PROFITABILITAS,
LEVERAGE DAN
HARGA SAHAM
TERHADAP CASH
DIVIDEND TAHUN
2005-2007
KARYA :
Candra Vionela
Merdiana
DIKRITISI OLEH :
RISHA AMALIA
(1312060013)
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang
sering dihadapi oleh perusahaan dan sering menjadi kesulitan bagi
manajemen untuk memutuskan apakah akan membagi dividennya atau
akan menahan laba untuk diinvestasikan kembali guna meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
Masalah dalam kebijakan dan pembayaran dividen mempunyai
dampak yang sangat penting bagi banyak pihak yang yang terlibat dalam
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Agency Theory,
Pihak manajemen adalah agen (agents) pemilik, sedangkan pemilik
perusahaan merupakan principal.
(Jensen dan Meckling, 1976).
akan membuat keputusan yang optimal bila terdapat insentif yang memadai
dan mendapatkan pengawasan dari pemilik.
BAB I. PENDAHULUAN
I.2 Perumusan Masalah
1.
2.
4.
5.
BAB I. PENDAHULUAN
I.3 Pembatasan Masalah
1.
2.
3.
BAB I. PENDAHULUAN
I.4 Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
4.
BAB I. PENDAHULUAN
I.5 Manfaat Penelitian
1.
2.
3.
2.
3.
Dividen (dividend)
Adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham
perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham
perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan
oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban
perusahaan. (Henry Simamora, 2000:423)
Financial leverage
Menunjukan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai
investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti
menggunakan modal sendiri 100%.
Harga saham
Merupakan indikator nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham di
Pasar Modal yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
4.
5.
6.
Residual Theory
dividen dibayar oleh kapital yang sama setelah selesai
mendapat keuntungan investasi keuangan.
Bird In The Hand Theory
pemegang saham menganggap kebijakan dividen adalah
relevan terhadap nilai saham.
Dividend Irrelevance Theory
kebijakan dividen bukan faktor yang relevan terhadap nilai
saham.
10.
11.
10
VARIABEL INDEPENDEN
VARIABEL DEPENDEN
PROFITABILITAS
(ROE) X1
LEVERAGE (DER)
X2
HARGA SAHAM
X3
RISHA AMALIA (1312060013)
11
r1 = 0
Ha1
r 1 0
terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
profitabilitas/ROE (X1) terhadap cash dividend
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (Y)
Ho2
r 2= 0
Ha2
r2 0
12
r3 = 0
Ha3
r3 0
Ho4
r1 : r2 :
r3 = 0
Ha4
r1 : r2 :
r3 0
13
PENELITI
HASIL PENELITIAN
1956
Lintner
Faktor
utama
yang
menentukan
pembayaran dividen suatu periode adalah
laba mendatang dan dividen periode
sebelumnya
1982,
1992
Rozeff
14
PENELITI
HASIL PENELITIAN
2007
Kurniati
go
publik.
hipotesisnya
Berdasarkan
hanya
variabel
15
PENELITI
HASIL PENELITIAN
2008
Agus
Sihono
Pengaruh
profitabilitas,
likuiditas
dan
leverage terhadap dividen payout ratio
pada perusahaan manufaktur di BEJ.
Berdasarkan pengujian hipotesisnya variabel
profitabilitas diproksikan dengan Return On
Equity dan likuiditas yang diproksikan
dengan
Current
Ratio
berpengaruh
signifikan terhadap dividen payout ratio,
sedangkan leverage yang diproksikan
dengan debt to equity ratio hasilnya tidak
signifikan terhadap dividen payout ratio
16
17
PROKSI
KONSEP VARIABEL
Profitabilitas
Return On
Equity
(ROE)
Rasio
Leverage
Debt to
Equity Ratio
(DER)
Rasio
INDIKATOR
SATUA
N
18
PROKSI
KONSEP VARIABEL
INDIKATOR
Harga
saham
(stock
price)
Harga
saham
perusahaan
sampel
penelitian
yang
tercatat
diakhir
tahun.
