Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

HARI/TGL : Jumat/18 Oktober 2013

NAMA

ACARA

NO. MHS : D61112002

: Pengenalan Mikroskop

: Abdul Aziz Tadda

I. MAKSUD DAN TUJUAN


1.1 Maksud
Agar praktikan dapat mengetahui menggunakan mikroskop binokuler dan
menguasai bagaimana penggunaan mikroskop binokuler serta mengetahui semua
fungsi dari bagian-bagian mikroskop.
1.2 Tujuan
Agar praktikan bisa mengetahui bagian-bagian tubus serta fungsi pada
mikroskop, praktikan dapat mengetahui perbedaan antara mikroskop binokuler dan
polarisasi.

Dengan

mempelajari

mikroskop

binokuler

praktikan

mampu

mendeskripsikan bentuk bentuk fosil secara nyata dengan menggunakan


mikroskop binokuler.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat, adapun alat yang digunakan antara lain :
1.

Alat tulis menulis

2.

Buku penuntun praktikum mikropaleontologi

3.

Mikroskop binokuler

4.

Kertas format praktikum (8 lembar)

III. TEORI RINGKAS


Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat optic yang digunakan untuk
perbesaran benda-benda dengan ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat
secara kasat mata. Berdasarkan jenisnya mikroskop terbagi atas 2 bagian yaitu :
mikroskop monokuler atau polarisasi dan mikroskop binokuler. Kedua jenis
mikroskop ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Mikroskop binokuler adalah Alat yang digunakan untuk pengamatan
benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan
dari atas ataupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler
memiliki dua buah lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler, sehingga diperoleh
bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata. Kekuatan
pembesarannya tidak terlalu kuat, umumnya objektif 4X dan 10X serta okuler
400X dan 100X.
Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya
lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada
mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih
berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun
cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya
dari luar kedalam kondensor.
Mikroskop Yang Digunakan Dalam Praktikum Mikropaleontologi
Dalam ilmu geologi terutama dalam bidang penelitian objek yang kecil atau mikro
mikroskop sangat berguna untuk membantu melihat dan mendeskripsikan dengan
jelas objek penelitian tersebut. Mikroskop yang biasa digunakan adalah mikroskop
polarisasi dan mikroskop binokuler namun dalam hal penilitian fosil mikro adapun
jenis mikroskop yang digunakan adalah mikroskop Binokuler.

Perbedaan Mikroskop Binokuler dan Mikroskop Polarisasi

Mikroskop Binokuler

Mikroskop Polarisasi

Kedua mikroskop di atas jika dilihat secara umum memiliki kesamaan, namun
kedua mikroskop ini mempunyai beberapa perbedaan, antara lain :

Mikroskop binokuler mempunyai dua lensa okuler sedangkan mikroskop


polarisasi hanya memepunya satu lensa okuler.

Mikroskop binokuler digunakan untuk mengamati preparat fosil


sedangkan mikroskop polarisasi digunakan untuk mengamati sayatan tipis
pada batuan dan mineral.

Mikroskop binokuler memerlukan cahaya dari luar untuk pengamatan fosil


yang bukan dalam bentuk sayatan tipis, walaupun sudah ada sumber
cahaya dari mikroskop tersebut sedangkan mikroskop polarisasi tidak
memerlukan cahaya dari luar.

Bagian-bagian Mikroskop Binokuler dan Mikroskop Polarisasi

Secara garis besar, mikroskop ini mempunyai tiga bagian utama ;

A. Tubus Atas

1. Lubang pengamatan
2. Lensa okuler
3. Dioptering
4. Pengatur jarak lensa okuler
5. Lensa objektif .
6. Revolver
7. Sekrup pengunci tubus.
8. Lengan mikroskop
9. Lensa okuler perbesaran 4x.
10. Lensa okuler perbesaran 10 x
11. Lensa okuler perbesaran 40x
12. Lensa okuler perbesaran 100x

B. Tubus Tengah

1. Meja objek
2. Penjepit preparat
3. Penyangga meja objek.
4. Skala absis
5. Nonions skala absis
6. Skala ordinat
7. Nonions skala ordinat
8. Lubang objek.

9. Pengatur diafragma.
10. Pengarah kasar
11. Pengarah halus
12. Diafragma.
13. Pengarah absis
14. Pengarah ordinat

C. Tubus bawah

1. Illuminator
2. Brightness controll dial
3. Selubung iluminator
4. Kaki mikroskop
5. Kondensor
6. Kabel mikroskop
7. Stecker

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI
HARI/TGL : Jumat /18 Oktober 2013

NAMA

ACARA

NO. MHS : D61112104

GAMBAR

: Pengenalan Mikroskop

: Abdul Aziz Tadda

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI
HARI/TGL : RABU/16 OKTOBER 2013

NAMA

ACARA

NO. MHS : D61112104

: PENGENALAN MIKROSKOP

: RIA P.S

KETERANGAN DAN FUNGSI


Secara umum mikroskop binokuler terdiri atas 3 bagian utama yaitu :

