis komposisi musik lebih banyak dilakukan
oleh Gabriel, Rutherford, dan Banks. Sementara pendatang baru
10
Nursery Cryme
Foxtrot
Album yang diterbitkan di tahun 1972 ini memiliki cover art
lanjutan dari album sebelumnya (Nursery Crime) yang dibuat
oleh Paul Whitehead juga.
Suppers Ready
Lagu ini jelas merupakan lagu wajib diketahui (dan disukai
tentunya) bagi penggemar Genesis. Ini merupakan sebuah
masterpiece yang cukup panjang, 23 menit. Tepatnya, menurut
player saya, adalah 22:54. Bagi orang yang baru mau mencoba
mendengarkan Genesis mungkin akan terperangah dengan
Horizons
Lagu ini hanya berisi permainan gitar klasik dari Steve Hackett.
Di sini dia menunjukkan kebolehannya bermain melodi dan
harmonics dalam format klasik. Saya menyukai lagu ini karena
sederhana, tapi menyentuh melodinya. Kalau mau diseriusi, lagu
ini tidak terlalu sukar dimainkan akan tetapi dapat menghasilkan
efek wow!
Dalam sebuah VCD, saya melihat Steve Hackett membawakan
lagu ini dalam live shownya di Jepang. Bagus juga.
Time Table
Lagu ini dimulai dengan piano dan kemudian masuk vokal
Gabriel. Lagu ini langsung saya sukai karena manis dan dekat ke
pop, tapi tidak cengeng. Ok, sedikit cengeng. Tapi saya suka! Ada
ciri-ciri pop British ala Beatles. Bukan! Ini bukan jiplakan
Beatles, tapi ini adalah Genesis. Kalau mereka banyak membuat
lagu seperti ini mungkin mereka sudah masuk top pop dari
dulu. Tapi bukan ini yang dicari oleh penggemar Genesis. Apa
pun, lagu ini enak sekali untuk didengar.
In the cage
Ini adalah lagu yang mungkin paling terkenal di album ini.
Setidaknya, bagi saya, lagu ini lagu yang paling mudah dicerna.
Lagu ini dimulai dengan lirik Ive got sunshine in my stomache.
Aneh
Lagu ini saya sukai karena keyboard dan khususnya solo
keyboard dari Tony Banks. Oh so beautiful. Dalam tontonan live
shownya (dalam VCD yang saya punya vokalnya diambil alih oleh
Phil Collins), bisa kelihatan betapa ruwetnya tangan Tony
Banks memainkan solo keyboardnya. Virtuoso! (Dalam video
yang saya miliki, guitarisnya juga sudah digantikan oleh Daryl
Streumer dan juga lick guitarnya bagus di lagu ini.) Saya yakin
Firth of Fifth
Jelas Firth of Fifth merupakan salah satu tonggak klasik dari
Genesis. Nada-nada yang dimainkan di atas piano di awal lagu ini
dikenal oleh seluruh penggemar classic rock. Kompleks, tapi
sungguh sangat indah. (Ada yang punya partiturnya?) Anda
mungkin belum bisa disebut penggemar Genesis kalau
belum pernah mendengarkan lagu ini. Paling tidak, anda
tahu lah. Soal suka atau tidak suka, itu urusan belakang.
Seorang kawan saya iseng-iseng memainkan lagu ini di piano
yang ada di sebuah hotel. Kontan ada orang yang menoleh.
Demikian pula dengan flute di tengah-tengah lagu melantun
dengan sangat indah. Kemudian ditambah dengan melodi
synthesizer dan gitar (Gibson?) yang jarang bisa dimainkan oleh
orang-orang sesempurna para musisi Genesis ini.
Apa interpretasi dari lirik lagu ini? Wah mesti saya korek-korek
dahulu catatan saya.
2. UNDERTOW
3. BALLAD OF BIG
4. SNOWBOUND
5. BURNING ROPE
6. DEEP IN THE MOTHERLODE
7. MANY TOO MANY
8. SCENES FROM A NIGHT'S DREAM
9. SAY IT'S ALRIGHT JOE
10. THE LADY LIES
11. FOLLOW YOU FOLLOW ME
Lagu-lagu dalam album ini memiliki nuansa yang sedih, kelabu.
Mungkin itulah yang membuat saya senang dengan album ini? Di
kemudian hari saya beli juga versi piringan hitam dari album ini.
Sayangnya saya sudah tidak memiliki pemutar piringan hitam
lagi.
Album ini juga mulai menarik penggemar baru dengan lagu
Follow You Follow Me. Saya pribadi lebih menyukai lagu Many
Too Many, tapi memang lagu Follow You Follow Me merupakan
lagu yang mudah dicerna. Ketika menjadi mahasiswa saya
pernah membawakan lagu ini bersama-sama kawan dalam band
mahasiswa.
Duke
Album Duke melanjutkan tradisi baru dari album and then
there were three. Phil Collins mulai muncul dengan lagu
karangannya, yang sebetulnya atau seharusnya dimasukkan ke
dalam album solonya.
Ceritanya Phil Collins mengalami masa sulit berpisah dengan
istrinya (Andrea) sehingga dia tidak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya dia menulis lagu, yang cenderung berisi ungkapan
hatinya (kadang kekesalannya juga) terhadap Andrea. Lagu-lagu
tersebut akhirnya menjadi album solo pertama dari Phil Collins.
Lagu Misunderstanding merupakan lagu pribadinya yang
masuk ke dalam album Duke ini. Lagu Misunderstanding ini
juga merupakan salah satu lagu yang saya sukai dari album ini.
Yang menarik adalah melihat lagu ini dalam live show dimana
Daryl Streumer memainkan gitar solonya. Menarik sekali
melodinya.
Land of Confusion
Lagu ini, yang dibuat oleh Mike Rutherford, sebetulnya
merupakan sebuah protes atas kejahilan (isengnya) tangantangan kita terhadap dunia yang demikian indah. Terus terang
saya kurang menyukai beat dari lagu ini yang (menurut saya)
agak monoton dan berkesan menggunakan drum machine. Tapi
lagu ini sering dijadikan kojo, atau paling tidak, dijadikan lagu
awal dalam konser-konser mereka. Lihat saja judul-judul lagu
yang mereka bawakan dalam konsernya yang baru, pasti ada lagu
ini.
Peter Gabriel
Web site resmi: www.petergabriel.com.
Peter Gabriel merupakan salah satu tokoh dari band Genesis
yang kemudian keluar untuk mengerjakan karir solo. Beberapa
album solonya sudah dia luncurkan dengan musik yang masih
menawan. Salah satu contoh lagu yang saya suka dari albumnya
adalah Here comes the flood, yang selain liriknya menyentuh
(tentang banjir) juga musiknya sangat bagus. Ada beberapa versi
dari lagu ini dia mainkan piano sendiri, Robert Fripp
memainkan piano, dan yang dengan musik penuh dan
kesemuanya bagus. Contoh lagu Gabriel lain yang cukup terkenal
adalah Dont Give Up, Sledgehammer, Solsbury Hill, dan banyak
lainnya.
Selain meluncurkan album audio, Gabriel juga meluncurkan
DVDnya yang berupa rekaman konsernya: Secret World Live.
Seperti sudah diduga, tatanan (koreografer) dari pentas live
shownya sangat menawan. Yang menarik juga dari DVDnya
adalah adanya film tentang bagaimana persiapan konsernya
tersebut. Jadi penonton tidak hanya sekedar mendengarkan
musik saja akan tetapi juga melihat theatrical act dari Gabriel.
Memang sejak dahulu Gabriel terkenal dengan akting di
panggungnya. Saya punya sebuah video kuno jaman dia masih di
Genesis, dimana dia menggunakan kostum aneh-aneh pada live
show Genesis. Sayangnya videonya sangat gelap dan tidak jelas.
Maklum ini mungkin direkam pada awal tahun 1970-an?
Steve Hackett
Web site resmi: www.stevehackett.com. Situs ini memuat
beberapa wawancara Steve Hackett dalam format Adobe PDF.
Discography:
Steve Hackett merupakan gitaris Genesis yang menggantikan
posisi Anthony Phillips di tahun 1971. Bergabungnya Hackett ke
Genesis dimulai dari iklan dia yang mencari kawan untuk
bermain musik. Iklan ini disambut oleh Peter Gabriel yang
Genesisnya baru kehilangan Anthony Phillips. Hackett kemudian
bergabung dan berkolaborasi dalam album Genesis yang klasik.
Ketika Peter Gabriel keluar, Hackett masih bertahan sampai
album Wind and Wuthering dan setelah live show Seconds Out.
Steve Hackett juga sukses berkarir solo sebagaimana halnya
Peter Gabriel. Dia banyak membuat album solo yang cukup
sukses juga. Pada mulanya memang albumnya (Voyage of The
Acolyte) memiliki ciri yang mirip Genesis, karena memang ada
Phil Collins dan
Mike Rutherford di sana. Namun lama
kelamaan album dari Hackett memiliki ciri yang berbeda.
Untuk pertunjukan panggung biasanya Hackett merekrut
dedengkot progressive rock lainnya. Sebagai contoh dalam live
show yang kemudian direkam ada John Wetton (pemain bas dan
vokal dari band Asia, UK), Bill Brufford (drummer King
Crimson, Yes), Tony Levin (pemain bas), Julian Colbeck
(Keyboard), Ian McDonald (Flute, Sax, Keyboard).
Lagu yang dibawakan di live show biasanya juga menyertakan
lagu Genesis lama ketika Hackett masih di Genesis. Salah satu
lagu yang menurut saya bagus mereka bawakan di sebuah live
show (live show yang mana ya? Tapi yang pasti bukan yang Live
in Japan karena beda) adalah Watcher of the Skies. Ketika di
Genesis dulu lagu ini masih dibawakan dengan menggunakan
perangkat musik yang kuno seperti organ (bukan berarti jelek
lho, hanya beda), sementara dalam versi mereka sudah
digunakan synthesizer sehingga suaranya lebih megah dan
kolosal (grand).
