Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk lansia, maka masalah kesehatan lansia akan
semakin menonjol. Perubahan bio-psikososial yang terjadi diikuti dengan proses penuaan
menimbulkan berbagai masalah mental dan perilaku pada kelompok usia lanjut. Salah satu
problem mental yang paling sering dijumpai pada lansia adalah demensia. Demensia
menyebabkan penurunan fungsi kognitif, selain itu juga ada gangguan mental yang ditandai
dengan adanya BPSD. Terapi untuk mengurangi BPSD merupakan hal yang penting karena
BPSD tersebut menjadi beban bagi keluarga dan perawat. Beberapa penelitian menunjukan
bahwa animal assisted therapy (AAT) dapat mengurangi gejala kognitif dan mental akibat
demensia. AAT juga mempengaruhi berbagai hormon dan neurotransmitter yang dapat
mengurangi BPSD. Oleh karena itu, perlu ditelaah lebih lanjut tentang hubungan AAT sebagai
terapi suportif lansia dengan demensia.
Kata kunci : demensia, animal assisted therapy, BPSD, psikofarmaka, mood, kognitif,
neurotransmitter
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusah Masalah
I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
I.3.2 Tujuan Khusus
I.4 Manfaat
I.4.1 Bagi Klinisi
I.4.2 Bagi Masyarakat
I.4.3 Bagi Peneliti lainnya
I.5 Ruang Lingkup Penelitian
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penyebab demensia
Tabel 2. BPSD (Behavioral and Psychologic Symptom of Dementia) yang Paling Sering Ditemui
Tabel 3. Manfaat Terapi
DAFTAR GAMBAR