Anda di halaman 1dari 20

ACARA IV

PENGENALAN TRAKTOR TANGAN/TRAKTOR RODA DUA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar lahan pertanian beririgasi dirancang untuk mengusahakan
tanaman padi dan palawija. Pola tanam yang secara umum digunakan adalah padipadi-palawija, atau padi-palawija-palawija, tergantung ketersediaan air yag ada atau
pola tanam yang sudah disepakati dan ditetapkan. Agar dapat melakukan kegiatan
usaha tani tersebut tersebut secara memadai maka dibutuhkan penggunaan alatalat pertanian baik yang digerakkan secara manual, yaitu digerakkan dengan
tenaga manusia; hewan; ataupun digerakkan secara masinal, yaitu digerakkan
dengan tenaga motor; dan tenaga alam, misalnya air atau angin.
Pemilihan jenis tenaga penggerak apakah memakai tenaga manusia, motor atau
tenaga alam tergantung pada beberapa faktor, yaitu: ketersediaan tenaga dan alatnya;
biaya untuk operasi dan pemeliharaan; modal yang tersedia dan keuntungan finansial
usaha tani ; dan kondisi lingkungan sekitar, misal topografi atau bentuk bentang
lahan apakah datar, bergelombang, atau berbukit.
Dalam melaksanakan kegiatan usaha tani baik untuk padi maupun palawija
dilakukan proses-proses pekerjaan: Penyiapan lahan; penyemaian; penanaman;
perawatan tanaman dan pemupukan; pemanenan; dan proses pasca panen.
Kegiatan-kegiatan penggunaan alat mesin pertanian baik berpenggerak manual ataupun
masinal disebut Mekanisasi Pertanian. Adapun tujuan kegiatan mekanisasi pertanian
adalah untuk mengurangi kejenuhan kerja, meningkatkan ketepatan waktu,
memperbaiki mutu produksi, dan meningkatkan efisiensi kerja.
Untuk tenaga penggerak mesin biasanya digunakan traktor. Fungsi traktor
selain adalah sebagai alat penarik dan penggerak alat pengolah tanah juga sebagai alat
angkutan. Beberapa jenis traktor bahkan dilengkapi dengan suatu poros putar
sehingga putaran poros engkol mesin dapat dihubungkan dengan alat lain misalnya
pompa air. Dari jumlah rodanya maka traktor dapat dipilahkan menjadi traktor
beroda dua atau traktor tangan dan traktor besar beroda empat. Traktor tangan

digerakkan oleh mesin yang mempunyai kekuatan sampai enam sampai tujuh PK.
tetapi banyak juga yang hanya mempunyai kekuatan empat sampai lima PK. Sedangkan
traktor besar dapat mempunyai kekuatan mesin 35 PK. Pemilihan traktor yang
digunakan tergantung pada beberapa faktor, antara lain luas lahan, jenis
tanatopografi, jenis tanaman yang akan diusahakan, ketersediaan operator dan suku
cadang, modal tersedia dan keuntungan yang diharapkan.
B. Tujuan
Mahasiswa mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada traktor tangan dan
dapat mengoperasikan traktor tangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Tinjauan Umum Traktor Tangan


Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai

banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah traktor
haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun
bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu
dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta
kegunaannya.
Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand traktor) adalah mesin
pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan pertanian
lainnya dengan alat pengolahan tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang
mesin. Biasanya, traktor roda dua atau traktor tangan ini dikemudikan dengan berjalan
kaki.
Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat berfungsi sebagai
tenaga penggerak untuk alat-alat seperti pompa air, alat prosesing, gandengan(trailer),
dan lain-lain.
A. Tipe-Tipe Traktor Roda Dua atau Traktor Tangan
Berdasarkan cara sumber penggerak peralatannya, traktor roda dua atau traktor
tangan ini diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu:
1) Traktor Tipe Unit (Integral Mounted Type)
Adalah traktor roda dua yang peralatannya langsung dihubungkan dengan
poros (sumbu/as) dengan transmisi gigi. Penerus tenaganya posisif dan efisiensi
tinggi.
Namun kelemahannya adalah jika peralatan mendapat beban berlebihan
(over-loaded), motor atau gigi transmisi akan rusak berat. Maka traktor tipe unit
sudah jarang dijumpai di Indonesia.

