Doc No
: IND-OPS-BLR-022
Rev No
:0
Date
: 22 Februari 2013
Page(s)
:4
Coal Mixing
1. TUJUAN
Prosedur ini digunakan sebagai acuan dalam menerapkan pola optimasi coal mixing dalam
operasional PLTU Indramayu agar didapatkan heat rate yang optimal dengan memperhatikan
dampak lingkungan.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi pola operasi dengan mengatur komposisi batubara
berdasarkan pembebanan unit.
3. ACUAN
Prosedur bersama PLN KIT dan PJB UBJ O&M
4. DEFINISI DAN ISTILAH
Coal Mixing yang dimaksud adalah pemakaian batubara dengan nilai kalor berbeda ( Low
Rank Coal dan Middle Rank Coal) mengikuti komposisi tertentu sehingga didapatkan heat rate
optimal sesuai beban yang diinginkan.
Standar Prosedur
UNIT BISNIS JASA O&M
PLTU INDRAMAYU
Doc No
: IND-OPS-BLR-022
Rev No
:0
Date
: 22 Februari 2013
Page(s)
:4
Coal Mixing
5. URAIAN PROSEDUR
Optimasi Coal Mixing pada Pola Pembebanan PLTU Indramayu
A. Pola Pembebanan Gross diatas 270 MW
1. Berdasarkan ROM yang telah dibuat oleh SPV Rendal Operasi dengan diketahui oleh
SPV Bahan Bakar disetujui oleh Manager Operasi dan General Manager UBJ O&M
sebagai acuan dalam pengoperasian untuk periode tertentu dimana memastikan
bahwa kondisi unit sesuai ROM. Ini mempengaruhi juga dalam rencana pasokan
batubara untuk kebutuhan unit pada periode tertentu.
2. ROM dikirim ke P3B yang selanjutnya P3B menindaklanjuti kesiapan seluruh unit dari
ROM kemudian P3B melakukan pengaturan beban ke seluruh unit sesuai Load
Demand dengan Pengiriman ROH pada jam 15.00 H-1.
3. SPV Produksi melihat ROH dari P3B pada http://10.6.0.80/ROH/2013 , selanjutnya
SPV produksi menghubungi Foreman CHCB untuk menyiapkan Komposisi batubara
sesuai pola pembebanan pada ROH (pengisian batubara coal mix dibutuhkan selama
4 jam).
4. Apabila pada ROH P3B meminta dengan beban netto > 250 MW atau gross > 270
MW maka coal mixing dengan menggunakan 20 % Batubara MRC dan 80 % LRC
untuk mendapatkan heat rate yang optimal dimana nilai komposisi coal mixing
berdasarkan Pengujian Heat rate oleh PLN Puslitbang dan data Operasi Harian.
5. Pengisian batubara MRC dilakukan pada salah satu layer bawah Bunker A atau D
sedangkan Untuk batubara LRC dilakukan pada semua layer tengah dan atas yaitu
bunker B,C,E dan F (revisi pengisian Bunker akan di adjusment kemudian setelah ada
evaluasi dari Unit).
6. Selain berpatokan pada ROH,
Standar Prosedur
UNIT BISNIS JASA O&M
PLTU INDRAMAYU
Doc No
: IND-OPS-BLR-022
Rev No
:0
Date
: 22 Februari 2013
Page(s)
:4
Coal Mixing
B. Pola Pembebanan Gross dibawah 270 MW
1. Apabila pada ROH P3B meminta dengan beban beban netto < 250 MW atau gross <
270 MW maka coal mixing dengan menggunakan 100 % LRC untuk mendapatkan
heat rate yang optimal dimana nilai komposisi coal mixing berdasarkan Pengujian
Heat rate oleh PLN Puslitbang dan data Operasi Harian.
2. Pengisian batubara LRC dilakukan pada semua layer tengah dan atas yaitu bunker
B,C,E dan F. Begitu juga Pada salah satu layer bawah Bunker A atau D.
3. Selain berpatokan pada ROH,
Standar Prosedur
UNIT BISNIS JASA O&M
PLTU INDRAMAYU
Coal Mixing
7. REFERENSI
8. LAMPIRAN
ROH P3B
Doc No
: IND-OPS-BLR-022
Rev No
:0
Date
: 22 Februari 2013
Page(s)
:4