FIX Alhamdulillah
FIX Alhamdulillah
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam ilmu kelistrikan terdapat banyak hubungan timbal balik antara teori
dan praktek, maka dari itu apa yang kita pelajari tentang teori tersebut lebih
lengkap jika dipraktekkan, maka dari itu kita dapat mengetahui tentang
kelistrikan, listrik sangat dibutuhkan oleh manusia, seperti menerangi jalan dan
rumah-rumah.
Selain itu dalam dunia indutstri, listrik sangat dibutuhkan, tidak ada listrik
perindustrian tidak jalan. Di industri kita mengenal mengenai sistem kontrol,
Dalam kontrol ini kita menentukan tahap proses kerja suatu industri
menghasilkan suatu barang jadi. Menentukan urutan kerja suatu motor dengan
bantuan relay atau kontraktor, yang lebih kita kinal dengan kontrol konvensional.
Dizaman sekarang penggunaan kontrol konvensional sudah banyak ditinggalkan
karena biaya yang cukup mahal karena harus membeli banyak alat-alat, maka dari
itu diciptakanlah yang namanya PlC, yang banyak dipakai di industri-industri.
PLC adalah kepanjangan dari Programmable Logic control yaitu suatu
alat yang dapat mengganti peranaan kontaktor atau relay sehingga dapat
mengurangi alat yang digunakan sehingga biayapun akan berkurang, dengan kata
lain penggunaan PLC lebih ekonomis bila dibandingkan dengan kontrol
konvensional.
Maka dari itu pada praktek bengkel semester V kita akan menggunakan
PLC
yang
akan
menggantikan
kontrol
konvensional,
dan
kita
akan
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktek bengkel semester V praktek kontrol industri lanjutan
adalah :
-
BAB II
TEORI DASAR
2.1 PLC (Programmable Logic control )
PLC (Programmable Logic control ) adalah computer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. PLC ini dirancang untuk
menggantikan suatu
Selain dapat deprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh
orang yang tidak memiliki pengetahuan dibidang pengoperasian komputer secara
khusus. PLC ini memiliki bahasa perograman yang mudah dipahami dan dapat
dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan sotware yang
sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja
berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaaan pada suatu waktu
tertentu yang kemudian akan meg-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untk
pengendalian system yang memiliki output banyak.
2.3 Kontaktor
Kontaktor ataupun koil merupakan saklar daya yang bekerja berasarkan
kemagnitan. Bila koil (kumparan magnit) dialiri arus listrik, maka inti magnet
akan menjadijangkar, sekaligus menarik-menarik kontak-kontak yang bergerak,
sehingga kontak Normally Open (NO) menjadi sambung, dan kontak Normally
close (NC) menjadi lepas dan jangkar saat ditarik inti magnit tidak bergetar yang
menbulkan bunyi dengung (karena pada arus bolak-balik magnit menarik da
melepas jangakar sehingga menimbulkan getaran)
.
Koil atau kontraktor terdiri dari 2 kontak yaitu :
Kontak utama : kontak yang mampu dialiri srsus secara maksimal (arus
besar) dengan kode angka; 1-2, 3-4, 5-6.
adanya perbedaan tekanan, sehingga air yang ada didalamtanah terhisap naik.
Pada saat mesin pompa air berputar dan mesin kran air yang ada dirumah tertutup
maka pada saluran keluaran pompa akan timbul tekanan yang cukup besar, ketika
tekanan yang dihasilkan melebihi tekanan set yang ada pada sensor aau pressure
switch maka sensor akan bekerja dan pompa air akan mati seketika, pompa air
akan hidup lagi jika ada salah satu kran air terbuka disebabkan tekanan air sudah
trurun dan begitulah seterusnya.
