Anda di halaman 1dari 2

.: Bappeda Provinsi Kalimantan Barat :.

Rubrik : Berita Konsultan

Pengembangan Pusat Informasi Spasial Provinsi


Kamis, 15 Maret 2007 - by : admin
'.'.
Pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara terpadu memerlukan berbagai perangkat berupa struktur
kelembagaan, produk hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi berikut sumberdaya manusianya, serta manajemen
data dan sistem informasi. Salah satu kegiatan MCRMP Prov. Kalbar melalui Komponen B adalah pembangunan
Pusat Informasi Spasial Provinsi (PISP).
Informasi adalah data olahan sebagai bentuk yang bermanfaat bagi penggunanya untuk proses pengambilan
keputusan di saat ini maupun masa mendatang. Sistem informasi yang baik adalah dapat memenuhi keperluan para
penggunanya secara mudah, cepat, dan akurat. Maka yang perlu dilakukan dalam menyusun sistem informasi
wilayah pesisir dan lautan adalah mengidentifikasi dan menentukan data yang dibutuhkan bagi para perencana dan
pengelolanya. Kebutuhan informasi tersebut dapat ditinjau menurut potensi pembangunan terhadap sumberdaya
alam maupun jasa lingkungan, antara lain berupa pemetaan data untuk:

1.
2.
3.

Menyusun tata ruang pesisir dan kelautan;


Penentuan tingkat pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat pulih; dan
Penentuan
tingkat
kerusakan
lingkungan
berupa
pencemaran,
bentang alam, yang dapat ditolerir oleh sistem lingkungan setempat.

perubahan

Produk data melalui peta tematik dapat dimanfaatkan untuk merencanakan suatu pengelolaan sumberdaya laut
hingga seluruh prosesnya seperti informasi potensi ikan, aset kawasan budidaya, sumber potensi konflik, maupun
karakter fisik-kimia laut. Peta Tematik adalah data yang memuat satu atau beberapa tema (layer) untuk dapat
diketahui perkembangannya, merupakan sistem yang tepat untuk pemantauan dan pengelolaan suatu kawasan
dalam
jenis
kegiatan
perencanaan,
pengaturan
dan
pengendalian.
Contoh
manfaat
yang
dapat
ditunjukkan
oleh
sebuah
peta
tematik
adalah:
lokasi
suatu
jenis
ikan
dapat
diperoleh;
seberapa
besarnya;
kapan
waktu
melimpahnya; hingga antisipasi kemungkinan terjadi kekeliruan penangkapan.
Pemetaan spesifik pada suatu sumberdaya dapat dilakukan dengan pendekatan spasial (data ruang). Yakni data
grafis yang mengacu pada permukaan bumi dan disajikan dengan menggunakan koordinat geografis (Universal
Transver Mercator), umumnya dalam skala 1:50.000 yang telah diterbitkan Bakosurtanal sebagai peta dasar.
Berbicara mengenai pembuatan dan pengolahan peta spasial saat kini, tak bisa dilepaskan dari pembahasan
mengenai Sistem Informasi Geografi atau GIS (Geographic Information System).
Merupakan sistem yang dapat menyimpan, memelihara, memproses dan memberikan informasi grafis (gambar,
peta) berikut informasi nongrafis berupa data area yang tersebar secara geografis. Maka Data Geografi mencakup
dua bagian, yaitu: data grafis, misalnya data lokasi, posisi dan bentuk; serta data nongrafis, misalnya data
deskriptif teknis, historis dan administratif tentang area tersebut.
Pengguna data spasial terdiri dari semua lapisan masyarakat baik individu, kelompok, maupun institusi swasta serta
pihak pemerintah. Para peneliti, mahasiswa, maupun lembaga non pemerintah, dapat memanfaatkan untuk
berbagai kepentingan seperti penyusunan tesis, pendukung kegiatan pencinta alam, potensi penyebaran jaringan
bisnis, serta acuan dasar untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Namun kendala memperoleh informasi dan
data spasial masih terjadi, terutama para pihak penyedia data yang belum menyebarluaskan keberadaannya. Maka
Bakosurtanal sebagai instansi pemerintah yang berwenang di bidang survei dan pemetaan, bekerjasama dengan
MCRMP telah membangun pusat informasi data spasial sebagai wahana untuk menyebarluaskan dan memberikan
informasi keruangan suatu wilayah tertentu serta mudah diakses pengguna.
MCRMP Kalbar sedang menyiapkan Pusat Informasi Spasial Provinsi (PISP) yang saat ini beralamat di Kantor
BAPPEDA Provinsi Kalbar, dengan menyiapkan kebijakan teknis di bidang pelayanan informasi, penyusunan sistem
informasi data spasial secara berkelanjutan dan mutakhir, pelaksanaan promosi dan sosialisasi data spasial, serta
rencana penyediaan akses layanan secara langsung maupun media berbasis website (internet).

*Ir. Dionisius Endy, MMP (Bersambung).'.'

.'
.: Bappeda Provinsi Kalimantan Barat :. : http://bappeda.kalbar.go.id
Versi Online : http://bappeda.kalbar.go.id/?pilih=news&aksi=lihat&id=16

Anda mungkin juga menyukai