Sayang sekali album dari Steve Hackett ini sulit dijumpai di
Indonesia sehingga review saya terbatas dari lagu-lagu yang bisa
saya download dari Internet. Saya hanya memiliki VCD Steve
Hackett & Friends Live in Japan.
Jadis
Jadi merupakan band yang dikategorikan sebagai neo
progressive rock. Sound dari band ini kental dengan gitar dan
synthesizer, khususnya melodi gitar. Melodi gitar inilah yang
membuat saya menyukai band ini.
Saya mengenal band ini dari rekomendasi rekan penggemar
musik claro juga. Begitu dengar langsung suka dan sering saya
putar. Untuk band progressive rock yang masuk kategori baru,
ini adalah pilihan utama saya.
Band yang dibentuk pada tahun 1986 ini dimotori oleh gitaris
Gary Chandler. Nama jadis diambil dari buku "The Magician's
Nephew" karangan C. S. Lewis. Album pertama mereka
diproduksi oleh Steve Rothery, gitaris Marillion. Maka
kebayanglah soundnya. Situs resmi dari band ini adalah
http://www.jadismusic.com/.
Sebagai awal perkenalan, saya mengusulkan album
meetis the eye dengan lagu seperti G.13 dan
World. Lagu-lagu lain dari album lainnya yang
untuk disimak adalah Alive Inside (solo gitar
tengahnya luar biasa enaknya).
More than
Wonderful
juga pantas
di tengah-
Jethro Tull
Web site resmi: www.jethrotull.com (tadinya domain ini dimiliki
oleh orang lain dan kemudian setelah diperkarakan, akhirnya
Jethro Tull menang dan mendapatkan domain ini)
Discography: This Was October (1968), Stand Up (1969),
Benefit (1970), Aqualung (1971), Thick As A Brick (1972), Living
In The Past (1972), A Passion Play (1973), Warchild (1974),
Minstrel In The Gallery (1975), ``M.U.'' --- Best Of... (1976),
Too Old To Rock 'n' Roll: Too Young To Die! (1976), Songs
From The Wood (1977), Repeat --- The Best Of Jethro Tull --Vol. II (1977), Heavy Horses (1978), Live --- Bursting Out
(1978), Stormwatch (1979), `A' (1980), Broadsword and The
Beast (1982), Walk Into Light (1983) (Ian solo album), Under
Wraps (1984), Original Masters (1985), A Classic Case (1985),
Crest Of A Knave (1987), 20 Years Of Jethro Tull (1988), Rock
Island (1989), Live at Hammersmith '84 (1990), Catfish Rising
(1991), A Little Light Music (1992), 25th Anniversary Boxed Set
(1993), The Best Of Jethro Tull: The Anniversary Collection
(1993), Nightcap (1993), Divinities (1995) (Ian solo album),
Roots To Branches (1995), J-Tull Dot Com (1999), The Secret
Language Of Birds (2000) (Ian solo album), The Very Best of
Jethro Tull (2001).
Web site lain:
Collecting Jethro Tull web site: http://www.collectingtull.com/history.html berisi informasi mengenai sejarah band
Jethro Tull.
Jethro Tull merupakan satu band yang unik dengan ciri-ciri khas
permainan flute yang digabungkan dengan gitar (khususnya
accoustic guitar, meskipun ada gitar listrik blues) yang bernuansa
folk song. Vokal dari Ian Anderson juga sangat khas karena
serak-serak dan meliuk-liuk bagaimana gitu. Bayangkan, suara
bisa meliuk-liuk. Nah, karena susah membayangkan, lebih baik
mendengarkan saja lagunya. Katanya, dalam live show-nya si Ian
Anderson ini sering melompat sana sini dengan baju kucel-nya
dan memainkan flute dengan kaki satu, seperti burung bangau!.
Pokoknya sangat khas dan tidak ada yang sama dengan band ini.
Namun nampaknya group ini tidak terlalu populer di Indonesia
(sekarang) kalau melihat koleksi kaset / CD yang ada di toko
musik dibandingkan dengan daftar album yang telah dikeluarkan
oleh Jethro Tull.
Aqualung
Aqualung ini merupakan
album pertama yang saya
dengar dari Jethro Tull.
Waktu itu saya masih SMP
dan ada saudara saya yang
sering memutar album ini.
Lagu Aqualung yang ada
di album ini merupakan
salah satu lagu Jethro Tull
kesukaan saya. Lagu ini
sarat dengan ciri khas dari
Jethro Tull; suara serak,
gitar, folk, dan rock.
Di tengah-tengah lagu ini ada bagian dimana vokalnya terasa
seperti jauh (berkesan seperti melalui telepon atau radio kuno)
d a n mellow. Kemudian mengeras lagi dan tentu saja menjadi
rock. (Teknik suara vokal seperti ini ternyata masih laku juga dan
saya masih menggemarinya. Saya melihat teknik yang sama
digunakan oleh band Porcupine Tree.)
Album Aqualung ini termasuk best seller. Bahkan situs
classicrock.about.com mencantumkan album ini sebagai salah
satu album dari Top 10 Classic Rock Album sepanjang masa12.
Album ini berisi kritikan terhadap agama (Christianity) dan
Tuhan yang karena keterbatasan pemahaman saya akan bahas
Inggris agak berat untuk dimengerti oleh saya. Lirik dari album
ini banyak yang ditulis oleh istri pertama dari Anderson, yaitu
Jennie, dan bernuansa politically incorrect. Apa pun, album ini
merupakan album yang menjadi acuan bagi Jethro Tull.
Sampai sekarang saya masih menyukai lagu Aqualung ini. Bagi
saya, Jethro Tull adalah Aqualung. Tanpa tahu Aqualung, anda
tidak mengenal Jethro Tull.
Thick as a Brick
Album ini sama bagusnya dengan album Aqualung. Lagu Thick
as a brick juga sama bagusnya, akan tetapi lebih panjang. Lebih
tepatnya, album ini hanya berisi dua (2) lagu saja; yaitu Thick as
a Brick (part 1) dan (part 2)! Mana ada musik pop yang lagunya
panjang seperti ini? Meski panjang, lagu ini tidak monoton.
Banyak perubahan-perubahan. Suatu ciri khas progressive rock
yang membuatnya bertahan sepanjang masa.
12
http://classicrock.about.com/od/toppicks/tp/top10albums.htm
A Passion Play
Album yang ini kata orang-orang sudah kelewatan. Ian Anderson
bereksperimen dengan musik dan juga membuat cerita, seperti
membacakan cerita anak-anak. Judulnya The Hare That Lost
His Spectales. (Kok saya merasa seperti ada faktor Alice in
Woderland di sini? Entah ini hanya perasaan saya saja atau
memang benar demikian. Maklum saya tidak memperhatikan
kata-kata dari cerita anak-anak tersebut.)
Ketika mendengarkan album itu, saya juga merasa aneh dan lucu
gitu. Tapi mungkin banyak orang yang tidak suka dengan
eksperimen seperti ini. Menurut kabarnya, pada satu live show
dari Jethro Tull, dongeng ini juga dipertontonkan dalam bentuk
kartun. (Ada yang punya?) Ha ha ha. Orang mau menonton
musik rock malah disuruh lihat kartun. Jelas marah besar.
Kaipa
Web sit: www.kaipa.info
Kaipa sebetulnya merupakan group progressive rock yang cukup
lama, yaitu didirikan tahun 1973. Saya mengetahui group ini di
tahun 2005, setelah mulai menelusuri riwayat dari gitaris Roine
Stolt yang bermain di The Flower Kings. Selain itu saya juga
membaca sedikit komentar tentang Kaipa dari mas Gatot di situs
web progarchives.com. Mungkin group ini kurang dikenal di
Indonesia karena berasal dari Skandinavia. Kemudian memang
group ini juga vakum cukup lama, yaitu sejak 1982.
Kaipa dikatakan mengambil landasan dari musik folk Swedia,
yang saya belum pernah dengar. Jadi belum bisa komentar. Tapi
memang dalam lagu yang saya dengarkan dari album Notes from
the Past, yang akan saya bahas kemudian, ada alur-alur nada
yang cenderung ke Eropa. Pendiri awal band ini adalah Hans
Lundin.
Kansas
Web site: http://www.kansasband.com
Kansas merupakan sebuah band rock yang unik. Warna yang
kental dari group ini adalah adanya biola (violin), keyboard /
piano dan gitar listrik rock. Jenis musik yang mirip dengan
Kansas adalah musik dari Jean Luc Ponty. Keyboard yang
digunakan juga sering menggunakan warna analog keyboard atau
tepatnya warna organ gereja, meskipun saya yakin mereka
menggunakan keyboard digital juga. Kansas menempatkan gitar
rock pada posisi depan meski berganti-ganti gitaris.; Kerry
Livgren, Steve Morse, dan lain-lain. Salah satu gitaris bekas
Kansas yang saya suka adalah Steve Morse. Tentang si Steve
Morse ini bisa jadi cerita sendiri. (Dalam sebuah video instruksi
gitar Steve Morse Essential Steve Morse menunjukkan bahwa
memang dia seorang maestro gitar.) Musik dari Kansas
menghentak-hentak dengan kemegahan. Lagu-lagunya pun
mempunyai judul (dan lirik) yang megah; seperti misalnya
menggunakan kata Anthem, Opus, dan sebagainya.
Kansas merupakan jawaban Amerika atas invasi group
progressive rock dari Eropa. Hanya karena ada warna Amerika
maka mungkin ada banyak orang yang kurang suka dengan band
ini.
Leftoverture
Jika saya diminta untuk
memilih album musik yang
paling saya sukai, maka album
Leftoverture ini menduduki
peringkat pertama! Demikian
hebatnya album ini menurut
saya.
Band Kansas ini memang saya
kenal mulai dari album
Leftoverture d e n g a n l a g u
Carry on my wayward son.