2.5 MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB meruapakan suatu alat perangkat sisitem proteksi yang digunakan
untuk memutuskan rangkaian yang mengalami gangguan hubung singkat atau
arus lebih. MCB bekerja secara otomatis untuk memutuskan rangkaian apabila
ada gangguan tersebut. Prinsip kerja dari MCB ini adalah jika arus atau tegangan
yang melewati bimetal yaitu campuran dua logam yang ber beda koefisien
muainya terlalu besar, maka MCB pada bimetal tersebut akan menjadi panas dan
selanjutnya akan melengkunng rangkain. Jika temperature dimana bimetal itu
belum turun, maka rangkain akan tetap terputus atau terbuka, walaupun MCB
dinaikkan. Untuk memasang MCB pada suatu rangkain atau peralatan arus lebih,
yang pertama harus dipeerhitungkan adalah bahwa apabila ada gangguan maka
MCB harus yang lebih dahulu befungsi.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat yang digunakan
-
Oben plat
1 buah
Obeng bunga
1 buah
Obeng terminal
1 buah
Obeng lancip
2 buah
Tang pengupas
1 buah
Tang potong
1 buah
Testpen
1 buah
3.2 Tanur
-
1 buah
1 unit
MCB 3 fasa
4 buah
MCB 1 fasa
1 buah
Kontaktor
6 buah
PC
1 unit
Line Up Terminal
25 buah
Wire Duct
2 meter
Emergency Stop
1 buah
Tombol Tekan
7 buah
Lampu indikator
2 buah
TOR
2 buah
20 meter
5 meter
5 meter
5 meter
Converter
1 buah
USB to serial
1 buah
10
MCB 3 Fasa 10 A
2 buah
Sekring socet 25 A
3 buah
3 buah
Trafo 220/24 V, 50 V
2 buah
1 buah
2 buah
2 buah
Kontaktor
4 buah
2 buah
Timer on delay
2 buah
Dioda TN 4001
7 buah
Line up terminal 4 mm
38 meter
Saklar pelampung
2 buah
2 buah
Pengontrol aliran
2 buah
2 buah
Valve
1 buah
Valve
1 buah
2 meter
Pipa air Gs 1.
1 meter
4 meter
4 meter
2 buah
11
Selector
1 buah
1 buah
1 unit
MCB 3 fasa
4 buah
MCB 1 fasa
1 buah
Kontaktor
4 buah
PC
1 unit
Line Up Terminal
25 buah
Wire Duct
2 meter
Emergency Stop
1 buah
Tombol Tekan
7 buah
Lampu Tanda
7 buah
Light Barrier
1 buah
TOR
2 buah
Flow Switch
1 buah
0 meter
5 meter
5 meter
5 meter
Converter
1 buah
USB to serial
1 buah
12
BAB IV
LANGKAH KERJA
4.1 Persiapan
1. Mendengarkan penjelasan singkat dari dosen penanggung jawab
dan pembimbing
2. Membaca dan memahami job sheet yang digunakan dalam
kegiatan bengkel sebagai dasar dalam mengerjakan praktikum
3. Meminjam bahan dan peralatan pada teknisi yang digunakan dalam
praktikum.
4. Memastikan semua bahan dan peralatan sudah siap dan lengkap
sebelum digunakan.
13
Gambar
4.2.2
Tampilan
new
project
CX-one
Prgrammer
-
14
16
17
6. Klik menu COM Port, COM Port berada pada COM 1, Baud Rate
pada 9600, Parity pada even, Data Bits berada pada 7 Bits dan Stop
Bit(s) berada pada 2 Stop Bits, Klik Save.
18
7. Gambar tombol, pilih menu draw User Button. Klik double pada
tombol maka akan muncul form Object Config. Klik button
definition, pada mode Action pilih Write Digital Value, isi
Tagname cotohnya start, Write Value pada mode Toggle, klik OK.
dikehendaki.
19
10. Klik CimonX Setup pada Toolbar yang tersedia, maka akan
muncul form CimonX Configuraion. Ganti none pada Starting
Page dengan nama file yang telah disimpan. Klik OK
20
BAB V
GAMBAR RANGKAIN
21
BAB VI
ANALISA RANGKAIN
6.1 AIR BLAST
Diagram ladder Air Blast
22
Sistem airlast merupakan suatu unit proses transportasi atau kita kenal
dengan mesin pemindah bahab-bahan lunak seperti : biji-bijian, makanan ternak,
serbuk semen , dan lain-lain yang dipindahkandari suatu silo ke silo yang lainnya
menggunakan tiup angin menggunakan fan motor.
Dalam pengoperasiannya, system airblast ini mempunyai 2 mode yaitu
mode normal dan mode manual. Penjelasan kedua mode sebagai berikut :
Mode Normal, dalam menjalankan mode ini terlebih dahulu saklar pilih
dipindahkan keposisi NORMAL, kemudian menekan tombol normal
operation (S6B). Dengan menekan tombol ini, maka Fan motor (M1) akan
beroperasi dengan pengasutan Y-. Awalnya M1 akan beroperasi dengan
hubungan Y, pada saat itu mencapai arus nominal Y maka secara otomatis
M1 akan beroperasi dengan hubungan Y, pada saat mencapai arus
nominal Y maka secara otomatis M1 akan beroperasi dengan hubungan
/denagan putaran penuh. Dalam proses ini udara akan memulai sebuah
kontrol aliran yang mana akan mngoperasikan Motor penggetar (M2).
