Anda di halaman 1dari 11

Bahyu Aryi Nurwibawanto

Chaerul Latif
David Afrizal Sambodo
Devi Eka Ikhwana
Fauzan Dwi Prasetyo
Melkior radati rambi
M.Iqbal Sandi
Rizka Maulia
Verryn Paulina Dony

Latar Belakang
Tanggal 1 Oktober di tetapkan hari kebangkitan

pancasila yang selalu di peringati warga


indonesia.Harapannya adalah agar pancasila terus
bergema jangan sampai Diselewengkan dan
diabaikan .pancasila adalah kekayaan bangsa
indonesia yang tidak ternilai harganya yang
merupakan rangkuman dari nilai nilai luhur yang digali
oleh bung karno dari akar budaya bangsa yang
mencakup seluruh kebutuhan dan hak dasar manusia
secara universal, sehingga dapat dijadikan landasan
dan filsafat hidup bagi bangsa indonesia yang
majemuk baik dari segi agama,etnis, ras, bahasa, dan
golongan oleh kepentingan bangsa indonesia,
mengembangkan dan mengamalkan nilai nilai
sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
demi mewujudkan cita cita bangsa.

Pengertian Orde Lama


Orde Lama adalah sebutan bagi masa

Pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia.


Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968.
Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan
pergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi
terpimpin.
Di saat menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan parlementer.
Presiden Soekarno di gulingkan waktu Indonesia
menggunakan sistem ekonomi terpimpin.

Kejadian Penting
Lama

pada Masa

Orde

1. Tahun 1945 1950


Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 45 antara lain:
a) Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari
pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan
legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan
wewenang MPR.
b) Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi
kabinet parlementer.
Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan
dari presidentil menjadi parlemen.Dimana dalam sistem
pemerintahan presidentil, presiden memiki fungsi ganda, yaitu
sebagai badan eksekutif dan merangkap sekaligus sebagai
badan legislatif.

2.Tahun 1950 1959


Sistem Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan

demokrasi liberal. Ciri-ciri demokrasi liberal:


1) presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
2) Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
3) Presiden berhak membubarkan DPR.
4) Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
Era 1950 - 1959 ialah era dimana presiden Soekarno memerintah
menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik
Indonesia 1950, dimana periode ini berlangsung dari 17 Agustus 1950
sampai 5 Juli 1959.
Dewan Konstituante diserahi tugas membuat undang-undang dasar yang
baru sesuai amanat UUDS 1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini
belum juga bisa membuat konstitusi baru.
Akhirnya, Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, yang membubarkan
Konstituante.
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
1. Pembentukan MPRS dan DPAS
2. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950

Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik

yang tidak stabil.Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.


1950-1951 - Kabinet Natsir
1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo
1952-1953 - Kabinet Wilopo
1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I
1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap
1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II
1957-1959 - Kabinet Djuanda

3.Tahun 1959 1968 (Demokrasi Terpimpin)


Masa di mana sistem "Demokrasi Terpimpin" sempat berjalan di Indonesia.

Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh


keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara, yaitu Presiden
Soekarno. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan
oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada
tanggal 10 November 1956

Berbagai penyimpangan dalam Demokrsi terpimpin :


Pancasila diidentikkan dengan Nasakom
Produk hukum yang setingkat dengan undang-undang (UU) ditetapkan
dalam bentuk penetapan presiden (penpres) daripada persetujuan

MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup


Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955
Presiden menyatakan perang dengan Malaysia
Presiden menyatakan Indonesia keluar dari PBB
Hak Budget tidak jalan

Penyimpangan lain dalam demokrasi terpimpin adalah campur tangan presiden

dalam bidang Yudikatif seperti presiden diberi wewenang untuk melakukan


intervensi di bidang yudikatif berdasarkan UUD No.19 tahun 1964 yang jelas
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan di bidang Legislatif
berdasarkan Peraturan Presiden No.14 tahun 1960 dalam hal anggota DPR
tidak mencapai mufakat mengenai suatu hal atau sesuatu rancangan UndangUndang.
Pada masa ini terjadi persaingan antara Angkatan Darat, Presiden, dan PKI.
Persaingan ini mencapai klimaks dengan meletusnya perisiwa Gerakan 30
September 1965 (G30SPKI) yang dilakukan oleh PKI.