A. Tubus Atas merupakan bagian-bagian atas dari mikroskop yang terdiri dari:

1. Lubang pengamatan berfungsi sebagai tempat pada saat mengamati


preparat melalui lensa okuler.
2. Lensa okuler berfungsi sebagai tempat mengamati atau untuk melihat.
3. Dioptering berfungsi sebagai pengatur atau memutar kedudukan lensa
okuler.
4. Pengatur jarak lensa okuler berfungsi sebagai pengatur jarak lensa yang
disesuaikan dengan mata orang yang melakukan pengamatan.
5. Sekrup pengunci tubus atas berfungsi sebagai pengunci kedudukan tubus
bagian atas sehingga tidak bergerak selama melakukan pengamatan.
6. Revolver berfungsi sebagai tempat melekatanya lensa objektif dan juga
untuk memutar lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang digunakan .
7. Lensa objektif berfungsi sebagai alat untuk memperbesar objek yang
diamati, lensa objektif terdiri dari 4 buah lensa objektif sesuai dengan
perbesaran masing-masing yang berbeda.
8. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada saat mengambil atau
memindahkan mikroskop.
9. Lensa okuler perbesaran 4 kali digunakan untuk memperbesar objek yang
diamati dengan perbesaran 4x.

10. Lensa okuler perbesaran 10 kali digunakan untuk memperbesar objek yang
diamati dengan perbesaran 10x.
11. Lensa okuler perbesaran 40 kali digunakan untuk memperbesar objek yang
diamati dengan perbesaran 40x.
12. Lensa okuler perbesaran 100x digunakan untuk memperbesar objek yang
diamati dengan perbesaran 100x.

B. Tubus Tengah merupakan bagian-bagian tengah dari mikroskop yang terdiri


dari:

13. Meja objek berfungsi sebagai tempat preparat.


14. Lubang objek berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya yang berasal dari
illuminator.
15. Lensa betrand atau lensa meja objek berfungsi untuk memusatkan cahaya
yang melewati lubang meja objek.
16. Penjepit preparat berfungsi sebagai penejpit preparat selama pengamatan
sehingga kedudukannya tetap dan tidak bergeser.
17. Penyangga meja objek.
18. Skala absis berfungsi sebagai penunjuk posisi atau kedudukan preparat
yang diamati atau menunjukan nilai pada sumbu X.
19. Nonions skala absis berfungsi untuk menentukan ketepatan dari nilai yang
ditunjukkan oleh sumbu X.
20. Skala ordinat berfungsi sebagai penentu posisi atau kedudukan preparat
pada sumbu Y.
21. Nonions skala ordinat berfungsi untuk menentukan ketepatan nilai pada
sumbu Y.
22. Bukaan diafragma berfungsi untuk mengarahkan dan membuka difragma
agar tidak terganggu pada saat melakukan pengamatan.

23. Pengarah kasar berfungsi untuk menggerakkan meja objek guna mengatur
jarak antara prepearat dengan lensa objektif untuk memfokuskan bayangan
agar tampak jelas.
24. Pengarah halus berfungsi untuk mengatur agar diperoleh tampilan bayangan
objek.
25. Diafragma berfungsi sebagai penerus cahaya .
26. Pengarah skala absis sesuai dengan absisiberfungsi untuk menggerakkan
preparat dengan arah kiri ke kanan sesuai dengan arah kiri ke kanan sesuai
dengan absisi atau sumbu X.
27. Pengarah ordinat berfungsi untuk menggerakan preparat dengan arah depan
belakang sesuai dengan ordinat atau sumbu Y.
28. Penyangga meja objek berfungsi untuk menyangga meja objek.

C. Tubus bawah merupakan bagian-bagian bawah mikroskop yang terdiri dari :

29. Illuminator berfungsi sebagai tempat asalnya cahaya.


30. Selubung iluminator berfungsi sebagai alat pelindung dari illuminator
31. Brightness controll dial berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arus
atau sumber cahaya.
32. Kaki mikroskop berfungsi sebagai tumpuan dari keseluruhan mikroskop.
33. Kondensor berfungsi sebagai penerus cahaya yang masuk.
34. Kabel mikroskop berfungsi sebagai penghubung antara mikroskop dengan
sumber arus listrik.
35. Stecker berfungsi sebagai penghubung antara kabel dengan aliran listrik.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan praktikum mikropaleontologi mengenai pengenalan
mikroskop, Mikroskop yang digunakan dalam mendeskripsi fosil mikro adalah
Mikroskop Binokuler yang bagian-bagian lengkap yang terdiri atas 3 bagian yaitu
tubus atas (mikroskop bagian atas), tubus tengah (bagian tengah mikroskop) dan
tubus bawah (bagian bawah mikroskop).

ASISTEN

( ERVINA )

PRAKTIKAN

( ABDUL AZIZ TADDA )

DAFTAR PUSTAKA

http://geologi08.wordpress.com/2012/03/09/penjelasan-mikroskop-danketerangannya/

http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_cahaya

http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/04/perbedaan-mikroskopbinokuler-dengan.html

http://one2land.wordpress.com/2010/03/19/mikroskop-polarisasi/

http://1902miner.wordpress.com/2011/09/30/contoh-laporan-pengenalanmikroskop-polarisasi/

Anda mungkin juga menyukai