Dina - Tugas Metopel Hasil Analisa Path
Dina - Tugas Metopel Hasil Analisa Path
INTERVENING
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan tinjauan
pustaka, rumusan masalah dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 (Ha1) : Corporate Governance (kepemilikan institusional,
komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan
independensi komite audit)
yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling.
Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013
2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 Desember
2013 yang dinyatakan dalam rupiah
3. Data perusahaan yang tersedia lengkap mengenai kepemilikan institusional,
komisaris independent dan komite audit., ukuran perusahaan dan struktur modal
perusahaan.
4. Perusahaan yang memiliki nilai laba positif untuk periode tahun 2013.
Tobins Q yang diberi simbol Q, dihitung dengan menggunakan rasio Tobins Q dengam rumus
sebagai berikut :
((CP * JS) + TL) CA
Q = -------------------------------- x 100%
TA
dalam hal ini:
Q = Nilai perusahaan
CP = Closing Price (harga penutupan saham akhir tahun)
JS = Jumlah saham yang beredar pada akhir tahun
TL = Total kewajiban
CA = Curent Assets
TA = Total Aktiva
Jika rasio-q diatas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan
laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan
merangsang investasi baru. Jika rasio-q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik.
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain
(Husein, 2003). Variabel independen (X) yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan
institusional, komisaris independen,komite audit, yaitu rasio hutang terhadap ekuitas.
a. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau
lembaga (perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain).
Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah
saham yang dimiliki pihak institusional dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar:
Jumlah saham yang dimiliki institusional
KI = ------------------------------------------------------ x 100%
Total saham beredar
b. Dewan Komisaris Independen
Dewan Komisaris independent adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi
dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta
bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independent. Proporsi dewan komisaris independent diukur dengan
menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan
dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan:
Jumlah komisaris independen
PDKI = ----------------------------------------------- x 100%
Jumlah komisaris
Total Hutang
Rasio Hutang terhadap ekuitas = -------------------------------- x 100%
Total Modal Sendiri
f. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan nilai log total penjualan
perusahaan pada akhir tahun. Penggunaan nilai log penjualan dimaksudkan
untuk menghindari problem data natural yang tidak berdistribusi normal.
3. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel perantara atau mediating. Fungsinya memediasi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2006). Variabel
intervening (Z) yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas laba. Kualitas laba dihitung
dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi, yaitu:
Discretionary Accrual (DA) sebagai proksi kualitas laba model tersebut dituliskan
sebagai berikut :
Ait = Nit - CFOit
nilai Total Accrual (TA) yang diestimasi dengan persamaan regresi Ordinary Least
Square (OLS), sebagai berikut :
TAit/Ait-1 = 1 (1/Ait-1) + 2 (Revt/Ait-1) + 3 (PPEt/Ait-1) + e
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai Non Discretionary Accrual (NDA)
dapat dihitung dengan rumus :
NDAit = 1 (1/Ait-1) + 2 (Revt/Ait-1 - Rect/Ait-1) + 3 (PPEt/Ait-1)
Selanjutnya DA dapat dihitung sebagai berikut :
DAit = TAit/Ait-1 - NDAit
dalam hal ini :
DAit
Nit
: Error terms.
Berdasarkan model Jones, discretionary accrual adalah komponen dari akrual
Definisi
Nilai pasar yang akan datang
Nilai
yang diekpektasi yang dihitung
Perusahaan
kembali dengan suku bunga
(Y)
yang tepat
Saham perusahaan yang
Kepemilikan
dimiliki oleh institusi atau
Institusional
lembaga
(X1)
Dewan
Komisaris
Independen
(X2)
Ukuran
Dewan
Komisaris
(X3)
Komite
Audit (X4)
Parameter
Nilai perusahaan
diproksikan dengan
nilai Tobins Q
Jumlah saham yang
dimiliki
institusional/Total
saham yang beredar
Jumlah komisaris
independen/Jumlah
komisaris
Skala
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Struktur
Modal (X5)
Ukuran
Perusahaan
(X6)
pengendalian intern
perusahaan
pembelanjaan permanen
dimana mencerminkan
perimbangan antara hutang
jangka panjang dengan modal
sendiri
Suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecil
perusahaan
menjadi
17%
merupakan
kontribusi
dari
variabel
Kepemilikan
(X 6) ini dapat
SUB STRUKTURAL 2
Pengaruh Secara Simultan
Secara simultan, pengaruh X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 terhadap Y adalah sebesar 0,211
(dibulatkan 21%), sisanya 79% dipengaruhi faktor lain di luar model. Model simultan
terjadi signifikan. Dengan memperhatikan probabilitas F sebesar 3,202 pada sig 0,008
< 0,05.