Gambar cover albumnya yang
The Wall
Selain lagu Carry on wayward son saya justru lebih suka lirik
lagu The Wall. Lagu ini dimulai dengan melodi gitar listrik dan
keyboard yang sangat pas dengan liriknya. Bagi saya lagu ini
mencerminkan optimisme dan perjuangan seseorang yang
dihadapkan dengan hambatan yang sangat berat (dalam bentuk
dinding The Wall) dalam pencarian diri seperti bait-bait di
bawah ini:
I'm woven in a fantasy, I can't believe the things I see
The path that I have chosen now has led me to a wall
And with each passing day I feel a little more like
something dear was lost
It rises now before me, a dark and silent barrier between,
all I am, and all that I would ever want to be
It's just a travesty, towering, marking off the boundaries
my spirit would erase
Bait berikutnya mengatakan bahwa ada harapan di depan sana
(the promise land is waiting like a maiden that is soon to be a
bride). Kata-kata the moment is a masterpiece sangat berat
sekali dan diberi penekanan. Karena memang momen tersebut
sangat dahsyat. Namun harapan ini tidak mudah dilalui.
To pass beyond is what I seek,
I fear that I may be too weak
And those are few who've seen it through to glimpse the
other side,
The promised land is waiting
like a maiden that is soon to be a bride
The moment is a masterpiece,
the weight of indecision's in the air
It's standing there, the symbol and the sum of all that's me
It's just a travesty, towering, blocking out the light and
blinding me I want to see
Bait berikutnya mengatakan siapa diri saya itu. Bukan kekayaan
(gold and diamonds) yang diharapkan. Sebuah pribadi diri, yaitu
menjadi diri sendiri. Itu saja. There is no loss indeed! Namun
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 61
saya harus menghancurkan dinding penghalang mimpi atau citacita saya ini:
Gold and diamonds cast a spell,
it's not for me I know it well
The treasures that I seek are waiting on the other side
There's more than I can measure in the treasure of the
love that I can find
And though it's always been with me,
I must tear down the wall and let it be
All I am, and all that I was ever meant to be, in harmony
Shining true and smiling back at all who wait to cross
There is no loss
Bagaimana? Kurang dalam bagaimana lirik lagu ini? Hebat
bukan? Ternyata tidak semua orang sependapat. Dalam sebuah
diskusi di Internet (lihat situs web ini:
http://starling.rinet.ru/music/kansas.htm) dikatakan bahwa lirik
Kansas merupakan yang paling buruk (dan hal-hal lain yang
menjelek-jelekkan kualitas pemain Kansas). Tak apa berbeda
pendapat. Lirik lagu The Wall masih bagus menurut saya. Link
Internet di atas juga menunjukkan bahwa betapa mendalamnya
perasaan seseorang terhadap lirik lagu.
Cheyenne Anthem
Lagu ini dimulai dengan suarat gitar akustik dan synthesizer
yang menawan, yang memberikan ciri progressive rock.
Kemudian berubah dengan piano dan biola yang merupakan ciri
khas Kansas. Tempo dari lagunya pun berubah dari lambat ke
cepat, kembali ke lambat, dan seterusnya.
Lagu ini bercerita mengenai perjuangan kaum Indian dari suku
Cheyenne di Amerika Utara13. Tanah mereka dirampas oleh
pendatang baru, orang kulit putih. You have come to move me,
take me from my ancient home. Kaum Cheyenne ini terpaksa
berperang dan kemungkinan akan mati. Padahal mereka mau
berbagi karena tidak ada seorang pun yang berhak memiliki
tanah di dunia ini. Adakah solusi lain yang lebih damai?
Informasi lebih lanjut mengenai suku Cheyenne ini dapat anda
peroleh dari Internet, seperti misalnya dari situs berikut ini:
http://www.turtle-tracks.org/issue83/i83_20.html. M e n a r i k j u g a
membaca mengenai kultur mereka.
13
Magnum Opus
Lagu ini memang benar-benar sebuah lagu yang megah! Dalam
imaginasi saya, ini bak sebuah lagu kejayaan sebuah negara atau
kerajaan.
Entah sudah dapat disebut sebuah magnum opus atau belum,
masih bisa diperdebatkan. Bagi saya lagu ini memang sebuah
karya rock yang cukup dahsyat. Banyak solo di dalam lagu ini.
Pantas menjadi penutup dari album yang dahsyat.
Marillion
Web site resmi: www.marillion.com
Dicography: Market Square Heroes (Debut single, 1982),
Script for a Jesters Tear (1983), Fugazi (1984), Real to Reel
(1984), Misplaced Childhood (1985), Brief Encounter (1986),
Clutching at Straws (1987), The Thieving Magpie (1988),
BSides Themselves (1988), Seasons End (1989), Holidays in
Eden (1991), A Singles Collection (1992), Live at the Borderline
(1992), Live in Caracas (1992), Live in Glasgow (1993), Brave
(1994), Afraid of
Sunlight (1995),
Made Again (1996),
Kayleigh / Essential
Collection (1996),
Best of Both Worlds
(1997), This Strange
Engine (1997),
Rochester (1998),
Piston Broke (1998),
Tales from the
Engine Room (1998),
Radiation (1998), Unplugged at the Walls (1999), marillion.com
(1999), Zodiac (1999), marillion.co.uk (2000), Marillion Singles
Box 82-88 (2000), A piss-up in brewery (2001), ReFracted
(2001), Anoraknophobia (2001), Crash Course (2001), Another
DAT at the office (2001), Fallout (2002), Anorak in the UK Live
(2002), Caught in the Net (2002), Marillion Singles Box '89-'95
(2002), Santa and his Elvis (2002), Brave Live 2002 (2002),
Marbles (2004).
Buku: Andr Rostek, A Collector's Guide to Marillion & Fish,"
(ISBN 3-931624-15-3); Jon Collins, Separated Out,
http://www.separatedout.com. Gambar cover dari buku ini
menunjukkan ciri-ciri (gambar cover) dari masing-masing
album Marillion, mulai dari awal (Jester) sampai ke
Anoraknophobia.
Group Marillion ini merupakan sebuah group yang dibentuk
tahun 1979. Mereka cukup populer di akhir tahun 90-an dan di
awal 2000-an. Group ini dapat dikatakan mirip Genesis yang
lama, meskipun tidak fair juga untuk menyamakan dia dengan
Genesis karena Marillion memiliki ciri khas sendiri. Jika Genesis
memiliki Peter Gabriel, maka Marillion memiliki lead singer
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 66
Misplaced Childhood
Saya sendiri menyukai Marillion
dimulai dari album Misplaced
Childhood (1985). Album ini
menghasilkan lagu yang sedikit
pop yaitu Kayleigh sehingga
mereka mendapatkan fans baru
dari lingkungan penggemar lagu
pop.
Saya sendiri menyukai album
tersebut karena Childhoods End.
Ciri-ciri khas vokal Fish, gitar
Rothery (yang melodius) dan
Clutching at Straws
Album Clutching at Straws (1987)
mungkin dapat dikatakan album
yang terbaik paling tidak,
menurut pendapat saya dari
Marillion dimana ciri-ciri group
ini (Fish dan Rothery) sangat
kental. Lagu-lagunya tidak terlalu
pop akan tetapi tidak terlalu sulit
dicerna oleh telinga juga. Jadi jika
anda ingin mengenal group
Marillion, mungkin album ini
dapat digunakan sebagai langkah
pertama.
Yang saya suka pada album ini adalah banyaknya keyboard solo
yang menjadi ciri khas classic rock, yang sudah jarang ditemukan
di group-group lain. Mark Kelly, pemain keyboard dari Marillion,
memang tidak terlalu terkenal sebagai individual. Contoh dari
penggunaan solo synthesizer classic rock ada pada lagu Just for
the record.
Pada awalnya saya hanya memiliki kaset dari album ini. Agak
takut juga banyak-banyak menyetel lagu ini karena takut rusak.
Holidays in Eden
Album ini, yang dirilis tahun 1991, belum saya
miliki akan tetapi saya memperoleh beberapa
lagunya (lagi-lagi) dari Internet. Salah satu lagu
yang saya suka adalah Dry Land. Lagu ini
sangat sederhana dan gitar dari Rothery sangat
enak untuk didengarkan. Berkat lagu ini juga
saya bisa menerima Hogarth sebagai vokalis dari Marillion.
Menurut informasi dari situs web Marillion, album ini diremastered dan ditambahkan bonus CD dengan beberapa lagu
tambahan. Sayangnya saya tidak memiliki akses ke album itu
sehingga tidak dapat memberikan komentar.
Brave
Pada waktu membeli CD album
ini
saya lagi gandrunggandrungnya dengan Marillion,
khususnya dengan Fish sebagai
vokalis. Saya masih belum dapat
menerima Hogarth sebagai
vokalis sehingga saya marah dan
berhenti mengumpulkan album
Marillion. Padahal saya baru
mulai mengumpulkan CD
Marillion. Sebetulnya album ini
tidak jelek-jelek amat. Akan tetapi
saya belum siap dengan
perubahan itu sehingga kecewa. Dikemudian hari, setelah saya
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 69
Marbles
A l b u m Marbles m e r u p a k a n
album yang terdiri dari dua (2)
CD. Sampul dari album ini
menggambarkan orang dengan
matanya yang ditambahkan
kelereng (marbles). Konsepnya
apa ya?
Salah satu lagu yang paling saya
sukai dari album ini, dan yang
membuat saya lebih dapat
menerima Steve Hogarth sebagai
vokalis Marillion, adalah lagu
Dont Hurt Yourself. Di dalam lagu ini suara Hograth terasa
lebih melankolis.
Lagu Ocean Cloud mengingatkan saya akan album Brave. Lagu
ini diawali dengan tempo yang lambat dengan vokal dan gitar. Di
bagian tengah ada perubahan tempo dengan lebih keras. Jenis
lagu ini memang lebih mencerminkan progressive rock.
Lagu Neverland juga merupakan lagu yang panjang (12:10)
dengan banyak bagian berisi gitar elektrik maupun akustik. Pada
bagian elektriknya mulai muncul ciri-ciri khas Rothery yang
garang dan mendayu-dayu. (Saya ambil gitar dan coba mainkan
melodinya. Asyik sekali.) Semakin sering didengarkan, semakin
menarik lagu ini. Akhirnya memang lagu ini menjadi salah satu
favorit saya juga.
