Anda di halaman 1dari 6

NO

1.

OBAT A
Alkohol

OBAT B
Asetaminofen

INTERAKSI

MEKANISME

Kombinasi ini dapat merusak hati. Interaksi ini terlihat Parasetamol pada kondisi normal
jelas pada mereka yang banyak minum-minuman dimetabolisme di hati melalui konjugasi
beralkohol dan menggunakan asetaminofen dalam dengan glukuronida dan sulfat.
Metabolisme alkohol juga membutuhkan

takaran besar.

glukuronida dan sulfat dalam jumlah besar


kompetisi dengan parasetamol
Bentuk tak termetabolisme dari alkohol
maupun parasetamol terikat secara kovalen
pada makromolekul hati nekrosis
2.

Alkohol

Obat jantung Angina

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun


terlalu rendah. Akibatnya: hipotensi postural disertai
gejala pusing,lemah,dan pingsan; penurunan tekanan
darah yang hebat dapat menimbulkan kejang atau shok.
Kombinasi

alcohol-propanolol

dapat

menurunkan

tekanan darah secara drastis dan membahayakan


3.

Alkohol

Antikoagulan

Efek anti koagulan dapat meningkat. Akibatnya resiko


perdarahan meningkat.

4.

Alkohol

Aspirin

Kombinasi ni dapat meningkatkan resiko pendarahan Aspirin mengurangi oksidasi enzimatik


lambung karena terjadinya kerusakan mukosa lambung alkohol oleh dehidrogenase alkohol dalam
sehingga terbentuknya luka pada dinding mukosa.

mukosa lambung sehingga lebih banyak


diabsorbsi.

5.

6.

Alkohol

Alkohol

Obat asma

Efek obat asma dapat berkurang. Akibatnya: asma

( Golongan Teofilin)

mungkin tidak sembuh dengan baik.

Kloral hidrat

Karena kedua obat adalah depresan susunan saraf pusat,


penekan yang berlebihan mungkin terjadi bersamaan
dengan gejala mengantuk,pusing,hilang koordinasi otot
dan kewaspadaan mental; pada kasus berat terjadi
gangguan peredaran darah dan fungsi pernafasan yang
menyebabkan koma dan kematian. Kloral hidrat
digunakan sebagai sedativa atau pil tidur.

7.

Alkohol

Obat diabetes

Efek obat diabetes dapat meningkat. Akibatnya :


alcohol dapat menimbulkan perubahan kadar gula darah
yang tidak dapat diperkirakan dengan kemungkinan
terjadinya penurunan kadar gula darah dengan cepat
disertai gejala hipoglikemia, gelisah, pingsan, lemah,
berkeringat, bingung, takhikardia, denyut jantung tidak
beraturan, nanar, gangguan penglihatan; juga dapat
terjadi reaksi akut seperti halnya jika seorang pecandu
alcohol yang tengah menjalani pengobatan dengan obat
anti alcohol disulfiram (antabuse), meminum alcohol;
pusing, napas pendek, muka merah, sakit kepala, dan
jantung berdebar.

8.

Alkohol

Diazepam

Penggunaan bersama benzodiazepin dengan alkohol


dapat mengakibatkan depresan SSP aditif efek yang
fatal. Diazepam menyebabkan toksisitas aditif dengan
alkohol.

9.

Alkohol

Antiretroviral

Asupan alkohol berat dapat mempengaruhi respon Secara teoritis , konsumsi alkohol dapat

(ARV)

virologi untuk ART

menginduksi enzim hati, yang mengganggu


metabolisme beberapa antivirus seperti
inhibitor protease. Alkohol mengurangi
metabolisme obat ART

10.

Alkohol

Barbiturat

Asupan alkohol meningkatkan metabolisme barbiturat Paparan

kronis

alkohol

meningkatkan

oleh sitokrom p450. Alkohol meningkatkan efek obat aktivitas enzim mikrosomal hati dan dapat
penenang dan hipnotis pada CNS

mengurangi sedasi dari barbiturat pada


pasien dengan kelemahan hati. Demikian
pula , paparan kronis barbiturat seperti
fenobarbital
alkohol

meningkatkan

karena

induksi

metabolisme
enzim

dan

akibatnya mengurangi kadar alkohol dalam


darah.

11.

Alkohol

Benzodiasepin

Meningkatkan efek alkohol sampai batas tertentu.


Alkohol juga dapat meningkatkan kadar plasma dari
brotizolam , clobazam , diazepam , dan mungkin
triazolam , sedangkan alprazolam dapat meningkatkan
efek alkohol dalam darah.

12.

Alkohol

Cafein

Tes objektif

menunjukkan bahwa kafein dapat

melawan beberapa efek alkohol. Alkohol menghambat


metabolisme hepatik kafein.
13.

Alkohol

Disulfiram

Konsumsi alkohol saat mengambil disulfiram akan


menghasilkan pembengkakan wajah dan leher ,
takikardia, sesak napas ,pusing , hipotensi , dan mual
dan muntah . Ini disebut reaksi Antabuse.