Selama ada aliran maka M2 akan terus beroperasi higga silo penuh dan
memicu sensor visolux (S16) dan menghentikan kerja M2 dan M1 dan
system airblast berhenti beroperasi. Selain itu juga bias dengan menekan
saklar NORMALL OFF. (S6A).
Mode Manual/Repair, dalam mode ini Fan motor dan Motor penggetar
dapat dioperasikan sendiri-sendiri dengan menekan S8B (M1) dan S14B
(M2) tetapi terlebih dahulu memindahkan saklar pilih keposisi
23
MANUAL/REPAIR,
kemudian
menekan
start
fan
jika
ingin
24
Apabila air pada level 4 maka kedua pompa akan bekerja bersama
dengn dibantu oleh lampu tanda yang bekerja sebagai isyarat
bahwa air berada lebih dari maksimum.
Tegangan yang digunakan untuk kontrol yaitu tegangan 220 volt.
Untuk keseluruhan rangkain kontrol maupun daya yang dilayani
S01.Motor pompa 1 dan 2 masing-masing dilayani oleh sebuah
MCB dan kontaktor serta TOR sebaaiman pengamannya.
25
kerjanya
mengoperasikanya
bergantung
pada
karena tipenya
dari
bersifar
yang
manual,
maka
kontak
utamanya
akan
segera
yang
mana
kontak
bantu
NO-nya
akan
1pompa
lagi
untuk
mempercepat
28
Proses awal dari system tanur dimulai dengan menekan saklar S11 yang
kemudian akan menyebabkan K11M tersuplly tegangan sehingga K11M bekerja.
Bekerjanya K11M ini akan menggerakkan motor yang akan menjalankan
konveyor belt atau ban berjalan yang akan digunakan sebagai pengangkut
material yang akan dipanaskan. Material yang dibawah konveyor belt meuju
keruang pemanasan, sebelum memasuki ruang tersebut akan melewati sebuah
sensor (light barrier 1).
Dengan terlewatinya light barrier 1 tersebut maka kontaktor akan menutup
danakan megalir arus pada K13 sehingga K13 bekerja. Kerja dari k13 ini akan
mengalir arus K14 sehingga K14M dan Y15 bekerja. Namun kerja dari K13 tadu
hanya ssaat karena tidak memiliki pengunci. Degan bekerjanya Y15 maka
solenoid 1 akan aktif yang menyebabkan valve 1 menjadi aktif.
Untuk menggerakkan pintu pertama dari ruang pemanas (pintu pertama
menutup) sampai menekan limit switch LS1. Limit switch 1 yang tertekan tadi
akan menggerakkan solenoid dari valve 2 dan menyebabkan dari ruang pemanas
bergerak menutup sampai menekan LS2.
Dengan tertekannya LS2 ini akan berfungsi menjalankan proses
pemanasan didalam tanur yang dimulai dengan bekerjanya K17, K18M dan
K19M yang terhubung secara delta. Prose pemansan yang pertama dilakukan
dengan hubung delta dengan tujuan yaitu untuk menghasilkan panas yang
29
langsung tinggi yaitu 800C, jika suhu 800C itu rendah dan sudah mencapai
batas tertentu maka rheostat 1 (S17AE2) yang brfungsi sebagai kontrol dari
proses pemanasan aka terlepas yang akan mengakibatkan K17 akan berhenti
bekerja sebab kontak thermostat 1 (S17AE2) ini diserikan dengan K17. Engan
matinya K17 maka proses delta telah selesai seketika itu pula arus akan mengalir
ke K16 dan K20 dengan hubung bintang, ini berarti proses pemanasan yang kedua
yelah berjalan, proses kedua ini dilakukan dengan hubung bintang Karena hanya
ingin mempretahankan suhu pemanasan hingga 820C. Jika suhu 820C sudah
tercapai maka thermostat 2 (S17AE2) akan bekerja, atau dengan kata lain sewaktu
K16 dan K20 bekerja maka K21 sebagai timer untuk waktu pemanasan juga
bekerja, sehingga jika telah sampai pada setting waktu, maka K22 akan bekerja
untuk memutuskan arus ke K16, K15 K1M dan K20, atau dengan kata lain
keseluruhan dari proses pemansan telah selesai.