Lagu-lagu lain juga mulai populer dari album ini. Lagu yang
populer adalah Youre Gone dan The Damage, tapi saya
sendiri masih belum bisa menyukai lagu-lagu ini meskipun
You're Gone dianggap sebagai populer. Mungkin masih
membutuhkan waktu?
Saran Lagu
Jika anda baru memulai Marillion, saya sarankan mendengarkan
lagu-lagu berikut dahulu. Setelah itu anda bisa mendengarkan
lagu lain yang lebih berat.
Just for the record. Ini jika anda senang solo synthesizer.
Kayleigh. Ini adalah lagu paling populer dari Marillion.
Bahkan lagu ini masuk tangga lagu pop. Jika anda senang
lagu pop dan melodi gitar inilah lagu yang sebaiknya pertama
kali anda dengar.
Pink Floyd
Web site resmi: www.pinkfloyd.co.uk
Web site lain: http://www.pinkfloyd-co.com
Discography
The Piper at the Gates of Dawn (May 1967), A Saucerful of
Secrets (June 1968), More (Original Soundtrack Album) (July
1969), Ummagumma (October 1969), Zabriskie Point (Original
Soundtrack Album) (January 1970), Atom Heart Mother
(October 1970), Relics (May 1971), Meddle (November 1971),
Obscured by Clouds (Music from the film 'The Valley') (June
1972), Dark Side of the Moon (March 1973), A Nice Pair (April
1973), Wish You Were Here (September 1975), Animals
(January 1977), The Wall (November 1979), A Collection of
Great Dance Songs (November 1981), The Final Cut (March
1983), Works (November 1983), A Momentary Lapse of Reason
(September 1987), Live - Delicate Sound of Thunder (November
1988), Shine on (8CD Boxed Set) (November 1992), The
Division Bell (April 1994), PULSE (June 1995), Zabriskie Point
(Original Soundtrack Album) - Deluxe Edition (September
1997)
Ada beberapa DVD, antara lain the Wall15.
Jelas, Pink Floyd merupakan salah satu contoh group classic rock
yang stabil. Yang heran, meskipun saya suka musik-musiknya,
jarang sekali saya menyimak lirik-liriknya. Dia juga merupakan
salah satu group yang suka menggunakan bunyi yang anehaneh, yaitu bunyi dari alam (natural) yang bukan dari alat
musik. Seperti di lagu Time ada bunyi jam, di lagu Pig ada
suara babi, dan seterusnya.
Salah satu lagu yang saya suka dari Pink Floyd adalah The Great
Gig In The Sky yang isinya hanya musik dan latar belakang
suara uu dan aa saja. Tapi lagunya bagus banget. Saya sendiri
memulai koleksi Pink Floyd dari Animal dan kemudian
mundur dan maju ke depan (tahunnya).
Pink Floyd terdiri atas David Jon Gilmour (gitar, vokal), Nicholas
Berkeley Mason (drum), Richard William Wright (keyboard),
George Roger Waters (keluar dari Pink Floyd tahun tengahtengah tahun 80-an, tahun 1986?), Roger Keith Barrett (Syd).
Peran David Gilmour sangat kental, yaitu dicirikan dari gitar dan
15
Animals
1. Pigs On The Wing (Part One) [1:24]
2. Dogs [17:08]
3. Pigs (Three Different One) [11:27]
4. Sheep [10:20]
5. Ping On The Wing (Part Two) [1:26]
Ini merupakan album koleksi Pink Floyd pertama saya yang
membuat saya menyukai Pink Floyd. Dalam album ini banyak
melodi gitar David Gilmour yang menawan yang merupakan ciri
khasnya; melengking panjang, melodius, clean, tidak kotor
seperti musik hard rock.
Saya tidak tahu apakah lagu di dalam album ini harus diputar
secara urut untuk mendapatkan ceritanya, ataukah bisa diputar
sesuka kita. Saya melakukan yang terakhir, urutan lagu saya
acak-acak. Mungkin karena saya belum mengetahui makna dari
lagu-lagu dan albumnya.
Lagu yang paling suka dalam album ini adalah Pigs (Three
Different Ones) yang dimulai dengan suara keyboard dan gitar.
Katanya dalam live show dari album Animal ini, Pink Floyd
mengusung balon dalam bentuk babi yang diterbangkan, pigs on
the wing. Bahkan kalau disebut kata Pink Floyd, yang terbayang
oleh saya adalah lagu ini.
Lagu Sheep dimulai dengan synthesizer solo yang melayang
dari speaker kiri ke kanan dan sebaliknya (plus bass? yang
monoton akan tetapi pas untuk situasi ini). Lebih nyaman kalau
didengarkan dengan headphone. Akan jelas perpindahan
suaranya. Latar belakang ada suara domba yang mengembik dan
burung-burung. Bukan Pink Floyd kalau mereka tidak
menyisipkan suara-suara aneh. Setelah synthesizer solo bermain,
baru masuk drums dan vokal.
Harmlessly passing your time in the grassland away
Akhir kata away yyyyy, suaranya disambung menyatu
dengan synthesizer (mellotron?) sehingga kita tidak bisa
membedakan suara vokal dan synthesizer yang panjang.
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 74
Porcupine Tree
Web site: http://www.porcupinetree.com
Saya mengetahui band ini dari review di situs web
progarchives.com. Kemudian saya mulai mencari lagu-lagu
mereka melalui jaringan file sharring. Lagu pertama yang saya
temukan (untungnya) adalah Blackest Eyes, yang ternyata
merupakan salah satu lagu terbaik mereka. Langsung saya
menyukai band ini. Namun sayangnya band ini belum terkenal di
Indonesia sehingga album mereka belum dijual di toko musik di
Indonesia. Untuk membeli melalui Internet masih terlalu mahal
bagi saya. Di kemudian hari saya akan memburu album-album
mereka.
Porcupine Tree pada mulanya merupakan eksperimen dari gitaris
Steve Wilson, yang sehari-harinya bekerja di dunia
perkomputeran (sebagai programmer?). Jadi dapat dikatakan
pada awalnya, Porcupine Tree merupakan sebuah band virtual.
Setelah mulai terkenal, Steve Wilson berhenti bekerja dan bisa
lebih fokus di dunia musik.
Warna musik Porcupine Tree memang berbeda sendiri. Bahkan
dikatakan mereka membuat genre sendiri, meskipun ada warna
Pink Floyd di sana. Jika dikategorikan, mereka masuk ke
psychedelic / space rock. Menurut mereka sendiri (dari kutipan
album Signify):
Porcupine Tree have managed to defy genres and blend
together numerous ambient, rock and avant garde styles
to create a musical landscape that is both refreshing and
compulsively seductive.
Lagu-lagu Porcupine Tree sarat dengan gitar rock (tapi bukan
heavy metal) yang melodius dan vokal yang sering terdengar jauh
(dari microphone). Lirik mereka juga menarik, meskipun saya
belum banyak membaca lirik lagu-lagu mereka (hanya dari lagu
yang saya miliki saja). Meskipun Porcupine Tree memiliki lagulagu yang mudah didengar (bernuansa pop), ada beberapa lagu
yang harus didengarkan beberapa kali dahulu sebelum bisa
disukai.
In Absentia
Berdasarkan review banyak orang, album yang dirilis tahun 2002
ini merupakan album terbaik mereka. Ini isi album In
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 76
Deadwing
A l b u m Deadwing merupakan
album terbaru mereka yang
dikeluarkan tahun 2005, dengan
cover yang kelam. Saya
mengetahui keberadaan album
ini dari Internet. Tentu saja saya
mencoba mencari lagu-lagu
MP3nya karena album ini belum
masuk ke Indonesia. Hasil
pencarian di Internet
menemukan sebuah situs yang
membahas mengenai album ini.
Menurut ceritanya, album ini
merupakan sebuah screenplay yang dikarang oleh Stephen
Wilson dan Mike Bennion. Wah! Mereka mencoba membuat
sebuah film? Yang benar saja. Silahkan baca opini mengenai
album ini di situs ini: http://www.adamloves.com/porcupinetree/deadwing.php
Queen
Web site resemi:
http://www.queenworld.com
dan http://www.queenonline.com
Tidak lengkap rasanya membicarakan classic rock tanpa
membicarakan group Queen. Bahkan Queen ini mungkin salah
satu group yang mempopulerkan musik classic rock, khususnya
dengan lagunya Bohemian Rhapsody. Lagu ini sudah menjadi
lagu klasik bagi para penggemar musik, dan bahkan dibawakan
oleh berbagai musisi terkenal (antara lain: Guns and Roses &
Elton John). Akan aneh jika anda belum pernah mendengar lagu
ini. Selain lagu Bohemian Rhapsody, lagu We Will Rock You
dan We Are The Champions menjadi lagu yang sering
dikumandangkan di stadium yang menyelenggarakan
pertandingan olah raga.
Bohemian Rhapsody
Rilis: 31 Oktober 1975.
Lagu ini merupakan lagu yang benar-benar classic rock dalam
artian dia memadukan unsur musik klasik dan menjadi lagu yang
dikenang sepanjang masa (klasik). Hampir semua penggemar
musik classic rock pasti kenal lagu ini. Kalau tidak kenal lagu ini,
berarti tidak kenal classic rock. Melodi dan liriknya mudah
menarik orang sehingga sekali dengar banyak orang tua dan
muda pasti suka.
Silahkan lihat lirik pada bagian akhir dari tulisan ini
(kumpulan lirik).
Lirik dari lagu ini cukup gelap (dark). Ada perbedaan pendapat
mengenai makna dari lagu ini, antara lain:
Lagu ini juga dijadikan lagu kojo di film Waynes World, yang
popular di kalangan remaja Amerika (generasi MTV). Lucu juga
melihat mereka menampilkan sindiran dengan menghentakhentakkan kepala mereka bergaya seperti rocker mengikuti beat
gitar solo Brian May dalam lagu Bohemian Rhapsody ini. Jika
anda belum melihat film ini, silahkan lihat.