14.

Alkohol

Analgesik opioid

Secara umum analgesik opioid dapat meningkatkan


depresi SSP. Sehingga meningkatkan efek hipotensif
dan sedasi.

15.

Alkohol

Gol.immuno

Modulator imun berhubungan dengan resiko kerisakan

modulator

hati, dan dapat meningkat dengan kombinasi dengan

(Methotrexate/MTX) alkohol.
16.

Alkohol

Simetidin

Dapat meningkatkan efek alkohol akibat terhambatnya


perombakan alkohol dalam hati dan/atau peningkatan
absorbsi diusus.

17.

Alkohol

Metildopa

Alkohol memperkuat efek antihipertensi dari metildopa.

18.

Alkohol

Beta blocker

Efek hipotensi meningkat dengan pemberian b-blocker


dengan alkohol. (BNF-57)

19.

Alkohol

Simvastatin

Meningkatkan risiko kerusakan hati. (BNF-57) .

20.

Alkohol

CCB (diltiazem -

Peningkatan efek hipotensi CCB (BNF-57)

herbesser)

21.

Alkohol

Metoclorpramide

Metoclopramide

dapat

meningkatkan

tingkat

penyerapan alkohol. meningkatkan kadar alkohol


maksimum dalam darah, dan

dapat meningkatkan

sedasi yang berhubungan dengan alkohol


22.

Alkohol

Vitamin A

Konsumsi berat alkohol juga dapat meningkatkan


betakaroten

tingkat dan mempengaruhi metabolisme

vitamin A; ada laporan kemungkinan toksisitas


meningkat.
23.

Alkohol

NSAID

Alkohol

dapat

meningkatkan

risiko

perdarahan

gastrointestinal terkait dengan NSAID.


24.

Alkohol

Metformin

Alkohol meningkatkan efek metformin pada metabolisme


laktat

25.

Alkohol

Ferosulfat

Kombinasi ini dapat meningkatkan absorpsi zat besi


dalam usus.

26.

Alkohol

Propanolol

Penggunaan

alkohol

dengan

menurunkan

tekanan

darah

propanolol
secara

drastis

dapat
dan

membahayakan

27.

Alkohol

Klorpeniramin

Meningkatkan efek sedatif bila diberikan bersama


sedatif

28.

Alkohol

Eritromisin

Eritromisin dapat meningkatkan pengosongan lambung,


menyebabkan penyerapan alkohol lebih cepat di usus
kecil.

29.

Alkohol

Amitriptyline

Penggunaan

alkohol dengan amitriptyline dapat

meningkatkan risiko sedasi dan penurunan tekanan


darah secara tiba-tiba.
30.

Alkohol

Alprazolam

Menignkatkan efek samping dari alprazolam yang


terdiri dari pusing, mengantuk, dan sulit konsentrasi
bahkan beberapa orang mungkin dapat mengalami
gangguan dalam berpikir.

31.

Alkohol

Cyclobenzaprine

Penggunaan alkohol dengan cyclobenzaprine dapat


menyebabkan penurunan kemampuan fisik

32.

Alkohol

Captopril

Interaksi ini dapat menguatkan ACE Inhibitor

33.

Alkohol

Chlorpropamide

Interaksi ini jika dikombinasikan memberikan efek


disulfiram.

34.

Alkohol

Difenhidramin

Jika

dikombinasikan

akan

memberikan

efek

tranquilizer, dan efek sedatif serta depresan SSP.


35.

Alkohol

Clonidine

Jika dikombinasikan akan menyebabkan efek depresi


terhadap SSP

Anda mungkin juga menyukai

  • Pergub No. 278 Tahun 2016
    Pergub No. 278 Tahun 2016
    Dokumen58 halaman
    Pergub No. 278 Tahun 2016
    Yosina Margareth Huliselan
    Belum ada peringkat
  • Interaksi Obat
    Interaksi Obat
    Dokumen8 halaman
    Interaksi Obat
    Yosina Margareth Huliselan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yosina Margareth Huliselan
    Belum ada peringkat
  • RANITIDIN1
    RANITIDIN1
    Dokumen4 halaman
    RANITIDIN1
    Yosina Margareth Huliselan
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Karena Faktor Genetik
    Reaksi Karena Faktor Genetik
    Dokumen7 halaman
    Reaksi Karena Faktor Genetik
    Yosina Margareth Huliselan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    Yosina Margareth Huliselan
    Belum ada peringkat
  • KASUS
    KASUS
    Dokumen22 halaman
    KASUS
    Yosina Margareth Huliselan
    50% (2)
  • Peraturan Obat Asli Indonesia
    Peraturan Obat Asli Indonesia
    Dokumen9 halaman
    Peraturan Obat Asli Indonesia
    Yosina Margareth Huliselan
    0% (2)
  • KASUS
    KASUS
    Dokumen22 halaman
    KASUS
    Yosina Margareth Huliselan
    50% (2)