B. Penyimpangan Orde Lama (1945-1949 ; 1959-1966)


1. MPRS Mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden seumur hidup.
2. Penyimpangan Ideologis , yakni konsep Pancasila berubah jadi NASAKOM
(Nasionalis,Agama dan Komunis).
3. Kaburnya Politik Luar Negri Bebas Aktif(mengakibatkan indonesia keluar dari
PBB)

4. DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan oleh Presiden (padahal menurut


Konstitusi, Presiden tidak dapat membubarkan/memberhentikan Presiden)
5. Kekuasaan Pemerintah sewenang-wenang,karena MPR,DPR,dan DPA
belum dibentuk,jadi segala hal dilaksanakan berdasarkan perintah Presiden.
6. MPR dan DPR dibawah Kekuasaan Presiden

Dalam Bidang Ideologi


Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan
paradigma yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi
oleh tajamnya konflik ideologi
Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu
periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966
Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja
menjadi masalah, tetapi lebih dari itu ada upaya-upaya untuk
mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan faham
komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun 1948
dan oleh DI/TII yang akan mendirikan negara dengan dasar
islam
Pada periode 1950-1959, walaupun dasar negara tetap
Pancasila, tetapi rumusan sila keempat bukan berjiwakan

Pada periode 1956-1965, dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin.

Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin


adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden
Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila
dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi
presiden seumur hidup, politik konfrontasi, menggabungkan Nasionalis,
Agama, dan Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi NKRI

Dalam Bidang Sosial


Terjadi pemutusan hubungan kerja secara sepihak sehingga menimbulkan

pengangguran
Banyak ketidak adilan dalam bidang hukum
Terjadi kesenjangan sosial yang cukup tajam antara golongan kaya dan
golongan miskin

Bidang Ekonomi
Terjadinya sistem pemotongan uang, dan kenaikan harga BBM
Usaha untuk perbaikan di bidang ekonomi terabaikan

Anggaran Belanja Defisit, ditutup dengan mencetak uang, mengakibatkan

Penyimpangan Terhadap UUD 1945 Pada Masa Orde


Lama
Presiden telah mengeluarkan peraturan dalam bentuk Penetapan

Presiden. Yang hal itu tidak dikenal di UUD 1945.


MPRS dengan ketetapan No. I/MPRS/1960 telah menetapkan Pidato
Presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul Penemuan Kembali
Revolusi Kita (Manifesto Politik Repuplik Indonesia) sebagai GBHN tetap.
Pimpinan lembaga-lembaga negara diberi kedudukan sebagai mentrimentri negara. Yang berarti sejajar dengan pembantu Presiden.
Hak Budget tidak berjalan, karena setelah tahun 1960 Pemerintah tidak
mengajukan RUU APBN untuk mendapat persetujuan DPR sebelum
berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan.
5 Maret 1960 lewat Penetapan Presiden No.3 tahun 1960, Presiden
membubarkan anggota DPR hasil pemilihan umum 1955. Lalu lewat
penetapan Presiden No.4 tahun 1960, tanggal 24 Juni 1960 dibentuklah
DPR Gotong Royong (DPR-GR).
MPRS mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden seumur hidup melalui
ketetapan Nomor III/MPRS/1963.
Politik Luar Negeri RI yang bebas aktif diselewengkan menjadi politik
poros-porosan, dimana Indonesia hanya menjalin kerjasama dengan Blog
Negara Komunis dan memusuhi negara-negara Barat.
Indonesia keluar dari PBB pada tanggal 19 September 1960.
Adanya ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis).

Saran Dan Kesimpulan


Saran

Demokrasi adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan


gagasan dinamis yang terkait erat dengan perubahan. Oleh karena itu, kita
sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, memperbaiki, dan
melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi terbentuknya
suatu sistem demokrasi yang utuh di dalam wadah pemerintahan bangsa
Indonesia.
Kesimpulan

Demokrasi secara umum merupakan sistem pemerintahan yang


segenap rakyat turut serta dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada juga
yang menyatakan suatu sistem politik yang dimana kebijakan umum
ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif
oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan
politik.
Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi prioritas suatu sistem, di
Indonesia sistem demokrasi yang digunakan adalah demokrasi pancasila
dengan mengedepankan adanya prinsip musyawarah. Dengan
bermusyawarah diharapkan dapat memuaskan semua pihak yang berbeda
pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan

Anda mungkin juga menyukai