Rush
Web site: www.rush.com
Discography
Rush (1974), Fly By Night (1975), Caress of Steel (1975), 2112
(1976), All The World's A Stage (1976), A Farewell To Kings
(1977), Archives (1977), Hemispheres (1978), Permanent Waves
(1980), Moving Pictures (1981), Exit... Stage Left (1981), Signals
(1982), Grace Under Pressure (1984), Power Windows (1985),
Hold Your Fire (1987), A Show of Hands (1989), Presto (1989),
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 82
Signals
Dirilis September 1982.
Subdivisions
Subdivisions merupakan salah satu lagu Rush favorit saya. Lagu
dimulai dengan keyboard yang khas rock-nya Rush. Heran juga
saya karena Rush kan tidak ada pemain keyboard khusus. Jadi
Geddy Lee lah yang bermain keyboard. Kok bisa-bisanya dia
memilih nada sebagus itu untuk keyboard? Selain musiknya yang
bagus, saya suka juga dengan liriknya. Bahkan ketika masih
muda saya pernah membuat sebuah cerpen dengan dasar
interpretasi lagu Subdivisions ini.
Dalam bayangan saya, lagu ini bercerita tentang kehidupan
kawula muda pinggiran kota dan tekanan (peer pressure) yang
dihadapi mereka. Dasar dari hal ini adalah lirik ini:
(Subdivisions)
In the high school halls
In the shopping malls
Conform or be cast out
(Subdivisions)
In the basement bars
In the backs of cars
Be cool or be cast out
Maksudnya baru-baru ini adalah ketika bagian dari tulisan ini
sedang ditulis, April 2003.
16
Power Windows
Dirilis Oktober 1985
Manhattan Project
L a g u Manhattan Project bercerita tentang pembuatan bom
nuklir yang dilakukan oleh para ilmuwan. Negara yang sedang
terlibat dalam perang dunia kedua berlomba-lomba untuk
membuat bom pemusnah. Siapa yang dahulu menemukan, dialah
pemenangnya. Para ilmuwan berlomba-lomba. Di Amerika
Serikat, orang-orang pintar dikumpulkan di sebuah tempat
(gurun?) untuk sebuah proyek rahasia untuk membuat bom.
Berikut cuplikan liriknya.
Imagine a place where it all began
Gathered from across the land
To work in the secrecy of the desert sand
All of the brightest boys
To play with the biggest toys
More than they bargained for...
Merekalah pemenangnya. Namun kejadian pemboman yang
diluncurkan dengan pesawat Enola Gay membawa perasaan
yang berbeda bagi setiap orang. Ada yang merasa menyesal
menjadi bagian dari proyek untuk membunuh manusia. Apakah
mereka ini orang-orang yang bodoh? Fools tried to wish it
away. Bagaimana perasaan anda jika temuan anda digunakan
untuk membunuh manusia? Apakah anda mau mengerjakannya?
Bagaimana jika pekerjaan ini diembel-embeli demi keamanan
negara?
Lagi-lagi lagu Manhattan Project ini memiliki alunan keyboard
yang menawan dengan vokal khas Geddy Lee. Kelihatannya
memang saya menyukai lagu-lagu Rush yang menggunakan
keyboard (yang dimainkan oleh Geddy Lee). Padahal Geddy Lee
bukan jagoan keyboard.
Prime Mover
Terus terang, saya belum mengerti makna dari lirik lagu ini.
Nanti akan diriset dengan lebih mendalam. Namun ada beberapa
bait yang saya sukai, antara lain:
Basic elemental instinct to survive
Stirs the higher passions
Thrill to be alive
Musik mereka sangat bagus! Saya suka lagu yang memiliki suara
gitar yang melodious. Entah terminologi melodius ini benar
atau tidak. Ini hanya sekedar istilah yang saya gunakan untuk
mengutarakan nada-nada gitar yang memiliki melodi yang indah.
Selain itu saya juga suka suara keyboard yang besahut-sahutan
dengan gitar. Memang motor dari group The Flower Kings adalah
Roine Stolt (gitar) dan Tomas Bodin (keyboard). Kebetulan The
Flower Kings memiliki ciri gitar-keyboard ini. Pas sudah. Sekali
dengar musiknya, langsung suka.
Ilustrasi cover album mereka pun bernuansa futuristik ala Yes /
Roger Dean, meski sebetulnya berbeda lho. Saya sendiri lebih
menyukai Roger Dean. Silahkan kunjungi web site mereka
http://www.theflowerkings.com
a t a u http://www.flowerpower.org.uk untuk melihat yang saya maksud. Ada computer
wall paper yang dapat anda download di situs tersebut.
Selain di The Flower Kings, Stolt dan Bodin juga membuat album
pribadi mereka masing-masing. Stolt juga bermain dengan
musisi progressive rock lainnya (seperti musisi Dream Theater)
dalam band yang disebut Transatlantic, yang juga direview dalam
buku ini.
Flower Power
A Journey To The Hidden
C o r n e r s O f Y o u r M i n d.
Diterbitkan 1999.
Album ini merupakan koleksi
CD pertama saya dari group
The Flower Kings. Karena CD
ini merupakan CD impor,
harganya cukup lumayan.
Ragu-ragu juga membelinya,
tapi karena ini koleksi
pertama, saya beli juga.
Album yang terdiri dari dua
CD ini berisi 31 lagu. Disk
pertama berisi 21 lagu, tetapi lagu ke 1 sampai dengan ke 18
merupakan satu kesatuan lagu yang disebut Garden of Dreams.
Lainnya baru berupa lagu-lagu mandiri seperti biasa. Konsep
memecah satu lagu menjadi beberapa lagu kecil biasa di
lingkungan classic rock. Mungkin ini pengaruh dari musik klasik?
Salah satu lagu dari kumpulan Garden of Dreams, yaitu Sunny
Lane merupakan lagu yang saya putar berulang-ulang. Di lagu
itu, seperti sudah anda duga, saya suka melodi nada gitar dan
keyboardnya yang melodious (apa istilah yang benar untuk kata
ini ya?). Sederhana melodinya tapi mantap. Sukar
menjelaskannya dengan kata-kata. Anda harus ikut
mendengarkan untuk mengerti penjelasan saya ini. (Itulah
sebabnya tulisan ini seharusnya dilengkapi dengan MP3
companion.) Terus terang saya belum membaca lirik-liriknya
secara mendalam untuk mengetahui apa yang ingin mereka
ceritakan dengan lagu-lagunya.
Lagu lain yang menarik untuk disimak adalah The
Merrygoround ( e n t a h d a r i a l b u m y a n g m a n a , s a y a
memperolehnya dari Internet). Lagu ini memiliki hentakan drum
dan bass yang memukau. Tentu saja nadanya/melodinya juga
bagus, tapi saya lebih suka gebukan sinkop drumnya.
Big Puzzle
Album ini membuktikan bahwa memang lagu-lagu classic
progressive rock harus didengarkan beberapa kali baru bisa
dinikmati. Setelah lebih dari dua tahun saya memiliki CD ini saya
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 89
Lain-lain
Ada DVD live show dari The Flower Kings yang ingin saya
peroleh. (Sudah lihat di toko.) Sayangnya harganya sangat mahal
untuk ukuran kantong saya, Rp 450 ribu! Wah, luar biasa. Ada
yang mau menyumbangkan? atau meminjamkan? atau
memberikan review?
Transatlantic
Web site: http://www.transatlanticweb.com
Group band ini (atau
lebih tepatnya proyek
band?) sebetulnya
merupakan kumpulan
musisi dari beberapa
b a n d , y a i t u Neal
Morse ( k e y b o a r d
Spock's Beard), Mike
Portnoy ( d r u m m e r
Dream Theater), Pete Trewavas (bassist Marillion) and Roine
Stolt (gitaris The Flower Kings). Jadi dapat anda bayangkan
bahwa jenis musik yang mereka bawakan memiliki warna
campuran dari group tersebut. Lagu-lagunya masih panjangpanjang tapi tidak membosankan.
Awal dari terbentuknya band ini sebetulnya berasal dari ide Mike
Portnoy. Dia kemudian menghubungi Neal Morse untuk
merealisasikan idenya dengan membawa Jim Matheos dari Fates
Warning. Neal Morse setuju, tapi Jim Matheos tidak dapat
berganbung. Neal Morse kemudian mencari anggota lainnya. Dia
sudah berkorespondensi melalui e-mail dengan Roine Stolt dan
kemudian mengajaknya untuk menjadi gitaris. Untuk pemain
bass diambil Peter Trewavas karena Mike Portnoy merupakan
salah satu penggemar Marillion. Mereka berempat kemudian
bertemu di New York dan kemudian menggarap proyek pertama
mereka. Selanjutnya menjadi bagian dari sejarah.
Cerita mengenai Transatlantic dari kacamata Roine Stolt dapat
dilihat di situs web ini:
http://www.progressiveworld.net/trans_roineinterv.html
Saya sendiri menemukan group ini secara tidak sengaja ketika
saya mencari-cari lagu-lagu MP3 Genesis (yang lama tentunya) di
Internet. Ada sebuah link ke lagu Genesis Watcher of the skies
- yang dibawakan oleh Transatlantic. Dari nama file lagunya
disebutkan pemain-pemainnya (ini tidak lazim di penamaan MP3
karena nama filenya menjadi sangat panjang). Mulai dari situ
saya mencari informasi yang lebih lanjut mengenai group
Transatlantic ini. Akhirnya ketemu juga beberapa CD di Sarinah
Jakarta. Selain itu hasil search di web juga berhasil menemukan
situs web mereka.
SMPTe
Judul album ini merupakan plesetan,
yaitu gabungan dari nama akhir dari
m e r e k a ; St o l t , Mo r s e , Portnoy,
Trewawas. Selain itu juga SMPTE
merupakan istilah yang digunakan
untuk mensikronkan musik (MIDI)
d e n g a n g a m b a r d i d u n i a digital
production. Jadi singkatan nama
m e r e k a diplesetkan menjadi judul
album yang hebat ini.
