A. Fungsi Al-Qur’an
1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT
4. Sebagai Obat
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang
Setelah Rasulullah wafat, yang tertinggal adalah Al-Qur’an yang terjaga dari
penyimpangan dan pemutarbalikan fakta agar dipakai sebagai petunjuk dan pedoman
diutus kepada kalian semua, bahwa Allahlah yang mempunyai kerajaan langit dan
bumi, tidak ada Tuhan selain Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, maka
1
berimanlah kalian kepada Allah dan rasulNya. Nabi yang ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah Dia agar
Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk pada jalan yang amat lurus. (Al-Isrâ
(17) ayat 9.
B. Kedudukan Al Qur’an
1. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar), QS. An Naba’ (7 : 1-2)
2. Kitabul Hukmi wa syariat (Kitab Hukum Syariah), QS. Al Maidah (5) : 49-50
Konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat mengeluarkan umat manusia dari
kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi tidak bermoral menjadi memiliki
moral yang sangat mulia. Dan sejarah telah membuktikan hal ini terjadi pada sahabat
2
“Bahwa sebuah generasi telah terlahir dari da’wah –yaitu generasi sahabat –yang
memiliki keistimewaan tersendiri dalam sejarah umat Islam, bahkan dalam sejarah
umat manusia secara keseluruhan. Generasi seperti ini tidak muncul kedua kalinya
ke atas dunia ini sebagaimana mereka… Meskipun tidak disangkal adanya beberapa
individu yang dapat menyamai mereka, namun tidak sama sekali sejumlah besar
sebagaimana sahabat dalam satu kurun waktu tertentu, sebagaiamana yang terjadi
سّلَم
َ عَلْيِه َو
َ ل
ُّ صّلى ا
َ ي
ّ ل الّنِب
َ ل َقا
َ عْنُهَما َقا
َ ل
ُّ ي ا
َضِ ن َر
ٍ صْي
َ ح
ُ ن
َ ن ْب
َ عْمَرا
ِ عن
ن َيُلوَنُهْم
َ ن َيُلوَنُهْم ُثّم اّلِذي
َ خْيُرُكْم َقْرِني ُثّم اّلِذي
َ
“Dari Imran bin Hushain ra, Rasulullah SAW bersabda: ‘Sebaik-baik kalian adalah
generasi yang ada pada masaku (para sahabat) , kemudian generasi yang
berikutnya (tabi’in), kemudian generasi yang berikutnya lagi (atba’ut tabiin). (HR.
Bukhari)”
generasi pada masaku’ adalah sahabat Rasulullah SAW. Dalam hadits lain,
حاِبي َفَلْو
َصْ سّبوا َأ
ُ ل َت
َ سّلَم
َ عَلْيِه َو
َ ل
ُّ صّلى ا
َ ي
ّ ل الّنِب
َ ل َقا
َ عْنُه َقا
َ ل
ُّ ي ا
َضِ ي َر
ّ خْدِر
ُ سِعيٍد اْل
َ ن َأِبي
ْعَ
3
Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian mencela
emas sebesar gunung uhud, niscaya ia tidak akan dapat menyamai keimanan mereka,
Sayid Qutub mengemukakan (1993 : 14 – 23) , terdapat tiga hal yang melatar
belakangi para sahabat sehingga mereka dapat menjadi khairul qurun, yang tiada
duanya di dunia ini. Secara ringkasnya adalah sebagai berikut: pertama, karena
menjadi pegangan hidup mereka, dan mereka membuang jauh-jauh berbagai sumber
lainnya. Kedua, ketika mereka membacanya, mereka tidak memiliki tujuan untuk
dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang
berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliah. Mereka memandang bahwa Islam
merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik
Dengan ketiga hal inilah, generasi sahabat muncul sebagai generasi terindah
yang pernah terlahir ke dunia ini. Di sebabkan karena ‘ketotalitasan’ mereka ketika
mengakar dalam lubuk sanubari mereka yang teramat dalam, bahwa hanya Al-
4
Qur’an lah satu-satunya pedoman hidup yang mampu mengantarkan manusia pada
5
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT,
B. SARAN
Kami harapkan makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah ini,
sehingga dapat menambah wawasan kita semua tentang kedudukan dan fungsi
Al-Qur’an.
6
DAFTAR PUSTAKA
Fahd bin Muhammad Al-Rummi, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta : Titian Ilahi Press,
1997), h.38
Drs. Atang Abd. Hakim, MA., Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung :
PT. Remaja Rosda Karya) h.70