2) Traktor Tipe Gusur (Trailingted Type)


Adalah traktor yang peralatan/Implemennya digandengkan dengan
traktor hanya dengan bantuan pen/pasak. Jadi bekerjanya alat berdasarkan
kekiuatan tarik maju kedepan dari traktor.
3) Traktor Tipe Kombinasi (Combination Type)
Adalah traktor yang dapat digunakan secara tipe unit dan tipe gusur. Tipe
kombinasi menggunakan rantai 9chain) sebagai penerus tenaga dari transmisi
ke peralatan (rotary tiller)
Apabila ingin membajak tanah, maka rotary dapat dilepas dan bisa
dipakai tipe gusur dengan memasang pasak (draw-bar/hitch).
B. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan
tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.

Sebagai mesin

pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti
bajak piring, garu piring, dll.
Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu
diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan
tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan
peralatan atau pada tiga titik penyambungan
C. Persyaratan Alat
Persyaratan penggunaan peralatan ini :
a. Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas kemampuan
daya tarik dari traktor.
b. Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan
c. Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar, sedangkan untuk
operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat digunakan roda ban
karet.
D. Kegunaan Alat
Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah :
Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan
garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan stasioner,
seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll.

E. Kelengkapan Alat
Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang harus
dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu.

Tanpa

perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin
penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:
i.

Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk
membalikkan irisan permukaan tanah.

ii.

Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi
memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur
atau berlumpur.

iii.

Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
menghancurkan dan me ratakan tanah d. Roda sangkar adalah jenis roda yang
terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda
sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap
tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat diatasi.

iv.

Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung
operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan.

v.

Bagian-bagian dari motor bakar dan Fungsinya


Secara keseluruhan traktor tangan dapat diuraikan berdasarkan bagian-bagian

utamanya, yakni :
1.

Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya


menggunakan motor bakar diesel

2.

Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan


daya dari motor ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk diputar, seperti
bajak rotari

3.

Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk
mengemudikan jalannya traktor dilapangan

4.

Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling


Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,

yaitu:

Tenaga penggerak motor.

Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).

Tuas kendali.

1. Tenaga penggerak motor.


Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga
yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yangdihasilkan
kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang.
Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan
maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk
menyesuaikan ukuran v-belt yangdigunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila
posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel
digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor diesel
umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor
diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik
dan benar sejak awal.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak transmisi dan
bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan
beberapa buah baut pengencang.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat
lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully,
belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke
kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk
menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi
persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros
PTO. Dari PTO tenaga disalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama
dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga
motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun
kondisi motor penggerak dihidupkan.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di
bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan
melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka

putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda
kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila
kopling kiri ditekan.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu
karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda
yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda
sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah
kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban
dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk
pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga
akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan
pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang
diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam
lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan
berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar
samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan
roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas
mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan
roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke
depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung,
sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh
terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa
lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen.
Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama
apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan
untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat
pengoperasian.

3. Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya
traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas
kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi
lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor
yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi
ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi
terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
1) Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada
persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan
poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6
kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai
dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat
digunakan sebagai berikut:

Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan

Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak

Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan

Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

2) Tuas persneleng cepat lambat


Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari
3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi
dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan
antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan
menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah
dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.
3) Tuas kopling utama

Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama.Bila


tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke
gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka
tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas
kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling
utama.
4) Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila
hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi
tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat.
Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur
dari posisi pemasangan rantai penghubung)
5) Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masingmasing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan
kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan,
maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri.
Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
6) Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan
raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya
traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga
digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi
pembantu

digunakan

untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya

agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah
bisa lebih dalam.
7) Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak.
Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak

yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk
mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi STOP.

8) Tombol lampu dan bel


Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di
jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus
dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
9) Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas

ini akan

menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong


penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti

(ditinggal

operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.


4.