Pengukuran
harga
saham
diukur dalam bentuk rasio yaitu
dengan
melihat
harga
penutupan (closing price)
Pengukuran
harga
saham diukur dalam
bentuk rasio yaitu
dengan
melihat
harga
penutupan
(closing price)
Rasio
Cash
Dividen
Dividen
pay-out
ratio
(DPR)
Dividen
yang
dibagikan
kepada pemegang saham
dalam bentuk uang tunai (kas)
dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham. Yang perlu
diperhatikan
pimpinan
perusahaan sebelum membuat
pengumuman adanya dividen
kas adalah apakah jumlah kas
yang ada mencukupi untuk
pembagian dividen tersebut
Besarnya
Cash
Dividen
yang
diberikan
kepada
pemegang saham
Rasio
SATUAN
19
20
KETERANGAN
Perusahan Manufaktur yang terdaftar melakukan
dividend payment di BEJ tahun 2005 sampai tahun 2007
192
167
Perusahaan
Manufaktur
yang
terdaftar
yang
membagikan cash dividend di BEJ tahun 2005 sampai
tahun 2007
75
25
dianalisis
dengan
21
Jenis Data
Data Dokumenter yang sudah dimiliki oleh pihak perusahaan
bersangkutan yaitu melalui Bursa Efek Jakarta dalam buku
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008.
2.
Sumber Data
Data yang diperlukan adalah data sekunder yaitu data yang
sudah diolah pihak perusahaan dan sudah diterbitkan dalam
bentuk laporan keuangan atau dengan kata lain data yang
tidak secara langsung diambil dari perusahaan yang
bersangkutan yaitu melalui Bursa Efek Jakarta dalam buku
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008.
22
23
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur
data berskala ordinal, interval, ataupun ratio. Jika analisis menggunakan
metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data
berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal adalah
dengan menghilangkan data yang bersifat outlier yaitu data yang mempunyai
nilai di luar batas normal, untuk mengetahui data bersifat outlier dilakukan
dengan menggunakan analisis boxplot. Dalam pengujian normalitas akan
dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05 (Dwi Priyanto, 2008:28).
24
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus
dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.
Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin-Watson (Dwi Priyanto,
2008: 47). Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
25
26
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan
asumsi
klasik
heteroskedastisitas.
Yaitu
Adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas (Dwi Priyanto, 2008:41). Gujarati : 187) menyatakan bahwa
terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
gejala heteroskedastisitas seperti metode grafik, park, glejser, rank spearman
dan Barlett. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dalam persamaan
regresi digunakan metode glejser.
Dengan metode ini yang harus dilakukan adalah melakukan regresi sederhana
antara nilai absolute residuals (et) dan tiap-tiap variabel independen. Apabila
nilai signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05 dan apabila
nilai t hitung < t tabel maka tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model.
27
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear
antar variabel independen dalam model regresi.
Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas (Dwi Priyanto, 2008:39). Adanya multikolinearitas menyebabkan
standard error cenderung semakin besar dengan meningkatnya tingkat korelasi
antar variabel dan standard error menjadi sangat sensitif terhadap perubahaan
data. Menurut Rahayu (2004:87), umumnya multikoleniaritas dapat diketahui
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau tolerance value. Batas tolerance
value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10.
Apabila hasil analisis menunjukkan nilai VIF dibawah nilai 10 dan tolerance value
diatas nilai 0,10 maka tidak terjadi multikoleniaritas sehingga model reliable
sebagai dasar analitis. Sedangkan variabel yang dapat menyebabkan
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau
nilai variance inflation factor (VIF) yang lebih besar dari 10.
28
Uji T
Menurut Djarwanto (1996), pengujian ini untuk mengetahui variabel bebas
secara parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat
dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Langkah-langkah untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
uji t adalah sebagai berikut:
Menentukan Hipotesis
H0 : a1 = 0 ; variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat
H0 : a1 0 ; variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat
Menghitung nilai t
29
6.
Uji F
Pengujian ini untuk mengetahui variabel independen secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Atau
untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksikan variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti
hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat
digeneralisasikan).
30
31
32
33
34
KESIMPULAN
1.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara Ln_ROE dengan cash dividend (Ln_DPR). Sehingga ROE tidak
dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pembayaran besarnya
dividen kas, sehingga para pemegang saham tidak terlalu penting untuk
mempertimbangkan ROE ketika pemegang saham tersebut mengharapkan
besarnya dividen kas yang akan dibayarkan oleh perusahaan.
2.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara Ln_DER dengan cash dividend (Ln_DPR) . Sehingga Debt to Equity Ratio
(DER) tidak dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembayaran
dividen kas oleh manajeman perusahaan.
3.
35
KESIMPULAN
4.
5.
36