Sebetulnya selain album resmi dari Transatlantic ini, ada juga
album yang sama akan tetapi dengan tambahan Roine Stolt
mixes, yaitu album yang sama akan tetapi dengan penekanan di
bagian tertentu oleh Roine Stolt. Mungkin ini menarik.
Sayangnya saya tidak punya album yang ini sehingga tidak dapat
memberikan komentar.
Susunan isi album SMPTe:
1. All of the Above (30:59)
Full Moon Rising (7:11)
October Wind (5:54)
Camoflagued in Blue (5:22)
Half Alive (2:02)
Undying Love (3:57)
Full Moon Rising Reprise (6:33)
2. We All Need Some Light (5:45)
3. Mystery Train (6:52)
4. My New World (16:16)
5. In Held (Twas) In I (17:21)
Ini bagian dari liriknya, yaitu bagian yang paling saya sukai!
FULL MOON RISING
In a state of fallen grace
With a smile upon it's face, IT CAME !
Full moon rising today
Like a child but fully grown
Like a star but not so far away !
It came here to take me away
[chorus]
This has never been before
While the sun burns bright as day
Light the sky - hold back no more
Let the full moon rise today
Full moon rising today
So there I was with my complaints
In the comfort of my restraints I stayed
I stayed and had nothing to say
But there it was returning for my eyes
Like a fire that's been burning up the sky
Full moon rising today
[chorus]
Jadi, sudah pernah dengar Transatlantic? Belum? Waaaaahhhh
yang bener? Kalau Anda penggemar musik progresive rock maka
Anda harus mencoba mendengarkan group ini. Pasti suka.
My New World
[Tulisan ini saya ambil dari entri di blog saya:
http://my.opera.com/rahardjo/blog/show.dml/212980]
Lagu My New World mengisahkan perang dan akibatnya. Kata
orang perang mengubah manusia. Umumnya perubahan ini
paling dirasakan oleh orang yang terlibat dalam perang itu
sendiri, yaitu tentara dan keluarganya. Lagu ini bererita
mengenai sepasang kekasih dan perang yang mengubah
hubungan mereka.
Lagu dimulai dengan latar belakang sang gadis yang sempurna.
The Whirlwind
Album ini merupakan album
studio ketiga dari Transatlantic,
yang dirilis 23 Oktober 2009.
Musisinya tetap sama dan kualitas
lagu-lagunya tetap sama.
Album ini dimulai dengan lagu
Overture / Whirlwind yang
ternyata memang langsung
memberikan ciri dari personel
Transatlantic. Langsung saya
suka.
Steven Wilson
Perkenalan saya dengan Steven Wilson dimulai dari group band
Porcupine Tree. Dia adalah gitaris, vokalis, dan motor dari group
tersebut. Sedikit demi sedikit saya mulai mengenal proyekproyek dari Steven Wilson lainnya, seperti misalnya Blackfield
(yang akan disinggung pada bagian lain dari buku ini). Bahkan
boleh dikatakan, sejak mengenal Blackfield, saya lebih tertarik
lagi untuk mengetahui tentang Steven Wilson. Mulailah saya
tertaik untuk melihat solo album lainnya. Salah satu lagunya
yang membuat saya makin tertarik adalah Drive Home.
Yes
Official web site: http://yesworld.com
Discography
Yes (1969), Time and a Word (1970), The YES Album (1971),
Fragile (1972), Close To The Edge (1972), Yessongs (1973),
Tales From Topographic Oceans (1974), Relayer (1974),
Yesterday (1975), Going for The One (1977), Tormato (1978),
Drama (1980), Yesshows (1980), Classic Yes (1980), 90125
(1983), 9012 Live: The Solos (1985), Big Generator (1987),
Union (1991), Yesyears [box set] (1991), Yesstory (1992), The
Very Best of Yes (1993), Symphonic Music of Yes (1993), Talk
(1994), Solo Family Album (1994), Keys to Ascencion (1996),
Keys to Ascencion 2 (1997), Open Your Eyes (1997), BBC
Sessions 1969-1970 Somethings Coming [2 CDs] (1997), The
Ladded (1999), The Best of Yes (2000), House of Yes: Live from
the House of Blues (2001), YesSymphonic (2001), Keystudio
(2001), Magnification (2001), Yes, Friends and Relatives
Volume 2 (2001), We Make Believe (2001), Yestoday (2002), In
A Word (2002), Yesspeak (DVD, 2003), Ultimate Yes: 35th
Anniversary Collection (2004), Fly From Here (2011).
Group band Yes merupakan salah satu group yang masih
bertahan sampai saat ini, meskipun bongkar pasang pemain.
Ciri-ciri khas group ini adalah suara vokal dari Jon Anderson
(yang melngking tinggi dan seolah-olah melayang di udara),
gitar (klasik kompleks atau njlimet, atau listrik yang nge-rock)
d a r i Steve Howe17, keyboard dari Rick Wakeman (yang
bernuansa organ gereja), dan ilustrasi album dan logo dari
Roger Dean18 (yang memiliki gambar alam futuristik dan ciri
khas seperti contoh dari logonya di bawah ini, dimana setiap
17
18
Parallels
Lagu ini dimulai dengan church organ yang dimainkan oleh Rick
Wakeman. Seperti sudah diduga lagu ini agak nge-rock dengan
sentuhan bas Chris Squire yang mengingatkan saya akan album
solonya (Fish Out of Water). Ternyata memang Squire yang
mengarang lagu ini.
Wonderous Stories
Lagi-lagi lagu yang lembut dari Anderson dengan iringan gitar
akustik dari Howe dan keyboard Wakeman. Entah siapa yang
dimaksud dalam lagu ini yang memberikan cerita yang ajaib,
sehingga sang pelaku selalu ingin mendengarkan cerita itu.
Awaken
Lagu ini merupakan lagu yang paling banyak disukai oleh para
penggemar progressive rock. Memang lagu yang panjangnya
lebih dari 15 menit ini merupakan sebuah epic. Dimulai dengan
piano Wakeman, dan kemudian vokal Jon Anderson, lagu
kemudian progressing menjadi lebih memiliki beat dimana bas
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 107
Tormato
Album yang keluar di tahun 1978 ini
merupakan album kelanjutan dari
a l b u m Going For The One, dengan
personel Yes yang lengkap (dalam
artian yang paling banyak digemari
orang). Banyak orang, terutama
penggemar Yes yang lama merasa
album ini merupakan salah satu album
Yes yang terburuk! Pasalnya lagu-lagu
yang ada terlalu sederhana dan garing.
Bagi saya, album ini tidak seburuk yang diutarakan oleh para
penggemar Yes. Memang benar dalam album ini faktor Jon
Anderson terasa terlalu menonjol dibandingkan dengan pemainpemain lainnya sehingga ada yang mengatakan bahwa ini lebih
tepat dikatakan album Jon Anderson daripada album Yes.
Perlu diingat bahwa pada tahun-tahun itu punk rock menjadi
mode. Yes masih bisa bertahan pun menjadi suatu bukti
tersendiri dari kemampuan Yes. Bahkan dengan jenis yang agak
sederhana ini Yes mungkin bisa menarik penggemar dari
generasi baru, yang kemudian menggemari album 90125 atau
Big Generator.
Seingat saya, saya punya album ini ketika SMA. Sebagai
penggemar Going For The One, tentu saja saya merasa harus
memiliki album ini. Dari segi desain cover, saya juga agak heran
karena tidak berorientasi ke Roger Dean. Tapi keheranan ini
tidak berlangsung lama karena Going For The One pun desain
covernya agak aneh.
Onward
Lagu Onward merupakan album yang paling saya sukai dari
album ini. Lagu ballad sederhana ini memiliki fokus pada vokal
Jon Anderson. Keyboard Rick Wakeman di belakang layar sangat
sederhana dan memberikan kesan space (ruang angkasa). Bass
juga muted. Tidak ada gitar rock, hanya muted(?). (Saya tidak
tahu itu apakah suara keyboard dari Wakeman atau gitar Howe.)
Tidak ada drum.
Contained in everything I do
There's a love, I feel for you
Proclaimed in everything I write
You're the light
Burning, brightly
Onward through the night
Onward through the night
Onward through the night of my life
Displayed in all the things I see
There's a love you show to me
Portrayed in all the things you say
You're the day
Leading the way
Onward through the night
Onward through the night
Onward through the night of my life
Dalam interpretasi saya, lagu ini berisi kata-kata cinta. Maju
terus dengan cinta. Setuju?
Big Generator
Terus terang meskipun saya
memiliki CD dari album ini, saya
merasa kurang sreg dengan
musiknya terlalu cempreng.
Pada waktu beli saya berharap ini
seperti Yes yang lama, tetapi saya
merasa album ini agak berbeda.
Mungkin ini disebabkan gitaris
pada album ini adalah Trevor
Rabin? Eh, sebetulnya ini
merupakan kelanjutan dari
album 90125, yang juga kurang
saya sukai.
Salah satu lagu yang populer dari album ini adalah Love Will
Find a Way. Lagu ini agak bernuansa pop sehingga lebih mudah
dicerna sehingga nampaknya banyak merangkul penggemar
baru, dari kalangan pop. Oke lah, saya juga termasuk yang
menggemari lagu ini.
Yesspeak
Yesspeak ini sebetulnya merupakan DVD yang berisi wawancara
mengenai perjalanan Yes selama 35 tahun. Bayangkan, sebuah
band yang tetap berjaya setelah 35 tahun. Tidak banyak band
seperti ini. Apalagi band dengan aliran progressive rock yang
mungkin sulit menjualnya. Itulah sebabnya DVD ini dikeluarkan.
Narasi DVD dilakukan oleh Roger Daltrey (dari mana lagi kalau
bukan dari band Who yang juga terkenal di jaman dulu).
Jika Anda mencari lagu atau sajian live show, Anda akan kecewa
dengan DVD ini. Isi DVD ini lebih banyak wawancara, meskipun
ada juga potongan lagu di sana sini dan di latar belakang. Saya
sendiri justru suka dengan DVD ini karena dapat mengetahui
lebih lanjut mengenai Yes di luar dari sisi musiknya.