Menghidupkan Dan Mematikan Traktor Tangan


Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga

penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar
traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan
sistem start yang lain.
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan
mematikan traktor tangan, beserta tujuannya. Menghidupkan traktor tangan :
a. Tuas kopling utama diposisikan OFF atau rem, sehingga traktor tidak berjalan
pada saat dihidupkan
b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
c. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
d. Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.
e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilang-kan tekanan di
ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa
kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor.
Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk


menghidupkan motor.
h. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih
tetap diputar sampai motor hidup.
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
j. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner
k. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2 -3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik
l. Traktor siap untuk dioperasikan
5.

Mematikan traktor tangan


a) Lepaskan beban motor
b) Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner, sehingga putaran mesin akan
pelan, selama 2-3 menit.
c) Geser tuas gas pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
d) Tutup kran bahan bakar
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor :
1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang
baik.
2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan p ada saat dan setelah mematikan traktor
1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
3. Semua tuas dalam kondisi netral

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu

Tempat : di L2

: Minggu,

B. Bahan dan Alat

Alat
1) Traktor Tangan merk Kubota Quick
2) Alat Tulis

a.

Cara Kerja

Cara Menjalankan Traktor Tangan


1) Mesin Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah
jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas
melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator,
untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
2) Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga
untuk menghidupkan motor.
3) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
4) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal
ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
5) Pindahkan tuas verseneling ke ON.
6) Kemudian traktor akan berjalan dengan sendirinya.

7) Apabila ingin belok ke kiri, tekan tuas kopling kemudi yang ada di
sebelah kiri dan apabila ingin belok ke kanan, tekan Tuas kopling
kemudi yang ada di sebelah kanan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hand Traktor
Keterangan:
a) As (poros) roda
b) Tuas kopling kemudi belok kanan
c) Stang kemudi
d) Tuas gas
e) Kemudi pembantu
f) Tuas persneleng utama
g) Tuas kopling utama
h) Tuas persneleng cepat lambat
i) Tuas penyangga depan
j) Gantungan pisasu rotary
k) Pully penegang
l) Penyangga depan
m) Kerangka
n) Pemberat depan
o) Pully mesin
p) V-belt
q) Pully utama
r) Penutup V-belt
s) Gear box (rumah persneleng)
t) Tutup kotak peralatan
u) Tombol lampu dan bel
v) Tuas kopling kemudi belok kiri
w) Tuas persneling mesin rotari
x) Ban

BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang saat ini banyak
digunakan para petani di Indonesia untuk mengolah tanah sawah mereka. Biasanya
mesin pengolah tanah ini dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah lainnya, seperti
bajak, garu, ataupun bajak rotary. Hal ini sesuai dengan literature Suriansyah (2010)
yang menyatakan bahwa traktor tangan atau traktor roda dua (hand traktor/power
tiller) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan
pekerjaan

pertanian

lainnya

dengan

alat

pengolahan

tanah

yang

digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Selain sebagai mesin pengolah


tanah, dilapangan juga ditemukan bahwa traktor ini digunakan sebagai tenaga
penggerak untuk alat-alat seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer) dan
lain-lain.
Komponen-komponen traktor tangan terbagi atas 3 kelompok utama, yaitu
tenaga penggerak motor, kerangka dan transmisi (penerus tenaga), dan tuas kendali.
Pada kelompok tenaga penggerak terdapat komponen mesin penggerak menjadi
sumber tenaga utama untuk mengerakkan traktor tangan. Jenis tenaga penggerak yang
sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin
atau minyak tanah (kerosin). Sedangkan daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
dengan menggunakan satu silinder. Penggunaan mesin diesel umumnya lebih murah
baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet
dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak
awal.
Pada kelompok kerangka dan transmisi (penerus tenaga) terdapat dua buah
komponen utama yaitu kerangka yamg berfungsi sebagai tempat kedudukan motor

penggerak transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan
kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Dan transmisi yang
berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang
bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti: pully, belt,
kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Sedangkan pada kelompok ketiga terdapat tuas kendali. Tuas kendali ini adalah
tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah
jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya
tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih
mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan
beberapa tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi
lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas. Biasanya tuas kendali
yang sering terdapat pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
1) Tuas perseneleng utama
Tuas perseneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada
persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan
poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6
kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai
dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat
digunakan sebagai berikut:

Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan

Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak

Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan

Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

2) Tuas perseneleng cepat lambat


Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari
3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi
dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan
antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan

menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah


dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.
3) Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama.Bila
tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke
gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka
tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas
kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling
utama.
4) Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila
hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi
tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat.
Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur
dari posisi pemasangan rantai penghubung)
5) Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masingmasing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan
kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan,
maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri.
Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
6) Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan
raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya
traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga
digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi
pembantu

digunakan

untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya

agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah
bisa lebih dalam.

7) Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak.
Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak
yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk
mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi STOP.
8) Tombol lampu dan bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di
jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus
dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
9) Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas

ini akan

menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong


penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal
operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.
Sedangkan cara mengoperasikan traktor tangan cukup mudah dipelajarai, yaitu
pertama-tama menghidupkan mesin yang terdapat pada traktor tangan dengan cara
mengengkol hingga tenaga engkolan cukup untuk menghidupkan motor pada mesin
traktor, setelah mesin menyala, traktor dapat digerakkan dengan cara memindahkan
tuas persneling ke ON, maka secara otomatis traktor dapat bergerak. Untuk berbelok
ke kanan dank e kiri terdapat kopling kemudi yang terletak di bawah gigi persneleng, di
pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan
dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kiri akan berhenti, dan traktor
akan berbelok ke kanan. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
Traktor tangan ini dapat di jalankan ataupun mengolah tanah di lahan yang
becek maupun di lahan yang kering. Caranya dengan mengganti roda yang sesuai
dengan kondisi tanah yang akan di olah. Untuk roda yang terbuat dari besi digunakan
untuk mengolah tanah di lahan yang becek atau berlumpur, sedangkan untuk roda biasa

yang terbuat dari karet digunakan untuk mengolah tanah di lahan yang kering atau
tidak terlalu becek/ berlumpur.

BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1.

Traktor tangan adalah alat olah tanah menggunakan mesin yang paling
sering digunakan oleh petani di Indonesia karena mudah di operasikan.

2.

Traktor tangan atau traktor roda dua (hand traktor/power tiller) terdiri atas
3 kelompok komponen utama, yaitu tenaga penggerak yang terdiri dari
mesin penggerak, kerangka dan transmisi (penerus tenaga) yang terdiri dari
kerangka dan transmisi-transmisi seperti pully, belt, kopling, gigi persneleng,
rantai dan sebagainya, dan tuas kendali yang terdiri dari tuas persneleng
utama, tuas perseleng cepat-lambat, tuas kopling utama, tuas persneling
mesin rotary, tuas persneling kemudi, stang kemudi dan kemudi pembantu,
tuas gas, tombol lampu dan bel dan tuas penyangga depan.

DAFTAR PUSTAKA

Artono,

Hery.

2008.

Revitalisasi

Mesin

Penggilingan.

http://majalahpadi.blogspot.com/. Diakses pada 02 Juni 2010, 19:35:20


Dahono dkk, 1997,

Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian Proyek

Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta


Gunarif Taib, Gumbira Said, Sutedja Wiraatmadja. 1988. Operasi Pengeringan pada
Pengolahan Hasil pertanian. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Hardjosentono, M., Wijato, Elon R., I. W. Badra, R. Dadag Tarmana. 2002. Mesin-Mesin
Pertanian. PT. Bumi Aksara, Jakarta
http://en.wikipedia.org/wiki/pompa. 2010.

Pompa. Diakses pada 31 Mei 2010,

20:10:52.
http://thophick.blogspot.com/2010/05/mengenal-mesin-traktor-roda-empat.html.
2010. Mengenal Mesin Traktor Roda Empat diakses pada 31 Mei 2010, 20:10:58
Nawawi, Gunawan. 2001. Pengenalan alat dan Mesin Pertanian. Proyek Pengembangan
Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
Jakarta
Suriansyah. 2010. Modul Traktor Roda 4, Hand Traktor-Traktor Roda 2, Pompa Air.
UPTD-SPP Negeri Samarinda, Samarinda

Wijanto, M.S., 1996, Memilih; Menggunakan; dan Merawat Traktor Tangan,


Penebar Swadaya

PT.

Anda mungkin juga menyukai