Dengan selesainya proses pemansan maka pinntu 1 dan pintu 2 dari ruang
pemansan akan membuka (selonoid 1 dan 2sudah tidak dialiri arus karena K22
telah bekerja). Ketika pintu 2 membuka maka pada akhirnya limit switch 3 (LS3)
akan tertekan yang akan menyebabkan sellonoid 3 akan bertegangan dan
selanjutnya mengaktifkan valve 3 bekerja mendorong legannya atau tuasnya
masuk kedalam ruang pemanas umtuk mengait material yang telah dipanaskan.
Valve 3 ini mundur ketempatnnya semula apabila supply arusnya terputus. Pada
saat pemutus arus dari K23T ini habis, maka supply untuk selonoid dari valve 3 3
terputus sehingga lengannya akan bergerak mundur bersama dengan material
yang telah dipanaskan dalam tunku pemanas.
Material yang tertarik mundur oleh valve 3 tersebut selanjutnnya
dijatuhkan kdedalam penampungan (kontiner/silo). Namun saat material tersebut
jatuh maka material tersebut akan memotong sensor (light barrier 2) yang berada
pada bagian atas silo. Light barrier 2 ini dikontrol S25AE, dimana ssat S25AE
tersebut dilewati maka anak kontak dari S25AE tersebut akan menghubungkan
supply tegangan masuk ke K11 sehingga K11 bekerja atau dengan kata lain
konveyor belt pengankutan material kembali berjalan, sehingga prose tersebut
30
kem bali terulang dan K22 akan kembali OFF sehigga anak kontak pada selonoid
1, selonoid 2, K16, K15, K18M dan K20 kembai pada posisi NC. Begitulah cara
kerja daris system tanur secara otomatis namun jika dalam proses tersebut
terdapat gangguan secara tiba-tiba kita dapat menghentikan proses secara
keseluruhan dengan menekan stop. Tetapi dalam pengaplikasiannya kita dpat
mengganti sensor dengan menggunakan saklar, sedangkan pada sensor light
barrier 2 kia menggunakan timer sebagai penggantin sensor tersebut untuk
kembali mengulang kerja tanur tersebut.
ini
ditambahkan
inidisebabkanoleh
pengunci
instrument
untuk
yang
S13
dan
S16.
digunakanpada
Hal
panel
32
Ledder Diagram
33
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek ini dapat ditarik bebeapa kesimpulan,
diantaranya :
1. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah rangkaian
yang diaplikasikan pada industry
2. Untuk running PLC diperlukan komunikasi serial PLC omron CJ1M untuk
koneksi ke computer.
3. Untuk mengoperasikan pusat pompa dapat dilakuan dengan dua cara :
Secara manual pompa dioperasiakan secara terpisah.
Secara otomatis, pompa dapat dengan cara apabila B11
megoperasikan pompa 1 maka B16 akan menyusaikan dengan
mengoperasiakn
pompa
2,
begitu
pula
jika
saklar
B11
34
7.2 SARAN
1. Dalam praktek sebaiknya alat yang digunakan dalam kondisi baik
sehingga praktikan lancar dalam mengerjakan semua job yang diberikan,
selain itu diharapkan instruktur selalu berada di tempat sehingga praktek
dapat dilakukan dengan efisien dan mencegah terjadinya kesalahan
maupun kerusakan peralatan.
2. Sebelum mengerjakan instalasi sebaiknya praktikan dibekali dengan teoriteori, selain itu praktikan sendiri diharapkan memahami terlebih dahulu
diagram rangkaian yang diberikan pada job sheet, sehingga pada saat
pelaksanaan kegiatan ini praktikan tidak mengalami kesulitan yang berarti.
35
DAFTAR PUSTAKA
Achyanto Djoko, dkk. 1986. Mesin-mesin Listrik Edisi Keempat. Jakarta
Erlangga.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia & PLN, PUIL 2000
Job Sheet Bengkel Listrik Pusat Pompa Semester V, Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Ujung Pandang
http://telkomit.blogspot.com (diakses tanggal 05 oktober 2014 )
http://www.meriwadanaku.com (diakses tanggal 05 oktober 2014 )
http://sukarani3listrik1.blogspot.com (diakses tanggal 05 oktober 2014 )
36
LAMPIRAN
(Airblast)
(Pump Station)
37
(Tanur)
38