Pada bagian awal dari DVD ini, bertajuk Sacred Ground,
diceritakan kehidupan mereka sehari-hari saat ini setelah selesai
tour. Jon Anderson tinggal dengan istrinya dengan ketenangan
rumah yang memiliki pemandangan air dan bukit yang
menawan. Steve Howe juga merasa tentram di rumahnya,
dikelilingi oleh gitarnya. Chris Squire menikmati hidup dengan
keluarga besarnya, termasuk dengan anak kecilnya. Alan White
tinggal di Amerika, di Washington state, yang dekat dengan laut.
Dia hobby naik boat dan bermain-main bersama keluarganya.
Rick Wakeman yang menyediri, dan saya agak sedikit kasihan
karena dia terlihat begitu kesepian (lonely). Tapi kesemuanya
menyukai tinggal di rumah setelah lelah melakukan show.
dari lagu the Buggles21 dengan judul yang sama. Memang ini
bukan kebetulan. Pemain keyboard dalam album ini bukan Rick
Wakeman, tetapi Geoff Downes. Produser dari album ini adalah
Trevor Horn. Geoff Downes dan Trevor Horn adalah pemain dari
the Buggles. Jadi memang tuduhan ini pada tempatnya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, saya pribadi menyukai album
ini. Secara sound memang saya lebih menyukai sound keyboard
dari Geoff Downes dibandingkan dengan Rick Wakeman, yang
memang terlalu klasik. Mungkin itu sebabnya saya menyukai
album ini. Lineup dari album ini adalah Chris Squire (bass),
Steve Howe (gitar), Alan White (drum), dan Geoff Downes
(keyboard).
Karena ini merupakan concept album, maka lagunyapun terurut
dengan sebuah cerita. Album dibuka dengan lagu Fly from here
Overture, sebuah instrumental yang cukup singkat. Ciri khas
dari gitar Steve Howe kental di sini sehingga terasa bedanya
dengan the Buggles.
Setelah pembukaan, maka mulai masuk ke inti atau tema dari
album ini. Lagu berikutnya adalah:
Setelah lagu di atas, dilanjutkan dengan lagu (7) The Man You
Always Wanted Me to Be, (8) Life on a Film Set, (9) Hour of
Need, (10) Solitaire, dan (11) Into the Storm.
Sejak Pt. I saja saya sudah suka dengan musiknya dan lirknya.
and we can fly from here ... Kenapa saya jadi ingin terbang
juga ya? Lagu-lagunya memang berkesan sedih, sorrow, sendiri.
Adanya album ini menunjukkan bahwa Yes masih tetap aktif
menghasilkan karya-karya. Kita tidak perlu khawatir akan
kehausan dengan karya progressive rock. Akan tetap ada.
Alhamdulillah.
Di tahun 80an, the Buggles cukup terkenal di dunai musik pop dengan
hit singlenya, video killed the radio stars.
21
Lain-Lain
Ada banyak hal tentang lagu, musik, lirik, dan artis yang ingin
saya tulis. Tapi mungkin lagu-lagu tersebut tidak termasuk
classic rock. Mestinya sih mereka tidak cocok masuk ke dalam
tulisan ini. Tapi biarlah. Penggemar classic rock juga akan senang
dengan artis-artis yang saya tulis di sini. Toh tulisan ini juga
masih pendek. Lain kali kalau sudah panjang, mungkin bisa saya
pisahkan jadi tulisan tersendiri. Mungkin tentang lagu-lagu di
tahun 70-an dan 80-an? Selain itu band-band baru yang belum
banyak tulisannya saya masukkan juga ke bagian ini. Nanti
setelah banyak akan saya masukkan ke bagian tersendiri.
ABWH
Seperti telah dibahas pada bagian Yes, ABWH merupakan band
yang berisi personel Yes dan terpaksa menggunakan nama lain
karena yang berhak menggunakan nama Yes adalah Chris Squire.
Akhirnya keempat individu ini sepakat menggunakan inisial
nama akhir mereka (A)nderson, (B)rufford, (W)akeman,
(H)owe. Di beberapa situs web musik dari ABHW ini masih
dikategorikan ke musik Yes.
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 113
Angel
Group band Angel merupakan salah satu grup rock yang muncul
di tahun 70-an. Sayangnya grup ini bubar sebelum mencapai
puncak ketenaran kena hantaman musik punk yang mulai
populer. Padahal band lain yang sejenis bisa bertahan dan
akhirnya tetap sukses (bangkit kembali) ketika musik punk mulai
mati.
Angel dibentuk pada tahun 1975 oleh Punky Meadows (gitar),
Frank DiMino (vokal), Gregg Giuffria (keyboard), Mickie Jones
(bass), and Barry Brandt (drum). Setelah album ketiga, Mickie
Jones digantikan oleh Felix Robinson.
Seperti halnya band rock lain di masa itu, musik Angel banyak
ditandai dengan chop-chop synthesizer, gitar rock, dan
harmonisasi vokal yang melankolis. Kalau dibandingkan dengan
musik sekarang, mungkin musik mereka terasa seperti
kebanyakan synthesizernya.
On Earth As It Is In Heaven
Gambar di samping
menunjukkan cover album
Angel yang saya cari-cari
berjudul On Earth As It Is In
Heaven . ( L i h a t l o g o
bandnya. Pada bagian lain
dari tulisan ini saya
membahas logo yang unik ini
karena dia berupa ambigram,
dimana dia bisa dibaca dari
atas atau dari bawah.)
Dulu saya punya kaset album
ini, tapi sekarang entah ada
dimana. Susah mencarinya di Internet karena kata angel itu
merupakan kata umum sehingga di search engine harus dibantu
dengan kata-kata tambahan (seperti misalnya judul dari
lagunya). Hasil penjelajahan di Internet menemukan situs
berikut:
http://www.magikflute.com/gordongebert/angel.htm
(Hasil penelusuran kembali menunjukkan bahwa situs itu sudah hilang.
Itulah sebabnya saya membuat buku ini dan mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin sehingga apabila ada situs yang hilang, informasi
masih tetap kita miliki.)
White Hot
Album White Hot saya
peroleh (di toko Hard n
Heavy)
di bulan Oktober
2005, 28 tahun setelah album
itu diluncurkan (1977)!
Sebetulnya saya mencari
album On Earth As It Is In
Heaven, tapi apa boleh buat
hanya menemukan album ini.
Secara keseluruhan album ini
lebih lemah daripada album
sebelumnya, meskipun ciriciri mereka masih ada di
sana. Entah karena saya lebih sering mendengarkan album
sebelumnya sehingga membandingkannya dengan album yang
sudah saya kenal sementara album ini baru saja saya dapatkan.
Ada sepuluh (10) buah lagu di dalam album ini, yaitu
1. Don't Leave Me Lonely (4:00)
2. Ain't Gonna Eat Out My Heart Anymore (2:50)
3. Hold Me, Squeeze Me (3:49)
4. Over and Over (3:01)
5. Under Suspicion (4:42)
6. Got Love If You Want It (4:28)
7. Stick Like Glue (2:38)
8. Flying With Broken Wings (Without You) (3:32)
9. You Could Lose Me (4:53)
10. The Winter Song (3:44)
Dari lagu-lagu di atas, saat ini hanya lagu Hold Me, Squeeze Me
yang langsung saya suka. Yang lainnya rasanya biasa-biasa saja,
untuk skala Angel ini. Mungkin butuh waktu yang lebih lama
agar bisa menikmati?
Sebetulnya band Angel ini tidak mati begitu saja. Masih ada
usaha-usaha untuk melakukan nostalgi dengan melakukan reuni.
Contohnya di tahun 1999 mereka mencoba tampil kembali di
New England KISS EXPO 99. Namun mereka tidak bisa menjadi
besar seperti dahulu kala.
Anthony Phillips
Anthony Phillips merupakan
salah satu personel yang pernah
mendukung band Genesis di
awalnya. Tidak banyak yang
mengenal dia memang. Dia
merupakan gitaris dari Genesis
sebelum Steve Hackett yang
keluar setelah album Tresspass.
Katanya dia keluar karena tidak
suka (ketakutan?) dengan stage.
Ada juga ya yang seperti ini.
Album The Geese and The
Ghost (1977) ini merupakan salah satu karya terbaik dari solo
karir Anthony Phillips. (Atau kalau dibandingkan album dia
lainnya, mungkin malah satu-satunya album yang baik dari dia?)
Album ini menampilkan beberapa personel lain, termasuk Mike
Rutherford dan Phil Collins. Secara lengkapnya, personel yang
terlibat dalam album ini adalah sebagai berikut.
ANTHONY PHILLIPS -- acoustic 12 string, 6 string, classical
guitar, electric 6 and 12 string guitars, basses, dulcimer guitar,
bazouki, synthesizers, mellotron, harmonium, piano, organ,
celeste, pin piano, drums, glockenspiel, timbales, bells and
chimes, gong, vocal
MICHAEL RUTHERFORD -- acoustic 12 string, 6 string,
classical guitars, electric 6 and 12 string guitars, basses, organ,
drums, rimbales, glockenspiel, cymbals, bells
(Anthony
(Anthony Phillips/Michael
(Anthony Phillips/Michael
Part i 8:01
Part ii 7:39
7 COLLECTIONS (Anthony Phillips) 3:07
8 SLEEPFALL: THE GEESE FLY WEST
4:33
(Anthony Phillips)
Corak lagu yang ada di dalam album ini lebih ke arah Genesis
lama (Trespass, atau Nursery Crime) dengan banyak suara gitar
akustik, yang kalau dilihat dari daftar pemainnya mungkin gitar
12 strings. Maklum, Anthony Phillips kan gitaris. Mike
Rutherford juga gitaris.
Sangat sulit mengapresiasi musiknya tanpa lirik dari lagulagunya. Memang sebagian besar dari album ini berisi
instrumental. Akan tetapi ada beberapa lagu yang ada katakatanya yang ingin saya ketahui.