Pengaruh Secara Parsial
1. Setelah model simultan terbukti signifikan, maka dilakukan penelusuran jalur
pengaruh parsial. Dari enam variabel yang ditempatkan sebagai prediktor,
sebanyak dua variabel memiliki nilai sig < 0,05 yaitu ukuran dewan komisaris, dan
ukuran perusahaan. Sedangkan variabel lainnya memiliki nilai signifikan >0,05
yaitu kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, struktur modal dan
kualitas laba. Sehingga dapat dikatakan bahwa hanya 2 prediktor secara parsial
berpengaruh terhadap Y.
2. Secara langsung kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (sig.=0,917 > 0,05).
3. Secara langsung dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (sig.=0,139 > 0,05).
4. Secara langsung ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Besaran pengaruh langsung ukuran dewan komisaris
terhadap nilai perusahaan adalah sebesar -0,228 atau dibulatkan menjadi 23%.
Artinya, tinggi rendahnya nilai perusahaan hanya mampu dipengaruhi oleh ukuran
dewan komisaris sebesar 23% sedangkan sisanya 77% dipengaruhi faktor lain di luar
model.
5. Secara langsung ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Besaran pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan adalah sebesar -0,427 atau dibulatkan menjadi 43%. Artinya, tinggi
p
0,570
0,031
0,565
0,011
0,056
0,917
0,139
0,047
0,001
0,856
0,931
R2
0,165
0,211
X1
X2
YX1=0,012
ZX1=0,066
ZX2=0,250
X3
ZX3=0,067
X4
X5
ZX4 =
ZX5=0,317
e1 = 0,913
YX2=0,172
YX3=0,228
e2 = 0,888
YZ=0,010
YX4 = YX5=0,427
YX5=0,020
ZX6=0,215
X6
1. Dari tabel model summary substructure 1 terlihat nilai R Square atau R 2 atau
koefisien determinasi adalah 0,165. Dari nilai R Square tersebut dapat dihitung
koefisien jalur variabel lain di luar model yakni e 1 dengan rumus:
e1 = 1 0,165 = 0,913
2. Dari tabel model summary substructure 2 terlihat nilai R Square atau R 2 atau
koefisien determinasi adalah 0,211. Dari nilai R Square tersebut dapat dihitung
koefisien jalur variabel lain di luar model yakni e 2 dengan rumus:
e2 = 1 0,211 = 0,888
Correlations
X1
kepemilikan
Pearson Correlation
institusional (X1)
Sig. (2-tailed)
N
dewan komisaris Pearson Correlation
independen (X2) Sig. (2-tailed)
N
ukuran dewan
komisaris (X3)
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2
1
X3
X4
X5
.225
-.034
.047
.764
X6
-.236
-.111
-.086
.085
.036
.331
.451
.456
79
79
79
79
79
79
79
79
.225*
-.203
.a
.153
-.061
-.186
-.185
.073
.179
.592
.100
.103
79
79
79
79
79
79
**
-.045
-.125
-.061
.047
79
79
-.034
-.203
.764
.073
.006
.694
.274
.594
79
79
79
79
79
79
79
79
.a
79
79
79
79
-.236
.153
**
.036
.179
-.306
.006
-.306
79
79
79
79
-.161
.249
-.386**
.157
.027
.000
79
79
79
79
79
79
79
79
Pearson Correlation
-.111
-.061
-.045
.a
-.161
.175
.066
Sig. (2-tailed)
.331
.592
.694
.157
.123
.562
N
kualitas laba (Z) Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Nilai perusahaan Pearson Correlation
(Y)
Sig. (2-tailed)
N
79
79
79
79
79
79
79
79
-.086
-.186
-.125
.a
.249*
.175
-.060
.451
.100
.274
.027
.123
79
79
79
79
79
79
79
79
**
.066
-.060
.085
-.185
-.061
.456
.103
.594
.000
.562
.598
79
79
79
79
79
79
79
-.386
.598
79