Salah satu lagu kesukaan saya adalah Sleepfall: the geese fly
west. Piano, flute(?), dan synthesizer di belakangnya sangat
lembut sehingga saya merasa seperti seorang penggembala yang
asyik tertidur di bawah pohon, dengan angin silir-silir. Mungkin
saya terpengaruh dengan gambar cover dari albumnya?
Entahlah. Yang penting, sangat indah. Jelas album ini
merupakan salah satu album terbagus untuk classic rock. Hanya,
memang banyak yang tidak tahu. Menurut informasi dari
internet, album ini pernah mencapai US chart nomor 191. Entah
chart yang mana dan tahun berapa (mungkin 1977?) tidak begitu
jelas. Tapi, album ini bagus kok.
Silahkan dinikmati malam hari dengan suasana remang-remang
sambil tiduran dan menghayal. Anda bisa tertidur dengan pulas.
Bukan karena membosankan, tapi karena bagaikan dibuai.
Oh ya, saking sukanya dengan album ini saya memiliki kaset,
piringan hitam, dan MP3. Sayangnya saya tidak punya versi CDnya.
Audioslave
Audioslave merupakan salah satu group band baru yang banyak
dijumpai kaset & CD-nya di Indonesia. Kelihatannya group ini
akan menjadi terkenal, asal mereka bisa bertahan tidak bubar
sebelum besar. Terus terang saya menyukai lagu-lagu mereka
yang bernuansa rock keras seperti Led Zeppelin ini. Lihat web
site http://www.audioslave.com untuk informasi lebih lengkap
mengenai group ini.
Selama penulisan buku ini, sudah keluar album kedua dari
Audioslave yang lumayan bagus juga. Cerita lengkap mengenai
band ini akan menyusul.
Blackfield
Web site: www.blackfield.org
Lagu where is my love yang juga ada di album pertama ada lagi
di sini. Apa bedanya ya? Tentu saja saya tetap suka dengan lagu
ini.
Album ketiga, Welcom to My
DNA, masih memiliki warna
yang sama meskipun peran
Steven Wilson mulai berkurang.
Mendengarkan lagu pertama,
Glass House, langsung saya
senang. Senang karena ciri-ciri
khas mereka masih ada. Saya
sudah khawatir dengan
berkurangnya peranan Wilson
nanti sound progressive rocknya
jadi hilang. Ternyata tidak. Yeah, yeah, yeah.
Album-album Blackfield merupakan yang paling sering saya
putar akhir-akhir ini (2011 2012). Sudah jelas dia merupakan
salah satu favorit saya. Tentu saja bagian ini saya tulis sambil
mendengarkan Blackfield.
Chris Squire
Chris Squire ada pemain bas dan pendiri
band Yes yang terkenal itu. Bahkan dapat
dikatakan yang memiliki hak
menggunakan nama Yes adalah Chris
Squire. Seperti pemain lainnya, Chris juga
mencoba melakukan menerbitkan album
solonya.
Fish Out of Water merupakan salah satu album solo dari Chris
Squire. Album ini dibuat tahun 1975 dengan menyertakan musisi
kawakan lainnya, seperti Patric Moraz (keyboard), Mel Collins
(saxophone dari band Camel).
Saya pertama kali mendengar album ini di tahun 1970-an ketika
saya masih di SMP. Ada Om saya yang menyukai musik jenis ini
dan salah satu kaset koleksinya adalah album Chris Squire "Fish
out of Water" ini.
Lagu-lagu di dalam album ini berbeda dengan musik Yes.
Umumnya lebih slow, akan tetapi tetap mencerminkan
progressive rock. Banyak hentakan (sinkop) drum dan bas.
Maklum, Chris Squire kan pemain bas. Tentu saja untuk
memenuhi stereotype musik classick rock harus ada lagu yang
panjangnya lebih dari 10 menit; Silently Falling (11:25 menit) dan
Safe (14:54 menit). Saya hanya bercanda. Semua lagunya bagus
dan mudah dicerna. Lagunya:
1. Hold Out Your Hand
2. You By My Side
3. Silently Falling
4. Lucky Seven
5. Safe (Canon Song)
Saya sempat memiliki kaset ini, tentu saja dengan label YESS
produksi Bandung itu, tapi entah sekarang kemana. Puluhan
tahun kemudian saya menemukan CD-nya. Langsung saya sabet,
meskipun harganya lumayan mahal. Sekarang saya dapat
menikmati lagu tersebut. Sangat direkomendasikan jika Anda
penggemar classic progressive rock.
Pada mulanya saya memiliki kaset dari album ini. Tentu saja
kaset tersebut dari label Yess, tapi sayangnya kaset tersebut
hilang. Beberapa tahun kemudian, atau lebih cocoknya 30 tahun
kemudian, saya menemukan CD dari album ini di sebuah toko.
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 123
Citizen Cain
Informasi mengenai band ini saya peroleh
dari mailing list. Langsung saya nitip kepada
kawan yang mau pulang dari luar negeri dan
dibawa ke Indonesia. Album yang saya miliki
adalah Serpents In Camouflage. Saya baru
mendengarkan beberapa kali, tapi kok masih
kurang sreg dengan musiknya. Memang
musiknya memiliki nuansa Genesis lama atau Marillion (gitar
dan keyboard), tapi kesannya kok agak enteng? (Jangan marah
bagi penggemarf Citizen Cain. Beri tahu saya bagaimana cara
menikmati lagu mereka.)
Isi dari album ini adalah sebagai berikut: 1. Stab In The Back
(649), 2. Liquid Kings (1125), 3. Harmless Criminal (1029),
4. The Gathering (1105), 5. Dance of The Unicorn (627), 6.
Serpents In Camouflage (1323). All compositions by Stuart Bell,
Frank Kennedy, David Elam, Chris Colvin. Lyrics by Cyrus.
Def Leppard
Web site: http://www.defleppard.com
Terus terang sulit bagi saya untuk memasukkan Def Leppard ke
dalam kelompok classic rock. Akan tetapi karya mereka dapat
dianggap karya klasik (bukan dalam artian musik klasik), dan
saya sangat menyuaki band ini. Saya ingin menulis buku
khusus tentang mereka. Akan tetapi nampaknya wkatu belum
memungkinkan. Untuk itulah saya titipkan tulisan tentang
mereka dalam buku ini. Nanti kalau tulisan tentang Def Leppard
lebih banyak, atau saya membuat tulisan lain mengenai rock
secara umum, akan saya pisahkan dari buku ini.
Saya banyak mendengarkan Def Leppard ketika sedang kuliah S2
dan S3 di Kanada. Jauh dari Indonesia membuat saya sedikit
blue dan musik Def Leppard berkesan blue dan romantis bagi
saya. Album Def Leppard pertama yang saya beli adalah Vault
yang merupakan kompilasi dari hits mereka. CD ini ini
menemani saya dalam menulis thesis S3 yang waktu itu terasa
tidak kunjung selesai. Setelah pulang ke Indonesia, lebih dari 10
tahun kemudian, baru saya mencari informasi yang lebih lanjut
mengenai band ini; latar belakang, anekdot, interview, dan
X
Album X ini merupakan album yang terbaru ketika saya
menuliskan bagian ini. Saya mengetahui album ini dari Internet
dan kemudian mencari lagu mereka. Kemudian saya mulai
mencari CD-nya.
Lagu yang sangat berkesan dari album ini adalah Unbelievable.
Lagu ini bercerita tentang bagaimana susahnya mengatakan
selamat berpisah setelah berusaha keras untuk menjaga
hubungan.
...
You don't say that it's over
(ahh) Never thought this could die
But you speak without words
Making me feel so damn good, 'bye
It's unbelievable
...
Pemilihan kata-kata speak without words sangat tidak lazim
dan melekat terus.
GTR
Saya pikir GTR ini merupakan
sebuah proyek dengan ide besar,
yaitu menggabungkan dua
gitaris besar Steve Howe dan
Steve Hackett dengan musisi
eks band Asia (Geoff Downes).
Siapa yang tidak kenal dengan
dua nama gitaris tersebut? Satu
eks Yes, dan satunya eks
Genesis. Nama GTR sendiri
mungkin diambil dari kata
gitar untuk lebih memberikan
penekanan kepada gitarnya?
Musik dari GTR agak sedikit bercorak mirip band Asia. Memang
mereka pada satu saat pernah bermain untuk band Asia itu.
Bahkan dalam pemahaman saya, Geoff Downes itu lah yang
menjadi motor dari band Asia. Jadi, jika anda senang dengan
band Asia, maka album ini merupakan sebuah tambahan koleksi.
Sayangnya proyek ini tidak terlalu sukses, meskipun
menghasilkan sebuah lagu yang cukup populer; When The
Heart Rules The Mind. Lagu-lagu yang lainnya pun tidak terlalu
buruk. Setelah melakukan tur, group ini bubar. Mungkin agak
susah juga menyatukan dua jawara gitaris?
Todd Rundgren
Sudah sering saya mendengar nama Todd Rundgren. Namun
sayangnya sulit sekali mencari kaset, piringan hitam, atau CD
dari artis yang satu ini. Kalau lihat tampangnya sih serem. Tapi
lagu-lagu dari Todd Rundgren ini melankolis atau sentimental.
Sebagai contohnya adalah lagu Hello, its me sangat bagus.
Lagu ini juga ada di film Duet. Justru saya tahunya dari film
ini.
Web tentang Todd Rundgren ada di http://www.tr-i.com dan
dikelola oleh dia sendiri. Ternyata dia cukup Internet-aware juga.
Group-group Baru
Umumnya penggemar classic rock tidak yakin bahwa akan ada
group musik baru yang memiliki aliran classic rock dan memiliki
kualitas yang sama dengan band lama. Saya juga tadinya
berpendapat seperti ini. Namun ternyata ada band baru yang
bagus juga. Apakah ada band atau album yang disarankan
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 126
Sumber informasi
Sumber informasi sebagian besar saya peroleh melalui Internet.
Hanya satu buku konvensional yang saya miliki. (Kecuali kalau
anda mengirimkan buku, tentunya menjadi buku kedua.)
Classic Rock BR v. 2.17 Desember 2002 Desember 2014 127